Anda di halaman 1dari 52

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL-GHAZALI TENTANG KONSEP

UANG, AKTIVITAS PRODUKSI DAN ETIKA PERILAKU PASAR


(STUDI ATAS DALAM KITAB IHYA’ ‘ULUMUDDIN)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU
DALAM ILMU EKONOMI ISLAM

OLEH:

HURIL AINI
NIM: 13810005

PEMBIMBING:

Dr. ABDUL HARIS, M. Ag


NIP: 19710423 199903 1 001

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017

i
ABSTRAK

Paradigma ekonomi Islam kembali marak diperbincangkan ketika dunia


kontemporer mendorong munculnya berbagai pikiran, ide dan gagasan. Kegagalan
sistem-sistem ekonomi modern (kapitalis dan sosialis) untuk merealiasasikan sasaran-
sasaran yang diinginkan seperti pemenuhan kebutuhan dasar, kesempatan kerja,
distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata. Tugas para pakar ekonomi untuk
mencari sistem ekonomi alternatif yang bisa mengatasi masalah-masalah tersebut.
Salah satunya adalah dengan cara melirik kembali sistem ekonomi Islam yang selama
ini dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Salah satu tokoh yang
pemikirannya dijadikan rujukan dalam ekonomi Islam adalah Imam Al-Ghazali.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library reseach) dan bersifat
kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali
tentang ekonomi Islam dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin serta untuk mengetahui
bagaimana relevansi pemikiran ekonomi Islam Imam Al-Ghazali terhadap ekonomi
kontemporer (konvensional).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah bersumber dari data


primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, sedangkan
data sekunder diperoleh dari buku, jurnal dan artikel yang mendukung penelitian ini.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis dan
filosofis. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan yaitu analisis isi
(content analysis) yakni untuk menganalisis ekonomi Islam pemikiran Imam Al-
Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin yang dipaparkan dalam bentuk deskriptif atau
naratif serta dalam bentuk induktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekonomi Islam menurut Imam Al-
Ghazali adalah ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia, yang mana
perilaku tersebut diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid.
Kegiatan ekonomi Islam menurut Imam Al-Ghazali yang harus diperhatikan adalah
aspek keuangan, memproduksi barang pokok dan jasa serta memperhatikan etika dan
perilaku ketika melakukan kegiatan di pasar. Relevansi pemikiran ekonomi Islam
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin adalah beliau mampu memberikan
solusi yang baik dalam praktik ekonomi kontemporer (konvensional) dengan
mengimplementasikan konsep maslahah mursalah.

Kata kunci: Ekonomi Islam, Imam Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin

ii
ABSTRACT

The paradigm of Islamic economics is rife again when the contemporary


world encourages the emergence of thoughts, ideas and conceps. The failure of
modern economic (capitalist and socialist) systems to realize the desired goals such as
the fulfillment of basic needs, job opportunity, equitable distribution of income and
wealth are evenly. The task of economic experts to seek alternative economic systems
that can overcome these problems. One way is to glance back the Islamic economic
system that has been considered by most people. One of the figures whose thoughts
are referred to in the Islamic economy is Imam Al-Ghazali. This research is a library
research in qualitative nature, aiming to elaborate how Imam Al-Ghazali’s thought on
the Islamic economics in Ihya 'Ulumuddin is and to know how the relevance of Imam
Al-Ghazali's Islamic economic thinking to contemporary economy is.

Data collection techniques used in this research are based on primary and
secondary data. Primary data are obtained from the book of Ihya’ ‘Ulumuddin, while
secondary data are acquired from book, journal and article, supporting this research.
The approach used in this research is a historical and philosophical approach. In this
study, the analytic method used is content analysis, examining the Islamic economic
thought of Imam Al-Ghazali in the book of Ihya’ ‘Ulumuddin, expressed in the
descriptive, narrative and inductive form.

The result of this study points out that the Islamic economics according to
Imam Al-Ghazali is an economics studying human economic behavior, in which the
behavior is governed by the rules of Islam and is based on monotheism. Islamic
economic activities according to Imam Al-Ghazali that must be considered is the
financial aspect, producing goods and services and also pay attention to ethics and
behavior when doing activities in the market. The relevance of Imam al-Ghazali's
Islamic economic thought in the book of Ihya’ ‘Ulumuddin is that he is able to
provide a good solution in contemporary economic practice by implementing the
concept of maslahah mursalah.

Keywords: Islamic Economics, Imam Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin

iii
MOTTO

‫ة وا ة‬ ‫ھ‬

‫ة‬ ‫ا‬ ‫وو‬


Celaka sekali orang bodoh yang tidak belajar
Dan celaka seribu kali orang pintar yang tak mempraktikkan ilmunya
(Imam Al-Ghazali)

Jangan kau menjadi orang yang disesali oleh orang yang


mengenalmu,
tapi jadilah orang yang disesali orang lain karena tidak
mengenalmu.
(Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Yahya)

viii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penyusun persembahkan kepada


Kedua orang tua tercinta dan Almamater

Bapak Abdullah Azza dan Ibu Kholisiyah


Sebagai bukti kerja keras kalian dalam mendidik dan menafkahi saya dan
membentuk kepribadian yang baik bagi saya.

Jurusan Ekonomi Syari’ah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

ix
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi kata-kata arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ Bā’ b be

‫ت‬ Tā t te

‫ث‬ Sā’ ṣ es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim j je

‫ح‬ Hā’ ḥ ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬ Khā’ kh kadan ha

‫د‬ Dāl d de

‫ذ‬ Zāl ż zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Rā’ r er

‫ز‬ Zai z zet

‫س‬ Sin s es

‫ش‬ Syin sy es dan ye

x
‫ص‬ Sād ṣ es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Dād ḍ de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Tā ṭ te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Zā ẓ zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ ‘Ain ‘ koma terbalik di atas

‫غ‬ Gain g Ge

‫ف‬ Fā f Ef

‫ق‬ Qāf q Qi

‫ك‬ Kāf k Ka

‫ل‬ Lām l El

‫م‬ Mīm m Em

‫ن‬ Nūn n En

‫و‬ Wāwu w W

‫ھ‬ Hā h Ha

‫ء‬ Hamzah ‫؍‬ Apostrof

‫ي‬ Yā’ y Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

‫!ّدة‬ Ditulis Muta’addidah


‫"!ّة‬ Ditulis ‘iddah

xi
C. Ta’ marbutah

Semua Ta’ marbutah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal

ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang dikutip oeh kata sandang

“al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam Bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya kecuali

dikehendaki kata aslinya.

#$%& Ditulis Hikmah


#'" Ditulis ‘illah
‫و*)(ء‬+‫ ا‬# ‫ا‬./ Ditulis Karāmah al-auliyā’

D. Vokal Pendek dan Penerapannya

---- َ◌---- Fathah Ditulis a


----◌----
ِ Kasrah Ditulis i
---- ُ◌---- Dhammah Ditulis u

01 Fathah Ditulis fa’ala


./‫ذ‬ Kasrah Ditulis ẓukira
2‫ھ‬34 Dhammah Ditulis yaẓhabu

E. Vokal Panjang

1. Fathah + alif Ditulis ā


5ّ)'‫(ھ‬6 Ditulis jāhiliyyah
2. Fathah + yā’ mati Ditulis ā

xii
789‫ﺗ‬ Ditulis tansā
3. Kasrah + yā’ mati Ditulis ī
;4./ Ditulis karīm
4. Dhammah + wāwu mati Ditulis ū
‫وض‬.1 Ditulis furūd

F. Vokal Rangkap

1. Fathah + yā’ mati Ditulis ai


;%9)< Ditulis bainakum
2. Dhammah + wāwu mati Ditulis au
‫>=ل‬ Ditulis qaul

G. Vokal Pendek Berurutan dalam Satu Kata yang Dipisahkan dengan

Apostrof

; ?‫أأ‬ Ditulis a’antum


‫أ"!ّت‬ Ditulis u’iddat
;‫ﺗ‬.%A BC* Ditulis la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti oleh huruf Qomariyyah maka ditulis dengan menggunakan

huruf awal “al”.

‫أن‬.D*‫ا‬ Ditulis Al-Qur’ ān


‫)(س‬D*‫ا‬ Ditulis Al-Qiy ās

xiii
2. Bila diikuti oleh huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama

Syamsiyyah tersebut.

‫(ء‬$8
ّ *‫ا‬ Ditulis As-Sam ā’
E$ّF*‫ا‬ Ditulis Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkap Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

‫وض‬.G*‫ذوى ا‬ Dibaca Zawi al-Fur ūd


#ّ98
ّ *‫ ا‬0‫أھ‬ Dibaca Ahl as-Sunnah

xiv
KATA PENGANTAR

‫ا‬ ‫ﷲا‬

Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat

serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semua

keluarga dan sahabat-sahabatnya, serta para pengikut beliau sampai hari kemudian.

Atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Ekonomi Moneter Islam (Studi Atas Pemikiran Imam Al-Ghazali Dalam

Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin)”, sebagai karya ilmiah untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan baik

berkat bantuan, do’a, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung,

pengorbanan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi MA. Ph.D selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Sunaryati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syari’ah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

xv
4. Bapak Muhammad Ghafur Wibowo, SE., M.Sc selaku Dosen Penasehat

Akademik yeng telah bersedia mendengarkan keluh kesah penyusun dan

memberikan nasehat selama kuliah di Prodi Ekonomi Syari’ah.

5. Bapak Dr. Abdul Haris, M. Ag selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang telah

memberikan pengarahan serta masukan hingga penyusun dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Ekonomi Syari’ah yang

telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penyusun selama kuliah.

7. Teristimewa kedua orang tua penyusun, Bapak Abdullah Azza dan Ibu

Kholisiyah terima kasih atas limpahan do’a dan kasih sayang tanpa batas,

penyusun beruntung memiliki kalian.

8. Adikku Uffi Novita Sari yang selalu mensupport agar cepat wisuda dan Kakak-

kakakku yang selalu tanya kapan skripsinya selesai.

9. Temanku Ahmad Ridho, yang telah membantu penyusun dari awal penyusunan

skripsi ini, terima kasih selalu menyemangati, terima kasih selalu sabar

mendengarkan keluhan penyusun dan terima kasih sudah mondar-mandir cari

referensi untuk penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku, Upik, Rahma, Nikmah, Muna, Auni, Dina, Luthfiyah yang

selalu mendukung, memberi semangat, menjadi tempat curhat keluh kesah

penyusun.

xvi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


ABSTRAK .......................................................................................................... ii
ABSTRACT ......................................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 9
D. Telaah Pustaka ...................................................................................... 10
E. Landasan Teori ..................................................................................... 16
F. Metode Penelitian ................................................................................. 19
G. Sistematika Pembahasan ....................................................................... 21

BAB II SEKILAS TENTANG IMAM AL-GHAZALI .................................. 23


A. Biografi Imam Al-Ghazali .................................................................... 23
B. Perjalanan Dalam Menuntut Ilmu ......................................................... 24
C. Karya-karya Imam Al-Ghazali ............................................................. 27

BAB III KONSEP MASLAHAH MURSALAH DAN EKONOMI ................. 30


A. Konsep Maslahah Mursalah Secara Umum .......................................... 31
B. Konsep Maslahah Mursalah Menurut Imam Al-Ghazali ..................... 37
C. Implementasi Konsep Maslahah Mursalah dalam Bidang Ekonomi ... 41

BAB IV PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MENURUT IMAM


AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA’ ‘ULUMUDDIN ................ 44
A. Pemikiran-pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Ekonomi Islam ........ 46

xviii
1. Konsep Uang ................................................................................... 46
a. Pengertian Uang ........................................................................ 46
b. Asal-usul Uang ......................................................................... 47
c. Fungsi Uang .............................................................................. 48
d. Klasifikasi Uang dan Standar Moneter ..................................... 49
e. Praktik Riba .............................................................................. 50
f. Perdagangan Uang .................................................................... 51
g. Pertukaran Mata Uang .............................................................. 52
h. Menimbun Uang ....................................................................... 53
i. Problem Barter dan Kebutuhan Terhadap Uang ....................... 54
2. Aktivitas Produksi ........................................................................... 55
a. Produksi Barang-barang Kebutuhan Dasar .............................. 55
b. Hierarki Produksi ...................................................................... 56
c. Tahapan Produksi dan Keterkaitannya ..................................... 57
3. Etika Perilaku Pasar ........................................................................ 58
a. Larangan Menimbun Barang .................................................... 60
b. Praktik Jual Beli Uang Palsu atau Mengedarkan Uang Palsu
di Masyarakat ............................................................................ 61
c. Tidak Memuji Barang Secara Berlebihan ................................. 63
d. Tidak Menyembunyikan Cacat Barang .................................... 64
e. Tidak Curang Dalam Menimbang dan Menakar Timbangan ... 65
f. Tidak Menyembunyikan Harga Pasar ...................................... 66
B. Analisis Maslahah Mursalah Terhadap Pemikiran Ekonomi Islam
Imam Al-Ghazali .................................................................................. 68
1. Konsep Uang .................................................................................. 68
2. Aktivitas Produksi .......................................................................... 70
3. Etika Perilaku Pasar ........................................................................ 74
C. Relevansi Pemikiran Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali Terhadap
Ekonomi Kontemporer (konvensional) ................................................. 77

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 87


A. Kesimpulan ........................................................................................... 87
B. Saran-saran ........................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 90

LAMPIRAN ........................................................................................................ 94

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan ekonomi didefinisikan sebagai hal yang tidak bisa terpisahkan

dalam kehidupan. Proses yang terjadi dalam hal tukar-menukar dengan

kesepakatan tertentu menciptakan sistem yang kemudian kita sebut dengan

transaksi perekonomian. Transaksi tersebut tidak lain adalah usaha untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal ini, pemerintah akan melakukan

pengawasan dalam kegiatan tersebut. Tindakan individu dalam perekonomian

secara khusus maupun tindakan secara umum, sangat tergantung kepada pola

pikir dan pandangan dunia (worldview) individu tersebut. Oleh karena itu, Islam

sebagai agama yang universal telah mengatur dan memberikan pola tindakan

yang benar dalam menjalankan kehidupan, baik secara sosial, budaya maupun

ekonomi.

Dalam masyarakat sekuler, interpretasi hukum didasarkan pada nilai-nilai

dan standar kontemporer yang berbeda-beda (ekonomi Islam dan ekonomi

konvensional). Sementara dalam masyarakat Islam (ekonomi Islam), nilai-nilai

dan standar ini dituntun oleh ajaran syari’at dan kumpulan fatwa fiqh. Kegiatan

ekonomi memiliki kaitan erat dengan muamalah dan hampir setiap individu

berhadapan dengan berbagai permasalahan muamalah, di mana saat ini jarang

yang tahu bagaimana harus merespon permasalahan tersebut, khususnya respon

1
2

yang didasarkan atas etika Islam. Sebagai contoh adalah persoalan yang

ditimbulkan oleh para pekerja seperti pedagang adalah: kebohongan, penipuan,

ketidakjujuran dan lain-lain (Beekun, 1997: 5-6). Dalam konteks ini, apakah

kemudian menjadi tindakan yang naif bagi para pengusaha Muslim untuk

beperilaku etis dalam lingkungkan global yang kompetitif ini? Jawabannya

adalah tidak! Dalam ajaran Islam, etika menuntut seluruh aspek kehidupan

manusia. Kesuksesan tertinggi yang diperoleh seorang Muslim dalam Islam

adalah sama bagi setiap Muslim, baik setiap menjalankan muamalah ataupun

menjalankan aktivitas sehari-hari, tanpa mengkhususkan diri pada suatu situasi

tertentu.

Berdasarkan hal tersebut, orang akan memandang dan mengaitkan antara

konteks ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Sistem ekonomi

konvensional terindikasi gagal atau tidak mampu untuk menciptakan

kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan. Ekonomi

konvensional didasarkan pada perilaku yang terjadi di unit-unit ekonomi yang

ditandai oleh tidak adanya batasan syari’ah (norma) tertentu. Dalam prakteknya,

sistem ekonomi konvensional lebih mengutamakan pemenuhan hak dan

kepentingan individu dari pada kepentingan masyarakat, tujuan pembangunan

pada dasarnya untuk mewujudkan kesejahteraan atau mendistribusikan

pendapatan secara merata, namun dalam kenyataannya kesenjangan kaya miskin

semakin meluas (Abdullah, 2012: 42).


3

Perlu diketahui juga ada beberapa permasalahan ekonomi kontemporer

yang berkembang di Indonesia saat ini, yakni masalah pertumbuhan ekonomi

atau industrialisasi, masalah lingkungan hidup yang semakin kompleks, masalah

kemiskinan, masalah adanya perbedaan antara bank konvensional dan bank

syari’ah, masalah demokratisasi dan lemahnya penegakan hukum, disintegrasi

(ketidakadilan politik) dan lain sebagainya. Dari permasalahan tersebut, harus

ada berbagai solusi untuk mengatasi. Dalam hal ini, pemerintah harus ikut

campur secara langsung dan tidak langsung, seperti penetapan harga minimum

dan harga maksimum, penetapan pajak penjualan, pemberian subsidi penjualan

dan lain-lain (Arifin, 2009: 170).

Beberapa penjelasan di atas, sesorang akan bertanya bagaimana cara

menyelesaikan persoalaan sistem kapitalis yang telah gagal? Ekonomi Islamlah

yang cukup mampu menyelesaikannya. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang

mempelajari perilaku ekonomi manusia, yang mana perilaku tersebut diatur

berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana

dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Ekonomi Islam pada hakikatnya

adalah upaya pengalokasian sumber-sumber daya untuk memproduksi barang

dan jasa yang sesuai dengan petunjuk Allah Swt dalam rangka memperoleh

ridho-Nya. Menurut ahli ekonomi Islam, ada tiga karakteristik yang melekat pada

ekonomi Islam: (a) Inspirasi dan petunjuknya diambil dari Al-Qur’an dan Al-

Sunnah; (b) Sumber pandangan yang digunakan mempertimbangkan peradaban


4

Islam; dan (c) Bertujuan untuk menemukan dan menghidupkan kembali nilai-

nilai, prioritas dan etika ekonomi (Yanti dan Rafidah, 2009: 13).

Paradigma ekonomi Islam kembali marak diperbincangkan ketika dunia

kontemporer mendorong munculnya berbagai pikiran, ide dan gagasan.

Produktivitas, realitas, kreativitas dan bahkan moralitas sejumlah asumsi dasar

konsepsi inti paradigma tersebut mulai dipertanyakan. Persoalannya bukan

semata-mata berkaitan dengan persepsi terhadap pikiran, ide dan gagasan,

melainkan mencakup asumsi-asumsi dasar tentang sifat manusia, motivasi dan

usaha yang menjadi dasar ekonomi dan institusional tempat para pelaku ekonomi

itu bekerja (Yusup, 2014: 215).

Imam Abu Hamid Al-Ghazali dikenal sebagai sosok intelektual

multidemensi dengan penguasaan ilmu multi disiplin. Hampir semua aspek

keagamaan dikajinya secara mendalam, termasuk persoalan ekonomi yang sesuai

dengan aturan Islam. Imam Al-Ghazali juga dikenal sebagai sosok ilmuwan dan

penulis yang sangat produktif, beliau dijuluki dengan Hujjatul Islam. Banyak

pemikir Barat yang terpengaruh dengan karya beliau (Chamid, 2010: 219).

Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin salah satu karya besar dari beliau dan salah satu

karya besar dalam perpustakaan Islam. Meskipun ada beberapa lagi karangan

Imam Al-Ghazali yang lain, dalam berbagai bidang ekonomi, namun yang

menjadi intisari dari seluruh karangan beliau termasuk bahasannya tentang

ekonomi adalah kitab Ihya’ ‘Ulumuddin. Ihya’ ‘Ulumuddin memberikan corak


5

dan karakter Islam dalam berbagai ilmu (akhlak, tasawuf, ekonomi dan lain-lain),

sehingga dianggap salah satu sumber ilmu ekonomi (Chamid, 2010: 219).

Kedudukan Imam Al-Ghazali dalam Islam memberikan pandangan yang

cukup luas. Pertama, Imam Al-Ghazali memprioritaskan pada kekuatan akidah,

tauhid, tasawuf dan lain-lain. Kedua, berisi nasihat-nasihat moral, keadilan

keutamaan ilmu dan peran ulama. Dari hal tersebut, dapat digarisbawahi bahwa

Imam Al-Ghazali mempunyai peran penting dalam dunia Islam yakni tentang

akidah, tauhid dan tasawuf (Imam Al-Ghazali, juz 2: 381).

Imam Abu Hamid Al-Ghazali seorang ulama’ Islam dalam pemikirannya

tentang sosio ekonomi berakar dari konsep yang beliau sebut dengan “fungsi

kesejahteraan sosial ekonomi”. Konsep yang menjadi pangkal tolak seluruh

karyanya adalah konsep maslahah atau kesejahteraan sosial, yakni sebuah

konsep yang mencakup semua aktivitas manusia dan membuat berhubungan erat

antara individu dan masyarakat (Amalia, 2010: 166). Menurutnya, kesejahteraan

(maslahah) dari suatu masyarakat tergantung kepada pemeliharaan lima tujuan

dasar, sehingga dapat diketahui apakah aktivitas muamalah yang dijalankan

sudah sesuai dengan nilai dan prinsip syari’ah atau tidak.

“Tujuan utama syari’ah adalah untuk mendorong kesejahteraan


manusia, yang terletak pada perlindungan kepada keimanan (din), jiwa
(nafs), akal (‘aql), keturunan (nasl) dan harta (mal) mereka. Apa saja
yang menjamin terlindungnya lima perkara ini adalah memenuhi
kepentingan publik dan dianjurkan, dan apa saja yang menciderai lima
perkara ini adalah melawan kepentingan publik yang harus dibuang”
(Chapra, 2011: 21).
6

Kunci pemeliharaan dari kelima tujuan dasar ini terletak pada

tercukupinya kebutuhan atau utilitas individu dan sosial. Imam Al-Ghazali

membagi utilitas ini dalam tiga hierarki yang disebut tripartite. Pertama,

kebutuhan (daruriyat) atau disebut dengan kebutuhan primer meliputi makanan,

pakaian dan rumah. Kedua, kebutuhan sekunder (hajiyat) meliputi kesenangan

atau kenyamanan. Ketiga, kebutuhan tersier (tahsiniyat) meliputi kemewahan

(Imam Al-Ghazali, juz 1: 416).

Imam Al-Ghazali dalam pemikirannya tentang ekonomi Islam memiliki

beberapa konsep:

1. Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali mencakup: pertama, pengertian asal usul

uang (meliputi pengertian uang dan asal usul uang). Sedangkan asal usul uang

meliputi: sistem barter, uang barang dan uang logam); Kedua, fungsi uang;

Ketiga, klasifikasi uang dan standar moneter; Keempat, riba, perdagangan

uang dan pertukaran mata uang; Kelima, menimbun uang; Keenam, problema

barter dan kebutuhan terhadap uang (Imam Al-Ghazali, juz 2-4).

2. Menurut Imam Al-Ghazali ada lima aspek dalam kegiatan ekonomi: pertama,

mengetahui tingkatan harta; Kedua, dituntut untuk memperhatikan segi

pendapatan dan segi pengeluaran; Ketiga, hendaknya mengambil harta untuk

keperluan sesuai dengan kebutuhannya (makanan, pakaian dan tempat

tinggal); Keempat, dituntuk untuk mengerti bagaimana cara mendistribusikan

dan membelanjakan harta untuk keperluannya sehari-hari; Kelima, hendaknya


7

dalam melakukan kegiatan ekonomi (mencari penghidupan) itu diniatkan

untuk mencari ridha Allah SWT.

3. Aktivitas produksi menurut Imam Al-Ghazali merupakan aktivitas yang harus

dilakukan oleh manusia, termasuk dalam memproduksi barang-barang pokok

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah fardhu kifayah. Kebutuhan

pokok yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan primer,

kemudian kebutuhan sekunder dan baru kebutuhan tersier. Dalam melakukan

aktivitas produksi harus saling berkaitan satu sama lain dan kerja sama untuk

menghasilkan barang yang baik (Imam Al-Ghazali, juz 2: 64).

4. Kegiatan ekonomi yang diperbolehkan menurut Imam Al-Ghazali ada lima:

akad al-ba’i, akad al-salam, akad al-ijarah, akad al-qiradh dan akad al-

syirkah (Imam Al-Ghazali, juz 2: 66-74). Sedangkan Kegiatan ekonomi yang

tidak diperbolehkan menurut Imam Al-Ghazali ada tujuh: larangan menimbun

barang, mengedarkan uang palsu, memuji barang secara berlebihan,

menyembunyikan cacat barang, curang dalam menimbang dan menakar

timbangan dan menyembunyikan harga pasar (Imam Al-Ghazali, juz 2: 74-

84).

Pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi Islam di atas memiliki

komponen penting dalam melancarkan perekonomian dari sistem barter ke sistem

ekonomi keuangan. Beliau juga mencoba menyelesaikan persoalan tersebut

dengan mengubah menjadi sistem moneter yang adil, yaitu dinar dan dirham.

Kemudian, kenyataannya dalam pemikirannya Imam Al-Ghazali sudah


8

menyinggung dalam konteks saat ini, yakni mengenai beberapa kegiatan

bermuamalah (produksi, konsumsi dan beberapa kegiatan di pasar). Berdasarkan

hal tersebut, pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi Islam bisa menjadi

solusi dalam permasalahan ekonomi kontemporer (konvensional) dengan

mengimplementasikan konsep maslahah mursalah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penyusun tertarik untuk

melakukan penelitian dan mengkaji lebih mendalam yang berjudul “Pemikiran

Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali Tentang Konsep Uang, Aktivitas Produksi

dan Etika Perilaku Pasar (Studi Atas Dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin)”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Untuk lebih memperjelas fokus permasalahan dalam penelitian ini, maka

pembatasan permasalahan akan dibatasi pada:

a. Penyusun hanya akan menjelaskan tentang pemikiran ekonomi Islam

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin.

b. Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin yang

akan dibahas mencakup: konsep uang, aktivitas produksi dan etika

perilaku pasar.

c. Prosedur penelitian pemikiran ekonomi Islam dimulai dari

mendiskripsikan sedikit tentang ekonomi Islam Imam Al-Ghazali, serta

penyusun hanya membatasi sampai uji coba hasil mengkaji kitab Ihya’

‘Ulumuddin.
9

2. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

a. Bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi Islam dalam

kitab Ihya’ ‘Ulumuddin?

b. Bagaimana relevansi pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi Islam

dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin terhadap ekonomi kontemporer

(konvensional)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendiskripsikan pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi

Islam dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin.

b. Untuk menjelaskan relevansi pemikiran Imam Al-Ghazali tentang

ekonomi Islam dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, yang mana akan diarahkan

pada sebuah analisa pemikiran tersebut jika dikaitkan dengan teori

ekonomi kontemporer (konvensional).

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah keilmuan

terutama dalam ilmu ekonomi Islam.


10

b. Secara Praktis

1. Bagi penyusun, untuk mengimplementasikan ilmu dan teori kemudian

diaplikasikan dalam bentuk penelitian tersebut. Penelitian ini juga akan

memberikan tambahan wawasan tentang pemikiran ekonomi Islam

Imam Al-Ghazali.

2. Bagi khasanah ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan referensi pengembangan penulisan dan pengembangan

ilmu pengetahuan di waktu yang akan datang.

D. Telaah Pustaka

Untuk mengetahui permasalahan yang akan dibahas, perlu adanya

penelitian terdahulu untuk membedakan dengan beberapa penelitian yang terkait

dengan penelitian penyusun yang berjudul “Pemikiran Ekonomi Islam Imam Al-

Ghazali Tentang Konsep Uang, Aktivitas Produksi dan Etika Perilaku Pasar

(Studi Atas Dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin)”. Berikut beberapa penelitian

terdahulu yang dapat dijadikan sebagai kajian pustaka:

Penelitian yang dilakukan oleh Yahanan (2014) dengan judul “Evolusi

Pasar Menurut Pemikiran Imam Al-Ghazali”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa menurut pemikiran Imam Al-Ghazali mengenai evolusi pasar adalah

bahwa berupaya untuk menghindari kemudharatan (kefasadan) dan senantiasa

selalu mengedepankan kemaslahatan dengan senantiasa selalu terikat kepada

hukum-hukum syari’at (hukum Islam). Adapun kemashlahatan yang dilihat


11

dari pemikiran Imam Al-Ghazali tentang evolusi pasar seperti menghindari

terjadinya praktik ribawi, kecurangan dan kezhaliman, uang palsu, dan lain

sebagainya.

Penelitian yang dilakukan oleh Heryani Arman (2010) dengan judul

“Relevansi Konsep Uang Imam Al-Ghazali dalam Sistem Keuangan

Kontemporer”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Al-Ghazali

memandang uang hanya sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditas atau barang

dagangan. Maka motif permintaan dalam uang adalah untuk memenuhi

kebutuhan transaksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Suryawan (2013) dengan judul

“Pemikiran Ekonomi Imam Al-Ghazali tentang Mekanisme Pasar Islami”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa pasar yang diidealkan atau dinginkan

oleh Imam Al-Ghazali adalah pasar yang bebas dalam bingkai nilai dan moralitas

Islam, yaitu pasar yang bersaing bebas dan secara sehat-kompetitif dan tidak

terdistorsi antara permintaan dan penawaran dan harus dilakukan rela sama rela.

Penelitian yang dilakukan oleh S. Mohammad Ghazanfar and Abdul

Azim Islahi dengan judul “Pemikiran Ekonomi Al- Ghazali (450-505 A.H/1058-

1111 M.D)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Al-Ghazali berfokus

pada aspek ekonomi maslahah (utilitas sosial), beliau membedakan antara

kebutuhan, kenyamanan dan kemewahan. Pemborosan dan kesengsaraan harus

dihindari. Imam Al-Ghazali memiliki wawasan tentang pertukaran, produksi,

uang, peran negara dan keuangan publik dilaporkan. Beliau menekankan perilaku
12

di pasar dan menganggap produksi dan pasokan kebutuhan untuk menjadi

kewajiban. Beliau mengutuk penimbunan dan pemberontakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Tubagus Thresna Irijanto, Mohd. Azlan

Shah Zaidi, Abdul Ghafar Ismail, Noraziah Che Arshad dengan judul “Pemikiran

Al Ghazali tentang Teori Pertumbuhan Ekonomi, Sebuah Kontribusi dengan

Sistem Pemikiran”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Imam Al-Ghazali di

bidang ekonomi dan pertumbuhan ekonomi memiliki relevansi dan keterkaitan

satu sama lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemikiran dan gagasannya

memberikan warna dan arahan ekonomi pembangunan di masa depan. Artinya,

pemikirannya merupakan kerangka dan peta bagaimana studi pertumbuhan

ekonomi harus dinilai.

Dari beberapa penelitian terdahulu, terdapat perbedaan dengan penelitian

ini, antara lain: belum ada yang menggunakan tema ekonomi Islam, khususnya

dalam pemikiran Imam Al-Ghazali, komponen-komponen yang akan dibahas

dalam penelitian ini juga ada yang berbeda, yakni pembahasan tentang konsep

uang, aktivitas produksi dan etika perilaku pasar, penelitian terdahulu hanya

menjelaskan tentang ekonomi Imam Al-Ghazali, yang kemudian disimpulkan.

Namun, dalam penelitian memberikan penjelasan mengenai pemikiran ekonomi

Islam terlebih dahulu, kemudian dianalisis dengan teori yang ada. Kemudian

bagaimana relevansi pemikiran ekonomi Islam Imam Al-Ghazali terhadap

ekonomi kontemporer (konvensional).


13

Tabel 1. Hasil Penelitian Sebelumnya

Variabel & Hasil Ringkasan


No Penulis Jenis Referensi Judul
Alat Analisis
Yahanan Jurnal Evolusi Pasar Variabel yang Menurut pemikiran Imam Al-Ghazali mengenai
Universitas Prof Menurut Digunakan: evolusi pasar adalah bahwa berupaya untuk
Tabarani Rab Pemikiran Evolusi dan menghindari kemudharatan (kefasadan) dan
(2014) Imam Al- Pasar senantiasa selalu mengedepankan kemaslahatan
Ghazali dengan senantiasa selalu terikat kepada
1 hukumhukum syari’at (hukum Islam). Adapun
kemashlahatan yang dilihat dari pemikiran Imam
Al-Ghazali tentang evolusi pasar seperti
menghindari terjadinya praktik ribawi,
kecurangan dan kezhaliman, uang palsu, dan
lain sebagainya.

Heryani Skripsi UIN Relevansi Variabel yang Imam Al-Ghazali memandang uang hanya sebagai
Arman Syarif Konsep Uang Digunakan: alat tukar, bukan sebagai komoditas atau barang
Hidayatullah Imam Al- Konsep Uang dagangan. Maka motif permintaan dalam uang
dan Sistem
(2010) Ghazali dalam adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi.
2
14

Variabel & Hasil Ringkasan


No Penulis Jenis Referensi Judul
Alat Analisis
Sistem Keuangan
Keuangan Kontemporer
Kontemporer (pasar uang
dan pasar
modal
Rahmad Skripsi Pemikiran Variabel yang Bahwa pasar yang diidealkan atau dinginkan oleh
Suryawan Universitas Ekonomi Digunakan: Imam Imam Al-Ghazali adalah pasar yang bebas
Muhammadiyah Imam Al- Pasar dan dalam bingkai nilai dan moralitas Islam, yaitu
Surakarta (2013) Ghazali Ekonomi pasar yang bersaing bebas dan secara sehat-
tentang Islam kompetitif dan tidak terdistorsi antara permintaan
Mekanisme dan penawaran dan harus dilakukan rela sama rela.
Pasar Islami Imam Al-Ghazali juga memaparkan tentang proses
3 terbentuknya pasar yaitu pasar berevolusi sebagai
bagian yang alami atau hukum alam, sebuah
ekspresi berbagai hasrat yang timbul dari diri
sendiri untuk saling memuaskan kebutuhan
ekonomi dan juga proses timbulnya pasar ini
dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan
penawaran untuk menentukan harga dan laba.

S. Seri Penelitian Pemikiran Ekonomi Al- Al-Ghazali, Dia berfokus pada aspek ekonomi
4 Mohammad Ekonomi Al- Ghazali, Peran maslahah (utilitas sosial), membedakan antara
15

Variabel & Hasil Ringkasan


No Penulis Jenis Referensi Judul
Alat Analisis
Ghazanfar Ekonomi Islam, Ghazali (450- Negara dan kebutuhan, kenyamanan dan kemewahan. Baik
and Abdul King Abdulaziz 505 A.H / Keuangan pemborosan dan kesengsaraan harus dihindari,
Azim Islahi University-2 1058-1111 Publik jalan tengah disarankan. Penulis berusaha untuk
mendamaikan antara pandangan Ghazali yang
(1997) M.D)
bertentangan dengan kekayaan dan kemiskinan
(sukarela). Wawasan Ghazali tentang pertukaran,
produksi, uang, peran negara dan keuangan publik
dilaporkan. Ghazali menekankan perilaku etis di
pasar dan menganggap produksi dan pasokan
kebutuhan untuk menjadi kewajiban wajib. Dia
mengutuk penimbunan dan pemberontakan.

Tubagus Jurnal Ilmiah Pemikiran Al Pemikiran Al Ghazali di bidang ekonomi dan pertumbuhan
Thresna PPI-UKM, Ilmu Ghazali Ekonomi, ekonomi memiliki relevansi dan keterkaitan satu
Irijanto, Sosial dan tentang Teori Teori sama lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ekonomi ISSN pemikiran dan gagasan yang mereka berikan warna
Mohd. Pertumbuhan Pertumbuhan
No. 2356 - 2536 dan arahan ekonomi pembangunan di masa depan.
Azlan Shah Ekonomi, Ekonomi, Artinya, pemikirannya merupakan kerangka dan
Zaidi, Sebuah Sistem peta bagaimana studi pertumbuhan ekonomi harus
5 Abdul Kontribusi Pemikiran dinilai. Ini memberikan arah masa depan bahwa
Ghafar dengan Sistem pembahasan pertumbuhan ekonomi harus
Ismail, Pemikiran didiskusikan dan dipelajari dengan melibatkan
Noraziah aspek ekonomi dan tema secara lebih
komprehensif.
Che Arshad
16

E. Landasan Teori

Syari’at Islam diturunkan Allah tidak lain untuk merealisasikan

kemaslahatan manusia. Sedangkan maslahah sendiri adalah segala sesuatu yang

bermanfaat bagi manusia, dan dapat diraih oleh manusia dengan cara

memperolehnya maupun dengan cara menghindarinya (Fauzia dan Riyadi, 2014:

47). Maslahah sebagai tujuan syari’at bersifat harmonis dan universal. Harmonis

karena aturan-aturan syari’at yang Allah ciptakan tidak saling bertentangan.

Sedangkan maslahah bersifat universal karena ia berlaku secara umum, tidak

parsial, dan tidak hanya berlaku pada tempat dan waktu tertentu saja. Banyak

nash-nash syari’at yang menunjukkan hal itu. Allah SWT berfirman dalam QS.

Al-Anbiya’ (21) ayat 107 dan QS. Al-Anfal (9) ayat 24:

1. QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 107

1 (۱۰۷ :‫ﺎء‬ ‫وﻣﺎ ٔرﺳﻠﻨﻚ إﻻ رﲪﺔ ّﻠﻌﺎﳌﲔ )ا ٔﻧ‬

Dalam tafsir Ibnu Katsir, ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala

menjadikan Muhammad saw sebagai rahmat bagi semesta alam. Maksudnya,

Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi mereka semua. Barang siapa yang

menerima rahmat ini dan menyukuri nikmat ini, maka berbahagialah dia di

dunia dan akhirat. Barang siapa yang mengingkari rahmat itu, maka merugilah

dia di dunia dan akhirat (Syakir, 2014: 241).

1
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”
(QS. al-Anbiya’ (21) ayat 107).
17

2. QS. Al-Anfal (9) ayat 24

2 (٢٤ :‫ﺎﰼ ﳌﺎ ﳛﻴﻴﲂ )ا ٔﻧﻔﺎل‬+‫وﻠﺮﺳﻮل إذا د‬


ّ 0 ‫ﺘﺠﻴﺒﻮ ا‬4‫ﻮا اﺳ‬5‫ﻦ ءاﻣ‬78‫ٔﳞّ ﺎ ا‬:‫ﻳ‬

Dalam tafsir Ibnu Katsir, Al-Bukhari meriwayatkan, Istajibu berarti ajibu

(penuhilah) “kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu,” yaitu kepada

kemaslahatanmu (Syakir, 2014: 357).

Melalui penafisiran kedua ayat di atas dapat dipahami bahwa Nabi

Muhammad saw diutus di dunia sebagai rahmat bagi semesta alam dan pembawa

risalah Islam, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai maslahah untuk

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi umatnya. Oleh karena itu, kemaslahatan

umat manusia di dunia dan akhirat dapat terwujud apabila segala upaya manusia

sejalan dengan tuntutan syari’at.

Konsep maslahah tidak terlepas dengan corak epistemologi ijtihad yang

dipakai. Abdullah Saeed membagi corak metode ijtihad dengan tiga kategori:

1. Text-based ijtihad, yaitu metode ijtihad yang lazim dilakukan oleh fuqaha’

klasik dengan pendekatan teks, baik dari Al-Qur’an, Hadis, maupun pendapat

ulama sebelumnya, baik legitimasi yang berupa ijma’ ataupun qiyas.

2. Eclectic ijtihad, yaitu upaya memilih teks atau pendapat ulama sebelumnya

yang paling mendukung dan posisi yang diyakininya sebagai justifikai

pendapatnya.

2
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul jika Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepadamu” (QS. Al-Anfal (9) ayat 24).
18

3. Context-based ijtihad (maqashid al-syari’ah-based ijtihad), yaitu memahami

masalah-masalah hukum Islam dalam konteks kesejahteraan dan konteks

modern dengan mengacu pada kemaslahatan umum sebagai maqashid al-

syari’ah (Saeed, 2006: 55).

Ilmu hukum Islam fiqh pada dasarnya berpijak pada nalar bayani (sebuah

model metodologi berfikir yang didasarkan atas teks) karena berlandaskan pada

otoritas teks wahyu. Mayoritas fuqaha’ dalam sepanjang sejarahnya memang

telah menggunakan nalar bayani sebagai landasan berfikirnya. Metodologi ijtihad

dalam kategori pertama mendasarkan ijtihad pada otoritas teks wahyu yang ada,

kemudian memahami apa yang dikatakan teks tentang permasalahan tersebut

(istinbat al-ahkam) dengan metode al-qiyas al-ushul (Najib, 2003: 218).

Sementara para pemikir muslim kontemporer mencoba lebih jauh lagi

menghubungkannya dengan konteks kekinian dengan merevitalisasi prinsip

maslahah yang ditawarkan as-Syatibi dan Imam Al-Ghazali melalui teori

maqashid al-syari’ah sebagai salah satu cara untuk penyelesaian permasalahan

dalam ekonomi.

Penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perbuatan manusia dapat

dipandang dari dua aspek, yakni aspek terwujudnya kemaslahatan dan tuntutan

syari’at. Dari keduanya, kita bisa melihat bagaimana tanggung jawab manusia

sebagai mukallaf. Pada aspek terwujudnya kemaslahatan, daya manusia menjadi

syarat utama berlakunya taklif (tuntutan manusia) (Haq, 2007: 177).


19

F. Metode Penelitian

Dalam menjelaskan dan menyampaikan sebuah penelitian yang terarah

dan dapat dipahami, maka harus digunakan metode yang relevan. Penentuan

metode di sini sangat penting, karena metode merupakan cara utama yang

digunakan dalam mencapai tujuan (Tarsito, 1990: 131). Maka penyusun

menyampaikan beberapa metode sebagai berikut:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilitian

kepustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji dari sumber

kitab-kitab, buku-buku, jurnal ilmiah, artikel-artikel dan bentuk-bentuk bahan

lain atau lazim yang berhubungan dengan pembahasan judul skripsi.

Penelitian ini bersifat kualitatif (Yusuf, 2014: 333), yang digunakan untuk

melihat bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi Islam dalam

kitab Ihya’ ‘Ulumuddin.

2. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis penelitian kepustakaan (library research), maka

pengumpulan data haruslah bersumber dari data literatur. Dalam kajian ini

sumber datanya dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sekunder

(Yusuf, 2014: 350):

a. Sumber Data Primer

Yaitu sumber data yang penyusun jadikan rujukan utama dalam

membahas dan meneliti permasalahan seputar ekonomi Islam. Sumber


20

primer yang digunakan adalah kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Al-

Ghazali.

b. Sumber Data Sekunder

Yaitu sumber data yang penyusun ambil dari buku, jurnal, artikel

serta berita terkait pembahasan dan permasalahan yang mendukung

terhadap penelitian ini. Seperti Al-Qur’an dan terjemahannya, Al Syatibi

Aspek Teologis Konsep Maslahah dalam Kitab Al-Muwafaqat karya

Hamka Haq.

3. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Historis

Filosofis. Pendekatan historis adalah pendekatan yang digunakan untuk

memperoleh data biografi tokoh (Yusuf, 2014: 347) pemikiran Imam Al-

Ghazali dan agar dapat diketahui bagaimana orisinalitas pemikirannya.

Sedangkan pendekatan filosofis adalah menganalisis sejauh mana pemikiran

yang diungkap sampai kepada landasan yang mendasari pemikiran tersebut.

4. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari banyak sumber, kemudian dianalisis

menggunakan metode analisis isi (content analysis), yaitu teknik penelitian

untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih

data dengan memperhatikan konteksnya. Kemudian uraiannya dipaparkan

dalam bentuk deskriptif atau naratif yakni data yang sudah dikumpulkan

dianalisis sesuai dengan kejadian atau fakta historis, terutama deskripsi yang
21

mendetail tentang aktivitas, sikap, tingkah laku dan posisi Imam Al-Ghazali

dalam peristiwa sejarah. Di samping itu, analisis data disajikan dalam bentuk

induktif yakni data yang sudah dikumpulkan atau bukti-bukti dianalisis,

disusun atau diabstraksikan berdasarkan sumber-sumber yang ada (data

primer dan data sekunder (Yusuf, 2014: 331-333).

G. Sistematika Pembahasan

Kajian dalam penulisan skripsi ini secara garis besar terdiri dari lima sub

bab pembahasan yang secara keseluruhan saling berkaitan. Sistematika penulisan

merupakan gambaran dari alur pemikiran penyusun dari awal hingga akhir.

Dengan tujuan untuk mempermudah dalam penyelesaian skripsi ini dan

mempermudah bagi pembaca. Berikut uraian dari kelima sub bab tersebut:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini terdapat tujuh sub bab yang tediri latar belakang masalah,

kedua pembatasan dan rumusan masalah yang akan tujuan dan

kegunaan penelitian, landasan teori, metode penelitian dan yang

terakhir sistematika pembahasan.

Bab II SEKILAS TENTANG IMAM AL-GHAZALI

Bab ini terdapat tiga sub bab. Yakni akan menjelaskan tentang biografi

Imam Al-Ghazali, perjalanan beliau dalam menuntut ilmu dan karya-

karya Imam Al-Ghazali.


22

Bab III KONSEP MASLAHAH MURSALAH DAN EKONOMI

Bab ini terdapat tiga sub bab. Yakni akan menjelaskan tentang konsep

maslahah mursalah secara umum, konsep maslahah mursalah menurut

Imam Al-Ghazali dan implementasi konsep maslahah mursalah dalam

bidang ekonomi.

Bab IV PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MENURUT IMAM AL-GHAZALI

DALAM KITAB IHYA’ ‘ULUMUDDIN

Bab ini penyusun akan memaparkan hasil analisis untuk menjawab

rumusan masalah yang telah diajukan, yakni tentang pemikiran-

pemikiran ekonomi Islam menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’

‘Ulumuddin dan bagaimana relevansi pemikiran ekonomi Islam Imam

Al-Ghazali terhadap ekonomi kontemporer (konvensional).

Bab V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari seluruh uraian penelitian yang telah

dilakukan dan saran-saran yang dapat memberikan sumbangsih dan

sebagai rekomendasi bagi para penyusun berikutnya untuk mengkaji

dan meneliti lebih lanjut.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis permasalahan dalam kajian penelitian ini, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ekonomi Islam menurut Imam Al-Ghazali adalah ilmu yang mempelajari

perilaku ekonomi manusia, yang mana perilaku tersebut diatur berdasarkan

aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid. Kegiatan ekonomi Islam

menurut Imam Al-Ghazali yang harus diperhatikan adalah aspek keuangan,

memproduksi barang pokok dan jasa serta memperhatikan etika dan perilaku

ketika melakukan kegiatan di pasar. Ekonomi Islam pada hakikatnya adalah

upaya pengalokasian sumber-sumber daya untuk memproduksi barang dan

jasa sesuai dengan hukum Islam yang sudah ada (Al-Qur’an dan Hadis).

2. Relevansi pemikiran Imam Al-Ghazali tentang ekonomi Islam dalam kitab

Ihya’ ‘Ulumuddin terhadap ekonomi kontemporer (konvensional) sudah

mampu memberikan solusi yang baik. Yakni untuk membangun

perekonomian suatu negara yang baik dan lancar harus mampu menjalankan

kegiatan ekonomi berdasarkan hukum Islam dengan mengimplementasikan

konsep maslahah mursalah, termasuk dalam mengatur keuangan dengan baik,

memproduksi barang dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat dan melakukan

kegiatan muamalah sesuai dengan etika yang ada. Ekonomi Islam menurut

87
88

Imam Al-Ghazali dalam pencapaiannya harus mengedepankan kemaslahatan

masyarakat. Yakni mengimplementasikan konsep maslahah mursalah dengan

pemeliharaan lima tujuan dasar (maqashid syari’ah). Sedangkan dalam

menjalankan aktivitas ekonomi, pemerintah harus ikut campur tangan,

khususnya ketika ada permasalahan dalam masyarakat. Tujuan ekonomi tidak

boleh hanya mementingkan satu sisi kehidupan saja, tetapi harus seimbang

antara dunia dan akhirat.

B. Saran-saran

Dari beberapa kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang menurut

penyusun perlu sampaikan untuk melengkapi hasil penelitian ini. Adapun saran-

saran tersebut meliputi:

1. Untuk jurusan ekonomi syari’ah

a. Dalam penelitian ini, penyusun baru membahas tiga komponen dalam

melihat pemikiran ekonomi Islam Imam Al-Ghazali. Bagi peneliti

selanjutnya yang mengambil tema yang sama, maka dapat menambah atau

mengganti dengan pembahasan yang lebih baik.

b. Dalam penelitian ini, penyusun baru menjelaskan ekonomi Islam menurut

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin saja, penelitian

selanjutnya dapat mengkaji lebih luas tentang ekonomi Islam dengan

tokoh dan kitab yang berbeda.


89

2. Untuk pemerintah dan semua kalangan

a. Ekonomi Islam sebuah kajian yang sangat menarik, terutama oleh pemikir

Islam yakni Imam Al-Ghazali. Maka dari itu, pemerintah sebaiknya

menerapkan dan memperhatikan apa yang telah dipaparkan Imam Al-

Ghazali. Sehingga masyarakat akan merasakan keadilan, kenyamanan dan

keamanan.

b. Mengingat masih banyak yang belum memahami dan mengetahui

ekonomi Islam terutama pemikiran Imam Al-Ghazali, maka pemerintah

dan masyarakat harus mempelajari bagaimana penerapan atau ajaran Islam

yang benar, khususnya umat Muslim.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H. Boedi. 2010. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: CV


Pustaka Setia.

Abdullah, Ma’ruf. 2012. “Perbedaan Paradigma Ekonomi Konvensionla dan


Ekonomi Islam Dalam Teori dan Realita”. Jurnal At-Taradhi Studi Ekonomi,
Volume 3, Nomor 1.

Abu Hamid Al-Ghazali. 1958. Ihya’ ‘Ulumuddin. Juz 2-4.

. 1997 M/1417 H. Al-Mustashfa min ‘Ilmi al Ushul. Juz 1.


Beirut: Al-Resalah Publishing House.

Amalia, Euis. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Klasik Hingga Kontemporer.
Depok: Gramata Publishing.

An-Nahaban, M. Faruq. 2000. Sistem Ekonomi Islam Pilihan Setelah Kegagalan


Sistem Kapitalis dan Sosialis. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.

Asriaty. 2015. “Penerapan Maslahah Mursalah Dalam Isu-Isu Kontemporer”. Jurnal


MADANIA Vol. 19, No. 1.

Aziz, Abdul. 2011. Ekonomi Sufistik Model Al-Ghazali Telaah Analitik Terhadap
Pemikiran al-Ghazali Tentang Moneter dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Az-Zuhaili, Wahbah. 2013. Tafsir Al-Wasith. Jakarta: Gema Insani.

Beekun, Rafik Issa. 1997. Islamic Business Ethics. Herndon: International Institute of
Islamic Thought.

Chamid, Nur. 2010. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Chapra, M. Umer. 2011. Visi Islam Dalam Membangun Ekonomi: Menurut Maqashid
Asy-Syari’ah. Solo: Al Hambra.

Effendi, Rustam. 2003. Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Magistra Insania Press.

Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqashid al-Syari’ah. Jakarta: Prenadamedia Group.

90
91

Firdaus, Rachmad dan Maya Ariyanti. 2011. Pengantar Teori Moneter: serta
Aplikasinya pada Sistem Ekonomi konvensional dan Syari’ah. Bandung:
Alfabeta.

Ghazanfar, S. Mohammad and Abdul Azim Islahi. 1997. “Economic Thought of Al-
Ghazali (450-505 A.H/1058-1111 A.D.)”. Jurnal Research Series, King
Abdulaziz University-2.

Hanafi, Ahmad. 1991. Pengantar Filsafat Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Hanafi, Syafiq Mahmadah. 2007. Sistem Ekonomi Islam dan Kapitalisme (Relevansi
Ajaran Agama dalam Aktivitas Ekonomi). Yogyakarta: Cakrawala.

Hatta, Zulhelmy bin Mohd. 2013. Isu-isu Kontemporer Ekonomi dan Keuangan Islam
Suatu Pendekatan Institusional. Bogor: Al-Azhar Freshzone Publishing.

Haq, Hamka. 2007. Al-Syatibi (Aspek Teologis Konsep Maslahah dalam Kitab al-
Muwafaqat). Jakarta: Erlangga.

Heryani, Arman. 2010. Relevansi Konsep Uang Imam Al-Ghazali dalam Sistem
Keuangan Kontemporer. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/sehat/UU-11-2009KesejahteraanSosial.pdf.

Iqbal, Ichsan. 2012. “Pemikiran Ekonomi Islam Tentang Uang, Harga dan Pasar”.
Jurnal Khatulistiwa – Journal Of Islamic Studies, Volume 2 Nomor 1.

Inayati, Anindya Aryu. “Pemikiran Ekonomi Islam M. Umer Chapra”. PROFETIKA,


Jurnal Studi Islam, Vol. 14, No. 2, Desember 2013: 164 – 176.

Irijanto, Tubagus Thresna, Mohd. Azlan Shah Zaidi, dkk. “Al Ghazali’s Thoughts of
Economic Growth Theory, A Contribution with System Thinking”. Jurnal
Scientific Journal of PPI-UKM, Social Sciences and Economics ISSN No.
2356 – 2536.

Kahf, Monzer. 1995. Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem
Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karim, Adiwarman Azwar. 2001. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta:
Gema Insani Press.
. 2004. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
92

. 2007. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Khaldun, Ibnu. 1986. Muqaddimah Ibnu Khaldun. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Magdalena, Ingrit. “Analisis Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter Ganda di


Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.2 No.11.

Mankiw, N. Gregory. 2006. Makro Ekonomi, Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Misanam, Munrokhim, Priyonggo Suseno dan M. Bhekti Hendrieanto. 2007.


Ekonomi Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Mua’allim, Amir, Ahmad Sumiyanto, dkk. 2008. Menjawab Keraguan Berekonomi


Syari’ah. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Mukhlis, 2015. Ekonomi Keuangan dan Perbankan, Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Salemba Empat.

Najib, Agus Moh. 2003. “Nalar Burhani dalam Hukum Islam”. Hermeneia, Jurnal
Kajian Islam Interdisipliner Vol.2 No.2 Juli-Desember.

Noor, Henry Faizal. 2013. Ekonomi Publik, Ekonomi untuk Kesejahteraan Rakyat.
Padang: Akademia Permata.

Pusparini, Martini Dwi. 2015. “Konsep Kesejahteraan Dalam Ekonomi Islam


(Perspektif Maqasid Asy-Syari’ah)”. Islamic Economics Journal Volume 1,
Nomor 1 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Qorib, Ahmad dan Isnaini Harahap. 2016. “Penerapan Maslahah Mursalah Dalam
Ekonomi Islam”. Jurnal Analytica Islamica, Vol. 5, No. 1, 2016: 55-80.

Rahmah, Siti. 2015. “Maslahah dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam”. Jurnal
Ekonomi Islam.

Rahmat, Suryawan. 2013. Pemikiran Ekonomi Imam Al-Ghazali tentang Mekanisme


Pasar Islami. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahmawati, Lilik. “Konsep Ekonomi Al-Ghazali”. Jurnal Maliyah Vol. 02, No. 01,
Juni 2012.

Rusfi, Muhammad. 2014. “Validitas Maslahat Al-Mursalah Sebagai Sumber


Hukum”. Jurnal Al-‘adalah Vol. XII, No. 1.
93

Saeed, Abdullah. 2006. Islamic Thought An Introduction. London and New York:
Routledge.

Setyowati, Endang, dkk. 2004. Ekonomi Makro Pengantar. Yogyakarta: STIE


Yogyakarta.

Slamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan (kebijakan Moneter dan


Perbankan), Edisi 5. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sofhian. “Sistem Ekonomi Moneter Islam (Larangan Terhadap Prantik Ribawi)”.


Jurnal Al-Buhuts, Volume. 10 Nomor 1, Juni 2014.

Suprayitno, Eko. 2008. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN Malang Press.

Syakir, Syaikh Ahmad. 2014. Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Darus Sunnah
Press.

Syufa’at. 2013. “Implementasi Maqasid Al-Syari’ah dalam Hukum Ekonomi Islam”.


Jurnal Pemikiran Hukum Islam al-ahkam. Volume 23, Nomor 2.

Tarsito, Winarno Surakhmad. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan
Teknik. Bandung: Tarsito Rimbun.

Yanti dan Rafidah. 2009. “Ekonomi Islam Dalam Sistem Ekonomi Indonesia (Studi
tentang Prinsip-prinsip Ekonomi Islam dalam KHES dan Implementasinya
terhadap Ekonomi Nasional)”. Jurnal Kontikstualita Vol.25 No. 1.

Yahanan. 2014. “Evolusi Pasar Menurut Pemikiran Imam Imam Al-Ghazali”. Jurnal
Universitas Prof Tabarani Rab.

Yustika, Ahmad Erani. 2008. “Persaingan Hypermarket dan Pasar Tradisional”.


Jurnal Bisni dan Ekonomi Politik, Volume 9, Nomor 2.

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Yusup, Asdar. 2014. “Paradigma Kontemporer Ekonomi Islam”. Jurnal Studia


Islamika: Vol. 11, No. 2.

Zuhri, Muhammad. 2009. Ihya’ ‘Ulumuddin Imam Al-Ghazali. Semarang: CV Asy-


Syifa’.
LAMPIRAN

94
95

LAMPIRAN I
TERJEMAHAN
No. Halaman Nama Surat dan Ayat Terjemahan
1 16 dan 36 QS. Al-Anbiya’ (21): 107 “Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan sebagai rahmat bagi semesta
alam”

2 17 QS. Al-Anfal (9): 24 “Hai orang-orang yang beriman,


penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul jika Rasul menyeru
kamu kepada suatu yang memberi
kehidupan kepadamu”
3 36 QS. Yunus (10): 57 “Wahai manusia, sungguh telah
datang kepadamu pelajaran (Al-
Qur’an) dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman”
4 40 QS. Az-Zukhruf (25): 32 “Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan dunia, dan
kami telah meninggikan
sebahagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang
lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih
baik dari apa yang mereka
kumpulkan”
5 58 QS. An-Nahl (14): 90 “Sesungguhnya Allah
memerintahkan untuk berlaku
adil dan berbuat kebajikan”
6 65 QS. Al-Muthoffifin (30): 1- “kecelakaan yang amat besar
3 bagi orang-orang yang curang,
yaitu orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain
96

dipenuhi. Dan apabila mereka


menakar atau menimbang untuk
orang lain mereka mengurangi”
7 66 QS Ar-Rahman (27): 8-9 “janganlah kamu melampaui
batas tentang neraca itu, dan
tegakkanlah timbangan itu
dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu”
8 72 QS. Al-Kahfi (16): 95-96 “Dzulkarnain berkata: apa yang
telah dikuasakan oleh Tuhanku
kepadaku terhadapnya adalah
lebih baik, maka tolonglah aku
dengan kekuatan (manusia dan
alat-alat), agar aku membuatkan
dinding antara kamu dan mereka.
Berilah aku potongan-potongan
besi. Hingga apabila besi itu
telah sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)”.
Hingga apabila besi itu sudah
menjadi (merah seperti) api,
diapun berkata: “Berilah aku
tembaga (yang mendidih) agar
aku tuangkan ke atas besi panas
itu”
97

CURICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Huril Aini
Tempat/Tgl Lahir : Lamongan, 17 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Asal : Dusun Keduk, RT/RW 013/007 Ds. Kedungwangi
Kec. Sambeng Kab. Lamongan Prov. Jawa Timur
Alamat Di Yogyakarta : Sorowajan, depan Kebun Laras RT 16/RW 07,
Banguntapan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
55198

E-mail : hurilaini959@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

JENJANG TAHUN
No NAMA SEKOLAH
PENDIDIKAN LULUS
1 SD/MI MI Nurul Islam Sambeng 2006

2 SMP/MTs MTs Empat Lima As-sa’adah Kandangan 2009

3 SMA/MA Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang 2012

4 PT/PTAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2017

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai