Anda di halaman 1dari 5

Judul : Tekanan untuk makan dengan kejadian picky eater pada anak usia 2-3 tahun

(Pressure to eat with picky eater in 2-3 years old children)

Introduction
Anak usia 1-3 tahun berada pada masa pertumbuhan cepat setelah masa bayi sehingga
membutuhkan dukungan gizi yang baik agar tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal. Ibu senantiasa memberikan dukungan gizi yang terbaik bagi anaknya, meskipun
pada praktiknya tidak selalu dapat berjalan lancar karena muncul permasalahan yaitu
kesulitan makan pada anak. Kesulitan makan yang sering dikeluhkan terutama dalam hal
variasi pangan yang sedikit atau pilih-pilih makanan (picky eating)
Sementara di Indonesia, hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi balita yang
mengalami sulit makan sebesar 23,9% yang 45,5% diantaranya adalah picky eater. Beberapa
penelitian mengenai picky eater di Indonesia lebih menghubungkan kejadian picky eater
dengan siapa yang mengasuh anak dan perilaku makan orangtua terkait 3J (jumlah, jenis,
jadwal makan). Maka pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variasi pangan
ibu, lama ASI eksklusif, usia mulai pemberian MP-ASI, variabilitas pangan pada usia dini,
serta tekanan untuk makan berhubungan dengan terjadinya picky eater pada anak usia 2-3
tahun.

Theory Framework
Picky eater diartikan sebagai anak dengan beberapa kriteria perilaku makan seperti
cepat merasa kenyang, makan dengan lamban, rewel dan pilih-pilih makanan, kurang respon
terhadap makanan, dan kurang menikmati saat-saat makan. Kejadian picky eater dapat
berawal dari pola makan ibu yang kurang baik. Ibu yang memiliki pola makanan yang
bervariasi, maka anak akan cenderung semakin mudah menerima berbagai macam makanan.
Cara ibu dalam memberikan makan juga memiliki pengaruh pada perilaku makan anak.
Tekanan yang diberikan ibu atau pengasuh dalam memberikan makan dapat menyebabkan
anak menjadi picky eater.
Variasi pangan ibu adalah jumlah jenis bahan makanan maupun kelompok bahan
makanan yang dikonsumsi ibu dalam 1 minggu terakhir. Lama ASI eksklusif diartikan
sebagai usia saat anak terakhir mendapatkan ASI saja tanpa tambahan makanan maupun
minuman lainnya termasuk air putih. Usia mulai makanan padat adalah usia saat anak mulai
mendapatkan makanan padat sebagai pendamping dari ASI maupun pendamping susu
formula. Variabilitas pangan usia dini adalah jumlah bahan makanan yang diberikan kepada
anak ketika anak mulai mendapatkan MP-ASI hingga berusia 9 bulan. Tekanan untuk makan
diartikan sebagai cara pemberian makan dengan tekanan saat memberikan makan kepada
anak.

Research Procedures
Picky eater diukur dengan 5 subskala dalam child eating behavior questionnaire
(CEBQ) yang tergolong dalam 2 kategori yaitu food avoidance (satiety responsiveness (SR);
slowness in eating (SE); fussiness (FF)) dan food approach (food responsiveness (FR); dan
enjoyment of food (EF)) (23) menggunakan skala Likert 1-5 (1=tidak pernah, 2=jarang,
3=kadang-kadang, 4=sering, 5=selalu).
Alat penelitian yang digunakan untuk mengukur berat dan tinggi badan anak adalah
microtoise dan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 kg. Penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dilakukan 2 kali dan dihitung reratanya.

Methodology
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross-sectional dan dilakukan di
wilayah Puskesmas Gamping II, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
pada bulan Juni-September 2015. Picky eater ditentukan berdasarkan 5 subskala dalam child
eating behavior questionnaire (CEBQ). Data variasi pangan ibu serta variabilitas usia dini
diukur dengan wawancara menggunakan kuesioner variasi pangan. Sementara data tekanan
untuk makan diperoleh melalui wawancara berdasarkan subskala presssure to eat dalam child
feeding questionnaire (CFQ). Uji Mann-Whitney digunakan untuk mengevaluasi hubungan
antara variasi pangan ibu, praktik pemberian makan saat bayi, dan tekanan untuk makan
dengan perilaku picky eating.

Population
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 2-3 tahun yang tinggal di
wilayah Puskesmas Gamping II, Kabupaten Sleman, DIY. Sedangkan subjek penelitian
adalah anak usia 2-3 tahun yang tinggal di wilayah Puskesmas Gamping II yang memenuhi
kriteria inklusi yaitu: 1) Anak usia 2-3 tahun yang mengunjungi posyandu di wilayah
Puskesmas Gamping II; 2) Tinggal bersama ibu dalam 1 rumah; 3)Ibu bersedia mengikuti
penelitian dengan menandatangani informed consent. 4.) Anak sedang tidak dalam keadaan
sakit.
Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Unit kluster dalam
penelitian ini adalah posyandu. Pada saat dilakukan penelitian, jumlah anak dari 26 posyandu
adalah 156 anak dengan jumlah eligible subjek sebanyak 152 anak. Jumlah sampel yang telah
dipilih dalam penelitian ini adalah 141 anak berdasarkan anak yang terlebih dahulu datang ke
posyandu terpilih dan memenuhi kriteria serta telah bersedia menjadi subjek penelitian.

Experiment
Data karakteristik yang diambil pada orangtua meliputi usia, pekerjaan, lama bekerja
setiap harinya, pengasuh anak ketika ibu bekerja, dan pendidikan orangtua. Sementara data
karakteristik anak meliputi usia, jenis kelamin, status gizi, dan urutan kelahiran dalam
keluarga. Data karakteristik anak dan keluarga dikumpulkan melalui wawancara dengan
kuesioner. Teknik wawancara yang dilakukan untuk menjaga validitas data lama ASI
eksklusif yaitu selain ditanyakan langsung juga dilakukan cek silang dengan pertanyaan lain
seperti kapan anak diberikan cairan lain selain ASI (air putih, tajin, atau madu).

Analysis
Gambaran subjek penelitian berdasarkan status picky eater menunjukkan bahwa
sebagian besar anak tergolong tidak picky eater (97,87%) dan hanya 3 anak yang mengalami
picky eater (2,13%). Rerata variasi pangan ibu tergolong tinggi yaitu sebesar 32,0±5,9.
Cakupan ASI eksklusif hanya sebesar 28,4%. Lama ASI eksklusif adalah 3 bulan. Mayoritas
ibu memberikan makanan padat mulai usia 6 bulan atau lebih (72,34%) dengan rata-rata usia
dimulainya makanan padat 5,7±1,8 bulan. Variabilitas pangan usia dini adalah 16. dan skor
tekanan untuk makan adalah 14.

Evaluasi
Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa diantara semua faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya picky eater, hanya 1 variabel saja yang berhubungan secara
bermakna yaitu variabel tekanan untuk makan. Tidak ada hubungan antara variasi pangan
ibu, lama ASI saja, usia mulai makanan padat, dan variabilitas pangan usia dini dengan
kejadian picky eater. Pada penelitian ini, kriteria yang harus dipenuhi setiap anak untuk dapat
dikatakan sebagai picky eater lebih ketat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang
menggunakan skor total dari 52 pertanyaan.

Finding and interpretation


Hasil yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan
signifikan antara variasi pangan ibu, lama ASI eksklusif, usia mulai makanan padat, dan
variabilitas pangan usia dini dengan kejadian picky eater (p>0,05). Temuan ini bertentangan
dengan beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di America dan Inggris. Hal ini
kemungkinan diakibatkan oleh perbedaan mengenai penentuan status picky eater, kecilnya
proporsi anak picky eater, perbedaan definisi picky eater yang digunakan, dan perbedaan
besar sampel dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian ini mendefinisikan picky eater sebagai suatu kesatuan perilaku yang
dicirikan dengan skor perilaku food avoidance yang tinggi dengan skor perilaku food
avoidance yang rendah. Perbedaan penentuan picky eater ini yang mungkin dapat
menyebabkan hasil yang berbeda.

Result
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan untuk makan
dengan status picky eater (p=0,03). Beberapa studi mengungkapkan bahwa pemberian makan
dengan tekanan memiliki dampak negatif pada cara makan anak dan keluaran berat badan
pada anak serta menyebabkan anak menjadi picky eater. Ibu seringkali mengatur makan anak
agar anak makan dengan cukup dan menghabiskan makanannya, serta berusaha tetap
memberikan makan meski anak tidak lapar. Cara seperti ini dianggap berhasil meningkatkan
asupan makan anak pada saat itu, tetapi tanpa disadari akan memberikan dampak negatif
terhadap pola makan anak di kemudian hari.

Coculation and Suggesti


Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara variasi pangan ibu, lama ASI
eksklusif, usia mulai makanan padat, dan variabilitas pangan usia dini dengan kejadian picky
eater. Namun, ada hubungan antara tekanan untuk makan dengan kejadian picky eater.
Kegiatan penyuluhan sebaiknya dilakukan kepada ibu mengenai praktik pemberian makanan
yang tepat, yaitu cara pemberian makan tanpa tekanan agar tidak terjadi kesulitan makan
pada anak.
Name : Nurul Hidayati
NIM : PO.71.24.2.15.023
Major : D.IV Kebidanan tingkat II

Pressure to Eat with Picky Eater in 2-3 Years Old Children


Children aged 1-3 years are in a period of rapid growth after infancy so require good
nutritional support in order to achieve optimal growth and development. Mother always
provides the best nutrition support for her child, although in practice be able to find problems
that arise difficulty eating in children. Difficulty eating is often complained, especially in the
case of a little food variation or picky eater.
While in Indonesia, the results showed that the prevalence of toddlers who have
difficulty eating for 23.9% of which 45.5% of them are picky eater. Some research on picky
eater in Indonesia has more to do with picky eater events with who cares for children and
behavior of eating parents (Amount, type, and meal schedule). So in this study aims to
determine whether the variation of maternal food, duration exclusive breastfeeding, Age of
starting complementary feeding breastmilk, food variability at an early age, and pressure to
eat associated with the occurrence of picky eater in children aged 2-3 years.
Picky eater is defined as a child with several eating behavioral criteria such as quickly
feeling full, eating slowly, fussy and picky, lack of response to food, and lack of eating time.
The occurrence of picky eater can start from an unfavorable mother's diet. Mothers who have
a variety of food patterns, then the child will tend to be more receptive to a variety of foods.
The mother's way of feeding also has an effect on the child's eating behavior. Pressure given
by the mother or caregiver in feeding can cause the child to become a picky eater.
Picky eater was measured by 5 subscales in child eating behavior questionnaire
(CEBQ), which fall into two categories: food avoidance and food approach using Likert scale
1-5 (1 = never, 2 = rare, 3 = sometimes, 4 = often, 5 = always). The research tool used to
measure the weight and height of children is microtoise and digital scales with 0.1 kg
accuracy. Weighing and height measurement done 2 times and calculated average
This study used cross-sectional research design and conducted in Gerta II Public
Health Center, Sleman District, Yogyakarta Special Region (DIY) in June-September 2015.
The data on mother's food variation and early age variability were measured by interview
using food variation questionnaire. While pressure data for feeding was obtained through
interviews based on presssure to eat subscale in child feeding questionnaire (CFQ). The
Mann-Whitney test was used to evaluate the relationship between maternal food variation,
feeding practices at infancy, and pressure to eat with picky eating behavior.
The population in this study were all children aged 2-3 years who live in the area of
Puskesmas Gamping II, Sleman, Yogyakarta. While the subjects are children aged 2-3 years
who live in the area of Puskesmas Gamping II that meets the inclusion criteria are: 1)
Children aged 2-3 years who visited posyandu in Puskesmas Gamping II; 2) Living with
mother in 1 house; 3) Mother willing to follow the research by signing informed consent. 4.)
The child is not ill.
Sampling is done by cluster random sampling. The cluster unit in this study is 26
posyandu. The number of samples selected in this study is 141 children based on the children
who first come to the selected posyandu and meet the criteria and have been willing to be the
subject of research.
The description of research subjects based on picky eater status showed that most
children were not picky eater (97.87%) and only 3 children had picky eater (2.13%). The
Mann-Whitney test showed that among all the risk factors that led to the picky eater, only 1
variable was significantly associated with the pressure variables to eat. The results found in
this study showed no significant relationship between maternal food variation, duration of
exclusive breastfeeding, age of solid foods, and early age food variability with picky eater
occurrence (p> 0.05).
This finding is contrary to some previous research that has been done in America and
England. This may be due to differences in the determination of the status of the picky eater,
the small proportion of picky eater children, the different definitions of picky eater used, and
the large differences in the sample with previous research.This study defines picky eater as a
behavioral entity characterized by high food avoidance behavior score with low food
avoidance behavior score. The difference in picky eater determination is likely to cause
different results.
The results showed that there was a relationship between pressure to eat with the
status of picky eater (p = 0.03). Several studies have suggested that feeding with stress has a
negative impact on how to eat children and weight loss in children and cause children to be
picky eater. Mothers often organize feeding children to eat enough and spend their food, and
try to keep feeding even if the child is not hungry. This way is considered successful in
increasing the intake of children at that time, but unwittingly will have a negative impact on
the child's diet in the future.
In this study there was no relationship between mother's food variation, old exclusive
breastfeeding, age of solid food, and early age food variability with picky eater occurrence.
However, there is a relationship between pressure to eat with picky eater occurrences.
Extension activities should be done to the mother about proper feeding practices, ie feeding
without pressure to avoid eating difficulties in children.

Resources
Cerdasari, Carissa. And friends. 2017. Tekanan untuk Makan dengan Kejadian Picky Eater
pada Anak Usia 2-3 Tahun. The Indonesian Journal of Clinical Nutrition (IJCN).
ISSN 2502-4140. https://jurnal.ugm.ac.id/jgki.

Anda mungkin juga menyukai