Pernah membayangkan berapa banyak pahala yang bisa kita dapatkan dengan berinfaq emas dan
perak atau berjihad di jalan Allah? Mungkin bagi kita sulit untuk mengerjakan amalan tersebut,
namun ternyata ada loh amalan yang jauh lebih praktis untuk dilakukan dan bernilai lebih baik
dibanding keduanya.
‘Maukah kuberitahu kepada kalian tentang sebaik-baik amal, lebih suci di sisi Allah, akan
mengangkat derajat kalian, ia lebih baik daripada berinfak dengan emas dan perak dan lebih
baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh lalu kalian memenggal leher mereka dan
mereka memenggal leher kalian?’ Mereka menjawab: ‘Tentu.’ Beliau Saw bersabda, ‘Dzikir
kepada Allah SWT.’ –HR. Bukhari & Muslim.
Kenapa dzikir kepada Allah yang dikerjakan secara ringan lebih baik daripada amalan lain yang
cenderung berat?
Imam Ghazali menjelaskan bahwa dzikir mengharuskan adanya rasa suka dan cinta kepada Allah
Ta’ala. Maka tidak akan ada yang mengamalkannya kecuali jiwa yang dipenuhi rasa suka, dan
cinta untuk selalu mengingat dan kembali kepada-Nya.
Orang yang mencintai sesuatu akan banyak mengingatnya, dan orang yang banyak mengingat
sesuatu (meskipun pada mulanya ini adalah bentuk pembebanan) pasti akan mencintainya.
Begitu halnya dengan orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Apabila seorang Muslim sampai pada derajat suka berdikir, maka ia tidak akan melakukan
perbuatan lain selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Sesuatu yang selain Allah adalah sesuatu yang
pasti meninggalkannya saat kematian menjemput. Nah, di sinilah urgensi mengapa setiap jiwa
sangat membutuhkan amalan dzikir.
Dengan demikian, apa saja manfaat utama dari amalan yang sampai dibahas secara khusus oleh
Imam Ghazali ini?
Pertama, kebahagiaan setelah kematian
Ketika seorang Muslim meninggal dunia, maka harta, istri, anak, dan kekuasaan akan
meninggalkannya. Ya, tidak ada lagi yang bersamanya selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Saat
itulah, amalan dzikir akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi diirnya.
“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-Baqarah [2]: 152).
Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.” Orang-orang pun merasa
khawatir dengan ucapannya sehingga mereka pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?”
Tsabit menjawab, “Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.”
Dalam Hadits Qudsi juga disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan bersama hamba-Ku
selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim).
Subhanallah, bagaimana kalau Allah yang mengingat diri kita yang dhoif. Bayangkan saja,
seorang kepala desa akan sangat senang jika dirinya senantiasa diingat oleh gubernur atau
presiden. Bagaimana kalau yang mengingat kita adalah Allah Ta’ala, Rabbul ‘Alamin!
Pantas jika kemudian sahabat Nabi Shallallahu alayhi wasallam, Muadz bin Jabal berkata,
“Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga selain waktu yang mereka lewatkan tanpa
berdzikir kepada Allah Ta’ala.”
Rasulullah bersabda, “Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan
mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka
di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari).
Sementara itu hadits yang lain menyebutkan, “Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil
mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-
Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, ‘Bangkitlah, kalian telah
diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’.” (HR.
Ahmad).
Oleh karena itu, sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada umat Islam. Manfaat dzikir yang
sedemikian luar biasa bagi kehidupan dunia-akhirat kita senantiasa Allah ulang-ulang di dalam
kitab-Nya agar kita terus menerus mengamalkannya.
Dengan demikian, mari kita upayakan agar muncul rasa suka dan cinta untuk senantiasa
berdzikir kepada-Nya. Karena amalan ini sangat mudah diamalkan dengan manfaat yang sangat
luar biasa. Tidak saja menjamin kebaikan di dunia, tetapi juga memastikan kebaikan di akhirat.
Semoga Allah anugerahi kita hati yang senantiasa suka, cinta dan rindu untuk selalu berdzikir
kepada-Nya. Wallahu a’lam.*
Sumber:
1. Riyasdhus Shalihin, Al-imam An-Nawawi, Darussalam, Mesir.
2. http://m.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2014/12/17/35277/tiga-
manfaat-utama-membiasakan-dzikir-kepada-allah.html
MULAILAH DENGAN BASMALLAH
Kalau kita renungkan, setiap kita melakukan aktivitas baik dan mendapatkan kebaikan,
sejatinya Allah lah yang telah mengizinkan agar kita tidak terhalang dari kebaikan tersebut.
Maka, menyebut nama Allah ketika mengawali aktivitas, sesederhana apapun aktivitas
tersebut selama itu baik, sangat utama untuk dilakukan.
Bismiillah, seuntai kalimat mulia yang sangat mudah diucapkan, namun mendatangkan
banyak keberkahan. Dengan membaca basmallah, kita berarti meniatkan aktivitas kita
sebagai ibadah karena Allah, sehingga aktifitas apapun yang kita lakukan insyaAllah
mendapat keberkahan dan ridho-Nya. Belajar, berhias, naik kendaraan, bekerja, makan, tidur,
masuk kamar mandi, dan berbagai aktivitas lainnya.
Rasulullah SAW bersabda : “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan
“Bismillah” (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari
keberkahan Allah).” Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya nilai kebaikan membaca
basmalah setiap memulai kegiatan. Segala kegiatan yang kita lakukan bertujuan untuk
menebar kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain. Bagaimana kebaikan tersebut dapat
menjadi baik bila Allah SWT pun tidak memberkahinya?
1. Akan terlindung dari kejahatan atau pengaruh buruk, karena dengan melibatkan nama
Allah SWT kita akan berpikir apakan niat dan tindakan sudah sesuai dengan standar
kebaikan Allah SWT
2. Dengan menyebut nama Allah SWT akan menciptakan sikap yang benar dan mengarahkan
kearah kebaikan
3. Akan menerima pertolongan dan berkah dari Allah SWT dan terlindungi dari godaan
setan
Subhanallah, begitu besar pengaruh yang diberikan ketika kita membaca basmallah. Mulai
sekarang marilah kita memulai segala aktivitas yang bermanfaat dengan melibatkan Allah
SWT, dengan cara selalu mengawalinya dengan kata Bismillah agar apa yang kita kerjakan
selalu menjadi aktivitas ibadah yang bernilai dimata Allah SWT.
***
Pustaka:
http://wajahilmu.blogspot.co.id/2013/08/pentingnya-mengucap-bismillah-sebelum.html?m=1
Sholat di Awal Waktu
Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal
perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku
bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku
bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan
Allah.”(HR. Bukhari)
Dari hadist tersebut kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya shalat tepat waktu, dan tentu
saja hal tersebut sangat disukai Allah SWT.
Keutamaan shalat tepat waktu tersebut disampaikan oleh Khalifah Usman bin Affan.
Selain memiliki keutamaan tersebut, shalat tepat waktu akan memberikan manfaat lain, yaitu:
1. Disiplin ..
Banyak yang mengatakan orang Indonesia terkenal suka tidak tepat waktu. Sebagai generasi
muda, kita harus membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar. Dengan membiasakan diri untuk
selalu shalat tepat waktu, maka akan menumbuhkan sikap disiplin dalam diri kita.
Sikap disiplin ini lama-lama akan menyebar juga pada kegiatan lain, tidak hanya shalat.
Bagaimana kita bisa disiplin dalam kegiatan berat, bila hal seringan shalat saja kita malas-
malasan?
2. Memprioritaskan Allah ..
Dengan suka menunda-nunda shalat karena alasan duniawi, berarti kita menomorduakan Allah
SWT. Na’udzubillah ... Dengan selalu melakukan shalat tepat waktu, maka Allah akan menjadi
prioritas utama dalam kehidupan kita. Bagaimana doa kita didengar oleh Allah SWT bila kita
saja tidak memprioritaskan-Nya?
3. Pandai mengatur ..
Memang banyak halangan untuk melaksanakan shalat secara tepat waktu, misalnya masih di
jalan atau dikalahkan oleh rasa lapar. Bila sudah tahu penyebabnya, kita harus dapat
memanajemen waktu dan kegiatan.
Misalnya apakah memundurkan kepulangan kita, shalat di tengah perjalanan, atau memajukan
kepulangan sehingga dapat shalat tepat waktu.
4. Menggugurkan dosa ..
Siapa manusia yang tidak berdosa? Setiap manusia pasti memiliki dosa, namun dosa-dosa
tersebut dapat berguguran dengan kita selalu shalat tepat waktu. Seperti sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika menunaikan shalat dengan ikhlas karena
Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya” (HR.
Ahmad).
1. Niat ..
Niat adalah langkah awal untuk menetapkan hati agar dapat shalat tepat waktu. Dengan niat yang
kuat, maka insya Allah apapun yang menghalangi kita untuk shalat tepat waktu tidak akan
membuat kita menyerah.
2.Gunakan alarm ..
Manfaatkan fitur alarm dalam ponsel kita tidak hanya untuk bangun pagi, namun buatlah alarm
shalat. Buat alarm setiap kali waktu shalat telah tiba. Ini akan membantu kita untuk
mengingatkan diri sendiri.
3. Berdoa ..
Berdoalah kepada Allah SWT agar terlindung dari kemalasan dan rintangan.
4. Zikir ..
Sifat malas identik dengan godaan setan. Oleh karena itu perbanyaklah zikir untuk mendekatkan
diri kita kepada Allah SWT.
5. Jadwal shalat ..
Masukkan shalat sebagai jadwal dalam kegiatan kita sehingga mau tidak mau kita harus
menepatinya. Kebanyakan orang menjadikan shalat sebagai kegiatan yang diselipkan di atas
kegiatan sehari-hari.
8. Menjaga wudhu ..
Kadangkala kita malas shalat karena malas berwudhu, dengan selalu menjaga wudhu maka kita
akan lebih merasa ringan untuk melaksanakan shalat dengan segera.
Pustaka;
http://rijalmaulana.com/manfaat-keutamaan-kisah-nyata-keajaiban-sholat-tepat-waktu/