PENDAHULUAN
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari
sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, objek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Satuan elemen data raster
biasa disebut dengan pixel, elemen tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang
disimpan sebagai digital number (DN). Meninjau struktur model data raster identik
dengan bentuk matriks. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut
koordinat kolom (x) dan barisnya (y).
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya.
Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi
yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah,
kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data
raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula
ukuran file-nya dan sangat tergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia.
Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara fungsionalitas direlasikan
dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra
satelit (misalnya NOAA, Spot, Landsat, Ikonos, dll), citra radar, dan model ketinggian
dijital (DTM atau DEM dalam model data raster). Data raster dapat menggambarkan
objek geografi yang mempunyai satuan luas karena ukuran raster berkaitan erat dengan
ukuran sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua sehingga muda; disimpan,
dimanipulasi, dan ditampilkan.
Data raster memiliki beberapa karakteristik khusus, antara lain :
1. Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukunan permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh setiap piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi
yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi
spasialnya.
2. Piksel-piksel di dalam zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID
number) yang sama.
3. Pada umumnya, lokasi di dalam model data raster, diidentifikasi dengan
menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x,y).
4. Nilai yang merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling
yang berlainan:
a. Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang
direpresentasikannya.
b. Nilai suatu piksel adalah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah)
piksel yang bersangkutan.
c. Nilai suatu piksel adalah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari model data raster :
No Kelebihan Kekurangan
1 Memiliki struktur data yang Secara umum, mernenlukan ruang
sederhana. atau tempat penyimpanan (disk)
yang besar di komputer. Banyak
terjadi redudancy data baik untuk
setiap layer-nya maupun secara
keseluruhan.
2 Mudah dimanipulasi dengan Penggunaan ukunan grid yang lebih
menggunakan fungsi-fungsi besar untuk menghemat ruang
matematis sederhana (karena penyimpana akan rnenyebabkan
strukturnya sederhana seperti kehilangan informasi dan ketelitian
matrik bilangan biasa
3 Teknologi yang digunakan cukup Sebuah citra raster hanya
murah dan tidak begitu kompleks mengandung satu tematik saja —
sehingga pendapat membuat sulit digabungkan dengan atribut
sendiri program aplikasi yang atnibut tainnya dalam satu layer.
menggunakan citra raster.
4 Compatible dengan citra-citra Tampilan atau representasi, dan
satelit pengindraan jauh dan akurasi posisinya sangat bergantung
semua image hasil scanning data pada ukuran pikselnya
spasial.
5 Overlay dan kombinasi data Sering mengalami kesalahan dalam
spasial raster dengan data menggambarkan bentuk dan ganis-
inderaja mudah dilakukan. garis batas-batas suatu objek sangat
bergantung pada resolusi spasialnya
dan toleransi yang diberikan.
6 Metode untuk mendapatkan citra Sangat sulit untuk
raster lebih mudah (baik melalui merepresentasikan hubungan
scanning dengan scanner segala topologi (juga network).
ukuran yang sudah beredar luas,
maupun dengan menggunakan
citra satelit atau konversi dan
format
7 Gambaran permukaan bumi Metode untuk mendapatkan format
dalam bentuk citra raster yang data vektor melalui proses yang
didapat dan radar atau satelit lama, cukup melelahkan dan relatif
pengindraan jauh mahal.
Tabel 1. Kelebihan dan kekurangan data raster
2.3.2 Data Vektor
3.1 Kesimpulan
1. Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari
software dan hardware, data dan pengguna serta institusi untuk menyimpan data
dan menganalisis serta menyajikan informasi yang berhubungan dengan semua
fenomena yang ada dimuka bumi.
2. Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial dan data non spasial.
3. Data spasial memiliki struktur tersendiri dalam pengolahannya yang diambil dari
beberapa sumber seperti peta analog, data sistem penginderaan jauh, data hasil
pengukuran lapangan dan data GPS. Data spasial terdiri dari data raster dan data
vector yang masing-masing data tersebut mempunya kelebihan dan kekurangannya.
REFERENSI
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Bandung :
Penerbit Informatika.
Sugandi, Dede, Lili Somantri dan Nanin Trianawati Sugipto. 2009. Sistem Informasi
Geografis (SIG). Universitas Pendidikan Indonesia.