Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berperan sebagai tempat untuk

mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.

Untuk membentuk pribadi yang tangguh dalam menghadapi kemajuan zaman serta

mengevaluasi keberhasilan guru.

Tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

diarahkan pada pengembangan manusia. Dalam membangun manusia seutuhnya

perlu memiliki basic yang kuat. Hal tersebut merupakan tugas dunia pendidikan

sebagai keseluruhan proses, teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka

mengalihkan suatu ilmu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai

dengan standar yang dimiliki atau yang ditetapkan sebelumnya dalam kurikulum.

Inovasi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional tersebut tidak

terlepas dari peran keprofesionalan guru dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga

potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Walaupun guru bukan satu-

satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik

sentral pendidikan dan kualifikasi. Sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar

memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung

jawabnya.

Sehubungan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun

1989 Bab II pasal 4 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah


mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun manusia Indonesia seutuhnya,

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti yang luhur, memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan

rohani berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab

kebangsaan dan masyarakat, disamping itu, Undang-Undang Dasar 1945 juga

mengisyaratkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengusahakan

dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, diperlukan suatu penyelenggaraan

pendidikan karena pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan

untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan individu yang berlangsung

seumur hidup dan usaha ini tidak terlepas dari peranan komponen dalam dunia

pendidikan, terutama guru sebagai pengajar dan pendidik.

Guru memiliki tugas dan peranan yang sangat besar dalam dunia pendidikan,

maka sudah sepantasnya bagi calon pendidik dibekali dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang memadai sehingga setelah terjun ke masyarakat nantinya

seorang guru dapat menunaikan tugasnya dengan baik.

Maka dari itu, dibentuklah suatu Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang

merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada

mahasiswa sebagai calon guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling dan

tenaga administrasi untuk berlatih secara bertahap dan sistematis dalam mengenal

lapangan tugas professional serta menerapkan segala kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor yang telah dikuasai melalui kegiatan perkuliahan ke dalam kancah

dunia praktis lembaga pendidikan. Pengalaman lapangan dan penerapan berbagai


kemampuan perlu dilakukan secara bertahap dan sistematis karena pada dasarnya

pembentukan kemampuan professional keguruan tidak dapat dilakukan secara

serentak atau secara kebetulan.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dilembaga pendidikan yang meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA)

sederajat yang terdiri atas kegiatan mengajar, membimbingsiswa, administrasi

sekolah, menciptakan nuansa religius dan tugas-tugas pendidikan lain secara

terbimbing dan terpadu sebagai wahana pembentukan profesi keguruan.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler dan

salah satu Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB) wajib diikuti oleh mahasiswa

Fakultan Tarbiyah dan Keguruan Program Sarjana S1 dan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) ini mempunyai bobot 4 SKS.

Disamping sebagai bahan beban kuliah yang erat kaitannya dengan nilai

mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) juga merupakan tempat latihan

untuk mempraktikkan teori-teori pendidikan yang telah dipelajari selama dalam

pendidikan diperkuliahan.

1.2 Ruang Lingkup

PPL adalah kegiatan pembelajaran mahasiswa yang dilakukan di lembaga

pendididikan yang meliputi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

terdiri dari kegiatan latihan mengajar, layanan konseling, kegiatan administrasi,

menciptakan suasana religious di madrasah/sekolah, dan tugas-tugas kependidikan

yang lain secara terbimbing dan terpadu sebagai wahana pembentukan profesi

keguruan.

Adapun laporan ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

proses pendidikan di SMAN Plus Prov. Riau yang mencakup kegiatan belajar dan

mengajar maupun administrasinya. Yang tersususun sebagai berikut:

1. Tahap Observasi

2. Tahap latihan mengajar dan tugas kependidikan.

3. Tahap belajar mengenai pengelolahan kelas.

4. Tahap mengenal kegiatan/agenda sekolah.

5. Mengorganisasikan komponen-komponen pendidikan.

1.3 Tujuan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa

tujuan,antara lain sebagai berikut ini.

1. Tujuan Umum.

PPL bertujuan secara umum untuk mendapatkan pemahaman secara

faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang

memiliki seperangkat pengetahuan, nilai, dan sikap yang diperlukan bagi

profesinya serta mampu menerapkan dalam penyelenggaraan pendidikan


secara professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan

kompetensi.

2. Tujuan Khusus.

a. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik

sekolah, struktur organisasi, admisnistrasi kelas dan sekolah, keadaan

murid dan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.

b. Agar Mahasiswa lebih mengenal lembaga atau instansi yang menjadi

tempat Praktik Pengalaman Lapangan, sebagai bekal dan latihan

mahasiswa dalam mengikuti PPL.

c. Mendapatkan pengetahuan tentang model-model pembelajaran serta

informasi tentang pengembangan profesi guru.

d. Memperoleh masukan-masukan yang berharga bagi UIN Suska Riau

untuk meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Diharapkan

setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan dapat

memberikanbekal kepada mahasiswa praktikan agar mampu memenuhi

konsep tersebut diatas.

e. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis profesionalisme

yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai

bidangnya.

f. Memberikan pengalaman pembelajaran kepada mahasiswa tentang

kegiatan pembelajaran di kelas, layangan bimbingan konseling,

administrasi madrasah/sekolah, dan tugas-tugas keguruan lain yang

terkait untuk menjadi guru yang professional.


1.4 Manfaat

PPL memiliki manfaat dapat menumbuhkan kemampuan profesional

keguruan pada diri mahasiswa sebagai calon guru. Secara rinci manfaat atau fungsi

PPL adalah:

a. Memperoleh banyak pengalaman terutama pengalaman terjun langsung ke

sekolah. Praktikan harus berinteraksi dengan guru, juga memperoleh

pengalaman baru dalam melakukan observasi langsung di sekolah latihan.

b. Mengetahui secara langsung kondisi dan suasana sekolah termasuk struktur

organisasi, visi dan misi sekolah, kegiatan-kegiatan yang dilakukan, jumlah

guru dan siswa serta data-data lain yang berhubungan dengan manajemen

sekolah.

c. Mendewasakan cara berfikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam

malakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah-masalah yang ada

dalam proses kegaiatan pendidikan di sekolah.

d. Mengembangkan kemampuan untuk menguasai dan menerapkan berbagai

keterampilan dasar mengajar dan ilmu-ilmu pendidikan di lapangan.

e. Mengembangkan kemampuan mengajar mata pelajaran serta melaksanakan

tugas lain sebagai guru madrasah/sekolah dengan memanfaatkan bantuan

professional dari pembimbing dan guru pamong.

f. Mengembangkan kemampuan menjabarkan Panduan Bimbingan Konseling

Pendidikan berdasarkan Kurikulum 2013 (K-13) dalam mengembangkan

kompetensi siswa sesuai dengan arah dan tujuan professional konseling

menjadi program-program pelayanan konseling terhadap siswa.


g. Mengembangkan kemampuan meyusun kegiatan pelayanan konseling sesuai

dengan kebutuhan, tingkat perkembangan dan permasalahan siswa di

madrasah/konseling.

h. Mengembangkan kemampuan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan

layanan yang meliputi penilaian segera (LAISEG), penilaian jangka pendek

(LAIJAPEN), dan penilaian jangka panjang (LAIJAPANG)

i. Mengembangkan kemampuan teknis dalam melaksanakan kegiatan

administrasi di madrasah/sekolah

j. Mengembangkan kemampuan menejerial dalam melaksanakan kegiatan

administrasi di madrasah/sekolah

Anda mungkin juga menyukai