Anda di halaman 1dari 56

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul “Jenis-jenis Material Penutup Lantai Beserta Proses Pemasangan Pada Bangunan
Lantai 1”. Atas bantuan dosen dan kerja sama teman-teman, yang telah memberikan bantuan
dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada :

Bapak Agus Jhonson ST.,MT. , selaku dosen Prinsip Konstruksi 1C, yang menambahkan
kekurangan ruang lingkup pembahasan kami,serta kesempatan untuk memperbaiki kesalahan
dan kekurangan pada makalah ini.

Terlepas dari semua itu,Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami menyadari
seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah
sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Jenis-jenis material penutup lantai dan
proses pemasangannya pada bangunan lantai 1 ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan
yang lebih dalam mengenai material-material penutup lantai bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………...………………… 1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………… 1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………… 1
1.3 TUJUAN MAKALAH………………………………………… 1
1.4 MANFAAT MAKALAH……………………………………… 2
1.5 METODE MAKALAH………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… 3
A. DEFINISI LANTAI & LANTAI SEDERHANA……………... 3
B. JENIS – JENIS KONSTRUKSI LANTAI…………………….. 8
C. LANTAI KAYU SOLID……………………………................. 16
D. LANTAI VINYL………………………………………………. 23
E. LANTAI KERAMIK…………………………………………... 26
F. LANTAI GRANIT……………………………………………... 32
G. LANTAI MARMER…………………………………………… 35
H. LANTAI PARKET…………………………………………….. 40
I. LANTAI KACA………………………………………………... 43
J. LANTAI BAMBU……………………………………………... 46
K. LANTAI KARPET…………………………………………….. 48
L. TABEL PERBANDINGAN…………………………………… 52
BAB III PENUTUP…………………………………………………. 53
3.1 KESIMPULAN………………………………………………... 53
3.2 SARAN………………………………………………………... 53
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 54

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Dengan membangun sebuah bangunan ,baik bangunan sedaerhanamaupun bangunan


bertingkat tentunya dibutuhkan sebuah struktur dankonstruksi yang kuat. Dengan struktur
dan konstruksi yang baik maka bangunantersebut dapat bertahan lama. Selain dengan
struktur dan konstruksi yang kuat juga didukung dengan bahan bangunan yang
digunakan.Saat ini banyak terdapat bahan bangunan di Indonesia. Macam dari bahan
bangunan tersebut yang berbeda-beda di setiap tempat tapi penggunaannya tetapsama .
Mulai dari nama ,jenis, ukuran, dan kualitas.Bahan bangunan yang digunakan dalam
sebuah bangunan tidak terbatashanya dalam negeri saja, namun juga berasal dari luar
negeri. Dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pembahasan mengenai material-
material penutup lantai beserta cara pemasangannya.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja material-material yang di gunakan sebagai bahan penutup lantai?


2. Apa kekurangan dan kelebihan masing-masing material penutup lantai?
3. Bagaimana proses pemasangan masing-masing material penutup lantai?

1.3. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui macam-macam material penutup lantai pada bangunan


2. Mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing material penutup lantai
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pemasangan masing-masing material
4. Untuk memenuhi tugas Prinsip Konstruksi 1C di Universitas Sumatera Utara
(USU)

1
1.4. MANFAAT MAKALAH

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai tambahan ilmu pengetahuan
mengenai Spesifikasi material-material penutup lantai dan proses pemasangannya. Secara
praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

I. Penulis, sebagai penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang


Spesifikasi material-material penutup lantai dan proses pemasangannya.
II. Pembaca, sebagai media informasi tentang Spesifikasi material-material penutup
lantai dan proses pemasangannya.

1.5. METODE MAKALAH

Makalah ini dsusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan meguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan konprehensif. Data pada makalah ini diolah dengan teknik analisis isi
melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks
tema makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI LANTAI& LANTAI SEDERHANA

Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding sebagai
tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai
memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal. Lantai dapat dikategorikan sebagai elemen
struktural maupun elemen non-struktural dari suatu bangunan.

Fungsi lantai antara lain :

1. Memisahan ruangan secara mendatar


2. Melimpahkan beban kepada balok
3. Mendukung dinding pemisah yang tidak menerus ke bawah
4. Meningkatkan kekakuan bangunan, terutama pada bangunan berlantai banyak
5. Mencegah perambatan suara dan meredam pantulan suara

2
6. Isolasi terhadap pertukaran suhu
7. Pada basement, lantai mencegah masuknya air tanah ke dalam bangunan

Persyaratan lantai meliputi aspek teknis dan ekonomis :

1. Lantai harus mempunyai kekuatan yang mencukupi untuk mendukung beban


2. Tumpuan pada dinding / balok harus mencukupi untuk menyalurkan beban sehingga
sekaligus dapat memperkaku struktur bangunan
3. Lantai harus mempunyai masa yang cukup untuk meredam getaran dan mencegah
pemantulan suara
4. Porositas lantai harus tetap mampu menjadi isolasi pertukaran suhu dan kelembaban
5. Bahan penyusun lantai dapat dipasang dengan cepat
6. Lantai setelah berfungsi hanya memerlukan perawatan minimal.
7. Lantai harus awet, dapat terus berfungsi seiring dengan umur rencana bangunan

Beberapa istilah terkait dengan lantai antara lain :

1. Basemant; bagian bangunan (ruangan) yang berada di bawah tanah


2. Sub basement; ruangan di bawah basement
3. Ground floor, lantai pertama di atas permukaan tanah
4. First floor; lantai kedua
5. Storey/story; tingkat: bagian bangunan di antara satu lantai dengan lantai diatasnya
6. Cellar: ruangan bawah tanah yang dimanfaatkan sebagai gudang

3
istilah yang terkait dengan lantai

Jenis-jenis lantai antara lain :

1. Lantai tanah
2. Lantai kerikil
3. Lantai pasangan batu merah kosongan
4. Lantai pasangan batu merah dengan pengisi
5. Lantai beton tumbuk
6. Lantai beton bertulang
7. Lantai kayu

Jenis penutup lantai antara lain :

1. Lantai ubin/tegel/keramik
 Ubin semen
 Ubin batu alam / marmer / granit
 Ubin keramik (tanah dibakar)
 Ubin kayu / parket,
 Karet, PVC, dll

2. Lantai aspal
 Aspal pulasan
 Aspal beton
 Aspal pasir

4
Lantai sederhana

1. Lantai paling sederhana yang mula-mula dibuat berupa lantai tanah pada
bangunansederhana atau bangunan sementara
2. Tanah dipadatkan secukupnya, kemudian diberi pasir agar tidak melekat /
lengket.Permukaan akan menjadi lebih baik bila pasir dicampur kerikil dan ditumbuk
3. Dapat juga di atasnya diberi pasangan bata merah kosongan (tanpa perekat) danhanya
siarnya yang diberi spesi.
4. Apabila diinginkan menjadi lebih kuat, pasangan bata diberi spesi baik pada
dasarpasangan bata dan pada siar-siarnya.

5
Lapisan Pada Lantai Sederhana/Lantai dari beton tumbuk

 Lantai dipasang di atas urugan pasir, dengan tebal urugan sekitar 20 cm


 Campuran beton adalah 1 semen : 3 pasir : 6 kerikil
 Lantai tidak diplester, namun pada saat masih basah permukaannya dihaluskan.Jika
diinginkan diplester, diberikan plester setipis mungkin dan dilakukan padasaat beton
masih basah agar tidak terpisah
 Seteleh selesai dicor, permukaan harus dibasahi / digenangi air sekitar 7 hari untuk
menghindari retak / pecah.
 Untuk bidang lantai yang luas, pengecoran dilakukan dalam kotak-kotak yangkecil
untuk mempermudah pelaksanaan dan perawatannya.

6
Lantai Dari Beton TumbukLantai dengan pasangan ubin / penutup lantai

 Pada lantai dasar, di atas pasir urug diberi plesteran kemudian spesi untuk merekat
ubin
 Pada lantai-lantai bangunan bertingkat, di atas pelat beton diberi lapisan pasir ± 5cm,
kemudian spesi untuk perekat ubin
 Jenis ubin / penutup lantai ; tegel, keramik, plastik / PVC, karet, teraso, marmer
/granit, papan kayu / parket
 Pada lantai dengan penutup dari keramik, pemasangan harus dilakukan dengan cara-
cara khusus agar keramik tidak meledak atau pecah serentak.

B. JENIS – JENIS KONSTRUKSI LANTAI

1. KONSTRUKSI LANTAI KAYU

Konstruksi lantai kayu biasa digunakan pada rumah atau bangunan kantor maksimal 4 lantai.
Penutup lantai kayu menggunakan papan kayu (parket) yang dipasang di atas rangkaian
balok-balok dan papan lantai dengan menggunakan penyambung paku dan juga ditanam
dalam beton. Selain penutup parket, penutup lantai kayu dapat juga terbuat dari papan yang
panjang, dengan tebal 2 s.d. 3 cm yang dipasang di atas balok-balok yang dipasang pada arah
lebar dari luasan lantai. Maksud pemasangan adalah untuk memperoleh jarak terkecil
sehingga balok yang digunakan sependek mungkin. Pada luasan yang berbeda perlu
dilakukan peninjauan tersendiri untuk pemasangan balok-baloknya.

Pemasangan balok diatur sebagai berikut :

 Pada bagian tepi ruangan (dekat tembok), balok dipasang pada jarak 5 s.d. 10 cm dari
tembok agar air dari tembok tidak langsung mengenai balok.

7
 Ukuran ruangan setelah dikurangi (2x 5 s.d. 10) dibagi menjadi bagian yang sama
dengan jarak sekitar 75 s.d. 100 cm, tegantung dari ukuran balok yang akan
digunakan.
 Pada beberapa balok dipasang angker pada kesdua sisinya dengan berselang pada
setiap balok dalam satu luasan lantai. Hal ini dimaksdukan untuk menghindari
gerakan mendatar pada saat lantai dibebani.
 Pada tembok yang dapat bergerak bebas, (tembok luar) dipasang angker yang melalui
dua balok. (angker pengubung). Untuk tembok bagian dalam tidak perlu diberi angker
penghubung.
 Untuk luasan lantai yang cukup besar, perlu dilakukan pemecahan tersendiri dengan
perinsip mengusahakan balok yang panjang-panjang tidak terlalu banyak.

Penyusunan balok dengan berbagai luasan

8
Penyusunan balok dengan luasan yang cukup luas

Perletakan papan lantai tergantung pada pemasangan balok-baloknya. Papan lantai akan
tegak lurus dengan balok-baloknya. Bila diinginkan arah papan lantai yang seragam pada
seluruh bangunan, maka pemasangan balok tidak bisa mengikuti perinsip mengusahakan
jarak terkecil. Pemasangan balok ada 2 macam:

 Lapisan bersih, bila balok-balok dapat dilihat dari bawah


 Lapisan kotor, balok-balok tidak dapat dilhat dari bawah

Pemasangan angker juga ada dua macam, mengikuti pemasangan baloknya:

 Lapisan bersih, angker tidak boleh kelihatan dari bawah


 Lapisan kotor, posisi angker bebas karena baloknya tidak telihat

9
Pemasangan angker

Jenis pertemuan untuk sambungan antar balok

Pada pemasangan balok lapisan bersih, ada dua tipe pemasangan:

Papan lantai terlihat dari bawah, sekaigus berfungsi sebagai langit-langit (plafond). Di bawah
papan lantai diberi langit-langit (plafond) tersendiri, sehingga akan ada rongga udara. Rongga
udara akan berfungsi menahan suara dari atas, menampung debu yang lolos lewat sela-sela
antar papan lantai. Rongga udara dapat juga diisi dengan gabus yang berfungsi selain
menahan suara juga sebagai penahan suhu. Langit-langit (plafond) dapat juga diletakan di
atas balok sedangkan papan lantai diletakkan di atas balok tulangan.

10
Pemasangan balok lapisan bersih

2. LANTAI BETON BERTULANG

Ada dua jenis plat lantai beton bertulang; cetak di tempat (cast in site) dan pracetak (precast).
Lantai beton bertulang cast in site/in situ dicetak secara lengkap pada keranga struktur yaitu
balok dan kolom sehingga mebentuk konstruksi gedung. Lantai pracetak tidak memberikan
tambahan kekuatan pada strukturnya. Lantai beton bertulang memerlukan perancah/acuan
untuk mendukung berat beton basah dan perancah baru dapat dibongkar setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup.

A. Jenis pelat beton cetak di tempat (cast in site) :


 Lantai flush (flush slab)
 Balok dan plat (beam and slab)
 Plat drop (drop slab)
 Plat waffle (waffle slab)

11
Konstruksi balok dan lantai

Konstruksi flush slab

12
Konstruksi drop slab

Konstruksi waffle slab

13
3. LANTAI BETON PRACETAK
 Dibuat dalam unit-unit pracetak
 Keuntungan; tidak memerlukan perancah/bekisting, campuran dapat dibuat dengan
baik, ukuran dapat teliti, waktu pengerjaan menjadi lebih cepat.
 Pemasangan menggunakan alat berat
 Lantai jenis ini tidak dapat membentuk kesatuan konstruksi dengan rangka
dindingnya
 Ada batasan jarak antar tumpuan pelat sehingga diperlukan perencanaan yang baik.
 Jenis lantai pracetak: plat datar masif, plat papan berongga pacetak prategang, plat
papan bentuk canal pracetak prategang, plat rusuk berongga pracetak prategang

Lantai beton pracetak

4. LANTAI BETON PERKUATAN PLAT BAJA

Digunakan bila diinginkan pelaksanaan dalam waktu yang lebih cepat. Struktur lantai
menjadi ringan karena betonnya menjadi lebih tipis. Ada dua jenis baja yang digunakan;
sheet steel dan cellular steel.

14
C. KAYU SOLID
Lantai papan kayu, biasanya dipakai untuk rumah panggung pada bangunan-bangunan
tradisional, seperti rumah panggung di Sumatera Selatan, Rumah Gadang di Sumatera Barat,
Rumah Melayu Riau, Rumah Tradisonal Batak, Rumah Tradisional Toraja dan lain-lain.

15
Lantai papan kayu juga dipakai untuk musholla/surau panggung, lumbung padi sebagaimana
dapat dijumpai di daerah Jawa Bali, Sumatera, dan daerah lain. Biasanya berdimendi tebal
antara 20 – 30 mm, lebar + 200 mm dengan panjang sesuai dengan kebutuhan seperti
sepanjang satu bentang atau beberapa bentang balok kayu penopang papan lantai.

Untuk lantai kayu akan lebih baik menggunakan kayu jenis solid, karena selain memiliki
tekstur yang cantik juga tahan dari serangan rayap. Selain itu buat susunan kayu yang
seimbang dengan bidang furniture. Lantai yang memanjang bisa menggunakan susunan
vertical, sedangkan yang melebar bisa horizontal. Susunan yang tepat memudahkan
perletakkan furniture. Agar tampilan lantai kayu maksimal, sebaiknya pastikan kondisi muka
lantai dasar rata dan rapi. Lantai tak rata bisa merusak kayu dan suasana ruang. Pada
konstruksi lantai kayu, penutup lantai juga akan menggunakan penutup lantai dari kayu.
Beban-beban akan lantai didukung oleh balok-balok dari kayu. Pada konstruksi lantai beton
bertulang, penutup lantainya memiliki variasi yang lebih banyak. Pada gedung bertingkat
banyak dengan struktur utama dari beton, lantai dapat saja didukung oleh balok beton atau
balok baja. Pada gedung bertingkat banyak dengan struktur rangka baja, lantai juga akan
didukung dengan balok-balok dari baja.

1) PROSES PEMASANGAN LANTAI KAYU SOLID

Tahap Pertama

16
Jika anda ingin parket kayu lurus, aturlah dengan sisi lidah menghadap tengah ruangan. beri
jarak antara dinding ruangan dan lantai agar cukup untuk pembatas dan juga untuk mengatur
kayu dari panas dan kelembaban. Lubang paku 1/4 inci dari sisi sempit kayu dan 1/2 inci dari
dinding. Lanjutkan pada interval 6 inci untuk panjang setiap kayu.

Tahap Kedua

17
Buat lah pola untuk jembatan awal untuk memasangkan lantai kayu pada pembatasan,
cocokan sudut tersebut dengan material yang anda, sesuaikan juga dembul untuk pencocokan.

Blind-nailing adalah metode menyembunyikan paku menggunakan papan selanjutkan. untuk


lidah dan pembatas. mendorong paku pada sudut 45 derajat melalui lidah, kemudian
menyembunyikan dengan menyesuaikan alur dari papan berikutnya. pastikan sudut yang
menjadi awal pemasangan dibawah permukaan kayu untuk mencegah gangguan pada sendi

Tahap Ketiga

Pada baris kedua, Mengunci lidah dan alur dan tekan material tersebut secara bersama -sama
denga palu dan blok untuk mencocokan antara material dan papan. memotong papan terakhir
jika diperlukan.

18
Tahap Keempat

Blind Naill ( Baris kuku buta) melalui lidah dan ulangi proses sampai anda dapat
menggunakan Nialer (alat diatas). nailer floor membutuhkan ruang untuk menggunakannya.
sehingga biasanya tidak dapat digunakan sampai 2 -4 baris ke lantai. bila menggunakan nailer
lantai pastikan untuk mengintal pelindung untuk melindungi lantai

Tahap Kelima

Ketika anda sampai ke baris terakhir, beralih kembali ke memaku dengan tangan. padah baris
terakhir. memotong potongan cocok, ukur jarak dari dinding dengan papan. tidak lebih dan
tidak kurang dari jarak. Jika bagian akhirl ebar 1 inci atau kurang , gunakan seidkit lem kayu
untuk lidah dan masukkan potongan dengan bar membongkar dan sepotong kayu bekas untuk

19
melindungi dinding, jika tidak wajah pada kuku bagian akhir, tidak akan berbeturan dengan
kayu dan rusak. dan buat lubang dengan pencocokan dempul.

Tahap keenam

lakukan finishing jika kayu anda belum dicoating namun jika sudah cukup sampai tahap ke 5
dan sistem itu diatas merupakan metode modern, sebenarnya ada banyak cara memasang
lantai kayu, mulai dari sistem lem, puzzle, sistem tembak menggunakan paku dll, memang
diatas terlihat berbeda dengan biasanya. namun diatas merupakan metode modern dengan alat
modern.

2) KELEBIHAN & KEKURANGAN KAYU SOLID

KELEBIHAN:

 Penampilan yang lebih naturalis


 Tingkat keawetan dan daya tahan yang bagus
 Investasi jangka panjang
 Cara Perawatan yang cukup Mudah
 Memiliki efek bagus bagi kesehatan

KEKURANGAN:

 Rentan terkena goresan


 Tidak terlalu tahan terhadap cuaca
 Tidak tahan terhadap tingkat kelembapan tinggi

D. LANTAI VINYL

Lantai vinyl atau disebut juga LVT (Laminate vinyl tile) adalah pelapis pijakan lantai selain
keramik yang berbahan dasar PVC (bahan untuk plastik) dan memiliki kelenturan yang lebih
baik dibanding material lantai lainnya. Selan itu juga terdapat Vinyl Rumah Sakit yang

20
berbentuk roll atau gulungan, oleh karna bentuknya yang menyerupai karpet tidak sedikit pun
orang menyebutnya lantai karpet. Kelebihan vinyl ini dibandingkan dengan yang lain adalah
ketebalannya dan adanya lapisan anti bakteri. Ketebalan vinyl ini adalah 2,2 mm dan
merupakan jenis vinyl roll yang cukup tebal. Bahan Vinyl harus dilengkapi lapisan anti
bakteri sehingga lantai vinyl ini banyak sekali digunakan di ruangan steril seperti Ruang
Operasi, Ruang ICU,Ruang OK,Ruang perawatan bayi dan masih banyak media lainnya yang
dapat diaplikasikan oleh vinyl lantai.

Lantai Vinyl Rumah Sakit harus bahan dasar yang kuat, Vinyl Medistep memiliki perawatan
yang begitu mudah, bebas dari rayap dan higienis. Tidak terlalu jauh beda dengan jenis vinyl
lantai yakni Gerflor Mipolam 180 kedua jenis ini memiliki karakteristik yang hampir sama
yang pada umumnya sangat higienis sehingga pelapis atau Vinyl lantai ini terbukti sudah
banyak dipergunakan di rumah sakit ( RS) bahkan tidak jarang juga di pergunakan di tempat
tempat lainnya seperti : Lantai Klinik, Ruang atau Lantai Laboratorium bahkan Perkantoran
hingga pada Lantai Sekolahanuntuk komposisi detail mengenai bahan dari campuran vinyl
tersebut adalah rahasia dari masing-masing produsen pabrik lantai vinyl, lebih jelas selain
berbahan dasar plastic/pvc lantai ini juga mengandung pasir putih, Karena bentuknya yang
terbilang cukup ringkas dan pemasangannya yang sangat mudah maka produk ini dapat
langsung diaplikasikan tanpa membongkar media pasang antara lain pada:

 Keramik, granit, sejenisnya


 Panggung/papan /triplek
 Concreate/Acian/Beton

21
1) PROSES PEMASANGAN LANTAI VINYL

I. Pilihlah motif dari lantai vinil Anda. Lantai vinil biasanya berukuran 12 inci (30 x 30
cm) persegi setiap kepingnya, namun biasanya tersedia dalam bentuk lembaran. Bila
Anda memiliki lembaran vinil, yang Anda harus lakukan adalah memotongnya untuk
dapat disesuaikan dengan ruangan, dengan menyisakan sedikit bagian pinggirnya bila
ruangan Anda berukuran lebih lebar dari lembaran vinil. Di sisi lain, lantai vinil yang
berbentuk kepingan harus dipasang dalam bentuk motifnya. Akan mudah memasang
lantai vinil berbaris sejajar, tetapi Anda mungkin ingin merubah arah dari pola
barisannya (sebagai contoh, buat arah kebalikan dari horizontal nelintasi ruangan).
Tentukan bagaimana Anda akan melapisi lantainya. Anda dapat menggunakan sebuah
kapur tulis sebagai panduan dari arah barisan pertama lantai vinil Anda (bila Anda
menggunakan vinil keping, ingatlah bahwa Anda harus memulai motif pertama Anda
dari tengah ruangan, dan bekerja ke arah keluar untuk menjaga agar ruangannya tetap
simetris).
II. Tentukan pemasangan lantai vinil Anda dari tipe vinil yang digunakan. Terdapat dua
buah tipe lantai vinil: self-stick, dan glue down. Tipe self-stick adalah tipe vinil yang
seperti namanya, tipe ini sudah tersedia dengan zat perekat yang disiapkan untuk
direkatkan ke lantai Anda. Tipe glue down membutuhkan tambahan pekerjaan, karena
membutuhkan bantuan Anda untuk meletakkan sebuah lapisan lem di bawah lapisan
dasar untuk meletakkan lantai vinilnya. Bila Anda memiliki vinil tipe self-stick, ikuti
aturan pemakaian, dan Anda siap. Namun bila Anda memiliki tipe vinil yang belum
memiliki zat perekatnya, lanjutkan untuk aturan penggunaan.
III. Tandai motif vinil Anda di cetakan kertas. Untuk dapat mempermudah pengunaan
lantai vinil Anda, Anda dapat membaringkan dan memotongnya sesuai dengan
cetakan kertas. Secara mudah, baringkan lantai vinil di cetakan kertas, dan gunakan
sebagai motif memotong lantai vinil Anda sesuai ukuran. Anda dapat saja melewati
langkah ini dan mengukur/memotong lantai vinil Anda langsung di dalam ruangan, di
lapisan dasarnya.
IV. Mulailah merekatkan lantai vinil. Singkirkan zat perekat dari lantai vinil Anda, dan
siapakn sebuah sekop berlekuk. Umumnya sebuah sekop berukuran 0,15 cm
digunakan untuk menyebarkan zat perekat, beberapa zat perekat bisa diaplikasikan
menggunakan sebuah roller kuas cat pendek. Mulailah dari sudut ruangan (mengikuti

22
motif pilihan Anda), dan siapkan sejumlah lem atau perekat di trowel. Ratakan di
sepanjang lapisan dasar ruangan, dan tunggu beberapa menit untuk waktu “terbuka”
tercipta; meletakkan vinil langsung akan menyebabkan gelembung udara muncul
sebagai akibat dari penguapan zat perekat.Selalu siapkan kain basah untuk tumpahan
atau noda yang jatuh ke lantai vinil.Pastikan bahwa sekop berukuran takik Anda
sesuai dengan bahan perekat yang Anda gunakan; untuk memastikan hal ini, periksa
petunjuk penggunaannya.
V. Letakkan lantai vinil. Untuk lantai vinil kepingan yang kokoh (VCT, or vinyl
composition tiles), letakkan setiap keping secara teratur dalam barisan, dan lanjutkan
setelah keeping yang sebelumnya. Jangan menggeser kepingan pada saat posisi
berbaring, karena tindakan ini akan “menarik” zat perekat.

23
VI. Tekan lantai vinil ke bawah agar merekat dengan zat perekat. Bila Anda
menggunakan kepingan vinil berukuran kecil, Anda dapat menggunakan sebuah
rolling pin (ya, seperti yang Anda gunakan di dapur); atau, sewa sebuah roller lantai
dari home and garden center. Berikan tekanan setiap Anda menggulingkan roller
supaya merekatkan zat perekat dan lapisan dasar. Lakukan ini di setiap potongan dari
vinil yang Anda baringkan, dan lakukan kembali pada saat Anda sudah
menyelesaikan lantai vinil secara keseluruhan.
VII. Lanjutkan pemasangan lantai vinil. Kerjakan pekerjaan Anda melintasi ruangan
dengan memasang lantai vinil Anda sesuai motif. Siapkan sejumlah lem, biarkan
sedikit mengering, lalu rekatkan di lantai vinil, ratakan kembali dengan roller Anda,
dan ulangi proses ini di potongan berikut. Masukkan seluruh ruangan dengan lantai
vinil hingga mencapai sudut ruangan. Bila Anda perlu memotong vinil untuk bisa
digunakan di ruangan yang agak unik, lakukan sekarang. Atau cara lainnya, letakkan
potongan vinil Anda ke dalam ruang tersebut dan ratakan untuk mengetahui sudah
tertutupi.
VIII. Tahap penyelesaian pekerjaan. Tunggu beberapa jam supaya zat perekat kering
(sesuai dengan petunjuk pengunaan di kemasan), dan mulailah mengganti cetakan
atau lis yang sudah dihapus dan tambahkan strip ambang batasnya. Bila Anda
memasang lantai vinil di kamar mandi, gunakan sebuah penembak untuk mengisi di
sekeliling tepi dari lantai yang bertemu dengan bagian dasarnya. Hal ini akan
melindungi kerusakan lantai karena air dan membantu lantai vinil Anda lebih tahan
lama.

2) KELEBIHAN& KEKURANGAN VINYL

KELEBIHAN:

 Perawatan yang lebih mudah, cukup dengan menyapu dan mengepel untuk menjaga
agar lantai selalu bersih
 Tersedia banyak pilihan, sehingga bisa leluasa dalammenentukan pilihan warna, gaya
maupun corak lantai
 Rancangan lantai vinyl dibuat menyerupai jenis material lain,semisal bebatuan
maupun kayu

24
 Vinyl mempunyai permukaan yang lebih halus biladibandingkan dengan lantai dari
bahan kayu

 Lebih nyaman saat di pijak, karena pada bagian bawahnyadilapisi dengan kain atau
busa

 Lebih fleksibel dalam pemasangannya, karena vinyl merupakan jenislantai yang


lembut

 Umur vinyl relatif tahan lama, karena ada yang mengklaim bahwalantai vinyl mampu
bertahan 10 hingga 15 tahun

 Cukup kuat, karena mampu menahan serta menahan air

KEKURANGAN:

 Bisa membahayakan, karena vinyl terbuat dari polyvinyl chloride (PVC). Bagi
mereka yang sensitive terhadap jenis bahan ini tentu sangat berbahaya, karena bahan
vinyl adalah PVC yang dapat melepaskan volatile organic compounds (VOC)
 Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemasangan lantai vinyl, perhatikan
lapisan pertamanya, pastikan lapisan pertama seperti ubin keramik, lantai vinyl,
mapun bahan lain, karena perekat vinyl bisa bekerja tidak maksimal dan mudah lepas
bila lapisan pertama tidak bersih
 Mudah rusak bila terkena benda tajam, terkena gesekan furniture/benda berat pun
beresiko merusak lantai vinyl
 Sulit diperbaiki, harus mengganti baru bila sudah rusak

25
E. KERAMIK

Bahan keramik banyak digunakan untuk lantai (flooring). Dengan banyak pilihan warna,
motif, serta ukuran akan memperindah tampilan ruangan. Untuk memasangya dibutuhkan
keahlian dan ketelitian agar mendapatkan hasil yang bagus. Namun Anda pun bisa belajar
memasang keramik sendiri. Dalam pemasangannya ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, agar pemasangan keramik tepat dan benar.

 Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, misalnya untuk lantai eksterior atau interior.
Pemilihan ini disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.
 Tentukan luas permukaan yang akan dilapisi keramik, serta bahan pemasangannya.
Keramik yang dibutuhkan dilebihkan sekitar 15% dari luas ruangan terkukur untuk
jenis pemasangan paralel, dan 25% untuk diagonal.
 Tentukan warna, ukuran, dan motif keramik.
 Tentukan metode atau cara pemasangan yang akan dilakukan, apakah open join
dengan lebar nat >3mm, atau closed join dengan nat kecil < 3mm..
 Open jointadalah teknik pemasangan keramik dengan nat lebih besar dari
3mm, biasanya dilakukan untuk pemasangan di lantai 2 yang bertujuan untuk
mentolerir terjadinya pemuaian dan penyusutan keramik. Pemasangan keramik
dengan sistem open joint memiliki beberapa keuntungan diantaranya :
A. Dapat mentolerir adanya perbedaan ukuran keramik (terutama untuk
keramik KW 2) serta untuk keramik berglazur yang memiliki porositas
rendah.
B. Meminimalkan penggunaan flexible joint, terutama bila memakai bahan
pengisi nat yang agak elastis.
C. Memudahkan dalam proses pengisian nat.
 Closed joint adalah teknik pemasangan keramik dengan ukuran nat lebih kecil
dari 3mm. Sistem ini biasanya dipakai untuk memasang keramik lantai atau
dinding yang memiliki tingkat porositas rendah.
 Expansion joint adalah sambungan yang sifatnya membantu mengantisipasi
saat terjadi pergeseran struktur. Pergeseran ini kadang mengakibatkan
timbulnya peristiwa “lantai meledak” . Sambungan atau nat tidak seluruhnya
diisi semen, tetapi juga bahan karet, Styrofoam atau bahan lain yang sifatnya
elastis. Expansion joint biasanya dipergunakan untuk ruangan yang luas.

26
 Tentukan pola pemasangan yang diinginkan, apalah paralel atau diagonal.
Pemasangan secara diagonal akan membutuhkan lebih banyak keramik karena
banyaknya keramik yang dipotong pada tepi ruangan.

1) PROSES PEMASANGAN KERAMIK

Persiapan Memasang Keramik

Pastikan lantai yang akan dipasang keramik sudah kuat dan rata. Hal ini untuk memastikan
keramik yang terpasang tidak akan retak dan pecah. Pastikan pula dasar lantai tidak terdapat
retakan dan serpihan, jika ada harus dihaluskan dan dibersihkan terlebih dahulu.

Siapkan bahan-bahan dan peralatan berikut ini:

 Meteran
 Penggaris siku
 Sarung tangan
 Kacamata pengaman
 Palu karet
 Pemotong ubin atau tang ubin
 Benang ukur dan paku
 Pisau plamur
 Cetok
 Tile spacer
 Waterpass alumunium (bubble level)
 Spons
 Spidol atau kapur
 Mortar sebagai perekat keramik
 Tile grout sebagi pengisi nat

ISTILAH UMUM DALAM PEMASANGAN KERAMIK :

1. Start Point : adalah titik awal/permulaan pemasangan keramik. Fungsi dari start point
yaitu untuk menentukan arah buangan potongan dari keramik yang dipasang. Dalam
Start point diperlukan pekerjaan benangan agar pemasangan keramik dapat siku dan
rata. Pekerja harus mengikuti start point yang direncanakan oleh arsitek agar hasil
pekerjaan yang diinginkan dapat tercapai.
27
2. Plint/Skirting Lantai : Biasanya berukuran 7cm sampai 12 cm, berfungsi sebagai
batas vertikal antara keramik lantai dengan dinding. Pemasangan biasanya dilakukan
pada ujung bawah dari dinding secara vertikal.
3. Nat Keramik : Celah antar pasangan keramik. Ruang nat biasanya diisi dengan semen
warna atau semen khusus untuk menghindari rembesan air yang akan merusak
pasangan keramik.
4. Tali Air : Garis berbentuk cekungan dengan ukuran lebar maksimal 1 cm dengan
panjang mengikuti sepanjang pemasangan Plint. Selain menambah kesan cantik,
pesangan tali air mempunyai fungsi utama untuk menahan/sebagai jalur rembesab air
agar tidak langsung mengenai keramik.

28
5. Screeding : Menggunakan bahan campuran semen dan pasir halus. Screed dibuat
serata mungkin untuk memudahkan saat proses pemasangan keramik.
6. Waterproofing : Digunakan pada ruang yang dalam fungsi ruangannya memiliki
kontak langsung dengan air misalnya kamar mandi. Tujuan adalah mencegah
kebocoran dan
rembesan air.

29
TEKNIK PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mempelajari gambar kerja, dan pola pemasangan.
3. Untuk memperoleh keseragaman ukuran, sortir keramik yang tidak seragam.
4. Menyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam di bawah keramik. Hal ini sangat
perlu diperhatikan agar tidak terjadi pembongkaran keramik setelah keramik
terpasang.

30
5. Rendam keramik yang akan dipasang selama kurang lebih satu jam. Rendaman ini
berfungsi agar keramik lebih elastis, tidak menyerap air semen, dan mudah menempel
pada saat proses pemasangan.
6. Setelah proses perendaman sudah dilakukan, angkat keramik dan letakkan/tata pada
tempat yang ditentukan.
7. Tentukan start point (penentuan titik awal pemasangan). Merupakan pekerjaan
persiapan dimana diperlukan pekerjaan benangan agar pekerjaan pasangan rata dan
siku. Dalam perencanaan start point diusahakan sisa potongan keramik yang
direncanakan lebih dari 10 cm agar potongan keramik tidak terbuang percuma atau
masih dapat digunakan untuk pemasangan daerah lain.
8. Menentukan elevasi. Dapat mengambil acuan dari elevasi kamar mandi.
9. Membuat kepalaan keramik pada posisi benang yang sudah terpasang.
10. Pasang keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan yang sudah terpasang. Dalam
proses pemasangan ini, tekan keramik atau pukul perlahan dengan palu karet agar
didapatkan permukaan keramik yang rata.
11. Gunakan waterpass untuk mendapatkan keakuratan dalam hal kerataan keramik yang
dipasang.
12. Setelah pemasangan keramik selesai, diamkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara dalam campuran adukan pasangan lantai keramik.
13. Pengisian garis nat menggunakan semen warna atau semen khusus.
14. Pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran yang melekat.

31
Proses pemasangan keramik

2) KELEBIHAN & KEKURANGAN KERAMIK

KELEBIHAN:

 Banyak Pilihan
 Harganya Beragam
 Tahan Lama
 Anti Air
 Mudah Dibersihkan

KEKURANGAN:

 Terasa Keras di Kaki


 Berkesan Dingin
 Nat Keramik Sulit Dibersihkan
 Mudah Pecah
 Mudah Tergores

F. GRANIT

Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil
untuk dimasuki air dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan
granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan perkembangan
teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan
harga yang lebih murah.

32
1) PROSES PEMASANGAN GRANIT
Dasaran untuk plaster semen sebaiknya sudah dibuat rata, sehingga memudahkan proses
pemasangan untuk hasil yang maksimal.

33
Standar ukuran (istilah umum kepalan) Untuk pemasangan yang nyaris
dimulai 1 keping memanjangdimulai 3 baris memanjang.

Pemasangan yang BENAR pemasangan yang SALAH

 Bila menggunakan semen pasir, dianjurkan perbandingan campurannya 1:3.


 Bila menggunakan lem semen / semen instan, harus sesuai dengan standar yang
diberikan oleh masing-masing pabrik semen tsb.
 Adonan semen dan pasir dibuat agak kering (tidak terlalu lembek), agar pada saat
kadar air menyusut, tidak beresiko tinggi.
 Permukaan bawah Granite Tile boleh diberi adonan semen dan air yang cukup kental.
 Campuran semen dan pasir dibuat merata di permukaan yang akan dipasang,
disarankan menggunakan trawl.

1. Sebelum Granite Tile dipasang, bagian tepi dari campuran semen pasir dibuang 1 -
1,5cm sepanjang keliling Granite Tile (untuk mengakomodasi tekanan ke samping
dari kelebihan campuran tersebut).

34
2. Kerataan permukaan sangat diutamakan bisa menggunakan potongan Granite Tile
sebagai patokan dan juga waterpass panjang.

2) KELEBIHAN & KEKURANGAN GRANIT

KELEBIHAN:

 Sambungan nat lebih tipis dan bisa terlihat menyatu


 Memiliki kesan yang mewah’
 Tahan lama karena pori-porinya lebih kecil
 Umumnya tahan terhadap gores

KEKURANGAN:

 Warna tidak bisa sama persis


 Ukuran max 100 x 100 cm
 Diperlukan alat pemotong yang khusus karena material ini keras dan tebal
 Harga relative mahal

G. MARMER

Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan
pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini mahal.
Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer adalah memiliki pori-
pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal

35
ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika
tidak cepat dibersihkan

1) PROSES PEMASANGAN MARMER

Menyiapkan Pemasangan

1. Gunakan sarung tangan, pelindung mata dan masker. Alat pelindung ini akan
melindungi tangan, mata dan paru-paru Anda ketika memasang ubin marmer.
2. Bersihkan permukaan lantai yang akan dipasang ubin dan biarkan sampai kering.
Sebelum memasang ubin apa pun, Anda harus memastikan permukaan lantai di
bawah ubin benar-benar bersih dan kering.
3. Gunakan alat pengukur kerataan untuk memastikan daerah lantai rata. Ubin marmer
adalah ubin yang lunak dan mudah retak jika dipasang pada permukaan yang tidak
rata. Gunakan alat pengukur kerataan sepanjang mungkin untuk memastikan lantai
Anda rata.Anda dapat mencoba mengampelas tonjolan pada lantai atau mengisi
lubang pada permukaan lantai dengan plester. Tunggu plester mengering sepenuhnya
sebelum melanjutkan pekerjaan.Anda dapat juga memasang alas lantai berbahan
tripleks untuk meratakan lantai.Ubin marmer tidak boleh dipasang pada lantai yang
memiliki perbedaan ketinggian sebesar 6 mm dalam jarak 3 m.
4. Periksa ubinnya. Garuk permukaan ubin dengan kuku Anda untuk memastikan tidak
ada retak atau celah pada permukaan ubin yang telah dipoles. Anda tidak boleh
menggunakan ubin yang retak atau bercelah karena ubin ini akan pecah pada saat
proses pemasangan atau penggunaan.
5. Ukur panjang dan lebar lantai dan buat denahnya di kertas. Rencanakan pemasangan
terlebih dahulu di kertas dengan menggunakan ukuran luas lantai dan ukuran ubin.
Tentukan pola lantai untuk pemasangan ubin. Anda dapat memasang per baris atau
dengan struktur piramid atau pola-pola lain. Gambar pola sesuai dengan skala yang
digunakan di kertas.Sebisa mungkin ubin digunakan tanpa harus memotongnya.
6. Tandai titik tengah dari lantai. Ukur titik tengah dari setiap dinding dan buat tanda
kecil dengan pensil. Ambil tali berkapur atau chalk snap line dan ikat/pakukan tali di
kedua titik tengah dinding yang berseberangan. Tarik tali ke atas dan jepretkan ke
lantai untuk membuat garis. Ulangi di kedua titik tengah dinding lainnya. Titik tempat
dua garis kapur bertemu adalah titik tengah dari lantai Anda.Biasanya bagian tengah
adalah pusat dari pola lantai marmer Anda.

36
7. Tandai pola Anda di lantai dengan tali berkapur. Terus jepretkan tali berkapur ke
lantai sesuai dengan pola yang telah direncanakan. Pola ini akan menandai tempat
pemasangan ubin Anda.

Memasang Ubin MARMER

1. Pasang ubin sesuai dengan pola. Letakkan ubin di dalam pola yang telah Anda buat di
lantai. Pemasangan ubin kering ini memungkinkan Anda mengidentifikasi daerah
yang memerlukan penyesuaian ukuran dengan pemotongan ubin dan membantu Anda
menentukan tempat terbaik untuk memulai pemasangan ubin berdasarkan pola Anda
dan membentuk daerah yang akan dipasang ubin.Jika ada celah berukuran kurang dari
5 cm antara ubin yang dipasang terakhir dan dinding, Anda perlu sedikit menggeser
titik pusat dari ubin agar daerah untuk celah ubin lebih besar dan lantai marmer yang
Anda pasang akan terlihat lebih cantik.
2. Lapisi permukaan lantai dengan plester perekat dengan menggunakan roskam
bertakik. Gunakan sarung tangan bermutu tinggi dan kerjakan satu per satu bagian
lantai. Plester perekat harus cukup tebal agar Anda dapat menggunakan ujung
bertakik roskam untuk membuat garis lubang pada plester perekat tanpa menyentuh
permukaan lantai tetapi cukup tipis sehingga tidak ada plester yang muncul di sela-
sela lantai.Garis lubang menjamin plester perekat tersebar rata di bagian bawah
ubin.Gunakan plester perekat yang direkomendasikan untuk tipe marmer Anda.
Tanyakan apa plester perekat yang baik untuk digunakan di tempat Anda membeli
ubin marmer
3. Pasang ubin marmer di atas plester perekat. Pasang ubin di atas plester perekat dalam
waktu sepuluh menit setelah plester diletakkan. Hati-hati ketika meletakkan ubin.
Ubin dapat meluncur di lantai dan plester perekat dapat menempel pada permukaan
marmer.Ubin yang meluncur di lantai akan mendorong naik plester dan membuat ubin
tidak rata. Hal ini dapat menyebabkan keretakan pada ubin.Plester perekat akan sulit
dihilangkan dari permukaan ubin marmer.
4. Posisikan ubin di tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan pemisah ubin.
Gunakan pemisah ubin untuk memberikan jarak antar ubin yang seragam dan ratakan
pemisah ubin dengan garis lurus sepanjang baris dan kolom lantai. Sebaiknya
gunakan pemisah ubin marmer berukuran 3 mm.
5. Periksa kerataan ubin. Periksa kerataan ubin untuk menjamin tidak ada “bibir” atau
ubin yang lebih tinggi dari ubin lainnya. Ambil sebatang kayu dan letakkan di atas

37
ubin marmer. Pukulkan palu dengan lembut ke atas kayu. Hal ini akan menjamin
semua ubin rata.Gunakan batang kayu di kedua arah sepanjang pola lantai untuk
menjamin semua lantai benar-benar rata.
6. Ukur ubin yang akan dipotong dengan meletakkan satu ubin di atas satu ubin penuh
yang terdekat dengan dinding. Letakkan ubin lain di dinding sehingga ujung ubin
kedua tepat berada di atas ubin pertama. Buat garis di ubin pertama dengan
menggunakan pisau untuk menandai lebar ubin yang perlu dipotong.
7. Gunakan gergaji ubin untuk memotong ubin agar sesuai dengan bagian pinggir
sepanjang dinding atau di bagian-bagian khusus. Untuk meminimalisasi risiko
pecahnya ubin ketika dipotong, gergaji ¾ panjang ubin. Balikkan ubin dan kemudian,
potong sisanya. Ulangi proses sampai Anda memotong semua bagian khusus ubin dan
memasang ubin-ubin ini di atas plester perekat
8. Buang kelebihan plester perekat di antara ubin. Jika plester perekat terlalu banyak
diletakkan di bawah ubin atau Anda terlalu menekan lantai, plester perekat dapat
berlebihan muncul di antara ubin. Jika hal ini terjadi, ambil pisau kecil untuk
memotong bagian yang berlebihan.
9. Biarkan ubin selama 24-48 jam agar plester benar-benar kering. Masing-masing
plester perekat memiliki waktu pengeringan yang berbeda. Oleh karena itu, periksa
petunjuk penggunaan perekat untuk mengetahui waktu pengeringan yang tepat.

Bagian 3

Memberikan Sentuhan Akhir pada Lantai Marmer Anda

1. Lapisi marmer. Karena ubin marmer sangat lunak dan mudah rusak, Anda harus
melapisi lantai Anda dengan bahan pelapis marmer berkualitas tinggi sebelum
memberikan nat lantai. Pelapis ini juga penting karena marmer memiliki banyak pori-
pori dan nat dapat menodai lantai.Lapisi permukaan marmer dengan bahan pelapis
khusus marmer.Jika Anda lebih menyukai warna dan tampilan marmer tanpa pelapis,
Anda dapat menggunakan grout release atau tipe pelapis yang dapat mencegah nat
melekat pada ubin marmer.
2. Campur nat sesuai dengan petunjuk dalam kemasan. Nat atau mortar digunakan untuk
mengisi celah-celah antara ubin. Pastikan Anda menggunakan masker debu, kacamata

38
pelindung dan sarung tangan bermutu tinggi. Pakai kemeja berlengan panjang untuk
mencegah kerusakan pada kulit Anda ketika menyentuh nat.
3. Campur cukup nat untuk digunakan selama 15 – 20 menit saja. Nat akan mengering
dan mengeras bila digunakan lebih dari waktu ini.Lembapkan celah antara ubin
dengan menggunakan spons lembap sebelum pemakaian nat pada celah.
4. Isi celah-celah dengan nat. Ratakan nat di antara celah-celah dengan alat pengikis
karet. Hindari nat melekat di permukaan ubin marmer. Walau sedikit nat pasti melekat
di ubin, jumlahnya harus tetap diminimalisasi.Jejalkan nat ke dalam celah sebanyak
mungkin untuk memadatkan celah. Lap nat yang menempel di permukaan ubin
secepatnya.
5. Gunakan alat pengikis karet untuk meratakan nat. Gunakan alat pengikis yang terbuat
dari karet untuk meratakan nat dan menciptakan permukaan yang halus pada celah-
celah. Anda juga dapat menggunakan jari yang dibungkus oleh sarung tangan untuk
meratakan lubang dan menghaluskan bagian atas nat.
6. Gunakan spons yang bersih untuk mengelap permukaan ubin marmer. Gunakan spons
lembap untuk membersihkan permukaan ubin dari kelebihan nat. Usahakan untuk
tidak menambahkan kelembapan ekstra pada nat untuk menghindari nat terlalu basah.
7. Keringkan nat. Biarkan nat mengering dalam jangka waktu yang direkomendasikan
dalam petunjuk penggunaan bahan. Beberapa tipe nat membutuhkan waktu
pengeringan yang lebih lama untuk menjamin kekuatan yang maksimum.
8. Lapisi nat. Gunakan spons sekali pakai untuk melapisi nat dengan bahan pelapis nat.
Pelapis ini akan membantu mencegah noda dan kotoran mengubah warna nat secara
permanen. Pelapis ini juga memudahkan pembersihan nat di lain waktu.
9. Bersihkan peralatan dengan air atau aseton. Bersihkan peralatan Anda dengan air atau
aseton untuk menghilangkan kelebihan nat atau mortar dan menyiapkan peralatan
untuk penggunaan berikutnya.

Tips

Pemisah ubin berukuran 0,16 sampai 0,32 cm direkomendasikan untuk ubin marmer.

39
Gunakan alat pengukur kerataan sepanjang mungkin untuk menjamin lantai rata. Jika ada
kemiringan lebih dari 0,16 cm untuk setiap 0,9 m, Anda perlu memasang lapisan di bawah
ubin.

Jika Anda tidak mempunyai gergaji ubin, Anda dapat menyewa dari toko penyewaan alat
setempat.

Pastikan Anda memasang ubin marmer dengan rata. Jika tidak, ubin akan retak atau sumbing
dengan mudah.

Peringatan

Jika Anda melepaskan ubin vinyl sebelum memasang ubin marmer, Anda harus memeriksa
terlebih dahulu apakah ubin mengandung asbes. Partikel asbes dapat terlepas ke udara dan
berbahaya bagi pernapasan Anda. Anda dapat meminta petugas khusus untuk melepaskan
ubin-ubin ini.

Hati-hati ketika menggunakan gergaji ubin. Gergaji ubin memiliki mata pisau yang sangat
tajam dan sangat berbahaya.

2) KELEBIHAN & KEKURANGAN MARMER

KELEBIHAN:

 Bahan alami marmer memberikan motif yang beragam dan tidak sama pada setiap
potongannya.
 Memberikan kesan mewah.
 Daya tahan terhadap beban relatif tinggi sehingga lebih

KEKURANGAN:

 Harganya relatif mahal.


 Proses pemasangannya membutuhkan keahlian khusus dan memakan waktu.
 Memberikan kesan “dingin” pada ruangan.
 Memiliki pori-pori sehingga noda susah dihilangkan jika tidak diberi lapisan
pelindung.
 Akan membekas jika tergores
H. LANTAI PARKET

Parket

40
Parket berasal dari istilah berbahasa asing, yaitu: parquette. Parquette berarti menyusun
potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai.

Ada berbagai macam tipe parket yaitu:

Solid wood. Parket ini dibuat dari potongan-potongan kecil kayu. Seluruh body parket ini
berasal dari satu jenis kayu saja, antara lain: jati, sonokeling, merbau, oak dan lain-lain

Engineering parquet. lapisan atasnya hanya berupa lapisan tipis (veneer) sedangkan bagian
bawahnya dapat berupa jenisMultiplek atau ply wood atau sering juga disebut kayu lapis.
Dengan proses engineering, Veneer ini di tempelkan pada salah satu permukaan multiplek.
Proses penempelan ini menggunakan mesin industrial khusus dan bahan lem yang berkualitas
tinggi sehingga mendapatkan daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air. Hasilnya
parket Engineer ini bisa dijual dengan harga yang lebih murah.

Laminate parquet.Laminate Parquet dibuat dari serbuk kayu, atau potongan-potongan kayu
berkualitas yang kemudian digiling menjadi serbuk. Setelah menjadi serbuk, kemudian di
press menggunakan mesin hot press dengan kekuatan di atas 1 ton, dan menggunakan
campuran bahan kimia untuk menyatukan serbuk kayu hingga menjadi lembaran papan yang
selanjutnya disebut HDF High Density Fiber. Setelah menjadi HDF, kemudian salah satu
permukaannya di tempel plastik yang bermotif kayu yang nantinya akan diporsikan untuk
bagian atas parket. Setelah ditempel Plastik bermotif, kemudian di Laminating dengan
menggunakan mesin Hot Press, dan dengan menggunakan plastik laminate. Ini adalah
teknologi flooring baru dari Jerman.

1) PROSES PEMASANGAN PARKET

Tahapan pertama adalah pengeleman.

Pada proses pengeleman ini bagian lantai yang sudah di aci dan permukaan kayu bagian
belakang dilapisi lem, dan di lakukan pemasangan sesuai pola pemasangan yang di
inginkan. (Bahan lem yang di gunakan biasanya lem putih atau PU)

41
Tahapan kedua adalah pengampelasan.
Setelah parket terpasang permukaannya di amplas dengan menggunakan roll sender, sampai
benar benar permukaannya rata. lalu bagian bagian yang masih bolong2 atou renggang di
tutup dengan campuran lem putih dan serbuk kayu agar lapisan parket tidak ada yang bolong
sehingga lapisan bawah terlindung dari air.jangan hawatir bekas tambalan tadi tidak akan
terlihat karna warnanya akan sama dengan warna kayu itu sendiri.

Tahapan ke tiga adalah coating.


Proses coating bisa di lakukan dengan cara di rol atou spray sebanyak 3 kali tahapan atau
lebih,sampai pori2 tertutup,dan lapisan coating benar benar rata.
Tahap selanjutnya yaitu finishing yang pengerjaannya bisa di lakukan dengan spray, atau
bisa juga dengan Roll khusus.
Dua cara tersebut di atas mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Di lakukan di atas Acian, sering kali terdapat beberapa bagian parket yang ngembal tidak
menapak ke dasar lantai yang dikarenakan permukaan Plester Acian tidak rata.
Di pasang di atas multiplek lebih lebih menempel secara keseluruhan permukaan Parket,
karena dasarnya sendiri sudah di ratakan dengan multiplek tersebut. Hanya dalam segi
kekuatan, multiplek akan segera lapuk dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

42
2) KELEBIHAN & KEKURANGAN PARKET

KELEBIHAN LAMINATED FLOORING:


 Permukaan lantai HDF yang dilapisi serbuk Alumunium Oxide
43
 partikel sehingga permukaannya lebih kuat dan lebih tahangores.
 Harga yang lebih terjangkau, pilihan warna yang sangat
 menarik.
 Pemasangan tanpa menggunakan lem ( bahan kimiadari lem yang tidak baik untuk
kesehatan) dan lebih cepat 20 kali.
 Hasil akhir permukaan yang nyaris sempurna.

KEKURANGAN:
 Cenderung tidak tahan terhadap air dan suhu lembab

I. LANTAI KACA
Penerapan lantai kaca memang tidak mencakup keseluruhan ruangan, cukup pada bagian
tertentu. Misalnya untuk ruang di lantai dua dengan pemandangan lantai bawahnya. Atau
diarea tangga dengan tambahan lampu warna-warni.
Pemilihan material kaca juga harus diperhatikan dengan benar. Kaca harus tepat dari sisi
ketebalan, bentuk, serta dimensi bingkainya. Pertimbangannya adalah apakah jenis kaca
tersebut dapat menahan beban, karena dalam pemasangannyatidak dilakukan diatas plat
massif dan kokoh. Selain kokoh saat pemilihan material kacapun perlu mempertimbangkan
kondisi kacanya. Jangan memilih lantai kaca dengan kecenderungan licin karena akan
membahayakan penghuni rumah. Pilih yang bertekstur atau anti licin.
Lantai kaca mampu memberikan rasa takut dan menekan pikiran orang yang berada di
ruangantersebut. Ruangan yang terlalu luas tak terbatas memberikan efek kehilanganorientasi
terhadap seseorang. Ruangan dengan batas definitive yang sempit juga memberikan
ketegangan secara psikologis bagi manusia.
Macam – macam lantai kaca :

Laminated glass
Adalah sejenis kaca yang lebih aman daripada kaca biasa karena tidak berbahaya saat pecah.
Ketika kaca ini pecah, pecahannya akan melekat pada pelekatnya (interlayer), yaitu polyvynil
butyral (PVB) dimana pelekat ini diletakkan diantara dua atau lebih kaca biasa. Pecahan kaca
ini juga tidak berukuran yang besar dan tajam. Kaca ini sangat kuat sehingga kaca ini
memiliki karakteristik pembentuk patra seperti jaring laba-laba ketika kaca ini retak.
Kaca ini pada umumnya digunakan untuk kaca mobil, jendela bangunan bertingkat. PVB
interlayer ini juga berfungsi untuk isoasi suara yang lebih baik dan menghalangi sebanyak 99
% transmisi cahaya ultraviolet.

Lantai glass Block


Pemasangan material lantai glass block harus memperhatikan beban berat yang akan
dipiukul. Beban mati lantai glass block sebesar 20 psf. Beban hidup dianggap sebesar 100
psf. Dan segala beban tambahan ahrus disesuaikan dengan aturan kode bangunan yang
44
berlaku. Permukaan lantai glass block difinishing dengan menggunakan sandblasted fisnish.
Hal ini untuk mengurangi licinnya permukaan dan menjadi diffuser cahaya sehingga lantai
tidak silau.

1) PROSES PEMASANGAN LANTAI KACA

Konstruksi pemasangan lantai kaca laminasi memerlukan rangka besi yang dapat disusun 2
sisi atau dengan menggunakan rangka 4 sisi. Rangka dengan 4 sisi ini dapat berupa grid.
Ukur sekeliling tempat yang akan dipasang lantai kaca, setelah itu pasang balok grid pada
sekeliling tempat tersebut, kemudian buat sekat-sekat secara horizontal dan vertical dari
sekeliling grid yang telah dipasang sebelumnya. Pasang potongan silicon pada tepi bagian
dalam seluruh grid yang telah dipasang sebelumnya. Lalu pasang potongan silicon pada tepi
bagian dalam seluruhgrid lantai sebelum memasang glass panels, kemudian lapisi pinggiran
kaca laminasi dengan plester kaca untuk mencegah terjadinya kerusakan dan memastikan
pemasangan yang teliti dan rapi. Gunakan vacuum cups secara berhati-hati untuk meletakkan
tiap kaca pada tempat yang telah disediakan, sampai selesai, kemudian beri silicon sealant
tranparan dan buang semua plester kaca.

45
2) KELEBIHAN & KEKURANGAN LANTAI KACA
KELEBIHAN :

 aman karena pecahan kaca tidak akan melukai manusia

46
 memberikan perlindungan karena meskipun dirusak PVB akan menbuat
pecahan kaca tetap metekat padanya
 sebagai pengurang suara
 sebagai pengontrol panas dan silau matahari
 mampu memberikan sifat ringan pada bangunan

KEKURANGAN:

 konstruksi tampak meragukan. Maksudnya adalah dikarenakan lantai kaca yg


bening menciptakan kesan seperti tidak kuat dan tidak aman.
 privasi terganggu
 memberika efek takut saat melaluinya
 memberikan rasa tidak nyaman merskipun berestetika tinggi

J. LANTAI BAMBU
Bambu adalah material yang kuat dan tahan lama. Bambu juga dapat membuat lantai Anda
terlihat menarik seperti halnya lantai kayu. Selain itu bambu juga lebih murah, sehingga akan
menghemat uang.Lantai bambu biasanya terbuat dari bambu yang sudah berusia 4 hingga 6
tahun

Ada empat jenis lantai bambu. Yang pertama adalah lantai bambu khusus bangunan. Lantai
ini terbuat dari pinus yang dilapisi bambu. Jenis kedua adalah lantai bambu horizontal. Lantai
bambu semacam ini dibuat dari lembaran papan bambu yang dilapisi dan direkatkan satu
sama lain. Lantai bambu ini memiliki galur-galur serat bambu yang khas. Jenis berikutnya
adalah lantai bambu vertikal. Lantai bambu semacam ini dibuat dengan memasang tiga bilah
bambu, dan merekatkannya dengan lem. Cara terakhir untuk membuat lantai bambu adalah
dengan membuat anyaman. Ini adalah cara yang paling ramah lingkungan. Lantai ini dibuat
dengan memotong tangkainya, mengeringkannya, lalu memanaskannya. Bambu perlu
dipanaskan untuk menguapkan glukosa yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya batang-
batang bambu dikompresi dengan tekanan tinggi. Cara ini akan menghasilkan bilah bambu
yang lebih bersih dan dua kali lebih padat.

1) PROSES PEMASANGAN LANTAI BAMBU

Adapun langkah-langkah pemasangan lantai bambu adalah sebagai berikut :

47
1. Tentukan terlebih dahulu arah pemasangan yang Anda kehendaki. Apakah ingin
memasangnya dengan pola searah panjang ruangan atau saling menyilang?
2. Pasanglah busa, foam, atau tripleks sebagai landasan lantai bambu. Alas ini dipasang
di atas acian lantai semen dengan cara dipaku memakai martil.
3. Agar hasilnya bagus, sebelum Anda memasangnya, susunlah terlebih dahulu ubin-
ubin lantai bambu tersebut sebanyak 2-3 barisan.
4. Letakkan ubin lantai bambu yang berukuran lebih pendek di dekat dinding untuk
meminimalkan Berikan jarak sekitar 5 mm di sepanjang dinding sebagai ruang
memuai sehingga lantai tidak mengalami lendutan.
5. Apabila ruangan yang akan dipasangi lantai bamboo mempunyai lebar lebih dari 4 m,
maka berilah jarak sekitar 1 mm setiap 4 baris ubin.
6. Setelah ubin terpasang pada posisinya dengan benar, jangan lupa untuk mengetuk
menggunakan palu karet guna memastikan sambungan antara lantainya sudah terikat
cukup kuat.
7. Terakhir, Anda bisa memasang lis/skirting bambu di sekeliling dinding ruangan. Ingat
ya, lis ini dipaku ke arah dinding, bukan ke arah lantai bambu.

2) KELEBIHAN & KEKURANGAN LANTAI BAMBU

KELEBIHAN:

 Harga yang relatif murah


 Lebih ramah lingkungan
 Memberikan kesan sejuk terhadap ruangan
 Lebih anti rayap dari pada parket kayu

KEKURANGAN:

 Kurang tahan air


 Mudah pecah jika terkena paku
 Mudah tergores
 Tidak tahan benda benda kimia, tinta

K. KARPET

48
Karpet merupakan bahan tekstil penutup lantai yang terdiri dari lapisan atas "berbulu" yang
melekat pada alasnya. Pada umumnya karpet terbuat dari wol atau serat buatan manusia
seperti polypropylene, dan biasanya terdiri dari lilitan-lilitan jumbai yang acapkali
dipanaskan untuk mempertahankan struktur mereka.
Banyak sekali jenis-jenis karpet yang digunakan berdasarkan kegunaannya. Istilah "karpet"
sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Italia kuno carpita, "carpire" yang berarti membului.
Kata karpet biasanya dipakai juga untuk menyebut permadani, di mana permadani Persia
diperkenalkan setelah dibukanya jalur perdangangan dengan Eropa barat pada abad ke-17.
Dalam sejarahnya karpet atau permadani dipakai juga untuk menyebut penutup meja maupun
dinding

Lantai karpet dapat dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah karpet satuan yang biasa
dipakai sebagai aksen pemanis ruangan. Motif dan warnanya sangat beragam dengan bahan
baku yang beragam pula. Ukurannya pun barmacam-macam dengan bentuk kotak, persegi
ataupun lingkaran. Jenis kedua adalah karpet yang secara permanen ditempel pada lantai
seluruh ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok dipakai di daerah subtropis atau ruangan yang
memakai AC/pendingin udara. Kita sering menemuinya di kantor atau kamar hotel.
Kelebiahannya adalah kesan hangat dan kemudahan pemasangannya. Cocok juga untuk
tempat bermain anak karena permukaannya yang tidak keras. Lantai karpet lebih sulit
dibersihkan jika terkena noda dan cairan dibanding jenis lantai yang lain. Perawatannya pun
lebih mahal harus memakai penyedot debu atau dibawa ke dry cleaning dan lain lain.

49
Jenis material pembuat karpet secara umum,ada beberapa jenis, seperti wol, sutra,
polipropeline, nilon, bahkan kulit binatang. Karpet jenis wol menjanjikan material yang kuat,
warna cerah, dan ketahanan warna yang tinggi.
Karpet jenis sutra merupakan yang termahal karena karpet ini memiliki kelebihan dari segi
bahan, yaitu halus, kuat, dan warnanya tidak bisa didapatkan dari bahan lain. Untuk harga
yang lebih terjangkau, dapat dipilih karpet dengan bahan polipropeline.
Karpet ini tergolong cukup kuat. Hanya, warnanya cenderung cepat pudar dibandingkan jenis
karpet yang lain. Karpet jenis polipropeline juga tergolong cepat menangkap debu sehingga
lebih mudah motor dan membutuhkan perawatan ekstra karena kotoran tidak mudah diangkat
dengan vacuum cleaner.

1) PROSES PEMASANGAN LANTAI KARPET


1..Periksa apakah lantai sudah rata.
Pemeriksaan ini penting karena lantai yang tidak rata bisa menyebabkan permukaan karpet
yang kurang rata.
Perataan dengan semen diperlukan kalau perbedaan ketinggian cukup menyolok.
2. Perhatikan pola pemasangan karpet
Penyesuaan pola pabrikan karpet dan denah ruangan perlu diperhatikan dengan terlebih dulu
mendapat persetujuan owner/designer.
3. Perhatikan kebersihan lantai.
Kebersihan lantai erat kaitannya dengan lengket tidaknya lem yang akan digunakan.
Sapu dan pel diperlukan kalau lantai tertutup debu yang tebal.
4. Persiapan pemasangan
Untuk pemakaian karpet rol, underlayer perlu dipasang terlebih dulu.
5.Pemasangan karpet
Karpet dipasang sesuai pola yang telah ditetapkan, dan diaplikasikan dilapangan.
6.Periksa pemasangan dan pembersihan lantai.
Periksa kerapihan pemasangan karpet terutama perbatasan karpet dan list, kemungkinan
gelembung, sambungan dengan heatbond tape

2)KELEBIHAN & KEKURANGAN KARPET

KELEBIHAN

50
Bersifat menyerap gelombang suara sehingga dapat meredam kebisingan.
Dapat dipasang di permukaan beton yang cenderung tidak rata.
Dapat memunculkan nilai estetika yang berbeda pada interior ruangan.
Memiliki motif, warna, dan tekstur yang bervariasi sehingga memudahkan untuk menentukan
pilihan sesuai dengan tema desain.
KEKURANGAN
Mudah terserang jamur akibat dari kelembaban yang berlangsung lama, tumpahan air,
maupun proses pengeringan yang kurang maksimal setelah pencucian.
Warna Karpet yang rentan memudar karena terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang
lama.
Karpet mudah disisipi kotoran sehingga sangat rentan debu.
Karpet rentan akan penyusutan yang disebabkan oleh proses pengeringan yang terlalu lama.
Untuk Karpet yang berbahan wool, sangat rentan terhadap percikan api.

L. TABEL PERBANDINGAN

51
52
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka penulis mampu menyimpulkan bahwa terdapat banyak macam
material yang dapat menjadi pilihan sebagai bahan penutup lantai,tiap material memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing.Juga tiap-tiap material memiliki proses
pengerjaan yang berbeda-beda. Ada yang dapat di kerjakan sendiri ada pula yanag tidak.
Pernggunaan material – material ini terkembali kepada pemilik bangunan. Baik dari segi
ekonomi maupun estetika dan arsitektural.
3.2 Saran
Kami menyarankan agar pembaca dapat memahami kekurangan dan kelebihan masing-
masing material,sehingga ke depannya tidak salah dalam memilih material yang di inginkan.
Bukan memilih hanya berdasarkan estetika tanpa mementingkan kesehatan maupun fungsi
lantai tersebut.
Disamping itu Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi
lebih baik lagi dimasa yang akan datang

53
DAFTAR PUSTAKA

Civil community, 7 januari, 2012 (online) https://onbordes.wordpress.com/2012/01/07/lantai-


kayu/
Lamudi, 6 juni 2014 (online) http://www.lamudi.co.id/journal/pengertian-lantai-dan-jenis-
jenisnya/
Inc, Fahrul, 25 september 2017 (online) http://www.lamudi.co.id/journal/pengertian-lantai-
dan-jenis-jenisnya/
Tauhlida,niken,Scdc.binus.ac.id , Binus University, INTERIOR 101 : jenis material lantai
(online) http://scdc.binus.ac.id/himdi/2016/07/28/interior-101-jenis-material-lantai/
Grahapatria, (online) www.grahapatria.co.id
Pranata, Ronald, 16 juni 2012 (online) http://carpet3.blogspot.co.id/2012/06/tahap-
pemasangan-karpet-1.html
www.WikiHow.com (online) ↑ http://www.diynetwork.com/how-to/how-to-install-vinyl-
flooring/index.html
ilmuTeknikSipil.com, 1 februari 2013 (online) https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-
bangunan/lantai-struktur-bangunan
19desingnwordpress.com, 21 novemver 2012 (online)
https://19design.wordpress.com/2012/11/21/mengenal-lebih-dekat-nat-keramik/

54

Anda mungkin juga menyukai