Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Keripik Pangsit

Keripik menjadi cemilan yang paling diminati karena rasa gurih dan renyahnya. Selain
renyah untuk dimakan keripik juga bisa dijadikan sebagai peluang usaha yang menjajikan.
Jenis keripik pun saat ini sudah semakin banyak karena peminat dari keripik yang meningkat.
Keripik bisa dibuat dari berbagai jenis bahan mulai dari tepung, buah, dan sebagainya. Jenis
keripik yang diminati ini salah satunya ialah keripik pangsit. Peluang usaha keripik pangsit ini
menggiurkan, siapa pun yang menjalankan usaha keripik pangsit maka akan mendapatkan
keuntungan fantastis. Selain nikmat dijadikan sebagai camilan, keripik pangsit juga biasa
disajikan untuk teman makan nasi, mie ayam, dan makanan sejenisnya. Cita rasa masakan pun
akan semakin gurih dengan adanya tambahan keripik pangsit.

Menjalankan kegiatan usaha makanan memang dapat mendatangkan keuntungan bila


dijalankan dengan serius. Saat ini telah banyak olahan makanan yang dijual di pasar maupun
di supermarket dengan kemasan yang rapi dan juga dengan harga yang bervariasi. Salah satu
olahan makanan yang memiliki potensi bisnis untuk dikembangkan adalah camilan kripik
pangsit. Kripik pangsit ini merupakan salah satu camilan yang banyak difavoritkan oleh
masyarakat. Camilan yang memiliki rasa yang gurih ini yang bisa Anda jadikan camilan untuk
menemani waktu bersantai Anda. Karena kripik pangsit ini memiliki rasa enak dan juga gurih
maka tidak heran banyak masyarakat yang menyukainya mulai dari kalangan anak-anak hingga
kalangan dewasa. Pada umumnya kripik pangsit ini dijadikan tambahan bakso ataupun mie
ayam. Kripik pangsit ini juga enak jika dimakan dengan menggunakan saos tomat. Karena
olahan kripik pangist ini merupakan olahan makanan yang cukup laris di pasaran hal ini
pastinya telah memberikan kesempatan bisnis yang sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai
lahan usaha.

a. Informasi Peluang Usaha Keripik Pangsit

Keripik pangsit ini telah dikenal masyarakat sejak dahulu dan hingga saat ini keripik
pangsit masih begitu diminati. Rasa gurihnya mampu membuat ketagihan saat
memakannya. Hal ini pun membuat permintaan pasar akan keripik pangsit semakin tinggi.
Dengan peminat yang tinggi ini tentu dapat dimanfaatkan dengan sangat baik untuk bisa
menghasilkan keuntungan. Memulai bisnis keripik pangsit tidak membutuhkan modal yang
besar, bahan dan peralatan bisa didapatkan dengan mudah disekitar kita. Selain itu siapa
pun bisa mencoba menjalankan usaha keripik pangsit ini tanpa kecuali. Asalkan mampu
menghasilkan produk keripik pangsit yang disukai dan mampu bersaing.

b. Target Pasar Keripik Pangsit

Pada saat akan menjual produk usaha maka yang perlu dilakukan ialah mengetahui
target pasar yang dituju. Sedangkan target pasar akan keripik pangsit ini rumayan banyak.
Semua kalangan suka dengan renyah dan guringya keripik pangsit. Mulai dari anak – anak
sampai orang tua dapat dijadikan target pasar.

c. Bahan Baku Usaha Keripik Pangsit

Pembuatan keripik pangsit yang berkualitas membutuhkan bahan yang bagus dan
bermutu. Supaya hasil dari keripik pangsit ini enak. Bahan membuat keripik pangsit sangat
sederhana mulai dari tepung terigu, telur, minyak goreng dan bumbu tambahan. Ketika
akan memulai usaha keripik pangsit ini sebaiknya belajar dahulu mengenai pembuatan
keripik pangsit supaya hasil produk usaha memuaskan.

d. Peralatan Usaha Keripik Pangsit

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat keripik pangsit ini misalnya mesin
pengaduk adonan, baskom, kompor dan gas, mesin pemipih adonan, wajan, spatula dan
peralatan pendukung lainnya. Peralatan ini bisa didapatkan didapur untuk lebih menghemat
pengeluaran.

e. Lokasi Strategis dalam Berjualan Keripik Pangsit

Lokasi penjualan keripik pangsit memang harus diperhatikan karena pemilihan


lokasi yang tepat akan menunkang kelancaran usaha keripik pangsit yang dijalankan. Jika
menjalankan usaha keripik pangsit maka pilihlah lokasi yang ramai atau sering dikunjungi
oleh masyarakat seperti perbelanjaan swalayan, supermarket, mall, pasar dan lain-lain.
f. Pengemasan Produk

Guna menarik minat konsumen akan keripik pangsit maka hal yang perlu diketahui
ialah cara dalam mengemas produk. Pengemasan akan berpengaruh dalam tingkat
penjualan produk keripik pangsit, sehingga buat produk kemasan yang maksimal sesuai
dengan budget yang ada. Pastikan desain kemasan tidak berlebihan, produk kemasan
sederhana dan terlihat unik akan menjadi pilihan sesuai untuk mendukung penjualan. Beri
nama produk yang unik dan beda dengan produk keripik pangsit dipasaran, beri keunikan
dan kekhasan tersendiri supaya konsumen dapat mengingatnya.

g. Promosi Produk

Hal yang begitu berpengaruh dengan penjualan produk ialah pemasaran, jadi
pemasaran pada produk usaha ini harus tepat. Untuk mempromosikan produk bisa dengan
berbagai cara seperti dari mulut ke mulut, door to door, membuat iklan, brosur dan
sebagainya.

h. Strategi Usaha Keripik Pangsit

Strategi usaha jitu untuk membuat produk keripik pangsit disukai ini yaitu dengan
membuat keripik pangsit unik dan berbeda. Kemasan menarik dan rasa yang bervariasi
akan membuat banyak peminat. Jual keripik pangsit dengan harga terjangkau dengan rasa
maksimal.

2.2 Resep kripik pangsit

Bahan –bahan :
 10 siung bawang putih, haluskan
 1 batang daun bawang, diiris tipis
 150 gr margarin
 2 sdm garam
 2 butir telur
 700 ml kaldu
 200 gr terigu

Cara membuat kripik pangsit :

 Pertama Aduk semua bahan lalu uli hingga kalis


 Lalu Iris tipis daun bawang masukkan ke dalam adonan sambil diuli agar tersebar rata
 Kemudian Pipihkan dengan penggiling setipis mungkin.
 Taburi dg tepung terigu agar tinggal lengket
 Lalu Potong kotak ukuran 3×3 cm atau sesuai selera.
 Goreng dengan minyak panas dengan api kecil.

2.3 Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan
dan kebutuhan melalui proses pertukaran ( Radiosunu, 1986 ). Menurut Kotler ( 1997 )
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan usahakan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan yang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan seseorang atau
kelompok.

Menurut Stanton (1993) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan yang ditunjukkan
untuk merencanakan, menentukan harga, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan pada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pengertian tersebut
dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu
dan kelompok dimana masing – masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan
melalui proses menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Selain itu pemasaran sebagai suatu
sistem dari kegiatan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yanglainnya, yang
ditujukkan untuk merencanakan, menentukan harga,mempromosikan, dan mendistribusikan
barang atau jasakepada pembeli secara individu maupun kelompok pembeli. Kegiatan tersebut
beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber dari perusahaan, peraturan –
peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.

Definisi pemasaran tersebut bisa dibagi menjadi :

1. Kebutuhan ( Needs )
2. Keinginan ( Wants )
3. Produk ( Product )
4. Nilai ( Value )
5. Kepuasan ( Satisfuction )
6. Kualitas ( Quality )
7. Pertukaran ( Exchange )
8. Transaksi ( Transaction )
9. Hubungan ( Relathionship )
10. Pasar ( Market )

Dalam menjalankan kegiatan pemasarannya suatu perusahaan melakukan


pengkoordinasian agar tujuan dan sasaran yang diharapkan dalam bidang pemasaran
khususnya dan perusahaan umumnya dapat tercapai secara efektif dan efisien.

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran ditujukan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke


konsumen dengan melakukan tindakan atau perlakuan terhadap barang tersebut. Secara teoritis,
fungsi – fungsi pemasaran dapat digolongkan dalam tiga golongan antara lain:

1. Fungsi Pertukaran ( Exchange Function )

Fungsi Pertukaran merupakan kegiatan untuk memperlancar pemindahan hak milik


atas barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

a. Penjualan

Sasaran penjualan adalah mengalihkan barang – barang kepada pihak pembeli dengan
harga yang memuaskan.

b. Pembelian

Pembelian terdiri dari sejumlah kegiatan, antara lain :

1. Penentuan macam, jumlah, dan kualitas dari barang yang akan dibeli.
2. Mencari sumber penawaran dan pengumpulan barang.
3. Penentuan tempat dari sumber – sumber penawaran.
4. Mengetahui keadaan pasar baik mengenai persediaan barang, harga, macam barang
serta barang subtitusinya.
5. Merundingkan syarat – syarat pembelian mencakup keterangan mengenai macam,
jumlah, dan kualitas barang yang dikehendaki dan tanggal penyerahan.
6. Pemindahan hak milik, para pembeli menerima barang darinpihak penjual dan
memilikinya.

2. Fungsi Fisik( Physical Function )

Fungsi Fisik adalah semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan barang dan
jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, kegunaan bentuk, dan kegunaan waktu.

a. Fungsi Pengangkutan

Pengangkutan berarti bergeraknya atau perpindahan barang – barang dari tempat


produksi atau tempat penjualan ke tempat – tempat dimana barang – barang tersebut akan
dipakai.

b. Fungsi Pengolahan

Fungsi pengolahan merupakan kegiatan strategis yang menambah nilai dalam mata
rantai produksi dan menciptakan keunggulan kompetitif. Sasaran-sasaran ini dicapai
dengan merancang dan mengoperasikan kegiatan pengolahan yang hemat biaya atau
dengan meragamkan produk..

c. Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan berarti menahan barang – barang selama jangka waktu antara yang
dihasilkan atau diterima sampai dengan jual.

3. Fungsi Fasilitas ( Facillitating Function )

Fungsi Fasilitas merupakan semua tindakan yang memperlancar kegiatan pertukaran yang
terjadi antara produsen dan konsumen.

a. Pembiayaan
Pembiayaan berarti mencari dan mengurus modal uang yang berkaitan dengan
transaksi – transaksi dalam barang dari sektor produksi sampai sektor konsumsi.
Pembiayaan dan menanggung resiko merupakan fungsi umum dan penyerta dari semua
kegiatan pemasaran bahkan mempunyai aplikasi penting dalam pemasaran.

b. Menanggung Resiko

Resiko dapat diartikan sebagai ketidak pastian dalam hubungannya dengan ongkos,
kerugian, atau kerusakan. Dalam hasil pertanian dijumpai resiko –resiko yang berdasarkan
penyebabnya dapat dikelompokkan kedalam :

1. Resiko yang timbul karena sifat produk.


2. Resiko karena perubahan kondisi pasar.
3. Resiko karen kausa alamiah, manusia dan pemerintah.

c. Informasi Pasar

Fungsi informasi Pasar mencakup tindakan – tindakan seperti berikut :

1. Pengumpulan Informasi ( fakta – fakta dan gejala – gejala yang timbul sekitar
arus barang di masyarakat ).
2. Komunikasi ( Penyampaian dan Penyebaran ) informasi kepada pihak yang
membutuhkan.
3. Penafsiran secara hati – hati atas informasi sehubungan dengan problema –
problema yang dipecahkan oleh pihak yang bersangkutan.
4. Pengambilan Keputusan sesuai dengan rencana dan kebijakan usahatani,
badan atau orang yang bersangkutan.

d. Standarisasi dan Grading

Standarisasi dan Grading berarti penentuan atau penetapan Standard golongan ( kelas
atau derajat ) untuk barang – barang. Standard adalah suatu ukuran atau ketentuan mutu yang
diterima oleh umum sebagai suatu yang mempunyai nilai tetap. Suatu standard ditentukan atas
dasar ciri – ciri produk yang dapat berpengaruh pada nilai komersil daripada barang.Ciri – ciri
yang dimaksud dapat berupa ukuran, bentuk, warna, rasa, kandungan air, kandungan unsur –
unsur kimia dan lain – lain. Grading berarti memilih barang untuk dimasukkan kedalam kelas
atau derajat yang telah ditetapkan dengan jalan standarisasi.Standarisasi dan Grading
mendatangkan penghematan dalam penyaluran fisik karena dapat melindungi barang dagangan
yang berada dalam perpindahan terhadap kerusakan, disamping mengurangi ongkos dengan
adanya penghematan biaya pengangkutan dan penyimpanan.

2.5 Segmentasi Pasar


Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi
pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial
dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak
dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan
mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan
membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama.
a. Tingkatan Segmentasi Pasar
1. Pemasaran Massal, yaitu memproduksi secara massal mendistribusikan secara massal,
dan mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang
hampir sama kepada semua konsumen.
2. Pemasaran Segmen, yaitu memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar
dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen
tersebut.
3. Pemasaran Relung, yaitu memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang
memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah
manfaat yang khusus.
4. Pemasaran Mikro, yaitu praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya
sesuai benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran
lokal dan pemasaran individual.
5. Pemasaran Lokal, yaitu perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan
kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok pelanggan local --- kota, pemukiman,
bahkan took yang spesifik.
6. Pemasaran Individual, yaitu perancangan produk dan program pemasaran supaya
sesuai benar dengan kebutuhan dan preferrensi pelanggan secara individual. Juga
dinamakan pemasaran satu per satu ( one to one marketing ), pemasaran yang
disesuaikan dengan ( customized marketing )kebutuhan dan pemasaran pasar yang
terdiri dari satu orang ( market of one marketing ).
b. Mensegmentasi Pasar Konsumen
1. Segmentasi Geografis, yaitu membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang
berbeda-beda seperti negara, wilayah negara bagian, kabupaten, kota atau
pemukiman.
2. Segmentasi Demografis, yaitu upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok
berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
3. Segmentasi Psikografis, yaitu upaya membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok
yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
4. Segmentasi Perilaku, yaitu upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, pengunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu
produk.
Persyaratan supaya Segmentasi Efektif:
a. Terukur
b. Dapat dijangkau
c. Substansial
d. Dapat dibedakan
e. Dapat dilakukan tindakan tertentu.
3. Cara-cara dalam Memandang Suatu Pasar
a. Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan
demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,
kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis
kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan.
b. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat
dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar
berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian.
Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.
Lebih lanjut mengenai demografi, psikografi dan pasar relung:
a. Demografi
Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan
pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute
Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi.
Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi,
kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia,
pekerjaan, agama dan pendidikan.
b. Psikografi
Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan selera
segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka
berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra,
olahraga apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang lain. ini melihat pasar
berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle atau kepribadian
seperti yang saya sebutkan diatas. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon
pelanggan terhadap produk.
c. Pasar relung
Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karekteristik,
kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya.
4. Penetapan Target Pasar ( Pasar Sasaran )
Seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang sama, yang
diputuskan untuk dilayani oleh perusahaan.
1. Mengevaluasi Segmen Pasar
 Ukuran dan pertumbuhan segmen.
 Daya tarik structural segmen.
 Tujuan dan sumber daya perusahaan.
2. Memilih Segmen Pasar
 Pemasaran tanpa diferensiasi ( Pemasaran massal )
Strategi peliputan pasar dimana perusahaan mungkin memutuskan untuk
mengabaikan perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap-tiap segmen pasar, dan
masuk ke pasar secara keseluruhan dengan satu tawaran.
 Pemasaran yang terdiferensiasi
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk
menetapkan beberapa segmen pasar atau relung pasar dan mendesain tawaran
yang terpisah bagi masing-masing segmen.
 Pemasaran terkonsentrasi
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memilih untuk meraih
pangsa pasar yang besar pada satu atau beberapa subpasar.
3. Memilih strategi Peliput Pasar
 Sumber daya yang dimiliki perusahaan
 Tahapan produk dalam daur hidup
 Homogenitas Pasar
 Strategi pemasaran yang dilakukan pesaing.
4. Posisi Produk
Merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa
atribut penting tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan
hubungan dengan produk-produk pesaing.
5. Keunggulan Bersaing
Keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh karena menawarkan kepada
konsumen nilai yang lebih besar, baik melalui harga yang lebih murah atau dengan
memberikan sejumlah manfaat yang lebih banyak yang dapat dijadikan alasan
untuk menetapkan harga yang lebih tinggi.
6. Memilih Strategi Penempatan Produk ( Posisioning )
 Mengidentifikasikan keunggulan bersaing yang mungkin
 Memilih Keunggulan pasaing yang tepat
 Mengkomunikasikan dan menyampaikan Posisi yang telah dipilih.
5. Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan
variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam
jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-
periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapatmembedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun


juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari
tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
 Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
 Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
 Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
 Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
 Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.

2.6 Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan
muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu,
dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini
yang menjadi dasarnya, diantarnya:.
a. Consistency (Konsistensi) dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan
keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun
perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian
bila ada suatu perubahan yang signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan
yang tidak konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan
keuangan perusahaan.
b. Accountability (Akuntabilitas). Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun
moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memebri
penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-
3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa memberi penjelasan tentang penggunaan
sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-
jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan, agar semua tahu bagaimana
kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.
c. Transparancy (Transparansi). Manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya,
memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada yang
berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat
waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan, apabila
tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan
sesuatu.
d. Viability (Kelangsungan Hidup). Supaya kesehatan keuangan perusahaan terjaga,
semua pengeluaran operasional ataupun ditingkat yang strategis harus disesuaikan
dengan dana yang ada. kelangsungan hidup entitas merupakan ukuran suatu tingkat
keamanan serta keberlanjutan keuangan perusahaan. manajemen keuangan harus
menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan bagaimana suatu perusahaan bisa
menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi kebutuhan keuangan.
e. Integrity (Integritas). Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni
dalam menjalankan kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus
terjaga intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan
keuangan.
f. Stewardship (Pengelolaan). Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan
mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang
diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan.
dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati dalam membuat
perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang ada serta menyusun
dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai.
g. Accounting Standards (Standar Akuntansi). Sistem akuntansi keuangan yang
dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang berlaku.
agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti
oleh semua pihak pihak yang berkepentingan

2.7 Teknik dan Strategi Pemasaran

Pemasaran ialah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan


barang atau jasa, menentukan harga , mempromosikan, dan menditribusikan barang dan jasa.
Prinsip dasar pemasaran, yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan
bersaing (competitive adventages), dan fokus pemasaran. Pembahasan tentang strategi
perusahaan, tidak lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan.

Langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu sebagai berikut.

a) Langkah 1: Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan


Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan
penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan
konsumen.
b) Langkah 2 :Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Ada tiga jenis pasar sasaran khusu, yaitu:
a. Pasar individual (individual market)
b. Pasar khusus (niche market)
c. Segmentasi pasar (market segmentation)
c) Langkah 3 : Menetapkan strategi pemasaran dalam persaingan
Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
1. Berorintasi pada pelanggan (customer orientation)
2. Kualitas (quality)
3. Kenyamanan (convenience)
4. Inovasi (innovation)
5. Kecepatan (speed)
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
d) Langkah 4 : Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausahawan dengan hasil pengujian dan
penelitian pasar sebelumnnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

2.7.1 Pengembangan Pasar

` Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Keuhl (2000: 153), keunggulan bersaing
perusahan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya
dalam hal-hal berikut.

1. Kualitas yang lebih baik


2. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar
3. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
4. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
5. Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
6. Kecepatan, baik dalam pelayan maupun dalam penyaluran barang.

Menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan
strategi market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun berdasarkan pada enam fondasi
berikut untuk memenuhi target pasar sasaran :

1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
3. Kenyamanan dan kesenangan
4. Inovasi
5. Kecepatan
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan

1. Berorientasi pada konsumen


Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-
prinsip pokok sebagai berikut :
a) Bila ada pelanggan kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan
tersebut,
b) Doronglah pelanggan untuk mengajukkan keluhan bila kurang memuaskan.
c) Mintalah umpan balik (feed back) dari karayawan tentang upaya perbaikan
pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d) Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
e) Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer
f) Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan
pelanggan.
g) Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasi betul-betul
mengarah pada pelanggan.
h) Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan
yang istimewa kepada pelanggan.
2. Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayannya. Menurut Zimmerer (1996)
ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu
mencakup hal-hal berikut.
a) Ketepatan (realibility)
b) Daya tahan (durability)
c) Mudah digunakan (ease of use)
d) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name)
e) Harga yang relative rendah (low price)

Sementara itu, dalam bidang jasa/pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan
yang mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut.

a) Jelas/nyata (tangibles)
b) Ketepatan (realibility)
c) Ketanggapan (responsiveness)
d) Terjamin dan penuh empati ( assurance and empathy)
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang memyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut.
a) Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
b) Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c) Tentukan jam kerja yang menyenagkan bagi pelanggan
d) Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e) Berikan kemudahan dengan menggunakan cara kredit
f) Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat,
dan sopan
4. Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat
cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi secara terus menerus atau
berkesinambungan.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal ialah dalam bentuk:
a) Produk baru
b) Perbedaan teknik/cara, dan
c) Pendekatan baru dalam memperkenalkannya
5. Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berarti
mengurangi biaya, meninggalkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara
filosofis, kecepatan disebut time compression management (TCM), yang memiliki dua
aspek, yaitu:
a. Mempercepat produk baru kepasar; dan
b. Memperpendek waktu dalam merespon permintaan pelanggan, baik dalam
memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Wirausahawan mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan
pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayan yang lebih
baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain.
Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakuakan sebagai
berikut.
a. Dengarkan dan perhatikan pelanggan
b. Tetapkan pelayan yang terbaik
c. Tetapkan ukuran dan kinerja standard
d. Berikan perlindungan hak-hak karyawan
e. Latihlah karyawan cara untuk memberikan pelayanan yang istimewa
f. Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik
g. Berikan hadiah bagi pelayan terbaik

Anda mungkin juga menyukai