Anda di halaman 1dari 1

1. Periksa tekanan darah secara rutin.

2. Singkirkan tembakau.

3. Periksa leher Anda. Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di


leher Anda. Ini terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis
(pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang menyebabkan
tersumbatnya aliran darah.

4. Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan


pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57
persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55 tahun,
kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke.

5. Asal hijau atau oranye, santap saja. Terlalu dini menyebut beta-karoten
dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber beta-karoten)
lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.

6. Makanlah potasium. Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya


potasium sehari-hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah
sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan
tomat.

7. Kenali kandungan aspirin. Memang aspirin sering disebut bisa membantu


mencegah stroke. "Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya
bisa kurang baik," ujar Prof. Adams. Konsultasilah pada dokter.

8. Kurangi lemak. Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak.
Menjaga kadar kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke.
Makanlah lemak tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalori.

9. Jauhi alkohol. Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik
tidak usah kenal, walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam
jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak
pernah jelas ukuran minum secukupnya itu

Anda mungkin juga menyukai