I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom
ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan
elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam,
setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan
logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang
berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan
ion (ikatan elektrovalen). Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu
kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan
mengunakan lambang Lewis, pembentukan NaCl digambarkan sebagai berikut.
NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na+ dikelilingi oleh
6 ion Cl– dan tiap ion Cl– dikelilingi oleh 6 ion Na+.
Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya, antara lain:
1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Sebagai
contoh, NaCl meleleh pada 801 °C.
2. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.
3. Lelehannya menghantarkan listrik.
4. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik.
V. MODEL/METODE/PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Model : Discovery
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah,diskusi, Tanya jawab, penugasan
Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Fase 1 : Stimulus
Menalar :
Fase 4 : Data Processing
10) Mengolah data dari informasi
10) Mengarahkan siswa untuk menganalisis
yang telah dikumpulkan
data yang mereka peroleh bersama
kelompok masing-masing.
Mengasosiasi :
12) Menyajikan data hasil
percobaan dan membuat
Fase 6 : Generalization
kesimpulan berdasarkan data
12) Mengarahkan masing-masing kelompok tersebut.
untuk membuat kesimpulan dan 13) Salah seorang siswa sebagai
menyajikan data yang mereka dapatkan perwakilan masing-masing
dari hasil penemuan mereka kelompok untuk
13) Memberikan kesempatan bagi tiap-tiap mempresentasikan hasil
kelompok (perwakilan salah seorang diskusi kelompoknya masing-
anggota kelompok) untuk masing.
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
Kegiatan Akhir