OLEH :
KELOMPOK 2 IPS
MUHAMMAD ERIAWAN RINANDA
MUHAMMAD FITRIANSYAH
MUHLISIN
NINA NURUL LITA
SRI HARTINI
Oleh :
Kelompok 2
Mengetahui Pembimbing
Kepala M.A Pangeran Antasari Martapaura
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyesaikan penulisan laporan ini, laporan ini disusun berdasarkan hasil penilitian
yang kami lakukan di Desa Gedambaan dan Pantai Sarang Tiung, Kotabaru.
Laporan ini disusun guna menambah wawasan dan memenuhi tugas dari mata pelajaran
Selesainya laporan ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas segala
bimbingan, nasihat serta bantuan baik moral maupun material sehingga menunjang dalam
2. Bapak Drs. Helman, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pangeran Antasari Martapura, yang
3. Ibu Ririn Septia Ningsih, S.Pd. guru mata pelajaran Sosiologi dan Geografi M.A Pangeran
4. Ibu Rezeki Kamalia, S.Pd. selaku wali kelas XII IPS serta guru mata pelajaran Seni Budaya
5. Bapak Misran, S.pd. guru mata pelajaran Bahasa Arab yang telah membina dan
mendampingi kami.
6. Bapak Muhammad Huzaifah selaku guru yang telah membina dan mendampingi kami.
7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu selama
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………….…………….…. iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….….... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…..........………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
C. Batasan Masalah……….………………………………………………. 3
D. Tujuan Penelitian….…………………………………………………….... 3
E. Penegasan Istilah
A. Ekonomi……………………………………………………………….. 5
A. Kesimpulan……………………………………………………………... 7
B. Saran-Saran…………………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 8
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gedambaan, Kotabaru, yang dilaksanakan guna menambah pemahaman siswa kelas XII IPS
pada akhir semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 atas materi pelajaran Sosiologi dan Geografi,
Kami memilih Kotabaru dalam penelitian karena Kotabaru masih terdapat banyak suku
seperti yang ada di Desa Gedambaan, Selain itu desa tersebut juga berdekatan dengan pantai
Sarang Tiung (Pantai Gedambaan) yang sangat indah. Pantai tersebut sangat terjaga seperti
masih adanya hutan mangrove yang merupakan tempat berlindung dan berkembang biaknya
ikan,
Biografi Kotabaru
Letak Kotabaru dis ebelah Timur Laut provinsi Kalimantan Selatan, yaitu :
Sebelah Barat : Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Banjar, dan Tanah Laut
Kabupaten Kotabaru memiliki luas wilayah 9.442,46 km² dan berpenduduk sebanyak
290.142 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dengan nelayan laut sebanyak 15.961
jiwa. Motto daerah ini adalah "Sa-ijaan" (bahasa Banjar) yang memiliki arti: Semufakat, satu
Kabupaten Kotabaru memiliki sekitar 110 pulau kecil, 31 di antaranya belum bernama.
Kelumpang Tengah memiliki 21 pulau kecil, Kecamatan Pulau Sebuku memiliki 10 pulau
kecil, Kecamatan Pulau Laut Selatan memiliki 23 pulau kecil dan lain-lain.Pulau-pulau di
Kotabaru diantaranya adalah Kepulauan Laut Kecil, Kepulauan Samer Gelap, Pulau Laut,
Pulau Sebuku,
1
Pulau Kerayaan, Pulau Kerayaan Kecil, Pulau Kerasian, Pulau Kerumputan, Pulau Serudung,
Pulau Birah-birahan, Pulau Semut (Kalsel), Pulau Kelambau di Desa Labuan Barat, Pulau
Sembilan, Kotabaru, Pulau Manti, Pulau Manti Kecil, Pulau Keluang, Pulau Perdamaian Besar,
Pulau Perdamaian Kecil, Pulau Haur, Pulau Samer Gelap, Pulau Nangka, Pulau Nangka Kecil,
Pulau Tabuan, Pulau Tanah Merah, Pulau Lari Larian, berjarak 60 mil dari pulau Sebuku dan 80
mil dari Sulawesi Barat, karena itu pulau ini sempat diklaim Sulawesi Barat.
Pamukan, Tanjung Lolak, Tanjung Pengujan, Tanjung Kandang Haur dan Tanjung Urang.
Selain itu di Kotabaru juga terdapat beberapa suku yang mendiami daerah tersebut.
Diantaranya adalah Suku Banjar, Bugis, Mandar, Baju, Dayak Bukit, Dayak Samihim, Jawa,
Desa Gedambaan terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi
Kalimantan Selatan.
Di Desa Gedambaan terdapat tiga suku yang menetap disana yaitu suku Banjar, Mandar,
dan Bugis.
B. Rumusan Masalah
Adapun judul dari laporan penelitian ini adalah “Kondisi Alam dan Kehidupan
Masyarakat di Pesisir Pantai Sarang Tiung, Desa Gedambaan, Kotabaru”. Berdasarkan judul
laporan diatas, dapat kita ungkapkan variabel-variabel penelitiannya, yaitu kondisi alam di
pesisir Pantai Sarang Tiung sebagai variabel pengaruh dan kehidupan masyarakat Desa
Gedambaan di sekitar Pantai Sarang Tiung sebagai variabel terpengaruh. Hubungan antar
1. Apakah masyarakat sekitar hanya memanfaatkan laut sebagai sumber mata pencaharian ?
2. Apakah ikan yang diperoleh langsung dipasarkan atau di proses lebih lanjut ?
2
C. Batasan Masalah
Dengan melihat beberapa hal, baik yang ada di dalam latar belakang maupun rumusan,
kami merasa perlu membatasi masalah yang akan dilaporkan mengingat pengetahuan dan
pengalaman kami dalam membuat laporan yang sangat terbatas sehingga masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itulah, agar pembahasan dalam laporan ini tidak menyimpang dari
tujuan semula, maka kami membatasi masalah yang dibahas sekitar keadaan Pantai Sarang
D. Tujuan
2. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi dan Geografi.
3. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa tentang kehidupan masyarakat di
4. Mengembangkan daya nalar dan kreativitas siswa dalam pengamatan dan penelitian.
5. Mempererat tali silaturahmi antar siswa kelas XII IPS M.A Pangeran Antasari Martapura
E. Penegasan Istilah
1. Kondisi adalah kategori filosofis yang mengungkapkan hubungan objek dengan fenomena-
fenomena sekitar. Dalam hubungan ini, objek merupakan sesuatu yang dibatasi. Sedangkan
2. Alam adalah segala materi hidup dan materi bukan hidup yang berada secara alami di bumi.
dalam pengertian yang paling murni, alam adalah lingkungan yang tanpa kegiatan manusia.
3.
3
BAB II
HASIL PENELITIAN
A. Ekonomi
sebagai nelayan. Hal itu didukung oleh letak permukiman yang dekat dengan pantai. Selain itu,
letak permukiman warga yang juga dekat gunung membuat sebagian warganya juga
memanfaatkannya sebagai lahan untuk bertani. Namun, ada juga sebagian warga yang bermata
Dan hasil tangkapan ikan yang diperoleh nelayan biasanya langsung mereka jual kepada
Desa Gedambaan merupakan desa yang dihuni oleh suku banjar, mandar, dan bugis.
Ketiga suku tersebut hidup rukun meskipun di awal kedatangannya diawali ddengan konflik.
Seperti konflik masalah tanah dan sebagainya. Perkawinan antar suku yang berbeda membuat
ciri khas masing-masing suku yang menetap di Desa Gedambaan mulai pudar. Hal itu terlihat
dari upacara perkawinan yang mulai sama (tidak ada ciri khas yang membedakan) antara satu
suku dan lainnya. Dan yang menjadi pembeda masing-masing suku sekarang hanyalah
bahasanya.
Mayoritas agama masyarakat di Desa Gedambaan adalah agama islam. Namun, mereka
masih melakukan sebuah perayaan pesta pantai “Mapandretasi” yang di maksudkan untuk
memberi makan penunggu laut. Dulu, Maprendetasi dilakukan dengan membuang kepala sapi
kelaut, sekarang hal tersebut sudah tidak dilakukan, karena agama islam yang mereka anut
menyatakan hal tersebut mubazir dan sekarang mereka menganggap perayaan Maprendetasi
pembakal yang dimenangkan oleh salah seorang suku mandar karena suku mandar
Pantai Sarang Tiung terletak tidak jauh dari permukiman warga di Desa Gedambaan.
Pantai ini dinamakan Sarang Tiung karena dulu banyak burung Tiung disana. Namun sekarang,
pantai ini sering di sebut dengan nama Pantai Gedambaan karna lokasinya yang termasuk
dalam Desa Gedambaan. Di pinggiran pantai ini banyak ditumbuhi pohon-pohon, seperti pohon
ketapang, petai cina, dan bakau yang menjadi tempat ikan berkumpul, mencari makan, dan
berkembang biak. Selain itu, di pantai ini juga telah dibuat pemecah ombak. Tumbuhan yang
banyak dan dibuatnya pemecah ombak sangat bermanfaat untuk melindungi pantai dari
terjadinya abrasi.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai pekerjaan yang menjadi mata pencaharian warga di Desa Gedambaan,
sebagian besar warganya menggantungkan hidupnya dengan menjadi nelayan dan petani. Dan
meskipun disana terdiri dari berbagai suku, mereka tetap dapat hidup rukun berdampingan.
Keadaan Pantai Sarang Tiung yang menjadi objek wisata disanapun sangat
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini antara lain
ditujukan kepada Kepala Sekolah, Penduduk Desa, dan Siswa yang mengadakan penelitan,
yaitu :
Bagi pihak sekolah agar lebih mendukung dan lebih membantu baik dari segi dana
Bagi siswa kelas XII IPS M.A Pangeran Antasari yang akan mengadakan penelitian
hendaknya menyiapkan diri baik dari segi materi maupun kesehatan sejak dini.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, Ririn Septia, dkk. 2006. Laporan Penelitian Pengaruh Industri Kerajinan Kayu
dan Batu Terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa Singapadu Kaler Kecamatan