Anda di halaman 1dari 18

Kritikal buku review

KAJIAN BAHAN AJAR GEOGRAFI

DEVI MESLI HARAHAP

3151131010

B-Reguler 2015

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Sinopsis Buku I

Judul Buku : Geografi Untul SMA/MA Kelas XI


Penulis : Dadang Endarto
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Cetakan : Tahun 2009
Jumlah hlm : v + 395 hlm
Jumlah bab :5

B. Sinopsis Buku II

Judul Buku : Geografi Buka Cakrawala Dunia Kelas XI


Penulis : Bambang Utoyo
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Cetakan : Tahun 2009
Jumlah hlm : viii, 150 hlm
Jumlah bab :4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Buku I

Bab I Biosfer dan Persebaran Hewan Tumbuhan

Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup
dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk
hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Ketiga lapisan tersebut saling
berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat ditemukannya kehidupan di bumi.

Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing di biosfer untuk tetap
hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut habitat, yaitu tempat hidup suatu
organisme. Tempat hidup dengan unsur- unsurnya beserta makhluk hidup yang tinggal di suatu
kawasan secara keseluruhan akan membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem.
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat yang
paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasi yang paling kompleks (biosfer). Tingkat
organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks.

Biosfer adalah lapisan tempat makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer,
dan atmosfer yang saling berinteraksi dan membentuk lapisan tempat ditemukannya kehidupan
di bumi. Tingkat organisasi makhluk hidup di mulai dari protoplasma, jaringan sel, sistem organ,
organisme, populasi, komunitas, dan ekosistem. Persebaran flora di daratan meliputi hutan hujan
tropika, hutan musim tropika, hutan hujan iklim sedang, hutan gugur, taiga, stepa, sabana,
tundra, dan gurun. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola persebaran flora di dunia antara
lain pola iklim, tipe-tipe tanah, keadaan geologi, dan relief atau topografi.

Persebaran fauna di daratan meliputi fauna di padang rumput, di daerah gurun, di daerah
tundra, hutan tropika, di daerah taiga, dan di daerah kutub. Jenis flora di perairan antara lain
terumbu karang dan padang lamun. Jenis fauna di perairan antara lain bentos, plankton, nekton,
dan neustin. Persebaran flora di Indonesia berdasarkan iklim dan keadaan daerah adalah hutan
bakau, hutan lumut, hutan rawa, hutan musim, hutan hujan tropis, stepa, dan sabana. Persebaran
hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 berdasarkan ciri khas dari masing-masing wilayahnya,
yaitu fauna Indonesia Barat, fauna Indonesia Tengah, dan fauna Indonesia Timur. Upaya untuk
melestarikan hewan dan tumbuhan antara lain dengan membuat cagar alam dan suaka
margasatwa.

Banyak ahli yang melakukan telaah tentang persebaran jenis hewan di Indonesia dengan
membuat garis batas yang berbeda-beda. Salah satu ahli adalah Weber, ia menentukan batas
dengan imbangan perbandingan hewan Asia dan Australia 50 : 50. Weber menggunakan burung
dan hewan menyusui sebagai dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar
memiliki garis batas yang sama. Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah
disebut garis Wallace dan garis batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah
disebut garis Weber. Dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar
memiliki garis batas yang sama.

Bab II Antroposfer

Secara etimologi (asal kata) antroposfer berasal dari dua kata, yaitu antrophosyang berarti
manusia dan sphere yang berarti lapisan. Antroposfer diartikan sebagai lapisan di mana manusia
hidup bertempat tinggal pada permukaan bumi. Tidak semua tempat di bumi dapat ditinggali
manusia. Total luas permukaan bumi, yang berupa daratan hanya seluas 56,9 juta mil persegi
atau 29 persen dari keseluruhan permukaan bumi, lainnya 71 persen merupakan perairan. Total
luas daratan 29 persen yang dapat ditinggali manusia hanya sekitar 20 persen, 20 persen
merupakan daerah kutub, 20 persen daerah gurun, 20 persen daerah yang bergunung-gunung,
dan 20 persen lainnya merupakan daerah hutan dan rawa.

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang hidup di bumi bergantung pada kondisi
biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Lapisan atmosfer membentuk cuaca dan iklim yang
sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Lapisan litosfer berpengaruh pada tanah dan
bentuk lahan, dan berpengaruh pula pada manusia dalam memperoleh sumber daya alam.
Lapisan hidrosfer memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam hal ketersediaan air
dengan berbagai manfaatnya.

Antroposfer adalah lapisan di mana manusia hidup bertempat tinggal pada permukaan
bumi. Faktor lingkungan alam yang mendasari kehidupan manusia adalah lokasi geografis,
topografi/relief, struktur geologis, iklim, tanah, tumbuhan, dan hewan. Adaptasi manusia dengan
lingkungan hidupnya ada dua macam, yaitu adaptasi genetis dan adaptasi somatis. Perbedaan
antarwilayah secara kultural di permukaan bumi dibagi menjadi sembilan wilayah budaya, yaitu:

 Daerah Budaya Kutub


 Daerah Budaya Eropa dan Anglo-Amerika
 Daerah Budaya Amerika Latin
 Daerah Budaya Kering
 Daerah Budaya Afrika
 Daerah Budaya Timur
 Daerah Budaya Australia dan Selandia Baru
 Daerah Budaya Pasifik
 Daerah Negara-Negara Sosialis.

Bab III Kependudukan

Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Demos yang berarti penduduk dan graphien
yang artinya menulis. Jadi, demografi menurut kata asalnya berarti tulisan-tulisan tentang
penduduk. Definisi demografi yang lebih luas, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur dan
proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan
komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut terjadi
karena proses demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

Demografi bersifat analisis matematis, karena sifatnya yang demikian demografi disebut
juga dengan statistik penduduk atau demografi murni (pure demography). Demografi murni
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan hasil perhitungan
tersebut akan diperoleh perkiraan jumlah penduduk di masa datang atau jumlah penduduk di
masa lalu. Demografi sebagai ilmu terapan sering disebut juga dengan demografi sosial.

Kependudukan atau demografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi
penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan
migrasi baik migrasi masuk maupun migrasi keluar. Komposisi penduduk adalah perbandingan
atau susunan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu di antaranya berdasarkan umur,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan ekonomi. Rasio beban tanggungan
adalah perbandingan antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia nonproduktif (usia
belum produktif dan usia tidak produktif). Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan.

Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang disusun berdasarkan komposisi


penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara
jumlah penduduk dengan luas daerah yang ditempati dalam satuan luas tertentu. Sensus
penduduk adalah proses keseluruhan dari mulai pengumpulan, pengolahan, penilaian,
menganalisis, dan penyajian data kependudukan yang menyangkut ciri-ciri demografi, sosial
ekonomi, dan lingkungan hidup.

Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai kejadian penting yang


mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. Survei penduduk adalah pengumpulan
data penduduk dengan cara pengambilan sampel dan data sesuai kebutuhan. Masalah-masalah
kependudukan antara lain jumlah penduduk yang besar, angka pertumbuhan penduduk yang
tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata. Kebijakan dalam mengatasi masalah
kependudukan di antaranya pengendalian penduduk secara kualitas, pengendalian penduduk
secara kuantitas melalui program keluraga berencana dan pemerataan penduduk melalui program
transmigrasi.

Bab IV Sumber Daya Alam dan Manfaatnya

Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi
di mana kita menemukannya. Sesuatu yang belum diketahui manfaatnya tidak dapat dikatakan
sebagai sumber daya karena tidak mempunyai nilai. Sebaliknya, sesuatu yang meskipun ada
gunanya tetapi tersedia dalam jumlah yang relatif besar dibanding dengan permintaan, juga
bukan merupakan sumber daya. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam
sekitar yang merupakan hasil bentukan alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang jika digunakan
secara terus-menerus maka dalam jangka waktu tertentu akan kembali seperti sediakala dan
dapat digunakan lagi untuk diambil manfaatnya. Contoh sumber daya alam yang dapat
diperbarui adalah air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan hewan

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi adalah sumber daya alam jika diguna-
kan secara terus-menerus, maka lama-kelamaan akan habis dan tidak dapat dihasilkan sendiri
oleh manusia. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah berbagai barang
tambang, mineral logam, mineral bukan logam dan mineral penghasil energi.

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam sekitar yang merupakan
hasil bentukan alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua berdasarkan keles- tariannya, yaitu sumber daya
alam yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, antara lain mineral logam, mineral bukan logam, dan mineral energi.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui, antara lain sumber daya pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, tanah, air, dan udara. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui harus benar- benar efisien. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui,
antara lain sumber daya alam pertanian, peternakan, perikanan, hutan, tanah, air, dan udara.
Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, antara lain tidak
merusak keutuhan sumber daya lain yang ada di sekitarnya, mencapai efektivitas tertinggi, dan
hemat dalam pemakaiannya.

Bab V Lingkungan Hidup dan Pembagunan Berkelanjutan

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling
memengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat diketahui
dari eksploitasi dan eksplorasi manusia terhadap alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mempertahankan diri atau menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Eksploitasi terhadap lingkungan hidup harus berdasarkan pada aspek
pelestarian lingkungan, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi yang akan datang sesuai
dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

Menurut Otto Sumarwoto (1989) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya dan keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi
dalam melangsungkan kehidupannya. Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau
komponen yang berada di sekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan.

Lingkungan hidup adalah segala hal yang berada di sekitar kita, yang memberi tempat
dan bahan-bahan untuk kehidupan. Dalam arti yang lebih luas, lingkungan kehidupan sama
dengan sumber day. Komponen-komponen lingkungan terdiri atas faktor biotik dan faktor
abiotik. Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang menempati bumi, yang terdiri atas
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Komponen biotikini dibagi menjadi:

a. kelompok produsen,
b. kelompok konsumen, dan
c. kelompok pengurai (decomposer).

Lingkungan abiotik adalah faktor lingkungan yang memengaruhi makhluk hidup lainnya, yang
terdiri atas:

a. matahari,
b. tanah,
c. air,
d. atmosfer, dan sebagainya

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan pada saat ini tanpa
harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang. Sumber
daya alam digolongkan menjadi 2, yakni sumber daya alam yang dapat diperbarui (biotik) dan
sumber daya alam yang tak dapat diperbarui (abiotik). Pencemaran adalah peristiwa berubahnya
keadaan alam (udara, air, tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah
unsur tertentu. Pelestarian lingkungan merupakan usaha manusia yang dilakukan untuk
melestarikan unsur-unsur lingkungan di sekitarnya. Pelestarian lingkungan hidup dapat
dilaksanakan dengan cara-cara antara lain:

a. usaha pengawetan tanah,


b. perencanaan yang cermat dalam penggunaan tanah,
c. usaha pengawetan air dan lingkungan,
d. usaha pelestarian hutan, dan
e. usaha pencegahan terjadinya pencemaran udara.

Usaha yang dilakukan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan antara lain:

a. pengelolaan pantai dan lautan


b. pengembangan dan pengelolaan keanekaragaman hayati,
c. program kali bersih (prokasih), dan
d. rehabilitasi dan reklamasi lahan kritis.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan, artinya suatu upaya sadar dalam


membangun dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu kehidupan. Pengelolaan pembangunan harus
berdasarkan pada pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang guna
menyokong pembangunan yang berkelanjutan guna kesejahteraan seluruh rakyat.

B. Ringkasan Buku II
Bab I Flora dan Fauna

Makhluk hidup merupakan salah satu komponen penghuni geosfer. Selain manusia,
makhluk hidup yang menempati Planet Bumi adalah hewan (fauna) dan tumbuhan (flora).
Hewan maupun tumbuhan ada yang hidup di daratan dan di perairan, baik pada kawasan
air tawar ataupun di air laut. Namun, tidak seluruh per mukaan bumi dapat menjadi
tempat hidup bagi organisme. Mengapa? Karena berhubungan erat dengan berbagai
persyaratan hidup, faktor pendukung, dan faktor penghambat bagi kelang sungan hidup
organisme itu sendiri. Wilayah-wilayah di per mukaan bumi yang sesuai untuk lingkungan
hidup organisme dikenal dengan istilah biosfer. Secara umum, biosfer terdiri atas tiga
lingkungan utama atau biocycle, yaitu biocycle darat, biocycle air tawar (sungai, danau, atau
kolam), dan biocycle air asin (berkadar garam atau laut). Selain biosfer dan biocycle, dalam
studi makhluk hidup kita juga dikenal istilah ekosistem dan bioma.
Tokoh yang kali pertama mengenalkan istilah ekosistem adalah ahli biologi
berkebangsaan Inggris bernama A. Tansley (1935). Menurutnya, ekosistem merupakan
suatu sistem yang meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan, serta lingkungan fisik
sebagai tempat hidupnya. Komponen-komponen tersebut senantiasa berinteraksi dan saling
memengaruhi antara satu dan lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Misalnya, fungsi
utama tumbuhan yaitu sebagai produsen dalam memproduksi bahan-bahan makanan yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup konsumen (hewan dan manusia).

Tumbuhan yang menutupi permukaan bumi jenisnya beraneka-ragam, mulai dari


tumbuhan mikro yang hanya memiliki satu sel, seperti alga, rerumputan, pohon-pohon
perdu, sampai tumbuhan raksasa, seperti redwood yang dapat Anda temui di Amerika Serikat
atau Rafflesia arnoldi yang dijumpai di wilayah Bengkulu. Berbagai jenis flora ini tersebar dari
wilayah iklim tropis sampai iklim kutub.arakter dan pola persebaran flora dan fauna Indonesia
tidak terlepas dari sejarah perkembangan Kepulauan Indonesia. Anda tentu masih ingat
bahwa secara geologis dan geomorfologis wilayah Indonesia bagian barat termasuk ke dalam
landas kontinen Asia (Paparan Sunda), sedangkan wilayah Indonesia bagian timur
termasuk ke dalam landas kontinen Australia (Paparan Sahul).

Dalam sejarah perkembangan Bumi pada zaman glasial di mana massa es menutupi
sebagian bumi, wilayah Indonesia bagian barat pernah menjadi satu daratan dengan Asia dan
wilayah timur bersatu dengan Australia. Kemudian, terjadi pencairan massa es secara besar-
besaran pada akhir zaman glasial sehingga terjadi kenaikan muka air laut hingga 200 meter.
Akibatnya, beberapa daerah bagian muka bumi yang rendah dan cekung tertutup oleh air laut
termasuk wilayah-wilayah Paparan Sunda dan Sahul, yang sekarang dikenal dengan Laut
Natuna, Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Arafuru.

Lingkungan ekologi hutan terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim,
hutan hujan daerah sedang, hutan berdaun jarum, dan hutan berkayu keras.Sabana
diklasifikasikan atas hutan sabana, belukar tropis, sabana, sabana semi arid, moor, dan taiga.
Berdasarkan lokasinya, biochore padang rumput dibedakan atas praire, stepa, dan
tundra.Wilayah persebaran fauna di muka bumi di kelompok kan menjadi tujuh kawasan, antara
lain sebagai berikut.
a. Kawasan Paleartik
b. Kawasan Neartik
c. Kawasan Neotropik
d. Kawasan Ethiopia
e. Kawasan Oriental
f. Kawasan Australia

Kawasan Selandia Baru flora Indonesia terdiri atas flora sub-region Indonesia-Malaysia
di bagian barat, Kepulauan Wallacea di bagian tengah, dan sub-region Australia di bagian
timur. Persebaran fauna Kepulauan Indonesia terdiri atas fauna oriental di bagian barat, Australia
di bagian timur, dan Kepulauan Wallacea di bagian tengah.

Bab II Dinamika Kependudukan

Antroposfer merupakan lapisan yang dihuni oleh manusia. Secara garis besar
antroposfer merupakan bagian dari permukaan bumi yang berhubungan dengan kehidupan
manusia (penduduk). Oleh karena manusia merupakan makhluk yang paling dominan di dalam
lingkungan maka kajian antroposfer dikaji secara khusus dan secara terpisah dari biosfer.

Dalam menelaah fenomena antroposfer, geografi mempelajari persebaran penduduk,


faktor-faktor yang memenga ruhi persebaran penduduk, dan aspek-aspek demografis penduduk.
Kajiannya meliputi jumlah, pertumbuhan, kepadatan, komposisi, dan mobilitas penduduk.
Aspek kependudukan lainnya yang dikaji antara lain masalah kualitas penduduk.Cabang
ilmu geografi yang secara khusus mempelajari antroposfer dinamakan geografi penduduk
yang merupakan bagian dari geografi manusia.

Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun
kelompok yang menempati wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun
pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk. Sebagai contoh, Amir adalah
penduduk Kabupaten Sukabumi, artinya pada saat diadakan sensus penduduk Amir telah
tinggal menetap di Sukabumi dalam waktu minimal satu tahun, walaupun ternyata Amir bukan
warga asli daerah tersebut. Jumlah penduduk senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Terdapat beragam faktor yang menyebabkan perubahan jumlah penduduk. Misalnya,
peperangan, wabah penyakit atau epidemi, kelaparan, dan bencana alam. Di lain pihak,
kestabilan negara, peningkatan gizi, dan kesehatan dapat mengakibatkan jumlah penduduk
cenderung naik. Fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke
waktu dalam suatu wilayah tertentu dinamakan dinamika penduduk. Gejala dinamika
penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (fertilitas atau natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Penduduk adalah sejumlah orang baik individu ataupun kelompok yang menempati
wilayah atau negara tertentu. Sumber data kependudukan terdiri atas sensus, survei, dan
registrasi penduduk. Aspek demografis penduduk meliputi jumlah dan perkembangan
penduduk, pertumbuhan penduduk, persebaran dan kepadatan penduduk, serta mobilitas
penduduk. Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Pertumbuhan penduduk alami.


b. Pertumbuhan penduduk total.
c. Pertumbuhan penduduk eksponensial.
d. Pertumbuhan penduduk geometris.
Angka kelahiran (fertilitas) diklasifikasikan antara lain sebagai berikut.
a. Angka kelahiran kasar.
b. Angka kelahiran umum.
c. Angka kelahiran menurut kelompok usia.
Angka kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kepadatan penduduk
kasar, fisiologis, dan agraris. Proses mobilitas penduduk terdiri atas mobilitas nonpermanen
(komutasi dan sirkulasi) dan mobilitas permanen/migrasi (migrasi internasional dan internal).
Berdasarkan bentuk dan pengelolaannya, transmigrasi terdiri atas transmigrasi umum, spontan,
bedol desa, sektoral, dan lokal

Bab III Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan benda hidup dan mati yang terdapat di bumi dan
dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam yang
terkandung di bumi merupakan harta kekayaan yang disediakan Tuhan untuk dimanfaatkan bagi
kepentingan manusia. Negara Indonesia memiliki kekayaan minyak dan gas bumi yang cukup
besar sehingga dapat mengekspor ke luar negeri.

Sumber daya alam merupakan istilah yang berhubungan dengan materi-materi dan
potensi alam yang terdapat di planet bumi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Materi alam tersebut dapat berupa benda hidup (unsur-unsur hayati), yaitu hewan dan tumbuhan.
Terdapat pula benda mati (nonhayati), seperti tanah, udara, air, bahan galian atau barang
tambang. Selain itu terdapat pula kekuatan-kekuatan alam menghasilkan tenaga atau
energi. Misalnya, panas bumi (geothermal), energi matahari, kekuatan air, dan tenaga
angin. Segala sesuatu yang berada di alam (di luar manusia) yang dinilai memiliki daya guna
untuk memenuhi kebutuhan sehingga tercipta kesejahteraan hidup manusia tersebut dinamakan
sumber daya alam (natural resources). Dalam pengertian lain sumber daya alam adalah semua
kekayaan alam yang terdapat di lingkungan sekitar manusia yang dapat dimanfaatkan bagi
pemenuhan kebutuhan manusia.

Jenis sumber daya alam yang senantiasa tersedia lainnya adalah air. Melalui proses daur
hidrologi, persediaan air yang ada di bumi selalu tetap jumlahnya. Anda tentu masih ingat bahwa
secara umum bentang perairan di bumi terbagi menjadi dua, yaitu bentang air tanah dan air
permukaan. Air yang terdapat pada lapisan tanah terdiri atas atas air tanah freatik dan artesis.
Air permukaan meliputi sungai, danau, rawa, dan laut.

Beberapa bentuk pemanfaatan sumber daya air antara lain untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih, kegiatan sehari-hari rumah tangga (mandi-cuci-kakus), pemanfaatan
sektor perikanan, pembangkit listrik tenaga air, prasarana transportasi, olah raga air, dan
rekreasi. Dalam sektor pertambangan, beberapa kawasan laut dan danau merupakan daerah
cebakan mineral, seperti minyak, gas bumi, nikel, dan timah.

Potensi sumber daya alam yang juga selalu ada, yaitu lapisan atmosfer (udara) dengan
berbagai gas yang terkandung di dalamnya. Atmosfer bumi terdiri atas empat lapisan utama,
yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan thermosfer. Lapisan yang secara langsung
memengaruhi kehidupan di bumi adalah troposfer yang merupakan kawasan terjadinya dinamika
cuaca.
Bab IV Lingkugan Hidup

Lingkungan hidup merupakan akumulasi dari interaksi berbagai faktor yang


terkandung dalam lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik merupakan kesatuan
makhluk hidup, seperti mikroorganisme, manusia, tumbuhan, dan hewan. Adapun lingkungan
abiotik merupakan kondisi yang terdapat di lingkungan sekitar berupa benda mati, seperti
mineral, batuan, tanah, air dan udara. Dewasa ini sering terjadi bencana dan kerusakan pada
alam salah satunya bencana kebakaran hutan.

Manusia merupakan salah satu unsur lingkungan yang termasuk dalam komponen biotik,
selain hewan dan tumbuhan. Di samping itu terdapat komponen abiotik, berupa benda-benda
mati dan kondisi wilayah yang terdapat di sekitar manusia, seperti batuan, tanah, dan mineral
yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi pola perilaku dan tatanan hidup manusia.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia senantiasa berinteraksi dengan


lingkungannya. Sebagai contoh dalam proses pembangunan untuk mencapai kesejahteraan,
manusia mengubah, mengolah, dan memanfaatkan potensi sumber daya yang terkandung dalam
lingkungan semaksimal mungkin. Di lain pihak, lingkungan juga memiliki batas kemampuan
daya dukung. Jika proses eksploitasi sumber daya yang terkandung dalam lingkungan ini
melewati kapasitas daya dukungnya dapat menimbulkan penurunan kualitas bahkan
menimbulkan kerusakan lingkungan.

Pada prinsipnya tanpa tumbuhan, hewan, dan jasad renik, manusia tidak akan
mampu bertahan hidup. Jika di permukaan bumi itu tidak ada tumbuhan, hewan, dan jasad
renik. Dari manakah manusia akan memperoleh bahan makanan yang mengandung protein
nabati dan hewani? Selain itu, keberadaan tumbuhan yang mengeluarkan oksigen untuk bernafas
tentunya sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya manusia benar-benar sadar akan pentingnya lingkungan hidup dengan berbagai
komponen yang ada di dalamnya.

Kerusakan lingkungan hidup merupakan fenomena dan gejala sosial yang saat ini sering
kali dijumpai pada berbagai wilayah, baik di wilayah daratan, perairan, maupun kerusakan
atmosfer. Kerusakan lingkungan yang terjadi pada suatu kawasan dampaknya dapat
dirasakan oleh penduduk yang tinggal di luar kawasan tersebut. Adapun masalah
lingkungan yang terjadi di seluruh negara di dunia, baik di negara-negara maju maupun
berkembang adalah pencemaran.

Lingkungan hidup menurut Undang-Undang No.23 tahun 1997 adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhuk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup pada dasarnya terdiri atas tiga bagian, yaitu:

a. komponen lingkungan fisik;


b. komponen biologi; dan
c. komponen hasil buatan manusia (man made environment).

Manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup. Oleh karena itu, manusia tidak
akan dapat melepaskan ketergantungan diri dari makhluk hidup karena manusia tidak dapat
hidup tanpa lingkungan. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi akhir-akhir ini di antaranya
disebabkan oleh adanya gejala-gejala berikut :

a. pencemaran udara;
b. tanah;
c. air;
d. penggundulan hutan;
e. pembuangan sampah sembarangan; dan
f. limbah industri dan rumah tangga.
BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

A. Kelebihan Buku I

Adapun kelebiha buku ini yakni:

 Dilihat dari sampulnya tebal dengan warna yang sedikit cerah membuat pembaca
langsung suka meski belum membacanya,
 Penuisan dan kata-katanya menarik sehingga pembaca tidak bosan,
 Pada setiap akhir bab disertakan rangkuman dan soal-soal untuk pembaca lebih
memahami isi buku.
 Dibagian samping pembahasan materi ada disampaikan sedikit info-info megenai materi
yag dibahas.
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baku dan mudah dipahami.

B. Kelemahan Buku I

Adapun kelemahan dalam buku ini yakni:

 Tidak dibuatnya peta konsep sebagai acuan utama dalam proses pembelajaran,
 Tidak terdapat contoh yang membuat pembaca agak sulit mengerti.

C. Kelebihan Buku II

Adapun kelebihan buku ini yakni:

 Sampulnya yang berwarna membuat pembaca tertarik untuk membaca bukunya karena
terlihat cerah.
 Disertakan peta konsep sebagai tujuan utama dalam pembelajaran.
 Pada akhir bab disertakan ringkasan isi buku dan soal-soal untuk dikerjakan pembaca
agar lebih memahami isi buku.
 Disertai contoh dan gambar-gambar menarik supaya pembaca lebih mudah memahami
dan tidak bosan saat membaca.
 Dibagia samping pembahasan materi ada disampaikan sedikit info-info megenai materi
yag dibahas.
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baku dan mudah dipahami.

D. Kelemahan Buku II

Adapun kelemahan dalam buku ini yakni:

 Pada awal bab masih banyak kata-kata yang membingungkan.


 Sebelum isi materi sesungguhnya penggunaan tulis yang terlalu banyak pada awal
halaman terlalu dianggap banyak menghabiskan kertas .
 Isi halaman sedikit karena yang diba has hanya sampai bab IV.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup
dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk
hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Ketiga lapisan tersebut saling
berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat ditemukannya kehidupan di bumi.

Antroposfer adalah lapisan di mana manusia hidup bertempat tinggal pada permukaan
bumi. Faktor lingkungan alam yang mendasari kehidupan manusia adalah lokasi geografis,
topografi/relief, struktur geologis, iklim, tanah, tumbuhan, dan hewan. Adaptasi manusia dengan
lingkungan hidupnya ada dua macam, yaitu adaptasi genetis dan adaptasi somatis.

Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Demos yang berarti penduduk dan graphien
yang artinya menulis. Jadi, demografi menurut kata asalnya berarti tulisan-tulisan tentang
penduduk. Definisi demografi yang lebih luas, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur dan
proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan
komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut terjadi
karena proses demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi
di mana kita menemukannya. Sesuatu yang belum diketahui manfaatnya tidak dapat dikatakan
sebagai sumber daya karena tidak mempunyai nilai. Sebaliknya, sesuatu yang meskipun ada
gunanya tetapi tersedia dalam jumlah yang relatif besar dibanding dengan permintaan, juga
bukan merupakan sumber daya. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam
sekitar yang merupakan hasil bentukan alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.

Anda mungkin juga menyukai