Anda di halaman 1dari 8

TUGAS : GEOLOGI PENGINDRAAN JAUH

NAMA : KORNELES MARANATA ARBOL


NPM : 12.2016.1.00287

Citra Foto dan Citra Nonfoto

Pengertian Macam Jenis Citra Foto dan Citra Nonfoto - Foto dapat dibedakan atas citra foto
(photographyc image) atau citra udara dan citra nonfoto (nonphotograpyc image).

a. Citra Foto
Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan
atas beberapa dasar pertimbangan, yaitu sebagai berikut.

1) Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan


Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas menjadi lima jenis,
yaitu sebagai berikut.
a) Foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang
gelombang 0,29 mikro meter. Cirinya tidak banyak informasi yang dapat diperoleh, tetapi untuk beberapa
objek dari citra ini mudah pengenalannya karena daya kontrasnya yang besar. Foto ini sangat baik untuk
men deteksi beberapa fenomena, seperti tumpahan minyak di air laut, membedakan atap logam yang tidak
dicat, dan jaringan jalan aspal.
b) Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat meng gunakan spectrum- tampak, mulai warna biru hingga
sebagian hijau (0,4–0,56 mikrometer). Objek akan tampak lebih jelas sehingga citra ini berguna untuk studi
pantai mengingat filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20
meter.
c) Foto pankromatik, yaitu foto yang menggunakan seluruh spectrum tampak mata mulai warna merah
hingga ungu. Daya peka film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Foto ini sesuai untuk
mendeteksi fenomena pencemaran air, banjir, dan penyebaran potensi air tanah.
d) Foto inframerah asli (true infrared photo), yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
inframerah dekat (0,9–1,2 mikrometer) yang dibuat secara khusus. Karak teristik citra ini adalah dapat
mencapai bagian dalam daun sehingga rona pada citra inframerah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh
sifat jaringannya. Foto ini sesuai untuk mendeteksi ber bagai jenis tanaman dengan segala macam
kondisinya.
e) Foto inframerah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan infra merah dekat dan sebagian spektrum
tampak pada warna merah dan sebagian warna hijau. Dalam foto ini, objek tidak segelap dengan
menggunakan film inframerah sebenarnya sehingga dapat dibedakan dengan air. Foto ini cocok untuk
survei vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.

2) Sumbu Kamera
Sumbu kamera dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi, yaitu sebagai berikut.
a) Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap permukaan bumi.
b) Foto condong atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 100 atau lebih besar.
Namun, jika sudut kemiringannya masih berkisar antara 1–40, foto yang dihasilkan masih digolongkan
sebagai citra tegak.
Citra condong dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
(1) Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu jika cakra wala tidak tergambar pada citra.
(2) Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu jika pada foto tampak cakrawalanya.
3) Sudut Liputan Kamera
Berdasarkan sudut liputan kameranya, citra foto dibedakan atas empat jenis. Perhatikan Tabel 2.4 berikut
ini.

Berdasarkan jenis kamera yang digunakannya, citra udara dapat di beda kan ke dalam dua jenis, yaitu
sebagai berikut.
a) Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya tergambar
oleh satu lembar citra.
b) Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan
yang sama. Proses pembuatan nya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut.
(1) Multi kamera atau beberapa kamera yang masing-masing diarah kan ke satu sasaran.
(2) Kamera multi lensa atau satu kamera dengan beberapa lensa.
(3) Kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna.

Foto jamak masih dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
(1) Foto multispektral, yaitu beberapa citra untuk daerah yang sama dengan beberapa kamera, atau satu
kamera dengan beberapa lensa, setiap lensa menggunakan saluran (band) yang berbeda, yaitu biru, hijau,
merah, serta infra merah pantulan.

(2) Foto dengan kamera ganda, yaitu pemotretan di suatu daerah dengan menggunakan beberapa kamera
dengan jenis film yang berbeda. Misalnya, pankromatik dan infra merah.

4) Warna yang Digunakan


Berdasarkan warna yang digunakannya, citra udara dapat dibeda kan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai
berikut.
a) Foto berwarna semu (false colour) atau foto infra merah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna
objek tidak sama dengan warna citra. Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan
spektrum inframerah, tampak merah pada foto.
b) Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.
5) Sistem Wahana
Berdasarkan jenis wahana atau media yang digunakannya, citra udara dapat dibedakan ke dalam dua jenis,
yaitu sebagai berikut.
a) Foto udara, yaitu foto yang dibuat dengan cara menggunakan media pesawat atau balon udara.
b) Foto satelit atau foto orbital, yaitu citra yang dibuat dengan meng gunakan media atau wahana satelit.

b. Citra Nonfoto

Citra nonfoto merupakan gambaran objek yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra nonfoto
dibedakan atas spectrum elektromagnetik yang digunakan, sensor yang digunakan, dan berdasarkan wahana
yang digunakan.

1) Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan


Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam proses penginderaan jauh, citra nonfoto
dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spectrum inframerah termal. Penginderaan pada
spektrum ini didasarkan atas perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada suatu citra yang tercermin
dari perbedaan rona atau warnanya.
b) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spektrum
gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif, yaitu dengan sumber di
luar tenaga matahari (buatan). Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif, yaitu dengan
menggunakan sumber tenaga alamiah (matahari).

2) Sensor yang Digunakan


Berdasarkan sensor yang digunakannya, citra nonfoto dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai
berikut.
a) Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya lebar.
b) Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya sempit. Citra
multispektral masih dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
(1) Citra RBV (Return Beam Vidicon), yaitu citra yang menggunakan sensor kamera dan hasilnya tidak
dalam bentuk citra karena detektornya bukan film dan prosesnya noncitragrafik.
(2) Citra MSS (Multi Spektral Scanner), yaitu citra yang menggunakan sensornya dapat berupa spektrum
tampak maupun spektrum inframerah termal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.

3) Wahana yang Digunakan


Berdasarkan wahana yang digunakannya, citra nonfoto dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Citra Dirgantara (Airbone Image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara
(dirgantara). Contoh citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang
digunakan.
b) Citra Satelit (Satellite Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan
lagi berdasarkan penggunaannya, yaitu sebagai berikut.
(1) Citra satelit untuk penginderaan planet. Misalnya, citra satelit Viking (Amerika Serikat) dan Citra Satelit
Venera (Rusia).
(2) Citra Satelit untuk penginderaan cuaca. Misalnya, NOAA (Amerika Serikat), dan Citra Meteor (Rusia).
(3) Citra Satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Misalnya, Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia),
dan Citra SPOT (Prancis).
(4) Citra Satelit untuk penginderaan laut. Misalnya, Citra Seasat (AS) dan Citra MOS (Jepang).

Penginderaan Jauh Aktif Dan Pasif

Objek yang ada dipermukaan bumi dapat diindera oleh sensor penginderaan jauh berdasarkan pantulan
energi yang dipancarkan oleh objek tersebut. Berdasarkan sumber energinya maka system penginderaan
jarak jauh dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu penginderaan jauh system aktif dan penginderaan
jauh pasif.

1. Penginderaan Jauh sistem aktif adalah system penginderaan jauh yang menggunakan energi yang berasal
dari sensor tersebut.
2. Penginderaan jauh sistem pasif adalah penginderaan jauh yang menggunakan energi yang berasal dari
obyek.

Anda mungkin juga menyukai