Anda di halaman 1dari 2

Kebudayaan Persia

Peradaban Persia adalah bentuk kebudayaan besar dunia yang Nampak sejak 3000 tahun yang lalu.
Peradaban ini tumbuh di sekitar Iran. Pada Tahun 549 SM, Cyurus raja Persia menaklukan wilayah medas
dan membangun kekaisaran yang luas. Hanya dalam waktu 30 tahun. Persia telah menjadi bangsa yang
terkuat di dunia pada masa itu.

Bangsa Persia di kenal sebagai bangsa yang terampil dan masyarakatnya terorganisasi sangat rapi. Di
bawah Kepemimpinan Darius 1 ( Darius Agung), Wilayah Persia di bagi atas provinsi-provinsi. Darius juga
membangun jaringan pos dan mata uang tunggal sebagai pemersatu Persia. Raja-Raja Persia umumnya
memiliki istana di berbagai tempat dan gaya bangunannya tidak jauh berbeda dengan banguan bangsa
Asina.

Semasa pemerintahan raja Darius, Bnayak tiang di bangun di dalam ruangan sebagai penahan atau
penyangga balok istana. Pada bangga tangga induk istana terdapat tulisan paku yang berbunyi : “ Persia,
Negara yang kudapat dari kurnia Dewa Ahura Mazda tidak gentar menghadapib setiap musuh”.

Relief- relief peninggalan kerajaan Persia menggambarkan upacara-upacara dan kehidupan pesta pora
istana.

Selain itu, banyak ditampilkan binatang yang melambangkan kegagahan , seperti singa, kuda, atau
harimau. Hal tersebut menunjukan bahwa kemenangan terhadap kehidupan lainnya. Kemudian pada
tahun 33 SM Persia ditaklukan oleh Alexander Agung.

sumber : http://www.livius.org/a/iran/persepolis/darius/persepolis_palace_darius_general11.JPG

Darius Agung membangun istana paling Agung di Persepolis di sisi Barat. Istana ii disebut APADANA. Raja
segala Raja menggunakannya sebagai Bala Irung Audiensi Resmi. Pembangaunan dilakukan tahun 515
SM. Putranya, Xenes I menyempurnakan 30 tahun kemudian. Istana ini memiliki balai agung berbentuk
bujur sangkar, tiap sisinya berukuran panjang 60 M dengan 72 tiang besar,. 30 diantaranya masih tegak
berdiri. Setiap pilang besar ini setinngi 19 Meter. Pilar ini menopong atap yang luas dan sangat berat.
Puncak tiang dihiasi patung batu hewan.

Seperti banteng berkepal 2, singa, atau rajawali. Tiang ini terhubung oleh batang penopong datar dari
kayu ek atau kayu sedar lebanan.

Dindingnya dilapisi lumpur dan stuko setebal 5 cm , sebagai perekat, kemudian dilapisi stuko hijau. Disisi
barat, utara, dan timur istana terdapat beranda persegi yang memiliki 12 tiang tersusun dalam 2 baris
yang masing masing 6 tiang.

Disisi selatan Belairung terdapat serangkaian kamar sebagai tempat penyimpanan. Dua tangga bergaya
Persepolis dibangaun secara simetris terhubung dengan fondasi batu. Untuk melindungi atap dari erosi,
talang air vertical dibangun melewati tembok bata. Di keempat sudut Apodana, dibangunlah 4 menara
yang menjorok keluar. Dinding dilapisi tegel dan dihiasi gambar singa, banteng, dan bunga. Darius
memerintahkan namanya dan detail kemaharajaannya ditulis dengan lempeng emas dan perak, yang
ditempatkan dalam peti batu dan ditanam di sudut istana.

Tangga semetris bergaya Persepolis dibangun disisi utara dan timur untuk mengatasi perbedaan
ketingian. Dua tangga lainnya berdiri di tengah bangunan. Tampilan luar istana diembos dengan gambar
immortal . Pasukan elit pengawal raja. Tangga utara di selesaikan pada masa pemerintahan Darius,
Sedangkan tangga lainnya di rampungkan pada masa kemudian.

Anda mungkin juga menyukai