Anda di halaman 1dari 4

STATISTIK UNTUK SISTEM KECIL

(Statistics for small system).

Pendahuluan

Setiap sistem makroskopik mengandung jumlah elemen mikroskopik yang sangat banyak. Segelas air
mempunyai lebih dari 1024 molekul-molekul air yang identik, dan ruangan kuliah yang kita tempati
sekarang mungkin lebih dari 1027 molekul nitrogen yang identik dan ¼ volume ruangan dipenuhi dengan
molekul oksigen yang identik. Ciri-ciri sistem yang besar sangat mudah ditebak (predictable), namun ciri-
ciri dari elemen kecil tidak mudah ditebak (lihat Gambar 1). Sistem yang mudah ditebak memberi
peluang kepada kita dapat menggunakan cara fikir statistik dalam proses analisis tingkah laku anggota
sistem

Gambar 1. Tingkah laku dari sekumpulan besar serangga yang dapat terbang lebih mudah ditebak
dibandingkan tingkah laku dari seekor atau dua ekor serangga yang sama. Semakin besar jumlah anggota
sistem, semakin dapat ditebak tingkah lakunya.

Sebaliknya, tingkah laku sistem yang lebih kecil sangat tidak konsisten dan tidak dapat mudah
diprediksi, sehingga memerlukan penggunaan cara fikir statistik yang lebih detail. Namun, pointnya disini
adalah sistem besar memerlukan metoda fikir statistik yang lebih bermanfaat dan tepat.

A. Nilai Rata-rata (Mean Values).


Kita sekarang mengembangkan pola fikir dan sistem bekerja sehubungan dengan ciri-ciri dari suatu
sistem ke tingkah laku elemen secara individual. Kita bayangkan bahwwa kita mempunyai banyak sistem
yang dibuat identik (disebut juga ensamble). Sebagai contoh, jika sistem kita adalah lemparan (toss) koin
kemudian kita mempunyai banyak koin, atau jika sistem kita adalah dua dadu yang dilempar kemudian
kita mempunyai banyak pasangan dadu yang dilemparkan. Setiap sistem dapat berada dalam beberapa
konfigurasi yang berbeda atau beberapa keadaan (states). Kita misalkan Ps menunjukkan probabilitas
bahwa suatu sistem berada dalam keadaan s.
Misalkan, kita menggunakan fungsi sembarang f , yang mempunyai nilai fs bila sistem dalam
keadaan s. Kemudian rata-rata atau nilai rata-rata 𝑓 ̅ ditentukan sebagai berikut:

̅ 𝑠 𝑓𝑠 𝑃𝑠
𝑓=∑

Contoh 1:
Kita mempunyai sistem sebuah koin dan fungsi f adalah jumlah kepala,
Maka, f =1 untuk kepala (h), dan f =0 untuk ekor (t).
Berapakah nilai rata-rata f jika koin dilempar dalam jumlah yang banyak?

Probabilitas untuk kepala dan ekor adalah Ph = ½, Pt = ½, sehingga nilai rata-rata f adalah
𝑓=̅ fh Ph + ft Pt = 1 x ½ + 0 x ½ = ½
Oleh karena itu, jumlah rata-rata untuk kepala yang muncul untuk setiap koin adalah 1/2 .

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 1
Contoh 2. Sekarang kita tinjau setiap sistem adalah sebuah (tunggal) dadu tunggal yang dilemparkan dan
n menyatakan jumlah titik (dot) yang muncul dan menghadap keatas. Misalkan f adalah pangkat dua dari
jumlah titik yang muncul (fn = n2). Berapakah nilai rata-rata f jika dadu yang dilempar dengan jumlah
banyak?

Setiap keenam sisi depan dadu mempunyai probabilitas 1/6, maka

𝑓 ̅ = ∑𝑛 𝑛2 𝑃𝑛 = (12 x 1/6) + (22 x 1/6) + (32 x 1/6) + (42 x 1/6) + (52 x 1/6) + (62 x 1/6)

= 91/6

Jadi, nilai rata-rata f = n2 adalah 91/6 atau 15,2

Jika f dan g adalah dua fungsi yang tergantung pada keadaan suatu sistem dan c adalah konstan maka,

̅̅̅̅̅̅̅ ̅
𝑓 + 𝑔=𝑓+𝑔̅

̅̅̅= c𝑓 ̅
𝑐𝑓

B. Probabilitas for Berbagai variasi Konfigurasi


(Probabilities for various configurations).

Kita sekarang menghitung probabilitas untuk suatu sistem terdapat dalam setiap konfigurasi yang
mungkin atau keadaan (states). Sebagai Contoh, berapakah kemungkinan bahwa tiga buah koin di-toss
yang muncul dengan dua kepala (h) dan satu ekor (t)? Atau berapakah kemungkinan bahwa 12 buah koin
di-toss muncul dengan lima kepala dan tujuh ekor?.
Untuk penyelesaian soal ini, kita pilih kriteria yang tepat untuk setiap individu elemen. Maka kita
misalkan p mewakili probabilitas yang memenuhi kriteria dan q adalah probabilitas yang tidak memenuhi
kriteria. Kriteria yang dapat kita gunakan adalah

1. Pelemparan (toss) dadu kepala (h) menghadap keatas (a flipped coin lands heads up)
Probabilitas yang memenuhi kriteria ini adalah 1/2 , dan probabilitas yang tidak memenuhi (yaitu ekor
menghadap keatas) juga adalah 1/2.
Oleh karena itu
p = ½, q=½

2. Molekul udara tertentu mengisi ruang 1/3 bagian sedangkan yang lainnya kosong. Dalam kasus
ini, p = 1/3, q = 2/3.

3. Dadu yang dilempar muncul enam titik (a rolled dice lands with six dots up). Dalam kasus ini,
p = 1/6, q = 5/6

Kriteria yang diformulasikan adalah baik dipenuhi atau tidak dipenuhi, kita dapat menyatakan dengan
pasti bahwa harus menjadi satu atau lainnya.

Probabilitas untuk satu atau lainnya = p + q = 1

Misalkan bahwa suatu sistem mempunyai dua elemen yang identik, yang diberi label 1 dan 2. Konfigurasi
yang mungkin dan probabilitas untuk dua elemen ditunjukkan dengan
(p1+ q1) (p2 + q2) = 1 x 1 = 1 = p1p2 + p1q2 + q1p2 + q1q2

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 2
Dalam kasus ini, p1p2 adalah probabilitas bahwa kedua elemen memenuhi kriteria, sedangkan p1q2 adalah
probabilitas bahwa elemen 1 memenuhi dan elemen 2 tidak, dan seterusnya.

Total keseluruhan, terdapat empat konfigurasi yang mungkin terjadi, seperti ditunjukkan pada empat suku
pada ruas kanan pada persamaan diatas, dan setiap suku adalah probabilitas untuk konfigurasi tertentu.
Fakta bahwa empat suku dijumlahkan untuk mengabungkan refleksi kepastian bahwa sistim harus satu
dari empat konfigurasi.

Contoh. Kita membahas apakah muncul titik enam jika dua buah dadu dilempar serentak (diberi label 1
dan 2). Berapakah probabilitas untuk beberapa variasi konfigurasi yang mungkin terjadi dari
kedua dadu?

Probabilitas bahwa dadu yang dilempar muncul dengan enam titik adalah 1/6, dan probabilitas yang
muncul selain enam titik adalah 5/6:
p1 = p2 = 1/6 q1 = q2 = 5/6
Probabilitas untuk semua konfigurasi yang mungkinan terjadi diperoleh dari persamaan:
(p1+ q1) (p2 + q2) = p1p2 + p1q2 + q1p2 + q1q2 = ?

Berdasarkan persamaan diatas, probabilitas untuk empat konfigurasi yang mungkin diperoleh:
 Kedua dadu menampilkan enam titik: p1 p2 = (1/6) (1/6) = (1/36)
 Dadu 1 menampilkan enam titik, tetapi dadu 2 tidak: p1q2 =(1/6) (5/6) = (5/36)
 Dadu 1 tidak menampilkan enam titik, tetapi dadu 2 menampilkan enam titik: q1p2=
(5/6) (1/6) = (5/6).
 Kedua dadu tidak menampilkan enam titik: q1q2 = (5/6) (5/6) = (25/36).

Jika dua elemen mempunyai probabilitas yang identik, seperti dua koin, dua dadu, atau du molekul udara
dalam ruang, kita dapat menuliskan:
p1 = p2 = p dan q1 = q2 = q

Probabilitas untuk berbagai konfigurasi yang mungkin terjadi diperoleh melalui persamaan
(p1+ q1) (p2 + q2) = (p + q)2 = p2 + 2 pq + q2 =1.

Probabilitas p2 bahwa kedua elemen memenuhi persyaratan, sebaliknya q2 bahwa kedua elemen tidak
memenuhi persyaratan, dan 2 pq bahwa satu elemen memenuhi persyaratan namun satu elemen lainnya
tidak memenuhi persyaratan. Koefisien 2 menunjukkan bahwa ada dua cara dalam peristiwa tersebut
dapat terjadi.
 p1q2 , dadu 1 memenuhi kriteria dan dadu 2 tidak, atau
 q1p2, dadau 2 memenuhi kriteria dan dadu 1 tidak.

Jika kita perluas analisis kita pada sistem yang terdiri tiga elemen, kita peroleh bahwa probabilitas
diperoleh seperti:
(p1+ q1) (p2 + q2) (p3+ q3) = (p+ q)3 = p3 + 3 p2q + 3pq2 + q3 = 1.

Berasarkan persamaan diatas, probabilitas dari berbagai kemungkinan konfigurasi yang terjadi adalah
 p3 , ketiga dadu memenuhi kriteria,
 3 p2q, dua dadu memenuhi kriteria dan satu tidak,
 3pq2, satu dadu memenuhi kriteria dan dua tidak,
 q3 , tidak satupun dadu yang memenuhi kriteria.

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 3
Jika kita teliti pada suku 3 p2q, sebagai contoh, koefisien 3 menunjukkan bahwa ada tiga konfigurasi yang
berbeda untuk dua elemen yang memenuhi kriteria dan satu elemen tidak. Tabel berikut ini menampilkan
tiga daftar tiga kemungkinan.

Elemen-elemen yang Elemen yang tidak


memenuhi kriteria memenuhi kriteria
1, 2 3
1, 3 2
2, 3 1

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 4

Anda mungkin juga menyukai