Insisi Abses

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2

UPT
PUSKESMAS (Apriany F. Refanita, SKM)
KOPETA NIP.19780424 200212 2 004

Pengertian Memberikan tindakan penorehan pada bisul (abses) untuk mencegah infeksi
lanjutan.

Tujuan Sebagai acuan untuk petugas dalam melakukan penatalaksanaan bisul (abses)
sehingga menghindari infeksi lanjutan.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Insisi Abses

Referensi Faqih DM, Paranadipa M, Trisna DV, Waluyo DA, Herqutanto, Ekayanti F, et al.
Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Edisi I.
Jakarta, 2014.

Prosedur PERSIAPAN ALAT dan BAHAN STERIL :

1. Bisturi dan skalpel 5. NaCl 0,9%
2. Bengkok 6. Spuit 3 cc
3. Kassa steril
7. Kom kecil
4. Handscoon
8. Klem
BAKI/POLEY BERISI ALAT dan BAHAN NON STERIL :
1. Gunting balutan. 5. Tempat sampah.
2. Plester. 6. Ethylchloride.
3. Verban.
4. Obat desinfektan (bethadine).

PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien dan keluarga (informed concent).
2. Dokter dan perawat mencuci tangan dan menggunakan handscoon.
3. Bersihkan bisul (abses) dengan menggunakan NaCl 0,9%.
4. Lakukan desinfektan abses dan sekitarnya dengan betadhine kemudian
letakkan duk steril pada abses.
5. Lakukan anastesi lokal dengan menyemprotkan ethylchloride sampai
terbentuk lapisan putih seperti salju yang menutupi daerah abses kemudian
sayatan bagian yang paling lunak pada abses kemudian keluarkan nanah
(pus) segera setelah itu masukkan klem untuk memecahkan lapisan di dalam
bisul.
6. Bersihkan abses dengan NaCl 0,9 % yang mengalir kemudain masukkan
rendam kasa gulung berbentuk pita dengan NaCl 0,9% ke dalam luka, mulai
dari bagian yang paling dalam dan berlanjut keatas lalu letakkan kassa diatas
luka dan fiksasi dengan perban.

1
 7. Berikan konseling pada pasien yaitu menjaga kebersihan di daerah luka dan
datang kembali ke puskesmas kembali setelah 3 hari.
8. Alat dan ruang tindakan dibersihkan dan dibereskan..
9. Dokter dan perawat mencuci tangan.

Unit terkait Ruang Tindakan, Apotik.