Anda di halaman 1dari 57

Lantai Lantai Lantai Lantai

vinyl keramik granit marmer


Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai
parket kaca bambu karpet gabus
kayu solid
dan
laminated
LANTAI STRUKTUR BANGUNAN
Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang
dibatasi dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya
aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung
bertingkat, lantai memisahkan ruangan-ruangan secara
vertikal. Lantai dapat dikategorikan sebagai elemen struktural
maupun elemen non-struktural dari suatu bangunan.

Fungsi lantai antara lain :


1. Memisahan ruangan secara mendatar
2. Melimpahkan beban kepada balok
3. Mendukung dinding pemisah yang tidak menerus ke bawah
4. Meningkatkan kekakuan bangunan, terutama pada bangunan
berlantai banyak
5. Mencegah perambatan suara dan meredam pantulan suara
6. Isolasi terhadap pertukaran suhu
7. Pada basement, lantai mencegah masuknya air tanah ke
dalam bangunan
Persyaratan lantai meliputi aspek teknis dan ekonomis :
1. Lantai harus mempunyai kekuatan yang mencukupi
untuk mendukung beban
2. Tumpuan pada dinding / balok harus mencukupi untuk
menyalurkan beban sehingga sekaligus dapat
memperkaku struktur bangunan
3. Lantai harus mempunyai masa yang cukup untuk
meredam getaran dan mencegah pemantulan suara
4. Porositas lantai harus tetap mampu menjadi isolasi
pertukaran suhu dan kelembaban
5. Bahan penyusun lantai dapat dipasang dengan cepat
6. Lantai setelah berfungsi hanya memerlukan perawatan
minimal.
7. Lantai harus awet, dapat terus berfungsi seiring dengan
umur rencana bangunan
Beberapa istilah terkait dengan lantai antara lain :
• Basemant; bagian bangunan (ruangan) yang berada di
bawah tanah
• Sub basement; ruangan di bawah basement
• Ground floor, lantai pertama di atas permukaan tanah
• First floor; lantai kedua
• Storey/story; tingkat: bagian bangunan di antara satu lantai
dengan lantai di atasnya
• Cellar: ruangan bawah tanah yang dimanfaatkan sebagai
gudang
Jenis-jenis lantai antara lain :
• Lantai tanah
• Lantai kerikil
• Lantai pasangan batu merah kosongan
• Lantai pasangan batu merah dengan pengisi
• Lantai beton tumbuk
• Lantai beton bertulang
• Lantai kayu
Lantai sederhana
• Lantai paling sederhana yang mula-
mula dibuat berupa lantai tanah
pada bangunan sederhana atau
bangunan sementara
• Tanah dipadatkan secukupnya,
kemudian diberi pasir agar tidak
melekat / lengket. Permukaan akan
menjadi lebih baik bila pasir dicampur
kerikil dan ditumbuk
• Dapat juga di atasnya diberi
pasangan bata merah kosongan
(tanpa perekat) dan hanya siarnya
yang diberi spesi.
• Apabila diinginkan menjadi lebih
kuat, pasangan bata diberi spesi baik
pada dasar pasangan bata dan
pada siar-siarnya.
LANTAI PARKET KAYU SOLID
Tahapan pertama adalah pengeleman
Pada proses pengeleman ini bagian lantai yang sudah di
aci dan permukaan kayu bagian belakang dilapisi lem,
dan di lakukan pemasangan sesuai pola pemasangan
yang di inginkan. (Bahan lem yang di gunakan biasanya
lem putih atau PU)
Tahapan kedua adalah pengampelasan.

Setelah parket terpasang permukaannya di amplas dengan


menggunakan roll sender, sampai benar benar
permukaannya rata. lalu bagian bagian yang masih bolong2
atou renggang di tutup dengan campuran lem putih dan
serbuk kayu agar lapisan parket
tidak ada yang bolong
sehingga lapisan bawah
terlindung dari air.jangan
hawatir bekas tambalan
tadi tidak akan terlihat
karna warnanya akan
sama dengan warna
kayu itu sendiri.
Tahapan ke tiga adalah coating.
Proses coating bisa di lakukan dengan cara di rol atou
spray sebanyak 3 kali tahapan atau lebih,sampai pori2
tertutup,dan lapisan coating benar benar rata.
Tahap selanjutnya yaitu finishing yang pengerjaannya
bisa di lakukan dengan spray, atau bisa juga dengan
Roll khusus.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
LANTAI KAYU
Berikut ini adalah uraian tentang beberapa kelebihan yang
dimilki lantai kayu :
• Penampilan yang lebih naturalis
• Tingkat keawetan dan daya tahan yang bagus
• Investasi jangka panjang
• Cara Perawatan yang cukup Mudah
• Memiliki efek bagus bagi kesehatan

Kekurangan Lantai Kayu :


• Rentan terkena goresan
• Tidak terlalu tahan terhadap cuaca
• Tidak tahan terhadap tingkat kelembapan tinggi
Granit Marmer

Definisi Merupakan batuan beku Merupakan batuan


metamorfosis
Asal Terbentuk dari pendinginan Terbentuk dari kristalisasi
magma cair batu kapur
Daya tahan Tahan lama Kurang tahan lama
Karen pori-porinya lebih Pori - pori lebih besar.
sedikit, jadi granit tahan Mudah kusam
lama dan tidak mudah
kusam
Tahan terhadap asam Ya Tidak
Kemungkinan rusak oleh Ya, kemungkinan akan Ya, kemungkinan akan
cairan pembersih rusak (tergantung pada rusak (tergantung pada
bahan pembersihnya) bahan pembersihnya)
Tahan gores Umumnya anti gores, kokoh Mudah tergores dan rentan
dan awet patah.
mudah kehilangan kilaunya
jika terkena bahan kimia,
kopi, minyak dll
Tahan panas Ya Ya
Tahan air Granit tahan air, hal itu dikarenakan Mampu menyerap air karena sifat
bahannya yang keras dan memiliki karakteristik batu kapur yang
pori-pori yang sedikit. dimilikinya. Namun batu marmer yang
basah akan mudah kusam dan patah

Dapat digunakan Ya Ya, dengan sealant yang tepat


di luar ruangan

Harga Sekitar 4 – 15 juta per meter persegi, Sekitar 4 – 15 juta per meter persegi,
sudah termasuk biaya instalasi sudah termasuk biaya instalasi
(tergantung pada pemilihan warna (tergantung pada pemilihan warna
dan penampilannya) dan penampilannya)
Corak Corak granit dipengaruhi oleh Corak marmer terbentuk dari
prosentase mineral (kuarsa,felsdar, berbagai kotoran yang menempel
mika, dll) yang terkandung di saat proses kristalisasi. Corak marmer
dalamnya. Motif granit hampir ditentukan oleh alur urat yang
seragam sehingga mudah dimilikinya. Motifnya beragam
diaplikasikan dalam berbagai posisi

Perawatan Mudah. Bersihkan tumpahan dengan Tidak mudah. Namun cukup dengan
segera dan lakukan reseal setiap 2 bersihkan tumpahan dengan segera
tahun sekali. Granit lebih berwarna dan lakukan reseal setiap 2 tahun
ringan serta lebih berpori sehingga sekali
dibutuhkan perawatan-perawatan
tambahan
Aplikasi Meja dapur, kamar mandi, lantai, Penutup Lantai, dinding
dinding
PEMASANGAN LANTAI KERAMIK

Bahan keramik banyak digunakan untuk lantai (flooring). Dengan banyak


pilihan warna, motif, serta ukuran akan memperindah tampilan ruangan. Untuk
memasangya dibutuhkan keahlian dan ketelitian agar mendapatkan hasil yang
bagus. Namun Anda pun bisa belajar memasang keramik sendiri. Dalam
pemasangannya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, agar pemasangan
keramik tepat dan benar.

•Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, misalnya untuk lantai eksterior atau
interior. Pemilihan ini disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.
•Tentukan luas permukaan yang akan dilapisi keramik, serta bahan
pemasangannya. Keramik yang dibutuhkan dilebihkan sekitar 15% dari luas
ruangan terkukur untuk jenis pemasangan paralel, dan 25% untuk diagonal.
•Tentukan warna, ukuran, dan motif keramik.
•Tentukan metode atau cara pemasangan yang akan dilakukan, apakah open
join dengan lebar nat >3mm, atau closed join dengan nat kecil < 3mm.
•Tentukan pola pemasangan yang diinginkan, apalah paralel atau diagonal.
Pemasangan secara diagonal akan membutuhkan lebih banyak keramik karena
banyaknya keramik yang dipotong pada tepi ruangan.
Persiapan Memasang Keramik

Pastikan lantai yang akan dipasang keramik sudah kuat dan rata. Hal ini untuk
memastikan keramik yang terpasang tidak akan retak dan pecah. Pastikan pula dasar
lantai tidak terdapat retakan dan serpihan, jika ada harus dihaluskan dan dibersihkan
terlebih dahulu.

Siapkan bahan-bahan dan peralatan berikut ini:


•Meteran
•Penggaris siku
•Sarung tangan
•Kacamata pengaman
•Palu karet
•Pemotong ubin atau tang ubin
•Benang ukur dan paku
•Pisau plamur
•Cetok
•Tile spacer
•Waterpass alumunium (bubble level)
•Spons
•Spidol atau kapur
•Mortar sebagai perekat keramik
•Tile grout sebagi pengisi nat
Cara Pemasangan Keramik

1. Temukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan dengan mengukur
persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian tandai pertengahan
garis yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan prioritas utama, karena hal ini
akan menentukan di mana harus memasang keramik yang pertama dan berikutnya.
2. Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ke salah satu dinding
3. Aplikasikan mortar perekat keramik dengan cetok (bergerigi lebih baik) secara merata
pada dasar lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas cukup 3-4
ubin keramik. Dikhawatirkan perekat akan cepat mengering, sehingga rekatannya pada
keramik tidak bagus.
4. Letakkan keramik di atasnya, dan tekan ke bawah dengan pelan, serta ketok dengan palu
karet hingga posisi ubin stabil. Pada saat mengetok keramik, pastikan Anda mengecek
suara yang timbul. Jika suara berdengung berarti ada perekat yang tidak merekat pada
keramik. Segera angkat keramik tersebut dan lakukan perbaikan pengadukan perekat
hingga merata dan tempelkan pada posisi semula.
5. Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan lanjutkan pemasangan ubin berikutnya.
6. Pakailah waterpass alumunium untuk mengepaskan ketinggian keramik sampai
merata. Jika terlihat ada permukaan yang tidak rata, maka bisa menambah atau
mengurangi mortar perekat keramik sampai rata.
7. Pada saat pemasangan pada ujung baris, lakukan pengukuran pada keramik yang
akan dipotong dengan cara menempatkannya di atas keramik terakhir, serta dengan
memberi ruang untuk nat. Tandai dengan spidol pada keramik yang akan dipotong.
8. Ulangi langkah nomer 2 hingga 7 untuk baris keramik berikutnya.
9. Biarkan selama satu setengah hari agar mortar perekat keramik mengering.
10. Lakukan pengisian nat dengan grout. Grout merupakan mortar (semen) yang
digunakan untuk mengisi kekosongan atau celah keramik.
11. Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah.
Menyiapkan Pemasangan

1. Gunakan sarung tangan, pelindung mata dan masker. Alat


pelindung ini akan melindungi tangan, mata dan paru-paru Anda
ketika memasang ubin marmer.

2. Buang ubin lama yang masih melekat di lantai. Jika Anda


memasang marmer pada lantai yang sudah berubin, ubin lama
harus terlebih dahulu dibuang.
•Ubin keramik dapat dihancurkan dengan palu dan kemudian
dibuang.
•Ubin vinyl dapat dilepaskan dengan alat penyongkel atau
linggis.

3. Bersihkan permukaan lantai yang akan dipasang ubin dan


biarkan sampai kering. Sebelum memasang ubin apa pun, Anda
harus memastikan permukaan lantai di bawah ubin benar-benar
bersih dan kering.
4. Gunakan alat pengukur kerataan untuk memastikan daerah lantai rata. Ubin
marmer adalah ubin yang lunak dan mudah retak jika dipasang pada permukaan
yang tidak rata. Gunakan alat pengukur kerataan sepanjang mungkin untuk
memastikan lantai Anda rata.
•Anda dapat mencoba mengampelas tonjolan pada lantai atau mengisi lubang
pada permukaan lantai dengan plester. Tunggu plester mengering sepenuhnya
sebelum melanjutkan pekerjaan.
•Anda dapat juga memasang alas lantai berbahan tripleks untuk meratakan lantai.
Ubin marmer tidak boleh dipasang pada lantai yang memiliki perbedaan
ketinggian sebesar 6 mm dalam jarak 3 m.

5. Periksa ubinnya. Garuk permukaan ubin dengan kuku Anda untuk memastikan
tidak ada retak atau celah pada permukaan ubin yang telah dipoles. Anda tidak
boleh menggunakan ubin yang retak atau bercelah karena ubin ini akan pecah pada
saat proses pemasangan atau penggunaan.
Banyak toko bangunan yang mau mengganti ubin yang memiliki retakan atau
bercelah.
6. Ukur panjang dan lebar lantai dan buat denahnya di kertas. Rencanakan
pemasangan terlebih dahulu di kertas dengan menggunakan ukuran luas lantai dan
ukuran ubin. Tentukan pola lantai untuk pemasangan ubin. Anda dapat memasang per
baris atau dengan struktur piramid atau pola-pola lain. Gambar pola sesuai dengan
skala yang digunakan di kertas.
•Sebisa mungkin ubin digunakan tanpa harus memotongnya.
•Jangan memotong ubin marmer dengan ukuran lebar kurang dari 5 cm.

7. Tandai titik tengah dari lantai. Ukur titik tengah dari setiap dinding dan buat tanda
kecil dengan pensil. Ambil tali berkapur atau chalk snap line dan ikat/pakukan tali di
kedua titik tengah dinding yang berseberangan. Tarik tali ke atas dan jepretkan ke
lantai untuk membuat garis. Ulangi di kedua titik tengah dinding lainnya. Titik tempat
dua garis kapur bertemu adalah titik tengah dari lantai Anda.
•Biasanya bagian tengah adalah pusat dari pola lantai marmer Anda.
8. Tandai pola Anda di lantai dengan tali berkapur. Terus jepretkan tali
berkapur ke lantai sesuai dengan pola yang telah direncanakan. Pola ini
akan menandai tempat pemasangan ubin Anda.
Bagian2
Memasang Ubin

1. Pasang ubin sesuai dengan pola. Letakkan ubin di dalam pola yang telah Anda buat di
lantai. Pemasangan ubin kering ini memungkinkan Anda mengidentifikasi daerah yang
memerlukan penyesuaian ukuran dengan pemotongan ubin dan membantu Anda
menentukan tempat terbaik untuk memulai pemasangan ubin berdasarkan pola Anda dan
membentuk daerah yang akan dipasang ubin.
o Jika ada celah berukuran kurang dari 5 cm antara ubin yang dipasang terakhir dan
dinding, Anda perlu sedikit menggeser titik pusat dari ubin agar daerah untuk celah
ubin lebih besar dan lantai marmer yang Anda pasang akan terlihat lebih cantik.

2. Lapisi permukaan lantai dengan plester perekat dengan menggunakan roskam


bertakik. Gunakan sarung tangan bermutu tinggi dan kerjakan satu per satu bagian
lantai. Plester perekat harus cukup tebal agar Anda dapat menggunakan ujung bertakik
roskam untuk membuat garis lubang pada plester perekat tanpa menyentuh permukaan
lantai tetapi cukup tipis sehingga tidak ada plester yang muncul di sela-sela lantai.
o Garis lubang menjamin plester perekat tersebar rata di bagian bawah ubin.
o Gunakan plester perekat yang direkomendasikan untuk tipe marmer Anda. Tanyakan
apa plester perekat yang baik untuk digunakan di tempat Anda membeli ubin
marmer.
3. Pasang ubin marmer di atas plester perekat. Pasang ubin di atas
plester perekat dalam waktu sepuluh menit setelah plester
diletakkan. Hati-hati ketika meletakkan ubin. Ubin dapat meluncur
di lantai dan plester perekat dapat menempel pada permukaan
marmer.
• Ubin yang meluncur di lantai akan mendorong naik plester dan
membuat ubin tidak rata. Hal ini dapat menyebabkan keretakan
pada ubin.
• Plester perekat akan sulit dihilangkan dari permukaan ubin
marmer.

4. Posisikan ubin di tempat yang telah ditentukan dengan


menggunakan pemisah ubin. Gunakan pemisah ubin untuk
memberikan jarak antar ubin yang seragam dan ratakan pemisah
ubin dengan garis lurus sepanjang baris dan kolom lantai.
Sebaiknya gunakan pemisah ubin marmer berukuran 3 mm.

• Pemisah ubin dapat membantu menjamin penempatan ubin


yang tepat pada lantai.
5. Periksa kerataan ubin. Periksa kerataan ubin untuk menjamin tidak ada “bibir” atau
ubin yang lebih tinggi dari ubin lainnya. Ambil sebatang kayu dan letakkan di atas
ubin marmer. Pukulkan palu dengan lembut ke atas kayu. Hal ini akan menjamin
semua ubin rata.
o Gunakan batang kayu di kedua arah sepanjang pola lantai untuk menjamin semua
lantai benar-benar rata.

6. Ukur ubin yang akan dipotong dengan meletakkan satu ubin di atas satu ubin
penuh yang terdekat dengan dinding. Letakkan ubin lain di dinding sehingga ujung
ubin kedua tepat berada di atas ubin pertama. Buat garis di ubin pertama dengan
menggunakan pisau untuk menandai lebar ubin yang perlu dipotong.
7. Gunakan gergaji ubin untuk memotong ubin agar sesuai dengan bagian
pinggir sepanjang dinding atau di bagian-bagian khusus. Untuk
meminimalisasi risiko pecahnya ubin ketika dipotong, gergaji ¾ panjang
ubin. Balikkan ubin dan kemudian, potong sisanya. Ulangi proses sampai
Anda memotong semua bagian khusus ubin dan memasang ubin-ubin ini di
atas plester perekat.
o Anda dapat menyewa gergaji ubin di toko bangunan setempat atau di
perusahaan penyewaan alat.

8. Buang kelebihan plester perekat di antara ubin. Jika plester perekat


terlalu banyak diletakkan di bawah ubin atau Anda terlalu menekan lantai,
plester perekat dapat berlebihan muncul di antara ubin. Jika hal ini terjadi,
ambil pisau kecil untuk memotong bagian yang berlebihan.
9. Biarkan ubin selama 24-48 jam agar plester benar-benar kering. Masing-
masing plester perekat memiliki waktu pengeringan yang berbeda. Oleh karena itu,
periksa petunjuk penggunaan perekat untuk mengetahui waktu pengeringan yang
tepat.
o Jangan injak ubin ketika waktu pengeringan. Terinjaknya ubin dapat
menyebabkan lantai tidak rata.
Bagian3

Memberikan Sentuhan Akhir pada Lantai Marmer Anda

1. Lapisi marmer. Karena ubin marmer sangat lunak dan mudah rusak, Anda harus
melapisi lantai Anda dengan bahan pelapis marmer berkualitas tinggi sebelum
memberikan nat lantai. Pelapis ini juga penting karena marmer memiliki banyak
pori-pori dan nat dapat menodai lantai.
o Lapisi permukaan marmer dengan bahan pelapis khusus marmer.
o Jika Anda lebih menyukai warna dan tampilan marmer tanpa pelapis, Anda
dapat menggunakan grout release atau tipe pelapis yang dapat mencegah nat
melekat pada ubin marmer.

2. Campur nat sesuai dengan petunjuk dalam kemasan. Nat


atau mortar digunakan untuk mengisi celah-celah antara ubin. Pastikan Anda
menggunakan masker debu, kacamata pelindung dan sarung tangan bermutu
tinggi. Pakai kemeja berlengan panjang untuk mencegah kerusakan pada kulit
Anda ketika menyentuh nat.
o Campur cukup nat untuk digunakan selama 15 – 20 menit saja. Nat akan
mengering dan mengeras bila digunakan lebih dari waktu ini.
3. Lembapkan celah antara ubin dengan menggunakan spons lembap sebelum
pemakaian nat pada celah.

4. Isi celah-celah dengan nat. Ratakan nat di antara celah-celah dengan alat pengikis
karet. Hindari nat melekat di permukaan ubin marmer. Walau sedikit nat pasti
melekat di ubin, jumlahnya harus tetap diminimalisasi.
o Jejalkan nat ke dalam celah sebanyak mungkin untuk memadatkan celah.
o Lap nat yang menempel di permukaan ubin secepatnya.
5. Gunakan alat pengikis karet untuk meratakan nat. Gunakan alat pengikis yang
terbuat dari karet untuk meratakan nat dan menciptakan permukaan yang halus pada
celah-celah. Anda juga dapat menggunakan jari yang dibungkus oleh sarung tangan
untuk meratakan lubang dan menghaluskan bagian atas nat.

6. Gunakan spons yang bersih untuk mengelap permukaan ubin


marmer. Gunakan spons lembap untuk membersihkan permukaan ubin dari
kelebihan nat. Usahakan untuk tidak menambahkan kelembapan ekstra pada nat
untuk menghindari nat terlalu basah.
7. Keringkan nat. Biarkan nat mengering dalam jangka waktu yang direkomendasikan
dalam petunjuk penggunaan bahan. Beberapa tipe nat membutuhkan waktu
pengeringan yang lebih lama untuk menjamin kekuatan yang maksimum.

8. Lapisi nat. Gunakan spons sekali pakai untuk melapisi nat dengan bahan pelapis nat.
Pelapis ini akan membantu mencegah noda dan kotoran mengubah warna nat secara
permanen. Pelapis ini juga memudahkan pembersihan nat di lain waktu.

9. Bersihkan peralatan dengan air atau aseton. Bersihkan peralatan Anda dengan air
atau aseton untuk menghilangkan kelebihan nat atau mortar dan menyiapkan peralatan
untuk penggunaan berikutnya.
PEMASANGAN GRANITE TILE
•Dasaran untuk plaster semen sebaiknya sudah dibuat rata, sehingga
memudahkan proses pemasangan untuk hasil yang maksimal:

Standar ukuran (istilah umum kepalan) Untuk pemasangan yang nyaris tanpa nat,
dimulai 1 keping memanjang dimulai 3 baris memanjang.

Arah pemasangan yangBENAR dari Pemasangan dari luar ke dalam adalah


dalam ke luar. cara yangSALAH.
•Bila menggunakan semen pasir, dianjurkan perbandingan campurannya 1:3.

•Bila menggunakan lem semen / semen instan, harus sesuai dengan standar yang
diberikan oleh masing-masing pabrik semen tsb.

•Adonan semen dan pasir dibuat agak kering (tidak terlalu lembek), agar pada saat
kadar air menyusut, tidak beresiko tinggi.

•Permukaan bawah Granite Tile boleh diberi adonan semen dan air yang cukup kental.

•Campuran semen dan pasir dibuat merata di permukaan yang akan dipasang,
disarankan menggunakan trawl.
•Sebelum Granite Tile dipasang, bagian tepi dari campuran semen pasir dibuang 1
- 1,5cm sepanjang keliling Granite Tile (untuk mengakomodasi tekanan ke
samping dari kelebihan campuran tersebut).

•Kerataan permukaan sangat diutamakan bisa menggunakan potongan Granite Tile


sebagai patokan dan juga waterpass panjang.

• Setelah terpasang bagus, permukaan Granite Tile tidak boleh diinjak selama 4
hari (untuk semen pasir) dan 2 hari untuk lem semen.
PEMASANGAN LANTAI VINIL
Bagian1

Mempersiapkan Lantai yang Lama

1. Ukur dan pesanlah lantai vinil Anda. Gunakan sebuah pengukur ruangan untuk
secara teliti menggambarkan ukuran dari ruang Anda. Sangatlah penting untuk Anda
mendapatkan ukuran yang akurat, kalau tidak bisa saja Anda kekurangan lantai vinil
untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. Secara umum, pesanlah bahan sedikit lebih
banyak dari kebutuhan ukuran ruangan Anda, sehingga tidak akan terjadi kekurangan.

2. Singkirkan segala sesuatu yang menghalangi Anda bekerja. Lantai vinil dapat
dipasang di berbagai macam ruangan, sehingga benda-benda yang harus Anda
singkirkan sangatlah tergantung pada di mana Anda akan memasangkan lantai vinil
tersebut. Di dapur, Anda akan perlu menyingkirkan kulkas dan kompor atau oven (bila
barang-barang tersebut adalah bukan barang yang terpasang dengan kabinet), dan di
kamar mandi Anda perlu mengeluarkan toilet. Kemudian, lepaskan bagian dasar atau
tepi bawah dari dinding.
3. Lepaskan penutup lantai yang lama. Langkah ini sangat dibutuhkan bila saat ini Anda
mempunyai penutup lantai yang terbuat dari bahan karpet yang akan digantikan dengan
bahan vinil; lantai vinil bisa menutup hampir seluruh macam permukaan, selama
permukaannya masih bersifat kaku, rata, halus, dan kering. Lepaskan penutup lantai yang
lama, dan hapuslah bekas ambang pintu. Langkah selanjutnya, walaupun akan
membosankan, sangatlah penting: bekerja sesuai lapisan-lapisan pembentuk lantai kerja,
mencabut ataupun memalu staples atau paku yang Anda temukan yang belum
tersingkirkan dari permukaan lantai.
o Anda dapat menggunakan sekop kecil yang terbuat dari besi dan menarik sekop
tersebut di sepanjang area lantai hingga terdengar suara “ting”. Suara itu muncul
oleh karena sekop yang Anda gunakan mengenai sebuah paku atau staple, sehingga
memudahkan Anda untuk menemukan paku atau staple yang lain.
o Penutup lantai yang lama dan perekat lantai mengandung asbes, jadi hubungi daerah
Anda untuk melakukan tes asbes tersebut sebelum menyingkirkan atau melepaskan
bahan tersebut. Bila bangunan di daerah atau lingkungan sekitar kantor Anda tidak
menyediakan pelayanan tes tersebut, konsultasikan secara privat ke laboratorium
untuk mengetahui bagaimana mengambil contoh asbes dan membawa contoh
tersebut untuk diuji oleh laboratorium.
o Bila Anda memilih untuk tidak melepaskan penutup lantai yang lama (sebagai
contoh, bila Anda memasang lantai vinil baru Anda di atas permukaan beton atau
kayu), ketahuilah bahwa lantai Anda akan menjadi sedikit lebih tinggi dari awalnya,
dan terdapat kemungkinan Anda harus memotong bagian bawah dari daun pintu
supaya ketinggiannya bisa disesuaikan.
o Buatlah sebuah contoh cetakan yang terbuat dari kertas. Membuat sebuah contoh
cetakan akan membantu Anda untuk mendapatkan sebuah ukuran yang presisi,
dan membuat saat pemotongan lantai kayu atau vinil lebih mudah dibandingkan
jika tidak menggunakan cetakan. Potong kertas khusus konstruksi menjadi
potongan-potongan besar, dan letakkan di lantai. Gunting setiap bagian sudut atau
benda yang terpasang permanen, dan tambahkanlah ukurannya. Lakukan langkah
ini dengan banyak lembaran kertas hingga Anda menutupi seluruh permukaan
lantai. Lalu, rekatkan seluruh bagian tepi dari kertas dengan selotip secara
bersamaan sehingga membentuk sebuah salinan utuh dari permukaan lantai Anda.[

o Anda mungkin perlu melakukan langkah ini bila Anda ingin mengerjakannya di
sebuah ruangan besar.

o Bila memungkinkan, Anda bisa mengukur area-area yang susah dijangkau dari
lantai dan digambarkan/diguntingkan ke sebuah kertas.
4. Persiapkan lapisan dasar dari lantai Anda. Untuk beberapa lapisan bawah
lantai yang membutuhkan kehalusan, rata, atau tingkatan, memasang sebuah
lapisan dasar adalah cara termudah untuk menyelesaikan masalah di atas. Lapisan
dasar adalah sebuah lapisan setebal ¼ inci (0,625 cm) yang terbuat dari kayu lapis
yang akan menghaluskan bagian permukaan lantai dan menyediakan sebuah dasar
yang kokoh untuk lantai vinil. Rekatkan cetakan kertas dari lantai Anda dengan
bagian lapisan dasar kayu lapis. Gunakan bagian ini sebagai acuan, dan potong
lantai kayu untuk memenuhi lantai di ruangan Anda. Lakukan dengan hati-hati
dalam memotong kayu lapis di bagian yang cocok, cek setiap pertemuan di setiap
bagian.
o Gunakan hanya kayu lapis yang diperuntukkan untuk lantai vinil, bila tidak
hal tersebut tidak akan bertahan.
o Potong secara cepat bagian lapisan dasarnya di awal, dan buat secara lebih
detail per bagiannya.
5. Letakkan lapisan dasar. Letakkan lapisan dasar Anda yang terbuat dari kayu
lapis di ruangan, dan biarkan selama 2 hingga 3 hari. Hal ini akan membuat
lapisan dasar tersebut menyesuaikan diri dengan tingkat kelembapan di dalam
rumah, dan menghindari lantai vinil menjadi retak atau pecah pada saat
pemasangan. Letakkan lapisan dasar di lokasi final, sehingga lapisan kayu akan
cocok dengan ruangan.
6. Pasang lapisan dasar. Untuk memasang lapisan dasar, Anda perlu menggunakan
sebuah stapler khusus dengan isi staples berukuran ⅞-inchi; Anda akan
memerlukan sekitar 16 buah staples untuk setiap ukuran 1 kaki persegi (30 x 30
cm) dari lapisan dasar. Disarankan Anda jangan pernah menggunakan kuku atau
obeng terhadap lapisan dasar tersebut, karena akan menyebabkan gumpalan di
lantai vinil. Kerjakan melintasi ruangan, staples bagian lapisan dasarnya dengan
lantai. Hilangkan dan ganti setiap staples yang tidak terkait dengan lapisan kayu.
7. Perhalus bagian dari lapisan dasar. Kerjakan pekerjaan Anda melintasi ruangan
dengan sebuah sander, yang akan meratakan setiap tepi yang tidak bertemu, atau
gumpalan yang ada di lapisan dasar. Lalu, gunakan zat pengisi untuk manambal
ruang-ruang di antaranya, dan di retakan-retakan di lapisan dasar. Hal ini akan
membantu Anda mempersiapkan sebuah lapisan dasar yang rata, dimana hal ini
sangat penting untuk aplikasi terakhir dari lantai vinil Anda.

• Ikuti petunjuk penggunaan dalam menggunakan zat pengisi untuk tingkatan


lantai dan pastikan zat tersebut cocok dengan lapisan dasar dan zat perekat
lantai vinil yang akan Anda gunakan.
Bagian2

Penggunaan Lantai Vinil Anda

1. Pilihlah motif dari lantai vinil Anda. Lantai vinil biasanya berukuran 12 inci (30 x
30 cm) persegi setiap kepingnya, namun biasanya tersedia dalam bentuk lembaran.
Bila Anda memiliki lembaran vinil, yang Anda harus lakukan adalah memotongnya
untuk dapat disesuaikan dengan ruangan, dengan menyisakan sedikit bagian
pinggirnya bila ruangan Anda berukuran lebih lebar dari lembaran vinil. Di sisi lain,
lantai vinil yang berbentuk kepingan harus dipasang dalam bentuk motifnya. Akan
mudah memasang lantai vinil berbaris sejajar, tetapi Anda mungkin ingin merubah
arah dari pola barisannya (sebagai contoh, buat arah kebalikan dari horizontal
nelintasi ruangan). Tentukan bagaimana Anda akan melapisi lantainya. Anda dapat
menggunakan sebuah kapur tulis sebagai panduan dari arah barisan pertama lantai
vinil Anda (bila Anda menggunakan vinil keping, ingatlah bahwa Anda harus
memulai motif pertama Anda dari tengah ruangan, dan bekerja ke arah keluar untuk
menjaga agar ruangannya tetap simetris).
2. Tentukan pemasangan lantai vinil Anda dari tipe vinil yang
digunakan. Terdapat dua buah tipe lantai vinil: self-stick, dan glue down. Tipe self-
stick adalah tipe vinil yang seperti namanya, tipe ini sudah tersedia dengan zat
perekat yang disiapkan untuk direkatkan ke lantai Anda. Tipe glue down
membutuhkan tambahan pekerjaan, karena membutuhkan bantuan Anda untuk
meletakkan sebuah lapisan lem di bawah lapisan dasar untuk meletakkan lantai
vinilnya. Bila Anda memiliki vinil tipe self-stick, ikuti aturan pemakaian, dan Anda
siap. Namun bila Anda memiliki tipe vinil yang belum memiliki zat perekatnya,
lanjutkan untuk aturan penggunaan.

3. Tandai motif vinil Anda di cetakan kertas. Untuk dapat mempermudah


pengunaan lantai vinil Anda, Anda dapat membaringkan dan memotongnya sesuai
dengan cetakan kertas. Secara mudah, baringkan lantai vinil di cetakan kertas, dan
gunakan sebagai motif memotong lantai vinil Anda sesuai ukuran. Anda dapat saja
melewati langkah ini dan mengukur/memotong lantai vinil Anda langsung di dalam
ruangan, di lapisan dasarnya.
4. Mulailah merekatkan lantai vinil. Singkirkan zat perekat dari lantai vinil Anda,
dan siapakn sebuah sekop berlekuk. Umumnya sebuah sekop berukuran 0,15 cm
digunakan untuk menyebarkan zat perekat, beberapa zat perekat bisa
diaplikasikan menggunakan sebuah roller kuas cat pendek. Mulailah dari sudut
ruangan (mengikuti motif pilihan Anda), dan siapkan sejumlah lem atau perekat di
trowel. Ratakan di sepanjang lapisan dasar ruangan, dan tunggu beberapa menit
untuk waktu “terbuka” tercipta; meletakkan vinil langsung akan menyebabkan
gelembung udara muncul sebagai akibat dari penguapan zat perekat.

• Selalu siapkan kain basah untuk tumpahan atau noda yang jatuh ke lantai
vinil.
• Pastikan bahwa sekop berukuran takik Anda sesuai dengan bahan perekat
yang Anda gunakan; untuk memastikan hal ini, periksa petunjuk
penggunaannya.

5. Letakkan lantai vinil. Untuk lantai vinil kepingan yang kokoh (VCT, or vinyl
composition tiles), letakkan setiap keping secara teratur dalam barisan, dan
lanjutkan setelah keeping yang sebelumnya. Jangan menggeser kepingan pada
saat posisi berbaring, karena tindakan ini akan “menarik” zat perekat.
6. Tekan lantai vinil ke bawah agar merekat dengan zat perekat. Bila Anda
menggunakan kepingan vinil berukuran kecil, Anda dapat menggunakan sebuah
rolling pin (ya, seperti yang Anda gunakan di dapur); atau, sewa sebuah roller
lantai dari home and garden center. Berikan tekanan setiap Anda menggulingkan
roller supaya merekatkan zat perekat dan lapisan dasar. Lakukan ini di setiap
potongan dari vinil yang Anda baringkan, dan lakukan kembali pada saat Anda
sudah menyelesaikan lantai vinil secara keseluruhan.
7. Lanjutkan pemasangan lantai vinil. Kerjakan pekerjaan Anda melintasi ruangan
dengan memasang lantai vinil Anda sesuai motif. Siapkan sejumlah lem, biarkan
sedikit mengering, lalu rekatkan di lantai vinil, ratakan kembali dengan roller
Anda, dan ulangi proses ini di potongan berikut. Masukkan seluruh ruangan
dengan lantai vinil hingga mencapai sudut ruangan. Bila Anda perlu memotong
vinil untuk bisa digunakan di ruangan yang agak unik, lakukan sekarang. Atau cara
lainnya, letakkan potongan vinil Anda ke dalam ruang tersebut dan ratakan untuk
mengetahui sudah tertutupi.
8. Tahap penyelesaian pekerjaan. Tunggu beberapa jam supaya zat perekat kering
(sesuai dengan petunjuk pengunaan di kemasan), dan mulailah mengganti cetakan
atau lis yang sudah dihapus dan tambahkan strip ambang batasnya. Bila Anda
memasang lantai vinil di kamar mandi, gunakan sebuah penembak untuk mengisi di
sekeliling tepi dari lantai yang bertemu dengan bagian dasarnya. Hal ini akan
melindungi kerusakan lantai karena air dan membantu lantai vinil Anda lebih tahan
lama.
PEMASANGAN LANTAI KACA

Konstruksi pemasangan lantai kaca laminasi memerlukan rangka besi yang dapat disusun
2 sisi atau dengan menggunakan rangka 4 sisi. Rangka dengan 4 sisi ini dapat berupa
grid.
Langkah-langkahnya adalah :
Ukur sekeliling tempat yang akan dipasang lantai kaca, setelah itu pasang balok grid pada
sekeliling tempat tersebut, kemudian buat sekat-sekat secara horizontal dan vertical dari
sekeliling grid yang telah dipasang sebelumnya. Pasang potongan silicon pada tepi bagian
dalam seluruh grid yang telah dipasang sebelumnya. Lalu pasang potongan silicon pada tepi
bagian dalam seluruhgrid lantai sebelum memasang glass panels, kemudian lapisi pinggiran
kaca laminasi dengan plester kaca untuk mencegah terjadinya kerusakan dan memastikan
pemasangan yang teliti dan rapi. Gunakan vacuum cups secara berhati-hati untuk
meletakkan tiap kaca pada tempat yang telah disediakan, sampai selesai, kemudian beri
silicon sealant tranparan dan buang semua plester kaca.
Proses pemasangan lantai kayu parket solid membutuhkan waktu lebih lama di banding
pemasangan parket jenis lainnya, karena harus melalui beberapa tahapan yang harus di
lalui dalam proses pemasangannya.

1. Tahapan pertama adalah pengeleman.


Pada proses pengeleman ini bagian lantai yang sudah di aci dan permukaan kayu
bagian belakang dilapisi lem, dan di lakukan pemasangan sesuai pola pemasangan yang
di inginkan. (Bahan lem yang di gunakan biasanya lem putih atau PU)
Tahapan kedua adalah pengampelasan.
Setelah parket terpasang permukaannya di amplas dengan menggunakan roll
sender, sampai benar benar permukaannya rata. lalu bagian bagian yang masih
bolong2 atou renggang di tutup dengan campuran lem putih dan serbuk kayu
agar lapisan parket tidak ada yang bolong sehingga lapisan bawah terlindung dari
air.jangan hawatir bekas tambalan tadi tidak akan terlihat karna warnanya akan
sama dengan warna kayu itu sendiri.
Tahapan ke tiga adalah coating.
Proses coating bisa di lakukan dengan cara di rol atou spray sebanyak 3 kali tahapan
atau lebih,sampai pori2 tertutup,dan lapisan coating benar benar rata.

Tahap selanjutnya yaitu finishing yang pengerjaannya bisa di lakukan dengan spray,
atau bisa juga dengan Roll khusus.
Dua cara tersebut di atas mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
1.Di lakukan di atas Acian, sering kali terdapat beberapa bagian parket yang ngembal
tidak menapak ke dasar lantai yang dikarenakan permukaan Plester Acian tidak rata.

2.Di pasang di atas multiplek lebih lebih menempel secara keseluruhan permukaan
Parket, karena dasarnya sendiri sudah di ratakan dengan multiplek tersebut. Hanya
dalam segi kekuatan, multiplek akan segera lapuk dalam kurun waktu lima tahun ke
depan.
PEMASANGAN LANTAI BAMBU

Adapun langkah-langkah pemasangan lantai bambu adalah sebagai berikut :


1.Tentukan terlebih dahulu arah pemasangan yang Anda kehendaki. Apakah ingin
memasangnya dengan pola searah panjang ruangan atau saling menyilang?
2.Pasanglah busa, foam, atau tripleks sebagai landasan lantai bambu. Alas ini
dipasang di atas acian lantai semen dengan cara dipaku memakai martil.
3.Agar hasilnya bagus, sebelum Anda memasangnya, susunlah terlebih dahulu ubin-
ubin lantai bambu tersebut sebanyak 2-3 barisan.
4.Letakkan ubin lantai bambu yang berukuran lebih pendek di dekat dinding untuk
meminimalkan Berikan jarak sekitar 5 mm di sepanjang dinding sebagai ruang
memuai sehingga lantai tidak mengalami lendutan.
1.Apabila ruangan yang akan dipasangi lantai kayu mempunyai lebar lebih dari 4
m, maka berilah jarak sekitar 1 mm setiap 4 baris ubin.
2.Setelah ubin terpasang pada posisinya dengan benar, jangan lupa untuk mengetuk
menggunakan palu karet guna memastikan sambungan antara lantainya sudah
terikat cukup kuat.
3.Terakhir, Anda bisa memasang lis/skirting bambu di sekeliling dinding ruangan.
Ingat ya, lis ini dipaku ke arah dinding, bukan ke arah lantai bambu.
PEMASANGAN LANTAI KARPET

1. Periksa apakah lantai sudah rata.


Pemeriksaan ini penting karena lantai yang tidak rata bisa menyebabkan permukaan
karpet yang kurang rata.
Perataan dengan semen diperlukan kalau perbedaan ketinggian cukup menyolok.
2. Perhatikan pola pemasangan karpet
Penyesuaan pola pabrikan karpet dan denah ruangan perlu diperhatikan dengan terlebih
dulu mendapat persetujuan owner/designer.
3. Perhatikan kebersihan lantai.
Kebersihan lantai erat kaitannya dengan lengket tidaknya lem yang akan digunakan.
Sapu dan pel diperlukan kalau lantai tertutup debu yang tebal.
4. Persiapan pemasangan
Untuk pemakaian karpet rol, underlayer perlu dipasang terlebih dulu.
5.Pemasangan karpet
Karpet dipasang sesuai pola yang telah ditetapkan, dan diaplikasikan dilapangan.
6.Periksa pemasangan dan pembersihan lantai.
Periksa kerapihan pemasangan karpet terutama perbatasan karpet dan list, kemungkinan
gelembung, sambungan dengan heatbond tape.

Anda mungkin juga menyukai