Anda di halaman 1dari 38

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PENGKAJIAN KLIEN

Tanggal Praktik : 31 Oktober 2016 – 12 November 2016

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 40 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status : Kawin
5. Agama : Islam
6. Alamat : Turi, Sleman
7. Pendidikan : SLTP
8. Pekerjaan : Petani
9. No.RM : 0033801
10. Diagnosa Medis : Skizofrenia
11. Sumber Data : Rekam medis klien, wawancara langsung dengan klien.
12. Tanggal Pengkajian : Selasa, 01 November 2016

Identitas Penanggung Jawab


1. Nama : Tn. R
2. Umur : 47 Tahun
3. Alamat : Turi, Sleman
4. Pekerjaan : Swasta
5. Hubungan : Kakak Kandung

15
B. ALASAN MASUK
1. Kurang lebih tiga hari sebelum dibawa ke rumah sakit klien marah-marah,
mengganggu tetangga, mengamuk, berantem dengan istrinya dan keluyuran keluar
rumah.
2. Klien pernah dirawat sebelumnya sebanyak 4 kali di RSJ Grhasia Pakem Yogyakarta
dengan kasus yang sama, yaitu perilaku kekerasan, kadang-kadang tidak mau minum
obat.

C. FAKTOR PRESIPITASI
1. Klien pernah dirawat 5 bulan yang lalu di RSJ Grhasia Pakem Yogyakarta sebanyak 4
kali karena tidak pernah meminum obat.
2. Selama dirumah klien sering dimarahi istrinya karena dianggap tidak bisa apa-apa dan
tidak punya uang.
3. Klien mengatakan dirumah ia pernah marah dan mengamuk karena dipaksa istri untuk
mencari uang yang banyak padahal sudah bekerja keras cari uang tetapi istri kurang
puas.

D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat mengalami gangguan jiwa:
 Ya
Klien pernah dirawat sebanyak 4 kali di RSJ Grhasia Pakem Yogyakarta sekitar 5
bulan yang lalu dengan kasus yang sama, yaitu perilaku kekerasan.

 Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
 Berhasil
 Belum berhasil
Dikatakan belum berhasil karena sampai saat ini klien masih keluar masuk RSJ dan
klien jarang untuk meminum obat.
 Tidak berhasil

16
3. Trauma:
 Pernah
 Tidak
Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik di dalam keluarga.
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
 Aniaya fisik - - - -
 Aniaya seksual - - - -
 Penolakan - - - -
 Kekerasan dalam keluarga - - - -
 Tindakan kriminal - - - -

4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:


 Ada
 Tidak
Ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
Hubungan keluarga: tiga orang sepupu
Gejala: Bingung, keluyuran sendiri, marah-marah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan hal yang tidak menyenangkan adalah sering dimarahi istri
karena tidak punya uang padahal sudah bekerja keras.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : 120/90 mmHg
2. HR : 90x/menit
3. RR : 20x/menit
4. S : 36,7 °C
5. TB : 158 cm
6. BB : 53 kg
7. Keluhan fisik:  Ya
 Tidak
Klien tidak mengalami keluhan fisik apapun.

F. PSIKOSOSIAL

17
1. Genogram Keluarga

Keterangan :
1. : Laki-laki
2. : Perempuan
3. : Klien
4. : Laki-laki meninggal
5. : Perempuan meninggal
6. ------- : Tinggal satu rumah
7. : Garis pernikahan
Jelaskan : Klien tidak mengalami masalah komunikasi dengan anggota keluarga
lainnya. Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil oleh kakak kandungnya.

18
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan suka dengan seluruh bagian tubuh yang ada pada dirinya. Klien
tidak merasa kekurangan apapun pada dirinya.
b. Identitas diri
Klien adalah seorang laki-laki, kawin, anak 1, anak kedua dari 12 bersaudara dan
klien mengatakan kalau dia bekerja sebagai petani salak dan sudah menikah.
c. Peran
Klien berperan sebagai ayah dan kepala rumah tangga mempunyai satu orang
anak perempuan dan seorang istri yang tinggal satu rumah. Di masyarakat klien
bekerja sebagai seorang petani salak.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang karena disini dia tidak bisa berbuat apa-apa
dan kangen dengan anak. Klien ingin rawat jalan saja dan tidak ingin masuk
rumah sakit lagi dan berharap ia bisa bekerja mencari uang untuk istri dan
anaknya
e. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan tetangga dirumah karena sering diomongin karena
tidak bisa apa-apa. Klien mengatakan di bangsal ia tidak bisa bekerja dan
berpenghasilan yang bisa membiayai anak dan istrinya.

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat yang berarti
Klien mengatakan orang yang sangat berarti buat dirinya adalah anak yang ada di
rumah.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti perkumpulan atau pengajian bapak-
bapak di desanya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan mengalami hambatan dalam berkomunikasi dengan istri karena
istri sering marah-marah minta uang. Saat ini tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan teman-temannya di ruangan Sadewa.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, Klien mengatakan selalu sholat dan berdoa agar cepat
pulang dan klien yakin ALLAH SWT akan tetap membantu.
b. Kegiatan Ibadah
Selama dirawat klien sudah sholat 5 waktu karena teman-temannya ada yang
mengerjakan sholat 5 waktu.

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Penampilan klien rapi, menggunakan seragam berwarna hijau sesuai dengan
ketentuan dari rumah sakit, mandi 2x sehari dan mengganti bajunya setiap pagi saja.

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoheren
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Dalam hal pembicaraan klien terlihat kooperatif dalam setiap interaksi dan selalu
menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan (koheren).
3. Aktivitas motorik
 Lesu  Tic
 Tegang  Grimace
 Gelisah  Tremor
 Agitasi  Kompulsif
Jelaskan:
Klien terlihat sehat, rileks, klien tidak menunjukkan adanya kelainan pada pergerakan
motoriknya.

4. Alam perasaan
 Sedih
 Takut
 Putus asa
 Khawatir
 Euphoria
Jelaskan:
Disaat dilakukan pengkajian, klien mengatakan klien pada saat itu merasa sedih
karena dia ingin pulang bertemu dengan anaknya dan ingin bekerja lagi.

5. Afek
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan:
Pada saat dilakukan pengkajian keperawatan, afek klien datar.

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan:
Selama berinteraksi klien menunjukkan sikap yang kooperatif, kontak mata klien
cukup, mau menatap lawan bicara terkadang juga melihat ke arah lain, klien tidak
menunjukkan sikap curiga pada saat wawancara.

7. Persepsi
Halusinasi:
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu
Jelaskan:
Klien tidak mengalami gangguan persepsi halusinasi

8. Isi pikir
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide terkait
 Pikiran magis
Waham:
 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistik
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan :
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir waham.
9. Proses pikir
 Sirkumtansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of idea
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan
Jelaskan:
Proses pikir klien baik.

10. Tingkat kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi waktu
 Disorientasi orang
 Disorientasi tempat
Jelaskan:
Pada saat dilakukan wawancara atau interaksi, kondisi klien sadar penuh atau compos
mentis. Untuk orientasi waktu, tempat, orang dan situasi juga tidak mengalami
masalah.

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan:
Klien tidak mempunyai masalah dengan daya ingatnya. Klien masih dapat mengingat
dan menceritakan kembali mengenai kejadian yang sudah dialaminya pada jangka
waktu yang telah lama maupun jangka waktu yang baru terjadi.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:
a. Pada saat dilakukan interaksi, klien fokus pada interaksi. Klien juga dapat
menjawab pertanyaan dengan sesuai yang ditanyakan.
b. Klien juga masih dapat berhitung dengan baik.

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Klien sudah mampu mengambil keputusan yang sederhana secara mandiri.

14. Daya tilik diri (insight)


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Klien merasa mengalami gangguan jiwa karena klien tidak bisa mengontrol emosinya.

H. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : Skizofrenia
2. Terapi Medis : Clozapin, THP dan Risperidone.

I. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


Mandiri Bantuan
1. Makan  
2. BAB/BAK  
3. Mandi  
4. Berpakaian/berhias  
5. Penggunaan obat  
Ya Tidak
6. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan  
Perawatan pendukung  
7. Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapian rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  
8. Aktivitas di luar rumah
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  

9. Istirahat/tidur
 Tidur siang lama: 14.00-15.00
 Tidur malam lama: 21.00-04.00
 Kegiatan sebelum/sesudah tidur: nonton tv bersama, ngobrol bersama teman-teman
sekamar.
Jelaskan:
Klien tidak memiliki masalah dengan kebutuhan istirahat/tidur. pola tidur teratur dan
kualitasnya baik, klien dapat tidur dengan nyenyak.

J. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Berbicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Menciderai diri sendiri
 Distraksi  Lainnya ......................................
 Lainnya ...................................

Jelaskan:
jika klien mengalami masalah, klien menceritakannya kepada orang lain.

K. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok:
Klien mengatakan tidak ada masalah selama dirawat di RSJ Grhasia Pakem
Yogyakarta. Klien mengatakan selalu mengikuti kegiatan yang dijadwalkan oleh
rumah sakit seperti terapi aktifitas kelompok, terapi musik, terapi gerak, dan
rehabilitasi.
b. Masalah dengan lingkungan:
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan di rumah. Klien mengatakan
sejak sakit tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat, dibangsal klien tidak ada
masalah dengan teman-temannya.
c. Masalah dengan pendidikan:
Klien tamatan SLTP namun klien mengatakan pendidikan tersebut tidak menjadikan
masalah untuk klien.
d. Masalah dengan pekerjaan:
Klien masih bekerja sebagai petani salak. Semenjak dirawat klien tidak bekerja lagi.
e. Masalah dengan perumahan:
Klien memiliki masalah dengan istrinya. Klien mengatakan ingin cepat-cepat pulang
ke rumah karena klien merasa rindu dengan anak perempuannya.
f. Masalah dengan ekonomi:
Klien tidak bisa mencari uang tambahan lagi karena klien merasa sudah bekerja keras
sebagai petani salak.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan:
Klien sudah 4x dirawat di RSJ Grhasia Pakem Yogyakarta dan yang ini sudah ke 5x di
RSJ Grhasia Pakem Yogyakarta. Hal ini dikarenakan klien tidak teratur minum obat.

L. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


 Penyakit jiwa  Faktor predisposisi
 Koping  Sistem pendukung
 Penyakit fisik  Obat-obatan

M. TAHAPAN PENANGANAN KLIEN


1. Skor kategori : 48
2. Tahapan penanganan fase : Maintenance / pemeliharaan
3. Tujuan pengobatan : Kembalinya kondisi pasien / recovery
4. Intervensi keperawatan : Penguatan dan sokongan pada respon koping adaptif
pasien dan advokasi
5. Hasil yang diharapkan : Meningkatnya fungsi dari pasien
ANALISIS DATA

Masalah
No Hari/Tanggal Data

1. Selasa, 01 DS : Resiko Perilaku Kekerasan


November 1. Keluarga Pasien mengatakan
2016 dirumah klien marah-marah,
Pukul 16.30 mengamuk, dan merusak pagar
WIB tetangga, berantem dengan
istrinya.
2. Klien mengatakan dirumah ia
pernah marah dan mengamuk
karena bertengkar dengan
istrinya

DO :
1. Ada riwayat mondok 4x di RSJ
Grhasia Pakem Yogyakarta dan
ini yang ke lima kalinya di RSJ
Grhasia Pakem Yogyakarta
dengan riwayat perilaku
kekerasan.
2. Afek Datar
3. Kontak mata cukup
4. Kooperatif
2. Selasa, 01 DS : Harga Diri Rendah
November 1. Klien mengatakan di rumah ia
2016 malu karena sering diomongin
Pukul 16.30 oleh tetangganya karena tidak
bisa apa-apa dan tidak pernah
ikut kegiatan masyarakat.
2. Klien mengatakan di wisma
sadewa ia tidak bisa bekerja
dan berpenghasilan untuk
membiayai anak
perempuannya.

DO :
1. Klien tampak sedih.
2. kontak mata klien cukup, mau
menatap lawan bicara
terkadang juga melihat ke arah
lain.
3. Klien tampak menceritakan
permasalahannya.
3 Selasa, 01 DS : Defisit Perawatan Diri
November 1. klien mengatakan mandi 2x
2016 sehari
Pukul 16.30 2. Klien mengatakan ganti baju
hanya sekali dalam sehari.
3. Klien mengatakan tidak pernah
potong kumis selama di wisma
sadewa.
4. Klien mengatakan keramas
hanya sekali dalam seminggu.
DO :
1. Kumis klien tampak panjang
2. Rambut klien tampak kasar dan
sedikit kotor.
3. Gigi klien tampak agak kotor.
4. Baju klien seragam dengan
pasien yang lain.
4 Selasa, 01 DS: Ketidakefektifan
November 1. Klien mengatakan pernah Manajemen Regimen
2016 dirawat di RSJ Grhasia Terapeutik
Pukul. 16.30 2. Klien mengatakan terakhir
dirawat di RSJ Grhasia pada
bulan Mei 2016
3. Klien mengatakan kadang lupa
untuk minum obat
DO:
1. Dari data RM pasien masuk
karena tidak mau minum obat
secara rutin.
2. Klien mau menceritakan apa
yang terjadi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Perilaku Kekerasan.


2. Harga Diri Rendah.
3. Defisit Perawatan Diri.
4. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik.
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Tindakan
1 Resiko Perilaku Kekerasan TUM: Selama perawatan di ruangan, pasien tidak SP 1:
memperlihatkan perilaku kekerasan, dengan 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat
kriteria hasil (TUK): PK.
TUK: 2. Jelaskan cara mengontrol PK : Fisik, Obat, Verbal, Spiritual.
1. Dapat membina hubungan saling percaya. 3. Latihan cara mengontrol PK secara fisik: tarik nafas dalam dan
2. Dapat mengidentifikasi penyebab tanda dan gejala, pukul bantal atau kasur.
bentuk dan akibat PK yang sering dilakukan. 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik.
3. Dapat mendemonstrasikan cara mengontrol PK
dengan cara: Fisik, minum obat, sosial verbal dan SP 2:
spiritual. 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian.
4. Dapat menyebutkan dan mendemonstrasikan cara 2. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
mencegah PK yang sesuai. guna, dosis, frekuensi, cara dan kontinuitas minum obat).
5. Dapat memelih cara mengontrol PK yang efektif 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum
dan sesuai. obat.
6. Dapat melakukan cara yang sudah dipilih untuk
mengontrol PK. SP 3:
7. Memasukkan cara yang sudah dipilih dalam 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat. Beri pujian.
kegiatan harian. 2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara yaitu:
8. Mendapat dukungan dari keluarga untuk mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
mengontrol PK. 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat
9. Dapat terlibat dalam kegiatan di ruangan. dan verbal.

SP 4:

32
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verbal. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan).
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat,
verbal dan spiritual.

SP 5:
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2, obat, verbal dan spiritual. Beri
pujian.
2. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
3. Nilai apakah perilaku kekerasan terkontrol.
2 Harga Diri Rendah TUM: Klien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai SP 1:
dengan tanggung jawab. 1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif
TUK: pasien (buat daftar kegiatan).
1. Klien dapat membina dan mempertahankan 2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
hubungan saling percaya. dari daftar kegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan saat ini.
aspek positif yang dimiliki. 3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan. saat ini untuk dilatih.
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan 4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya).
kemampuan yang dimiliki. 5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali perhari.

SP 2:
1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara melakukannya).
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: dua kegiatan

33
masing-masing dua kali perhari.

SP 3:
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan
berikan pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan ketiga (alat dan cara melakukannya).
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan tiga kegiatan,
masing-masing dua kali perhari.

SP 4:
1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga yang telah dilatih dan
berikan pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan ke empat yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan ke empat (alat dan cara melakukannya).
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: empat kegiatan
masing-masing dua kali per hari.

SP 5:
1. Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian.
2. Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak terhingga.
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4. Nilai apakah harga diri pasien meningkat.

3 Defisit Perawatan Diri TUM: Klien dapat meningkatkan motivasi dalam SP 1:

34
mempertahankan kebersihan diri. 1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan,
TUK: makan/minum, BAB/BAK.
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya. 2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
Ekspresi wajah bersahabat, klien nampak tenang, 3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
mau berjabat tangan, membalas salam, mau duduk 4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat
dekat perawat. gigi, cuci rambut, potong kuku.
2. Klien dapat mengenal pentingnya perawatan diri. 5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2
Klien dapat menyebutkan tanda kebersihan diri kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu
yaitu badan tidak bau, rambut rapi, bersih dan tidak kali per minggu).
bau, gigi bersih dan tidak bau, baju rapi tidak bau,
kuku pendek. SP 2:
3. Klien dapat melakukan kebersihan diri secara 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian.
mandiri maupun bantuan perawat, klien berusaha 2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan.
untuk memelihara kebersihan diri. 3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias muka
4. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk laki-laki.
secara mandiri. Klien selalu rapid an bersih. 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan
5. Klien mendapat dukungan keluarga dalam berdandan.
melakukan kebersihan diri. Keluarga selalu
mengingat hal-hal yang berhubungan dengan SP 3:
kebersihan diri. 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian.
2. Jelaskan cara makan dan minum yang baik.
3. Latih cara makan dan minum yang baik.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri,
berdandan dan makan minum.

SP 4:

35
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum.
Beri pujian.
2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik.
3. Latih BAB dan BAK yang baik.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri,
berdandan, makan minum dan BAB/BAK.

SP 5:
1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan diri,
berdandan, makan minum, BAB dan BAK. Beri pujian.
2. Latih kegiatan harian.
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik.
4 Ketidakefektifan Manajemen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x Teaching: Disease Process:
Regimen Terapeutik 24jam diharapkan regimen terapeutik klien dapat 1. Jelaskan tanda-tanda umum dan gejala penyakit serta penularan
menjadi lebih efektif dengan criteria hasil: penyakitnya.
Knowledge: Treatment Regimen 2. Tanyakan kepada pasien apa yang telah dia lakukan untuk
1. Mengetahui proses penyakitnya. mengelola gejala penyakitnya.
2. Mengetahui pentingnya pengobatan penyakitnya 3. Memberikan informasi kepada pasien tentang kondisi yang sesuai.
dan rasional pengobatannya. 4. Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien.
3. Mengetahui manfaat manajemen penyakitnya. 5. Memberikan keluarga atau orang-orang terdekat mengenai
Compliance Behavior informasi tentang kemajuan pasien.
1. Pasien melakukan regimen pengobatan yang 6. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
diresepkan. mencegah komplikasi di masa depan dan atau mengontrol proses
2. Memodifikasi regimen pengobatan seperti yang penyakitnya.
diarahkan oleh kesehatan professional. 7. Diskusikan terapi atau rekomendasi pengobatan.

36
3. Melakukan aktivitas hidup sehari-hari yang 8. Instruksikan pasien tentang langkah-langkah untuk mencegah/
ditentukan. meminimalkan efek samping dari pengobatan untuk penyakitnya
4. Melaporkan perubahan gejala kepada tenaga serta mencegah penularan penyakitnya kepada orang-orang di
kesehatan. sekitar.
9. Instruksikan pasien untuk melakukan pengobatannya dengan tuntas
dan melakukan latihan-latihan yang dapat mengurangi gejala
penyakitnya.

Behavior Modifications:
1. Tentukan motivasi pasien untuk melakukan perubahan perilaku
yang menunjang kesembuhan penyakitnya.
2. Mengidentifikasi perilaku yang akan diubah secara spesifik.
3. Diskusikan proses modifikasi perilaku dengan pasien atau orang
terdekat.
4. Memfasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses modifikasi yang
sesuai.

IMPELEMENTASI KEPERAWATAN

37
No. Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
1. Rabu, 02 Resiko Perilaku 1. Mengucapkan salam terapeutik. S:
November 2016 Kekerasan 2. Mengidentifikasi penyebab PK. 1. Klien mengatakan dirumah ia pernah marah dan
Pukul 08.15 WIB 3. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK. mengamuk karena bertengkar dengan istrinya.
4. Mengidentifikasi PK yang dilakukan. 2. Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol
5. Mengidentifikasi akibat PK yang telah marah dengan cara fisik: tarik nafas dalam dan
Arni
dilakukan. pukul bantal.
6. Mengajarkan cara mengontrol. 3. Klien mengatakan senang setelah melakukan tarik
7. Melatih pasien cara mengontrol PK fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal.
nafas dalam dan pukul bantal.
8. Membimbing pasien memasukkan dalam O:
jadwal kegiatan harian. 1. Ada riwayat mondok 4x di RSJ Grhasia Pakem
Yogyakarta dan ini yang ke lima di RSJ Grhasia
Pakem Yogyakarta dengan riwayat perilaku
kekerasan.
2. Afek datar dan pembicaraan keras.
3. Kontak mata cukup.
4. Kooperatif.
5. Klien bersedia mengungkapkan penyebab marah
dan apa yang dilakukan.
6. Klien mampu mendemonstrasikan cara tarik nafas
dalam dan pukul bantal.

A:
Klien mampu menceritakan mengenai penyebab,

38
tanda dan gejala, bentuk perilaku kekerasan, dan
cara mengontrol marah dengan fisik: tarik nafas
dalam dan pukul bantal dengan bimbingan.

P:
p:
1. Evaluasi cara fisik tarik nafas dalam
2. Lanjutkan cara mengontrol PK dengan obat
k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
yang telah diajarkan yaitu tarik nafas dalam dan
pukul bantal
2. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.

2. Rabu, 02 Resiko Perilaku 1. Mengucapkan salam terapeutik S:


1. Klien mengatakan sudah mempraktekkan cara
November 2016 Kekerasan 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
fisik yang diajarkan yaitu tarik nafas dalam dan
Pukul 10.00 WIB 3. Memberi pendidikan kesehatan tentang cara
pukul bantal apabila akan marah.
mengontrol marah dengan patuh minum obat
2. Klien mengatakan sudah minum obat. Obatnya
secara teratur.
Tati
ada 3 macam.
4. menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
3. Klien mengatakan lupa tentang prinsip 5 benar
kegiatan harian
minum obat yaitu benar dosis, orang, waktu,
obat, cara.
4. Klien mengatakan apabila tidak minum obat, ia
menjadi bingung, sering marah-marah.

39
O:
1. Kontak mata baik
2. Klien kooperatif
3. Klien dapat menyebutkan 5 prinsip benar
minum obat, efek samping akibat tidak minum
obat.
A:
1. Klien mampu menyebutkan manfaat obat yang
diminum dan efek samping tidak minum obat.
2. Klien belum mampu menyebutkan 5 prinsip
benar minum obat.
P:
p:
1. Evaluasi cara tarik nafas dalam dan memukul
bantal yang sudah diajarkan serta tentang patuh
minum obat.
2. Latih dengan cara verbal.
k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekan cara
yang telah diajarkan yaitu tarik nafas dalam,
memukul bantal dan patuh minum obat.
2. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.
3. Rabu, 02 Resiko perilaku 1. Mengucapkan salam terapeutik. S:
1. Klien mengatakan selalu mencoba tarik nafas,
November 2016 kekerasan 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian .
pukul bantal dan meminum obat ketika marah.
Pukul 10.20 WIB 3. Melatih pasien dengan cara verbal (3 cara yaitu:
2. Klien mengatakan marahnya agak mereda setelah
mengungkapkan, meminta, menolak dengan
menerapkan tarik nafas, pukul bantal dan

40
benar. meminum obat. Arie
4. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal 3. Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol
kegiatan harian. marah dengan cara verbal.
4. Klien mengatakan senang setelah mempraktekkan
cara verbal.

O:
1. Wajah klien tampak mulai tenang dan senang.
2. Kontak mata baik.
3. Klien kooperatif.
4. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol
marah dengan memukul bantal dan tarik nafas
dalam.
5. Klien dapat menyebutkan dan mempraktekkan cara
verbal yaitu mengungkapkan, meminta dengan baik
dan menolak dengan benar.
A:
Klien mampu menyebutkan dan mendemonstrasikan
cara mengontrol marah dengan cara verbal.

P:
p:
1. Evaluasi cara tarik nafas dalam, memukul
bantal, minum obat dan cara verbal yang telah
diajarkan.
2. Lanjutkan ajar pasien cara spiritual

k:

41
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
yang telah diajarkan yaitu tarik nafas dalam,
memukul bantal, meminum obat dan berbicara
yang baik, meminta yang baik.
2. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.

4 Rabu, 02 Resiko perilaku 1. Mengucapkan salam terapeutik S:


1. Klien mengatakan selalu mencoba tarik nafas,
November 2016 kekerasan 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pukul bantal, meminum obat ketika marah dan
Pukul 11.00 WIB 3. Melatih pasien dengan spiritual
berbicara yang baik maupun meminta dengan
4. menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
baik. Dya
2. Klien mengatakan hatinya lega setelah
mempraktekkan.
3. Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol
marah dengan cara spiritual.
4. Klien mengatakan agamanya Islam tapi jarang
sholat.
5. Klien mengatakan bisa membaca Al- Qur’an.
6. Pasien mengatakan senang dan lega setelah
mempraktekkan cara spiritual.

O:
1. Wajah klien tampak mulai tenang dan senang
2. Kontak mata baik
3. Klien kooperatif
4. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol
marah dengan memukul bantal, tarik nafas dalam,

42
meminum obat dan cara verbal.
5. Klien dapat menyebutkan dan mempraktekan cara
spiritual yaitu istighfar.

A:
Klien mampu menyebutkan dan mendemonstrasikan
cara mengontrol marah dengan spiritual.

P:
p:
1. Evaluasi cara tarik nafas dalam, memukul
bantal, meminum obat, cara verbal dan spiritual
yang telah diajarkan.
k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
yang telah diajarkan yaitu tarik nafas dalam,
memukul bantal, patuh meminum obat dan
berbicara yang baik, meminta yang baik, dan
spiritual.
2. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.

43
No. Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
1. Kamis, 03 Harga Diri 1. Mengucapkan salam terapeutik S:
November 2016 Rendah 2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek 1. Klien mengatakan dirumah ia malu karena
Pukul 08.15 WIB positif yang dimiliki klien sering diomongin oleh tetangganya karena tidak
3. Membantu menilai kemampuan dan aspek bisa apa-apa.
positif yang masih bisa dilakukan 2. Klien mengatakan di bangsal ia tidak bisa
Arni
4. Membantu pasien memiliki kemampuan dan bekerja dan berpenghasilan yang bisa
aspek positif yang akan dilatih membiayai anak dan istrinya.
5. Mengajari dan melatih kemampuan dan aspek 3. Klien mengatakan ia bisa berkebun, merapikan
positif yang sudah dipilih tempat tidur, menyapu, membaca buku dan
6. Membimbing pasien memasukkan dalam sepakbola.
jadwal kegiatan harian 4. Klien mengatakan yang masih bisa dilakukan di
RS adalah merapikan tempat tidur, menyapu
dan membaca.
5. Klien mengatakan yang pertama dilatih adalah
merapikan tempat tidur.
6. Klien mengatakan senang bisa merapikan
tempat tidur. Besok apabila pulang akan
merapikan tempat tidurnya di rumah.

O:
1. Afek Datar
2. Kontak mata cukup
3. Kooperatif
4. Klien bisa menyebutkan kemampuan aspek

44
positif yang dimiliki pasien.
5. Klien bisa menilai kemampuan aspek positif
yang dimiliki.
6. Klien bisa merapikan tempat tidur dengan baik
dan benar.

A:
1. Klien mampu menyebutkan kemampuan aspek
positif yang dimiliki pasien.
2. Klien mampu menyebutkan kemampuan aspek
positif yang masih bisa dilakukan di RS.
3. Klien dapat merapikan tempat tidur dengan baik
dan benar

P:
p:
1. Evaluasi aspek positif yang dimiliki klien
2. Latih kemampuan dan aspek positif kedua yang
dipilih.
k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan
merapikan tempat tidur.
2. Kamis, 03 Harga Diri 1. Mengucapkan salam terapeutik S:
1. Klien mengatakan perasaannya senang.
November 2016 Rendah 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Klien mengatakan dapat merapikan tempat
Pukul 10.00 WIB 3. Mengajari dan melatih kemampuan dan aspek
tidurnya dan temantemannya yang lain.
positif yang kedua yang sudah dipilih
3. Klien mengatakan mau diajari membaca buku.

45
4. Membimbing pasien memasukkan dalam 4. Klien mengatakan senang setelah mempraktekkan Tati
jadwal kegiatan harian. membaca buku.

O:
1. Wajah klien tampak mulai tenang dan agak
rileks.
2. Kontak mata dan perhatian ada.
3. Klien kooperatif.
4. Klien dapat mencontohkan membaca buku.

A:
Klien mampu mencontohkan membaca buku atau
tulisan dinding.
P:
p:
1. Evaluasi aspek positif yang dimiliki klien
2. Latih kemampuan dan aspek positif ketiga yang
dipilih.
k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan
merapikan tempat tidur dan membaca tulisan
3. Kamis, 03 Harga Diri 1. Mengucapkan salam terapeutik S:
1. Klien mengatakan perasaannya senang
November 2016 Rendah 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Klien mengatakan dapat merapikan tempat
Pukul 15.00 WIB 3. Mengajari dan melatih kemampuan dan aspek
tidurnya dan membaca tapi sayangnya tidak ada
positif yang ketiga yang sudah dipilih
buku.
4. Membimbing pasien memasukkan dalam
Arie
3. Klien mengatakan mau diajari cara berolahraga
jadwal kegiatan harian.
senam dengan benar
4. Klien mengatakan senang setelah mempraktekkan

46
berolahraga senam.
O:
1. Wajah klien tampak senang
2. Kontak mata baik
3. Klien kooperatif
4. Klien dapat mempraktekkan senam dengan
semangat
A:
Klien mampu mempraktekkan senam dengan
semangat.
P:
p:
1. Evaluasi aspek positif yang dimiliki klien
2. Latih kemampuan dan aspek positif keempat
yang dipilih.
k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan aspek
positif dan kemampuan yang telah dilatih
4 Kamis, 03 Harga Diri 1. Mengucapkan salam terapeutik S:
1. Klien mengatakan perasaannya senang.
November 2016 Rendah 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Klien mengatakan dapat merapikan tempat Dya
Pukul 16.30 WIB 3. Mengajari dan melatih kemampuan dan aspek
tidurnya, membaca tapi sayangnya tidak ada buku,
positif yang keempat yang sudah dipilih.
berolahraga yaitu senam.
4. Membimbing pasien memasukkan dalam 3. Klien mengatakan mau diajari cara menyapu
jadwal kegiatan harian. dengan benar.
4. Klien mengatakan senang setelah mempraktekkan
cara menyapu dengan benar.

O:

47
1. Wajah klien tampak senang.
2. Kontak mata baik.
3. Klien kooperatif.
4. Klien dapat mempraktekkan cara menyapu
dengan benar.
A:
Klien mampu mempraktekkan cara menyapu dengan
benar
P:
p:
1. Evaluasi aspek positif yang dimiliki klien

k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan aspek
positif dan kemampuan yang telah dilatih.

No. Hari/ Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


1 Jum’at, 04 Defisit Perawatan 1. Mengucapkan salam terapeutik S:
November 2016 Diri 2. Menidentifikasi masalah perawatan diri: 1. Klien mengatakan mandi sehari 2 kali.
Pukul 11.00 WIB kebersihan diri, berdandan, makan minum, 2. Klien mengatakan keramas hanya sekali dalam
BAB dan BAK. seminggu.
3. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri. 3. Klien mengatakan mengganti baju sehari hanya 1 Arni
4. Menjelaskan cara dan alat kebersihan diri. kali.
5. Melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi 4. Klien mengatakan tidak pernah menyisir rambut
dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, karena tidak ada sisir.
potong kuku. 5. Klien mengatakan bisa makan dan minum sendiri.
6. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk 6. Klien mengatakan bias BAB dan BAK.
latihan mandi, sikat gigi, mencuci rambut, 7. Klien mengatakan senang telah mengetahui cara
memotong kuku. yang benar menjaga kebersihan diri.

48
O:
1. Kumis klien tampak panjang
2. Rambut klien tampak kasar dan sedikit kotor.
3. Gigi klien tampak agak kotor.
4. Baju klien seragam dengan pasien yang lain.
A:
1. Klien mampu menyebutkan cara yang benat menjaga
kebersihan diri.
P:
P:
1. Evaluasi cara kebersihan diri.
2. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri.

k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
kebersihan diri.
3. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.

2. Jum’at, 04 Defisit Perawatan 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri. S:


november 2016 Diri Memberikan pujian. 1. Klien mengatakan sudah mandi sehari 2 kali.
Pukul 11.15 WIB 2. Menjelaskan cara dan alat untuk berdandan. 2. Klien mengatakan belum keramas karena tidak ada
3. Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: shampo. Tati
sisiran dan mencukur. 3. Klien mengatakan sudah mengganti baju.
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk 4. Klien belum menyisir rambut karena tidak ada sisir.
kebersihan diri dan berdandan. 5. Klien mengatakan senang telah mengetahui cara

49
berdandan yang baik.

O:
1. Kumis klien masih tampak panjang.
2. Rambut klien masih tampak kasar dan sedikit kotor.
3. Gigi klien masih tampak agak kotor.
4. Klien mampu mempraktekkan cara berdandan yang
baik
A:
1. Klien mampu menyebutkan cara yang benar menjaga
kebersihan diri dan berdandan.
P:
P:
1. Evaluasi cara kebersihan diri dan berdandan.
2. Latih cara makan dan minum yang baik.

k:
1. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
kebersihan diri dan berdandan.
2. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian.

3 Sabtu, 05 Defisit Perawatan 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri dan S:


November 2016 Diri berdandan. Member pujian. 1. Klien mengatakan sudah mempraktekkan cara
Pukul 10.00 WIB 2. Menjelaskan cara dan alat makan dan minum. kebersihan diri yang benar.
3. Melatih cara makan dan minum yang baik. 2. Klien mengatakan belum mempraktekkan cara
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk berdandan yang benar karena tidak ada sisir dan Arie
latihan kebersihan diri, berdandan dan makan pencukur kumis.

50
minum yang baik. 3. Klien mengatakan bisa makan dan minum sendiri.
4. Klien mengatakan senang telah mengetahui cara
yang benar dan baik saat makan minum.

O:
1. Klien mampu mempraktekkan cara yang baik saat
makan.
A:
1. Klien mampu menyebutkan cara kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum yang baik dan benar.
P:
P:
1. Evaluasi cara kebersihan diri, berdandan, makan
dan minum.
2. Latih cara BAB dan BAK yang baik

k:
2. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
kebersihan diri, berdandan, makan dan minum.
4. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.

4 Sabtu, 05 Defisit Perawatan 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri, S:


November 2016 Diri berdandan, makan minum. Member pujian. 1. Klien mengatakan sudah mempraktekkan cara
Pukul 10.30 WIB 2. Menjelaskan cara BAB dan BAK yang baik. kebersihan diri yang benar.
3. Melatih BAB dan BAK yang baik. 2. Klien mengatakan belum mempraktekkan cara
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk berdandan yang benar karena tidak ada sisir dan Dya
latihan kebersihan diri, berdandan, makan pencukur kumis.
minum, BAB dan BAK. 3. Klien mengatakan bisa makan dan minum sendiri.

51
4. Klien mengatakan senang telah mengetahui cara
yang benar dan baik saat BAB dan BAK.

O:
1. Klien mampu menyebutkan cara yang baik saat BAB
dan BAK.
A:
1. Klien mampu menyebutkan cara kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK yang
baik dan benar.
P:
P:
1. Evaluasi cara kebersihan diri, berdandan, makan
dan minum, BAB dan BAK.

k:
3. Anjurkan mengingat dan mempraktekkan cara
kebersihan diri, berdandan, makan dan minum,
BAB dan BAK yang baik dan benar.
5. Anjurkan memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.

52

Anda mungkin juga menyukai