Anda di halaman 1dari 19

TAKAFUL (ASURANSI SYARIAH)

Mata Kuliah “Akuntansi Syariah”

Disusun Oleh:
Desi Triyana Munthe
Khilda Amalia
Rizka Daulay
Roma Lilis Nainggolan

PRODI MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat ALLAH SWT , yang telah menciptakan alam semesta ini dan telah

melimpahkan karunia dan rahmatNYA . Sholawat dan salam pemakalah kirimkan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia dari alam jahiliah menuju alam yang

penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Makalah berjudul “AKUNTANSI ASURANSI TAKAFUL” Tujuan kami menyusun


makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntasi syariah. Penyusunan makalah ini
semoga dapat bermamfaat bagi kami dan orang banyak pada umumnya

penulis makalah menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan, namun atas ketekunan dan bantuan dari referensi buku-buku yang ada serta

bantuan dari pihak lain yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu, maka penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala bantuan tersebut.

Demikianlah makalah ini ini saya buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Penulis

KELOMPOK II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah .................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan Makalah................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1 Pengertian Asuransi Takaful (Syariah) ............................................... 3

2.2 Prinsip Asuransi Takaful (Syariah) ..................................................... 4

2.3 Jenis-jenis Asuransi Takaful (Syariah) ............................................... 7

2.4 Produk Asuransi Takaful (Syariah) .................................................... 9

2.5 Manfaat Asuransi Bagi Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini di Indonesia, telah banyak lembaga keuangan yang beroperasi dengan

berprinsipkan islami atau syariah. Perkembangannya yang sangat pesat dan sudah banyak

diminati oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.Dengan tingginya minat

masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah belakangan sudah mulai berkembang perusahaan

asuransi yang berprinsipkan syariah.

Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai anggota masyaraka sosial memiliki

resiko tinggi yang bedampak langsung pada diri sendiri ataupun yang tidak berdampak langsung

pada diri sendiri. Timbulnya suatu risiko menjadi kenyataan merupakan sesuatu yang belum

pasti , sementara kemungkinan bagi seseorang akan mengalami kerugian atau kehilangan yang

dihadapi oleh setiap manusia. Dengan hal terebut maka kebutuhan terhadap perlindungan atau

jaminan asuransi bersumber dari mengatasi atau mencegah ketidakpastian mengandung resiko

yang menimbulkan ancaman bagi setiap pihak. Asurasi syariah telah hadir dengan berprinsipkan

syariah islam untuk membantu dan menolong anggota asuransi dengan beragam produk asuransi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Asuransi Syariah (takaful)?


2. Apa-apa saja Prinsip Asuransi Syariah?

3. Jelaskan Jenis – Jenis Asuransi Syariah?

4. Apa-apa saja Produk – Produk Asuransi Syariah?

5. Apa manfaat Asuransi Syariah (Takaful) bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui pengertian asuransi syariah.

2. Mengetahui prinsip asuransi syariah.

3. Mengetahui jenis-jenis asuransi syariah dan produknya.

4. Mengetahui manfaat asuransi syariah bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Secara praktis memberikan data dan informasi yang berguna bagi semua kalangan

masyarakat dan akdemis dalam mempelajari Asuransi Takaful (Asuransi Syariah).

2. Secara akademis makalah kami ini diharapkan dapat memperkaya wawasan

pengembangan ilmu akuntansi syariah dan bagi kalangan lainnya diharapkan tertarik

untuk lebih lagi mengenal dan mengeksplorasi kembala tentang asurasi takaful.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asuransi Takaful (Syariah)

Asuransi Syariah (Takaful) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong antara

sejumlah orang atau tabarru’ yang memberikan pola pengambilan untuk menghadapi risiko

tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.Asuransi syariah berbeda dengan

asuransi konvensional. Pada asuransi syariah setiap peserta sejak awal beraksud saling tolong

menolong dan melindungi satu dengan yang lain dnegan menyisihkan dananya sebagai iuran

kebijakan yang disebut tabbaru’. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan risiko dimana

tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko dimana

tertanggung harus membayar premi, premi merupakan pembagian resiko dimana para peserta

saling menanggung.

Premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta yang

tediri atas Dana Tabungan dan tabarru’. Dana tabungan adalah titipan dari peserta asuransi

syariah dan akan mendapat alokasi bagi hasil (al-mudharabah) dari pendapatan investasi bersih

yang diperoleh setiap tahun . Dana tabungan beserta alokasi bagi hasil akan dikembalikan kepada

peserta apabila yang bersangkutan mengajukan klaim, baik berupa klaim manfaat asuransi.

Sedangkan tabarru’ adalah derma atau dana kebijakan yang diberikan dan diikhlaskan oleh

peserta asuransi jika sewaktu-waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau manfaat

asuransi.
Munculnya asuransi syariah di dunia Islam di dasarkan adanya anggapan yang

menyatakan bahwa asuransi yang ada selama ini, yaitu asuransi konvensional banyak

mengandung unsur yang tidak dibenarkan dalam Islam, antara lain:

 Gharar : gharar terlihat dari unsur ketidakpastian tentang sumber dana yang digunakan
untuk menutupi klaim dan hak pemegang polis

 Maysir : unsur judi yang gambarkan dengan kemungkinan adanya pihak yang dirugikan
diatas keuntungan pihak yang lain

 Riba : karena menggunakan sistem bunga

2.2 Prinsip Asuransi Takaful (Syariah)

Asuransi syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga konvensional . Prinsip tersebut

antara lain :

 Saling membantu dan bekerjasama “ …Dan tolong menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebijakan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran…”(QS.Al-Maidah:2). “Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia

menolong sesamanya.”(HR Abu Daud).“Barang siapa yang memenuhi kebutuhan

saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.’(HR Bukhari, Musim dan Abu Daud).

 Prinsip tolong-menolong. Semangat tolong menolong merupakan aspek yang sangat


penting dalam operasional asuransi syariah.Karena pada hekekatnya, konsep asuransi

syariah didasarkan pada prinsip Tabarru’.Dimana sesama peserta bertabarru’ atau

berderma untuk kepentingan nasabah lainnya yang tertimpa musibah.Nasabah tidaklah


berderma kepada perusahaan asuransi syariah, peserta berderma hanya kepada sesama

peserta saja.Perusahaan asuransi syariah bertindak sebagai pengelola saja.

Konsekwensinya, perusahaan tidak berhak mengklaim atau mengambil dana tabarru’

nasabah. Perusahaan hanya mendapatkan dari ujrah (fee) atas pengelolaan dana tabarru’

tersebut, yang dibayarkan oleh nasabah bersamaan dengan pembayaran kontribusi

(premi). Perusahaan asuransi syariah mengelola dana tabarru’ tersebut, untuk

diinvestasikan (secara syariah) lalu kemudian dialokasikan pada nasabah lainnya yang

tertimpa musibah. Dan dengan konsep seperti ini, berarti antara sesama nasabah telah

mengimplementasikan saling tolong menolong, kendatipun antara mereka tidak saling

bertatap muka.

 Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan. Seperti membiarkan
uang mengaggur dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat

umum. ‘Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

suka sama suka diantara kamu…” (QS. 4:29).

 Prinsip Tauhid
Tauhid merupakan prinsip dasar dalam asuransi syariah. Karena pada haekekatnya setiap

muslim harus melandasi dirinya dengan tauhid dalam menjalankan segala aktivitas

kehidupannya, tidak terkecuali dalam bermuamalah. Artinya bahwa niatan dasar ketika

berasuransi syariah haruslah berlandaskan pada prinsip tauhid, mengharapkan keridhaan

Allah SWT.Sebagai contoh dilihat dari sisi perusahaan, asas yang digunakan dalam berasuransi

syariah bukanlah semata-mata meraih keuntungan, atau menangkap peluang pasar yang

sedang cenderung pada syariah.Namun lebih dari itu, niatan awalnya adalah untuk
mengimplementasikan nilai-nilai syariah dalam dunia asuransi.Sedangkan dari sisi

nasabah, berasuransi syariah adalah bertujuan untuk bertransaksi dalam bentuk tolong

menolong yang berlandaskan asas syariah, dan bukan semata-mata mencari

“perlindungan” apabila terjadi musibah

 Prinsip Keadilan

Prinsip kedua yang menjadi nilai-nilai dalam pengimplementasian asuransi syariah adalah

prinsip keadilan.Artinya bahwa asuransi syariah harus benar-benar bersikap adil,

khususnya dalam membuat pola hubungan antara nasabah dengan nasabah, maupun

antara nasabah dengan perusahaan asuransi syariah, terkait dengan hak dan kewajiban

masing-masing. Asuransi syariah tidak boleh mendzalimi nasabah dengan hal-hal yang

akan menyulitkan atau merugikan nasabah. Ditinjau dari sisi asuransi sebagai sebuah

perusahaan, potensi untuk melakukan ketidak adilan sangatlah besar. Seperti adanya

unsur dana hangus (pada saving produk), dimana nasabah yang sudah ikut asuransi

(misalnya asuransi pendidikan) dengan periode tertentu, namun karena suatu hal ia

membatalkan kepesertaannya di tengah jalan. Pada asuransi syariah, dana saving nasabah

yang telah dibayarkan melalui premi harus dikembalikan kepada nasabah bersangkutan,

berikut hasil investasinya.

 Saling bertanggung.

 Menghindari unsur gharar, maysir, dan riba. Islam menekankan aspek keadilan, suka

sama suka dan kebersamaan menghadapi resiko dalam setiap usaha dan investasi yang

dirintis. Aspek inilah yang menjadi tawaran konsep untuk menggantikan gharar, maysir

dan riba yang selama ini terjadi di lembaga konvensional.


2.3 Jenis-jenis Asuransi Takaful (Syariah)

a. Takaful Individu

Takaful Individu adalah salah satu produk asuransi syariah yang sifatnya lebih kepada

perlindungan dan perencanaan untuk pribadi dan bersifat pribadi. Untuk Takaful individu

ini dapat dibagi kembali dalam berbagai jenis, yaitu :

 Takaful Dana Investasi: produk asuransi syariah yang menjamin dan memberikan

perlindungan sebagai bekal hari tua dari nasabah atau bisa juga menjadi jaminan dana

bagi ahli waris bila nasabah meninggal dunia lebih awal.

 Takaful Dana Haji: produk asuransi syariah, di mana produk ini dipergunakan sebagai

perlindungan dana untuk perorangan yang merencanakan untuk menunaikan ibadah

haji.

 Takaful Dana Siswa: produk asuransi syariah yang mampu memberikan jaminan

berupa dana pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan mendapatkan gelar

sarjana.

 Takaful Dana Jabatan: produk asuransi syariah yang memberikan sebuah jaminan

berupa santunan bagi ahli waris dari nasabah yang menduduki jabatan penting bila

sang nasabah meninggal dunia lebih awal atau bila nasabah tidak bekerja lagi dalam

masa jabatannya.

b. Takaful Group

Takaful Group merupakan salah satu produk asuransi syariah yang sifatnya lebih kepada

perlindungan dan perencanaan untuk pribadi dan juga kelompok, misal dalam kelompok

dalam sebuah perusahaan. Untuk, jenis produk Takaful Group ini dapat dikelompokkan

kembali dalam berbagai jenis, yaitu :


 Takaful al-Khairat dan Tabungan Haji : sebuah program yang diberikan asuransi

syariah dalam memperoleh jaminan bagi karyawan yang ingin menunaikan ibadah

haji yang di danai oleh iuran bersama dengan keberangkatan secara bergilir.

 Takaful Kecelakaan Siswa : ini merupakan salah satu produk dari asuransi syariah

yang memberikan jaminan bagi para pelajar dari semua resiko kecelakaan yang

berakibat cacat bahkan yang mengakibatkan meninggal dunia.

 Takaful Wisata dan Perjalanan : sebuah jaminan dari produk asuransi syariah untuk

para peserta wisata dari resiko kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau

cacat seumur hidup.

 Takaful Kecelakaan Group : ini merupakan produk asuransi syariah yang

memberikan jaminan berupa santunan karyawan dalam suatu perusahan, organisasi

atau pun bentuk perkumpulan lainnya.

 Takaful Pembiayaan : jaminan yang diberikan perusahaan asuransi dengan produk

asuransi syariah dalam hal untuk pelunasan hutang bagi nasabah yang meninggal

dalam masa perjanjian.

c. Takaful Umum

Takaful Umum adalah satu produk dari asuransi syariah yang sifatnya lebih kepada

perlindungan dan perencanaan untuk umum dan bersifat umum untuk semua nasabah

asuransi syariah. Untuk Takaful umum ini dapat dibagi kembali dalam berbagai jenis,

yaitu :

 Takaful Kebakaran : jaminan berupa perlindungan dari segala macam kerugian yang

disebabkan oleh api.


 Takaful Kendaraan Bermotor: perlindungan yang diberikan kepadaa setiap nasabah

asuransi syaraih yang memiliki kendaraan terhadap kerugian yang terjadi pada

kendaraan bermotor.

 Takaful Rekayasa : sebuah perlindungan yang diberikan oleh perusahaan asuransi jika

menjadi peserta asuransi syariah. Perlindungan ini bisa dilakukan terhadap kerugian

pada pekerjaan pembangunan baik itu pembangunan untuk rumah, villa, dan

bangunan lainnya.

 Takaful Pengangkutan : salah satu produk dari asuransi syariah yang memberi

perlindungan dari segala kerugian pada semua jenis barang setelah dilakukannya

pengangkutan baik darat, laut, dan udara.

 Takaful Rangka Kapal : jenis produk asuransi syariah yang dapat memberikan sebuah

perlindungan dari kerusakan semua jenis mesin khususnya mesin kapal dan rangka

kapal yang disebabkan oleh suatu kecelakaan atau musibah.

2.4 Produk Asuransi Takaful (Syariah)

1. Asuransi Jiwa Murni (Al Khairat)

Takaful Al-Khairat adalah suatu bentuk perlindungan yang manfaat proteksinya

diperuntukkan bagi ahli waris apabila pemegang polis ditakdirkan meninggal dalam masa

perjanjian.

 Manfaat :Bila Peserta ditakdirkan meninggal masa perjanjian, maka ahli warisnya

akan mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi Takaful Keluarga sesuai

dengan jumlah yang direncanakan Peserta.

 Bila Peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka Peserta akan mendapatkan

bagian keuntungan atas Rekening Khusus/Tabarru’ yang ditentukan oleh PT Asuransi


 Takaful Keluarga, jika ada Ketentuan :

o Usia masuk maksimal 60 tahun

o Usia masuk + Masa Perjanjian maksimal 65 tahun

 Manfaat Takaful dapat disesuaikan dengan permintaan.

Asuransi Jiwa + Kesehatan (Falah) Adalah produk yang dirancang secara khusus bagi

peserta yang menginginkan manfaat asuransi secara menyeluruh, ketika peserta

mengalami musibah meninggal baik karena sakit ataupun kecelakaan; cacat tetap total

karena sakit atau kecelakaan; cacat tetap sebagian karena kecelakaan; dana santunan

harian selama peserta dirawat inap di rumah sakit dan juga manfaat bila peserta

mengalami atau menderita penyakit-penyakit kritis. Peserta juga berhak atas Nilai

Tunai Polis ketika kepesertaan berakhir. Keunggulan Takaful Falah Manfaat yang

luas, Takaful Falah menyediakan pilihan proteksi yang lengkap bagi peserta yang

terdiri dari:

Al-Khairat (Term Insurance), Kecelakaan Diri (Personal Accident), Cacat Tetap Total

(Total Permanent Disability), Santunan Harian Rawat Inap (Cash Plan), Santunan

Penyakit Khusus (Critical Illness/Dread diseases), Nilai Tunai Polis, Kebebasan

Memilih, Takaful Falah memberikan kebebasan bagi peserta untuk memilih jenis

proteksi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta. Bagi Hasil yang Menarik

Takaful Falah akan memberikan bagi hasil 80% dari Hasil Investasi Dana di

Rekening Tabungan Peserta . Tabarru’Bagian dari Premi yang diakadkan untuk saling

menanggung dan saling tolong menolong diantara Peserta bila terjadi musibah.
2.5 Manfaat Asuransi Bagi Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat

Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:

a) Rasa aman dan perlindungan Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan

memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau

kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai

kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung

dan penanggung.

Dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula

menimbulkan sikap baru karena mereka menghendaki adanya alat pemuas terhadap

keinginannya(akan rasa aman). Bila keinginan tersebut tidak menimbulkan ketegangan,

yang dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak sehat. Artinya bila rasa aman tidak

terpenuhi reaksinya mungkin akan membuat kekhawatiran, ketakutan terhadap ketidak

pasian. Dimana cara pemenuhan terhadap kebutuhan /keinginan untuk meperoleh rasa

aman salah satunya melalui asuransi syariah. Dengan adanya asuransi tersebut maka

sebagian besar ketidakpastian , yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa

aman terhadap bahaya tertentu dapat dikurangi, sehingga dapat menimbulkan ketenangan

dan kedamaian.

b) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan diperhitungkan

dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung

oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor

yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai

pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua
belah pihak.Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang

harus dibayar oleh tertanggung.

c) Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.

d) Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang dibayarkan setiap

periode memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga

memperhitungkan atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian

kedua belah pihak).

e) Alat penyebaran risiko. Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut

dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang

didasarkan atas nilai pertanggungan.

f) Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Investasi yang dilakukan oleh para investor

dibebani dengan risikokerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab

(pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).

g) Kontribusi terhadap pendidikan. Asuransi syariah telah banyak memberikan perhatian

khusus dalam masalah penyediaan jutan pendidikan anak-anak setelah orang tua atau

yang bertanggung jawab meninggal dunia atau menurunnya kemampuannya. Penghasilan

sendiri, sehingga akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya. Dalam

mengatasi hal tersebut perusahaan asuransi syariah menyediakan beragam bentuk

asuransi yang memungkinkan anak-anak dapat tetap melanjutkan pendidikan meskipun

orang tua atau walinya meninggal dunia.

h) Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk investasi. Kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan asuransi syariah telah berkembang sedemikian rupa, sehingga memegang


peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan dalam berbagai

macam kegiatan maupun pembangunan ekonomi

i) Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan

pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga , waktu dan

biaya.

j) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan sangat

diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang

harus ditanggung oleh pemegang polis.

k) Memberikan keuntungan pada masyarakat pada umumnya. Kerberhasilan usaha yang

dijamin asuransi syariah akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat umum.

l) Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar terhadap perusahaan asuransi akan

dikembalikan lagi.

m) Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Dana-dana yang dihimpun oleh perusahaan

asuransi merupakan salah satu sumber dana yang sangat berarti dalam mempercepat laju

perkembangan ekonomi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asuransi Syariah (Takaful) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong antara

sejumlah orang atau tabarru’ yang memberikan pola pengambilan untuk menghadapi risiko

tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Asuransi syariah merupakan suatu

perusahaan berprinsipkan syariah islam dengan mengutamakan tolong menolong antara pihak –

pihak yang bekerjasama di dalamnya. Pada dasarnya asuransi syariah dapat memberikan manfaat

bagi pihak yang tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai

pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk

memperoleh kredit , sebagai tabungan dan sumber pendapatan , sebagai alat penyebaran resiko,

serta dapat meningkatkan kegiatn usaha.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan dalam pengembangan asuransi syariah terutama di

Indonesia adalah:

a. Perlu adanya kajian dan diskusi yang mendalam tentang konsep asuransi syariah oleh

kalangan yang punya perhataian terhadap asuransi syariah sehingga pada akhirnya

terbentuk Masyarakat Asuransi syariah (MAS).

b. Secepatnya diperlukan payung hukum yang kuat terhadap eksistensi asuransi syariah di

Indonesia.
c. Perlunya sosialisasi yang masif terhadap masyarakat muslim sehingga mengetahui apa

pentingnya asuransi syariah dalam kehidupannya.

d. Maksimalisasi fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terdapat dalam setiap

perusahaan asuransi syariah.

e. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dan mendalam tantang kesesuaian praktik

asuransi syariah dengan ketentuan dasar ekonomika Islam .


DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Syakir Sula. 2004. Asuransi Syariah ( Life and General ). Jakarta: Gema
Insani.
QS.Al-Maidah:2

QS. 4:29

HR Bukhari, Musim dan Abu Daud

http://www.slideshare.net/istyinginslamanya/makalah-tentang-asuransi-syariah-dengan-asuransi-
konvesional
http://asuransisyariah.asia/product/4/94/Pengertian-Asuransi-Syariah
https://www.scribd.com/document/109625353/makalah-asuransi
http://www.asuransi-jiwa.org/sejarah-dan-perkembangan-asuransi-syariah-di-indonesia/
https://www.takafulumum.co.id/lebihlanjut.html
http://www.infoasuransi.net/asuransi-syariah/358-sejarah-asuransi-syariah.html
http://www.tongkronganislami.net/2016/07/dasar-hukum-asuransi-syariah-dalam-al-quran-dan-
hadis.html
http://www.idasuransi.com/2016/03/prinsip-asuransi-syariah-takaful.html
https://asuransisyariahkita.wordpress.com/2009/10/31/pengertian-dan-manfaat/
http://www.idasuransi.com/2016/03/prinsip-asuransi-syariah-takaful.html
http://www.kompasiana.com/fxmuchtar/prinsip-prinsip-asuransi-syari-
ah_54f5e4a0a3331111768b45c4
https://helmynurindah.files.wordpress.com/2011/12/handbook-asuransi-syariah.pdf
https://www.scribd.com/doc/307591680/MEKANISME-ASURANSI-SYARIAH
http://asy-syirah.uin-suka.com/index.php/AS/article/download/63/63

Anda mungkin juga menyukai