Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan


keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual.
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.

Senam hamil adalah Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan
untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia
kandungannya di atas 6 bulan.[1]

Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan
maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah
persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai
kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa
kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan
yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya
letak sungsang dan mengurangi terjadinya kejadian sectio caesaria. Jika tidak
melakukan senam hamil dapat mengakibatkan perasaan tegang saat kehamilan
atau persalinan dapat timbul, system tubuh akan terhalang dan mempengaruhi
persediaan oksigen untuk otot-otot maupun organ tubuh dan bayi. Pergerakan
dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga
sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungan. Pada saat bayi
mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen yang mengalir kepadanya melalui
plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya kedalam aliran darah bayi yang
dikandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam darah
diseluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran oksigen kepada bayi melalui
plasenta juga akan menjadi lebih lancar. [2]
1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Untuk mengetahui pengertian senam hamil


1.2.2 Untuk mengetahui tujuan dilakukannya senam hamil
1.2.3 Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam hamil
1.2.4 Untuk mengetahui prosedur senam hamil

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Mahasiswa dapat memahami tentang senam hamil


1.3.2 Mahasiswa dapat memahami tujuan dilakukannya senam hamil
1.3.3 Mahasiswa dapat memahami indikasi dan kontraindikasi senam hamil
1.3.4 Mahasiswa dapat memahami prosedur senam hamil
1.3.5 Mahasiswa dapat melakukan pemberian senam hamil dengan baik dan
benar
BAB II

ISI

1. PENGERTIAN :

Latihan fisik / senam yang dilakukan pada ibu hamil fisiologis dalam
mempersiapkan persalinan yang fisiologis

2. TUJUAN :
1. Menjaga kondisi otot – otot dan persendian yang berperan dalam
proses mekanisme persalinan
2. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan diri dalam
menghadapi persalinan

3. KONTRA INDIKASI
1. Riwayat melahirkan bayi premature
2. Riwayat perdarahan pervagina selama kehamilan
3. Riwayat kontrak rahim prematur selama kehamilan
4. Riwayat kehamilan dengan adanya penyakit hipertensi,
kelainan jantung, diabetes tak terkontrol

4. INDIKASI
Sejak kehamilan 28 minggu sampai dengan masa kelahiran

5. MANFAAT
Banyak ibu hamil jika tidak mengetahui manfaat senam yang
dilakukannya akan merasa malas untuk melakukan hal tersebut. Sebelum
mengetahui cara melakukan senam, sebaiknya ibu hamil mengetahui berapa
banyak manfaat yang akan ibu hamil dapatkan jika melakukan senam hamil
tersebut. Banyak ibu hamil yang salah kaprah, senam tidak boleh dilakukan
karena bisa membahayakan janin, membuat tubuh menjadi capek dan masih
banyak anggapan salah lainnya. Sebelum berprasangka negatif, mari kita
bahas apa saja yang menjadi manfaat senam ibu hamil :
1. Menjaga Kehamilan Ibu Hamil.

Senam bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kehamilan selama


ibu hamil. Saat senam, ibu hamil akan diajarkan bagaimana caranya untuk
belajar dalam melatih berbagai otot tertentu. Misalnya saja otot perut, otot
paha dan otot panggul. Semakin sering otot itu dilatih maka semakin sehat
pula kondisi kesehatan ibu hamil. (Baca juga : cara menjaga kehamilan
agar tetap sehat)

2. Merilekskan Pikiran.

Senam hamil yang dilakukan ibu hamil bisa merilekskan ibu


hamil. Baik pikiran maupun raga ibu hamil. Ibu hamil yang sering
melakukan senam akan lebih tenang saat menghadapi persalinan. Tidak
hanya itu saja relaksasi dalam gerakan senam bisa membuat ibu hamil
tidur nyenyak.

3. Melancarkan Persalinan

Senam hamil bisa melancarkan persalinan karena saat senam, ibu


hamil akan melatih otot yang bermanfaat untuk melancarkan persalinan
misalnya saja otot panggul dan otot paha.

4. Menambah Stamina Ibu Hamil.

Senam juga bermanfaat untuk membuat ibu hamil tidak lemah dan
lesu. Senam bisa melatih dan menambah stamina pada ibu hamil.

5. Meningkatkan Kinerja Otak Ibu Hamil.

Saat melakukan senam hamil, ibu hamil akan belajar untuk


menghafal semua gerakan senam di dalam memori otak ibu hamil
tersebut. Kebiasaan menghafal bisa meningkatkan kerja otak dan performa
otak ibu hamil.

6. Melatih Pernafasan.

Saat senam, ibu hamil akan diajarkan untuk melatih pernafasan.


Melatih pernafasan sangat diperlukan saat ibu hamil menghadapi proses
persalinan. Saat akan menghadapi persalinan, ibu hamil harus pintar-pintar
mengatur nafas. Pernafasan yang diajarkan saat senam adalah pernafasan
hidung, perut dan juga dada. Ketiga jenis pernafasan itu bermanfaat untuk
persalinan. (Baca juga : cara mengatasi sesak nafas saat hamil)

7. Mengatasi Keluhan Kehamilan.

Ibu hamil akan sering merasakan kram perut, sakit punggung dan
bengkak. Keluhan-keluhan itu bisa diatasi dengan melakukan senam. Saat
senam hamil ada gerakan peregangan. Gerakan peregangan itu bermanfaat
untuk mengatasi keluhan saat kehamilan.

8. Berlatih Posisi Melahirkan Yang Baik.

Senam hamil juga akan membantu ibu hamil untuk berada di posisi
melahirkan yang baik. Posisi melahirkan yang benar akan membantu
proses persalinan.

9. Menghindarkan Ibu Hamil Dari Kegemukan.

Ibu hamil saat senam akan dilatih berbagai macam gerakan dan
latihan. Salah satu manfaat latihan senam bagi ibu hamil adalah untuk
menghindarkan dari kegemukan.Bahaya obesitas bagi ibu hamil akan
menyusahkan ibu hamil saat persalinan.[3]
PROSEDUR KERJA

NO PROSEDUR
A PRA INTERAKSI
1 Persiapan Alat :
a. Matras
b. Bantal
c. Video
2 Verifikasi data

B FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan prosedur kerja
5 Menanyakan kesiapan pasien

C FASE KERJA
1.Latihan Pendahuluan
a. Latihan 1
1 Memberikan sikap duduk bersandar ditopang kedua tangan, kedua
tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh rileks

2 Menggerakkan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh kedepan dan
sebaliknya

3 Menggerakkan kaki kanan dan kiri bersama – sama kedepan dan


kebelakang
4 Menggerakkan kaki kanan dan kiri bersama – sama kekanan dan kekiri

5 Menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri kearah dalam sampai ujung
kaki menyentuh lantai, lalu gerakkan kedua kaki kearah luar

6 Memutar kedua kaki bersama – sama kekanan dan kekiri

7 Mengangkat kedua lutut tampak menggeser tumit dan bokong, tekankan


kedua kaki kelantai sambil mengencangkan otot dubur, lalu tarik otot-
otot perut sebelah atas simpisis kedalam, kemudian rileks kembali

8 Melakukan setiap gerakkan sebanya 8 kali


b.Latihan 2
9 Memberikan sikap duduk tegap, kedua tungkai kaki lurus dan rapat

10 Meletakkan tungkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai


kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempiskan
dinding kemih atas dan mengerutkan dubur selama beberapa saat,
kemudian bergantian

11 Melakukan setiap gerakkan sebanyak 8 kali


c.Latihan 3
12 Memberikan sikap duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan
rileks

13 Mengangkat tungkai kanan lalu letakkan kembali dan sebaliknya

14 Melakukan latihan diatas dalam posisi berbaring terlentang, kedua


tungkai kaki lurus, mengangkat kedua tungkai bersama – sama, kedua
lutut jangan ditekuk, kemudian menurunkan kembali perlahan-lahan

15 Melakukan setiap gerakkan sebanyak 8 kali


d.Latihan 4
16 Menganjurkan sikap duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas
bahu, kedua lengan disamping badan

17 Menekan samping payudara dengan sisi lengan atas


18 Memutar kedua tangan tersebut kedepan, keatas sampai telinga

19 Meneruskan sampai kebelakang, dan akhirnya kembali kesikap semula

20 Melakukan setiap gerakkan sebanyak 8 kali


e.Latihan 5
21 Menganjurkan sikap berbaring terlentang, kedua tungkai lurus, kedua
lengan berada disamping badan, keseluruhan badan rileks

22 Mengangkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk


sudut dengan lantai yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu

23 Melakukan setiap gerakkan sebanyak 8 kali


f.Latihan 6
24 Menganjurkan sikap berbaring terlentang, kedua tungkai lurus, kedua
lengan berada disamping badan, keseluruhan badan rileks

25 Mengangkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai tetap lurus


26 Melakukan setiap gerakkan sebanyak 8 kali
g.Latihan 7
27 Menganjurkan sikap berdiri, kedua tangan di pinggang

28 Memutar panggul ke kanan dan ke kiri masing-masing 4 kali, sambil


mengempiskan perut, dan mengerutkan otot dubur

1.Latihan Inti
Minggu 22 – 25
a.Latihan pembentukan sikap
29 Menganjurkan berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
disamping badan

30 Mengangkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan, lalu


tekankan pinggang kelantai sambil mengempiskan perut serta kerutkan
otot-otot dubur

b.Latihan kontraksi dan relaksasi


31 Menganjurkan berbaring terlentang, kedua tangan disamping badan,
kedua kaki ditekuk pada lutut, dan rileks
32 Menegangkan otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi,
mengatupkan tulang rahang, dan menegakkan otot-otot rahim selama
beberapa detik, lalu lemaskan

33 Melakukan gerakan 8-10 kali


c.Latihan pernafasan
34 Memberikan sikap sama dengan latihan kontraksi dan relaksasi
35 Meletakkan tangan kiri di atas perut

36 Melakukan pernafasan diafragma : tarik nafas melalui hidung, tangan


kiri naik ke atas mengikuti dinding perut yang menjadi naik, lalu
menghembuskan melalui mulut

37 Melakukan sebanyak 8 kali denngan interval 2 menit


Minggu 26 – 30
a.Latihan pembentukan sikap
38 Memberikan sikap merangkak, kedua tangan sejajar bahun, tubuh
sejajar dengan lantai

39 Menundukkan kepala sampai terlihat ke arah vulva, mengangkat


pinggang sambil mengempiskan perut dan mengerutkan dubur
40 Menurunkan pinggang, mengangkat kepala sambil melemaskan otot
dinding – dinding perut dan otot dasar panggul

b.Latihan kontraksi dan relaksasi


41 Menganjurkan berbaring terlentang, kedua tangan di samping badan,
menekuk kedua kaki, rileks dan santai

42 Melemaskan seluruh tubuh, mengepalkan kedua tangan dan


menegangkan selama beberapa detik, lalu melemaskan kembali

43 Lakukan gerakkan sebanyak 8 kali


c.Latihan pernafasan
44 Menganjurkan sikap berbaring terlentang, kedua kaki ditekuk pada
lutut, kedua lengan di samping badan, dan melemaskan badan

45 Melakukan pernafasan dada yang dalam selama 1 menit, lalu ikuti


dengan pernafasan diafragma
46 Melakukan gerakan 8 kali dengan interval 2 menit
Minggu 31 – 34
a.Latihan pembentukkan sikap
47 Menganjurkan sikap berdiri tegak, kedua lengan di samping badan,
kedua kaki selebar bahu
48 Melakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, badan tetap lurus, lalu
tegak berdiri pelan – pelan

b.Latihan kontraksi dan relaksasi


49 Menganjurkan sikap tidur terlentang, kedua tangan disamping badan,
menekuk kedua kaki, dan melemaskan badan

50 Melakukan pernafasan dada yang dalam selama 1 menit, lalu ikuti


dengan diafragma
51 Melakukan gerakan 8 kali dengan interval 2 menit
c.Latihan pernafasan
52 Melakukan latihan pernafasan diharapkan tetap dengan frekuensi 26 –
28 x/ menit, dan lebih cepat
Minggu ke 35 sampai akan partus
a.Latihan pembentukan sikap
53 Menganjurkan sikap berbaring terlentang, kedua lengan disamping
badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks

54 Mengangkat badan dan bahu, meletakkan dagu di atas dada, melihat ke


arah vulva

55 Melakukan gerakan 8 kali dengan interval 2 menit


b.Latihan kontraksi dan relaksasi
56 Menganjurkan sikap tidur terlentang, kedua lengan disamping badan,
kedua kaki lurus, dan melemaskan seluruh tubuh

57 Melakukan pernafasan secara teratur dan berirama


58 Menegangkan seluruh otot tubuh dengan cara mengatupkan rahang,
mengerutkan dahi, menegangkan otot-otot leher, mengepalkan kedua
tangan, menegangkan bahu, menegangkan otot – otot perut, menguatkan
dubur, menegangkan kedua otot kaki, dan menahan nafas

59 Melakukan gerakan sebanyak 9 kali


c.Latihan pernafasan
60 Memberikan sikap tidur terlentang, memegang kedua lutut dengan
kedua lengan dan rileks

61 Membuka mulut sedikit, dan bernafas dalam lalu dibuang mulut


62 Melakukan latihan mengejan seperti buang air besar, setelah lelah
mengejan kembali ke posisi semula
63 Melakukan gerakkan 4 kali dengan interval 2 menit
1.Latihan penenangan dan relaksasi
64 Memberikan sikap berbaring miring ke arah punggung janin, misalnya
ke kiri : lutut kanan diletakkan di depan lutut kiri, keduanya ditekuk.
Tangan kanan ditekuk kedepan badan, sedangkan tangan kiri di
belakang badan

65 Melemaskan seluruh badan, mata dipicingkan, menghilangkan semua


suara yang menganggu
66 Melakukan latiahan selama 5 – 10 menit

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Lakukan kegiatan sesuai kemampuan ibu


2. Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan pengawasan selama melatih
3. Latihan fisik atau olahraga dapat dianjurkan, dimulai mulai kehamilan
7 bulan
4. Makan yang cukup agar tenaga selalu ada
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil
secara fisik atau mental, pada persalinan cepat aman dan spontan. Adapun
manfaat senam tersebut yaitu melatih sikap tubuh , mempersiapkan stamina
sebelum melahirkan, mengurngi ketegangan otot yang dapat menyebabkan
rasa nyeri dipinggang, mengetahui cara menahan sakit dengan bernafas dan
relaksasi.

B. Saran
Sebaiknya sebagai petugas kesehatan memberikan health education kepada
masyarakat, khususnya pada ibu hamil tentang pentingnya senam hamil dalam
memperlancar proses persalinan, serta menjaga kesehatan ibu maupun janin.
Selain itu kepada ibu hamil diharapkan melakukan senam tersebut atas
persetujuan dokter maupun instruksi untuk mencegah hal-hal yang bisa
membahayakan baik ibu yang mengandung maupun janinnya.

Anda mungkin juga menyukai