Nilai Relevansi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 9 : Kadek Rosita Dewi Indra Pratiwi (1515351133 / 10)

Made Erika Krisdiyanti Putri (1515351154 / 22)


Ayu Alit Cita Dewi (1515351155 / 23)

NILAI RELEVANSI

Laporan keuangan dibuat oleh perusahaan sebagai cerminan dari kinerja keuangan
perusahaan. Dalam perusahaan yang sudah go public, manajemen menyadari pentingnya
laporan keuangan dalam menjaga citra perusahaan, dalam hal ini dimata para pemain pasar
modal (investor). Sebagai contoh, apabila perusahaan mengumumkan laba, maka dengan cepat
investor akan melihat bahwa perusahaan mempunyai prospek yang bagus maka investor akan
menanamkan modalnya lebih banyak lagi, dan sebaliknya, jika perusahaan mengalami
kerugian, investor akan mengalihkan perhatian mereka kepada perusahaan lain yang lebih
bagus dalam hal pelabaan. Hal ini juga berbanding lurus dengan harga sekuritas (saham)
perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan mempunyai tujuan utama, yaitu untuk
menyediakan laporan berkualitas yang mewakili perusahaan dalam hal ini bidang keuangan,
yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Dalam FASB Concept Statement No. 2, menyatakan bahwa agar relevan, informasi
akuntansi harus mampu membuat keputusan berbeda bagi penggunanya dalam memprediksi
dampak dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan, untuk mengonfirmasi atau
mengoreksi pengharapan. Dengan kata lain, relevansi adalah nilai kualitatif dari laporan
keuangan yang berguna untuk membantu penggunanya dalam memprediksi estimasi
pembayaran dari earnings (pendapatan bersih) perusahaan yang akan datang, dimana berguna
untuk melakukan keputusan investasi.
Relevansi nilai adalah kemampuan menjelaskan (explanatory power) informasi
akuntansi terhadap harga atau return saham. Harga saham yang terus berubah dan return saham
inilah yang dapat mengubah keputusan investor dalam mengambil keputusannya. Harga saham
dan return saham tersebut berdasarkan informasi nilai buku ekuitas dan laba perusahaan. Nilai
buku ekuitas adalah total keseluruhan ekuitas perusahaan termasuk investasi yang ditanamkan
oleh investor. Laba perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laba
dan nilai buku mempunyai hubungan yang erat. Laba adalah salah satu faktor utama investor
dalam menilai perusahaan apakah mereka akan berinvestasi di perusahaan tersebut atau tidak.
Jika investor memutuskan untuk berinvestasi, maka total ekuitas perusahaan akan bertambah
dan sebaliknya.
Relevansi nilai (value relevance) menjadi poin penting dalam pengungkapan laporan
keuangan dan informasi akuntansi yang terkandung di dalamnya untuk pengambil keputusan.
Pada saat ini, pertumbuhan dari pasar modal tergantung pada kredibilitas informasi keuangan,
dan informasi keuangan tersebut harus mempunyai kemampuan merepresentasikan kinerja
perusahaan secara keseluruhan. APB Statement No. 4 menyatakan bahwa relevansi nilai adalah
informasi akuntansi keuangan yang relevan mempunyai pengaruh terhadap keputusan
ekonomis yang menggunakan informasi akuntansi keuangan. Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum.
Harga saham merupakan salah satu faktor alasan investor untuk mengambil keputusan
ekonominya, dengan didasarkan pada laba per saham yang merupakan kekuatan laba
perusahaan jika dihitung per lembar saham. Laba per saham (EPS) ini, kemudian akan
mempengaruhi ekuitas perusahaan. Investor akan melirik laba perusahaan yang tergolong baik,
dan kemudian akan berinvestasi saham yang akan mengakibatkan tingkat ekuitas menjadi naik
pula. Harga saham memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman laba akan
menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap laba dan nilai buku ekuitas. Berdasarkan hal
tersebut maka dirumuskan hipotesis:
H0 : Relevansi BVPS dan EPS tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham
H1 : Relevansi BVPS dan EPS berpengaruh terhadap perubahan harga saham
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk memecahkan permasalahan
yang telah ditentukan. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, atau dengan
spesifikasi sesuai permasalahan yang akan diteliti. Pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatfif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah diterapkan. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan di industri keuangan
yang tercatat di BEI (www.sahamok.com). Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih
dari populasi. Pengambilan sampel pada penelitian didasarkan pada nilai asset tertinggi dari
populasi, dan didapatkan 50 perusahaan dengan nilai asset tertinggi untuk dijadikan sampel
pada penilitian ini. Data untuk penelitian ini diperoleh dari idx.co.id dan finance.yahoo.com.
Penelitian ini menggunakan analisis linear berganda (multiple regression). Regresi
linear berganda merupakan pengujian untuk meramalkan bagaimana hubungan keadaan antar
variabel dependen dengan variabel independen, jika terdapat dua atau lebih variabel dependen
sebagai prediktor. Dalam penelitian ini analisis regresi dinotasikan sebagai berikut :
Pi,t = α + β1,t BVPSi,t+ β2,t EPSi,t + e
Keterangan:
Pi,t (Y) = Harga saham akir tahun per periode t
α = Konstanta
β1,t = Koefisien regresi variabel 1
β2,t = Koefisien regresi variabel 2
BVPSi,t (X1) = Book Value Per Share periode t
EPSi,t (X2) = Earning Per Share periode t
e = error

Output 1
b
Va riables Entere d/Re moved

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 a
EPS, BVPS . Enter

a. All reques ted variables ent ered.

Output 2 b. Dependent Variable: Price

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .185a .034 -.007 .88278
a. Predictors: (Constant), EPS, BVPS

Output 3
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 1.300 2 .650 .834 .441a
Residual 36.627 47 .779
Total 37.927 49
a. Predic tors : (Const ant), EPS, BVPS
b. Dependent Variable: Price

Output 4
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardiz ed
Coeffic ient s Coeffic ient s
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Const ant) 1.447 .163 8.855 .000
BVPS .000 .000 -.313 -1. 278 .207
EPS .001 .001 .280 1.144 .258
a. Dependent Variable: Price

Output pertama yang muncul adalah berbentuk tabel Variables Entered/Removed.


Tabel ini memberikan kita informasi tentang variabel apa saja yang dimasukkan dan
dikeluarkan. Kolom model meberikan informasi bahwa hanya ada 1 (satu) model regresi yang
dihasilkan. Kolom variables Entered memberi informasi tentang variabel apa saja yang
dimasukkan dalam model regressi (BVPS dan EPS). Kolom variables removed memberitahu
kita tentang variabel-variabel yang dibuang atau dipindahkan. Dibuangnya suatu variabel bisa
dikarenakan terjadi masalah dalam proses pengolahan data (bisa karena tidak terpenuhi uji
asumsi klasik atau varian data yang bermasalah), dalam output kali ini kolom variables
removed kosong karena tidak ada variabel yang dibuang. Kemudian kolom Method ini
memperlihatkan metode yang digunakan dalam pengolahan data yaitu Enter.
Model Summary (output 2), disini memperoleh informasi tentang besarnya pengaruh
dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh tersebut disimbolkan
dengan R (korelasi). Seperti yang terlihat dalam tabel model summary nilai pada kolom R
adalah 0,185 artinya pengaruh variabel BVPS dan EPS terhadap harga saham adalah 18,5%
(0,185 x 100%), Namun nilai tersebut bisa dikatakan "terkontaminasi" oleh berbagai nilai
pengganggu yang mungkin menyebabkan kesalahan pengukuran, untuk itu SPSS memberikan
alternatif nilai R Square sebagai perbandingan akurasi pengaruhnya. Terlihat bahwa nilai R
Square sebesar 0,034 yang artinya 3,4%. Nilai ini lebih kecil dari nilai R akibat adanya
penyesuaian namun demikian sebagai catatan nilai tersebut tidak serta merta lebih kecil dari R
namun juga kadang lebih besar. Untuk lebih akuratnya prediksi pengaruh kita juga dapat
berpatokan pada nilai Adjusted R Square yaitu nilai R Square tadi yang sudah lebih disesuaikan
dan lazimnya ini yang paling akurat. Terlihat bahwa nilai Adjusted R Square-nya sebesar -
0,007 atau -0,7% pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Kolom
selanjutnya pada tabel Model Summary memperlihatkan tingkat keakuratan model regresi
dapat dilihat pada kolom Standard Error of The Estimate, disitu tertera angka 0,88278. Nilai
ini semakin mendekati angka 0 (nol) semakin akurat, dengan angka sebesar itu maka dapat
dikatakan model yang terbentuk akurat sebesar 88,278% (0,88278x 100%).G
Dalam tabel Anova (Output 3) memperlihatkan informasi tentang berpengaruh
tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama).
Untuk mengambil keputusan tersebut dapat digunakan dua cara, pertama lihat nilai Sig.
(Signifikansi). Pada tabel anova nilai sig. tertera sebesar 0,441 maka variabel BVPS dan EPS
tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham. Hal ini dengan mengikuti taraf
sig. 0,05 sebagai nilai cut off dari nilai signifikansi. Artinya jika nilai probabilitas (signifikansi)
dibawah 0,05 maka seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dan
begitupun sebaliknya. Cara kedua dengan membandingkan F-Hitung dan F-Tabel, F-hitung
adalah nilai F yang dihasilkan dalam tabel Anova yaitu sebesar 0,834. F-Tabel yaitu dengan
terlebih dahulu menghitung jumlah df (degree of fredom)nya, nah df untuk uji ini ada dua yaitu
df1 dan df2 rumus yang digunakan yaitu df1=k-1 dan df2=n-k dimana n adalah jumlah sampel,
k jumlah variabel bebas. maka jumlah df1= 2-1= 1 dan df2 = 50-2=48. Dengan df1 sebesar 1
dan df2 sebesar 48 maka F-tabel sebesar 4,04. Kemudian bandingkan dengan nilai F-Hitung
tadi, jika nilai F-tabel lebih kecil dari F-Hitung maka kesimpulannya seluruh variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen dan begitu pula sebaliknya. Dalam hal ini
nilai F-Tabel 4,04 lebih besar dari F-Hitung 0,834 maka kesimpulannya variabel BVPS dan
EPS tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham.
Pada tabel coeficient (Output 4) disajikan berbagai informasi pentingnya terdiri atas
nama-nama variabel, nilai kostanta (Constant), nilai t dan nilai signifikansi. Tabel ini bisa
digunakan untuk melihat pengaruh per variabel. Caranya ada dua, pertama dengan cara melihat
nilai sig. pada setiap variabel, jika nilai sig. nya lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya
berpengaruh semakin kecil sig. maka semakin berpengaruh. Jika dilihat dari table nilai sig.
untuk variabel BVPS sebesar 0,207 lebih besar dari 0,05 dan nilai sig. untuk variabel EPS
sebesar 0,258 lebih besar dari 0,05 sehingga BVPS dan EPS tidak berpengaruh terhadap
perubahan harga saham, yang artinya H0 diterima. Kemudian didapatkan t-hitung adalah nilai
pada kolom t yang dihasilkan SPSS pada tabel coefficient untuk variabel BVPS sebesar -1,278
sedangkan untuk variabel EPS sebesar 1,144. nilai t-tabel untuk BVPS sebesar t(0,05;47) = 1,
678. Berdasarkan tabel di atas, t-hitung masingmasing variabel yang dihasilkan lebih kecil dari
t-tabel, sehingga berada di daerah penerimaan H0. Jadi, Relevansi BVPS dan EPS tidak
berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Dalam tabel coeficient juga bisa menyusun
Persamaan Model Regresi dengan melihat nilai-nilai pada kolom Coeficien B, yang dalam
kasus ini model yang terbentuk:
Y=1,447 + 0,000X1 + 0,001 X2
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh BVPS dan EPS
terhadap perubahan harga saham. Relevansi BVPS dan EPS tidak berpengaruh terhadap harga
saham karena BVPS dan EPS kemungkinan tidak bisa mencerminkan perubahan harga saham
yang sebenarnya, karena kenaikan ataupun penurunan BVPS dan EPS tidak berbanding lurus
dengan kenaikan ataupun penurunan harga saham, sehingga nilai dari BVPS tidak bisa
dikatakan sebagai pembentuk harga saham, begitu juga dengan EPS.

Anda mungkin juga menyukai