Anda di halaman 1dari 10

SATUAN PENYULUHAN MAHASISWA D IV GIZI KLINIK DI RUANG

ANGGREK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR

Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein) untuk


Penderita AFI (Acute Febrile Illness)

Disusun oleh :

1. Nur Istiana (G42140024)


2. Ida Mawarda (G42140899)
3. Khotimatus Sa’diyah (G42141155)

PROGRAM STUDI D IV GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
SATUAN PENYULUHAN MAHASISWA D IV GIZI KLINIK DI RUANG
ANGGREK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR

1) Topik : AFI (Acute Febrile Illness) pada anak


2) Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan orang tua dapat
memahami dan mengerti tentang AFI (Acute Febrile Illness) pada anak.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan orang tua dapat menjelaskan kembali:
1) Mampu menyebutkan pengertian dari AFI (Acute Febrile Illness).
2) Mengetahui dan memahami penyebab dari AFI (Acute Febrile Illness)
3) Mengetahui dan memahami gejala dari AFI (Acute Febrile Illness)
4) Mengetahui dan memahami penanganan dari AFI (Acute Febrile
Illness)
3) Hari/Tanggal :
4) Waktu : 30 menit
5) Tempat : Ruang anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
6) Sasaran : Orang tua dan anak
7) Media : Leaflet
8) Metode :
a) Ceramah
b) Tanya jawab
9) Materi :
a) Menjelaskan pengertian AFI (Acute Febrile Illness)
b) Menjelaskan penyebab AFI (Acute Febrile Illness)
c) Menjelaskan gejala AFI (Acute Febrile Illness)
d) Menjelaskan penanganan AFI (Acute Febrile Illness)
10) Strategi Pelaksanaan :
No. Waktu Kegiatan Penyuluahn Respon
1. 5 menit Pendahuluan:
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Kontrak waktu c. Memberi Respon
d. Tes awal d. Menjawab
2. 20 menit Inti:
a. Menjelaskan pengertian dan a. Mendengarkan dan
penyebab dari AFI (Acute Febrile menyimak
Illness), gejala dan penanganan b. Mengajuk pertanyaan
dari AFI (Acute Febrile Illness). c. Mendengarkan
b. Memberi kesempatan bertanya
c. Menjawab pertanyaan
3. 5 menit Penutup:
a. Tes akhir a. Menjawab
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan b. Aktif bersama
c. Memberi salam penutup menyimpulkan
c. Membalas salam
11) Evaluasi :
a) Evaluasi Persiapan
1) Materi sudah siap dan dipelajari 1 hri sebelum penyuluhaan.
2) Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
3) Konfirmasi ke kepala ruang anggrek sudah dilakukan 2 hari sebelum
penyuluhan.
4) Tempat sudah siap 1 jam sebelum penyuluhan
5) SAP (Satuan Acara Penyuluhan) sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
6) Daftar hadir peserta sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
b) Evaluasi Proses
1) Orangtua memperhatikan penjelasan dari penyaji.
2) Orangtua aktif bertanya.
3) Media dapat digunakan secara efektif.
c) Evaluasi Hasil
1) Menyebutkan kembali pengertian AFI (Acute Febrile Illness).
2) Menyebutkan kembali penyebab AFI (Acute Febrile Illness).
3) Menyebutkan kembali gejala AFI (Acute Febrile Illness).
4) Menyebutkan kembali penanganan AFI (Acute Febrile Illness).
LAPORAN
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PENYULUHAN)
RUANG ANGGREK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR

1) Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2) Media : Leaflet
3) Pokok Pembahasan
Bentuk Sasaran dan
Waktu
Hari/Tanggal Topik/Pembahasan Kegiatan Jumlah
Pelaksanaan
dan Media Peserta
AFI (Acute Febrile a. Bentuk 30 menit a. Sasaran:
Illness) pada anak kegiatan: Orangtua dan
Penyuluhan anak
b. Media: b. Jumlah
Leaflet peserta: ±15
audiens.

Lampiran:
1. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
2. Resume penyuluhan
3. Daftar hadir peserta
4. Leaflet
5. Dokumentasi kegiatan

Wlingi,..................................
Clinical Instructor Kepala Ruang Anggrek

( ) ( )
NIP. NIP.
RESUME PENYULUHAN
RUANG ANGGREK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR

Judul Penyuluhan Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein) untuk


Penderita AFI (Acute Febrile Illness)
Hari/Tanggal Pelaksanaan
Metode Ceramah dan tanya jawab
Media Leaflet
Jumlah Peserta ±15 peserta
Pertanyaan

Jawaban

Mengetahui,
Kepala Ruang Anggrek

( )
NIP.

Petugas Penyuluhan 1 Petugas Penyuluhan 2 Petugas Penyuluhan 3

(Nur Istiana) (Ida Mawarda) (Khotimatus Sa’diyah)


NIM. G42140024 NIM. G42140899 NIM. G42141155
1. MATERI PENYULUAHAN
A. Pngertian AFI (Acute febrile illness)
AFI (Acute Febrile Illness) adalah peningkatan suhu tubuh daripada suhu
normal yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus
(Dinarello & Gelfand, 2005). Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 oC-37,2OC.
Derajat suhu dapat dikatakan demam adalah ≥37,5 OC (Kaneshiro and Zieve,
2010). Istilah lain hyang berhubungan dengan demam adalah hiperpireksia.
Hiperperiksia adalah suatu keadaan demam dengan suhu >41,5OC yang dapat
terjadi pada pasien dengan infeksi yang parah tetapi paling sering terjadi pada
pasiendengan perdarahan system saraf pusat (Dinarello dan Gelfand, 2005).
Demam adalah keluhan utama yang umum di Negara berkembang.
Karena tinggi prevalensi penyakit demam maka dibutuhkan diagnosa diferensial
untuk membeakan penyakit demam akut (AFI). Penyakit demam akut
didefinisikan sebagai timbulnya demam (demam lebih dari 38 OC dan tidak ada
penyebab yang jelas berdasarkan riwayat penyakit dan peneriksaan fisik
(Kashinkunti MD et al, 2010).
B. Penyebab AFI (Acute febrile illness)
Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi.
Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun
parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menibulkan demam pada anak-anak
antara lain pneumonia, bronchitis, osteomyelitis, appendicitis, tuberculosis,
bakteremia, sepsis, baktrial gastroenteritis, meningitis,enfefalitis, selulitis, otitis
media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain (Graneto, 2010). Infeksi virus yang
pada umum nya menimbulkan demam anatra lain viral pneumonia, influenza,
demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti
H1N1 (Davis, 2011). Infeksi jamur yang yang pada umum nya menimbulkan
demam antara lain coccidiodes imitis, criptococcosis, dan lain-lain (Davis, 2011).
Infeksi parasit yang pada umum nya menimbulkan demam antara lain malaria,
toksoplasmosis, dan helmintiasis (Jenson dan Baltimore, 2007).
Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal
antara lain kaftor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi,
keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus
erythematosus, vaskulitis, dll). Selain itu anak-anak juga dapat mengalami demam
sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama ±1-10 hari
(Graneto, 2010). Hal lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab
demam adalah gangguan system saraf pusat seperti perdarahan otak, status
epileptikus, koma cedera hipotalamus, atau gangguan lainnya (Nelwan, 2009).
C. Fase demam
Demam memiliki tiga fase yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase
kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu
tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan
aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan
merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase
keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu
yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase
penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan
berkeringat yang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan
berwarna kemerahan (Dalal & Zhukovsky, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Dalal, S., and Zhukovsky D.S. 2006. Pathophysiology and Management of Fever.
J support Oncol., (4), 9-16.

Davis, C.P., 2011. Fever in Adults. University of Texas Health Science Center at
San Antonio.

Dinarello, C.A., and Gelfand, J.A., 2005. Fever and Hyperthermia. In: Kasper,
D.L., et. al., ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed.
Singapore: The McGraw-Hill Company, 104-108.

Graneto, J.W., 2010. Pediatric Fever. Chicago College of Osteopathic Medicine


of Midwestern University. Available from:

Jenson, H.B., and Baltimore, R.S., 2007. Infectious Disease: Fever without a
focus. In: Kliegman, R.M., Marcdante, K.J., Jenson, H.B., and Behrman,
R.E., ed. Nelson Essentials of Pediatrics. 5th ed. New York: Elsevier, 459-
461.

Kaneshiro, N.K., and Zieve, D. 2010. Fever. University of Washington. Available


from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000980.htm.

Kashinkunti MD, Gundikeri SK, Dhananjaya M: Acute undifferentiated febrile


illness- clinical spectrum and outcome from a tertiary care teaching
hospital of north Karnataka. Int J Biol Med Res. 2013; 4(2) :3399- 3402.

Nelwan, R.H., 2009. Demam: Tipe dan Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A.W.,
Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S., ed. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing, 2767-
2768.
DAFTAR HADIR

No. Nama Alamat TTD


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Anda mungkin juga menyukai