Diuretik3
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga
menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan
curah jantung dan tekanan darah . Selain mekanisme tersebut, beberapa diuretik juga
menurunka.n resistensi perifer sehingga menambah efek hipotensinya. Efek ini
diduga akibat penurunan natrium di ruang interstisial dan di dalam sel otot polos
pembuluh darah yang selanjutnya menghambat influks kalsium. Hal ini terlihat jelas
pada diuretik tertentu seperti golongan tiazid yang mulai menunjukkan efek
hipotensif pada dosis kecil sebelum timbulnya diuresis yang nyata. Pada pemberian
kronik curah jantung akan kembali normal, namun efek hipotensif masih tetap ada.
Efek ini diduga akibat penurunan resistensi perifer.
GOLONGAN TIAZID
Obat golongan ini bekerja dengan menghambat transport bersama
(symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga ekskresi Na+ dan Cl
meningkat.
Tiazid dapat digunakan sebagai obat tunggal pada hipertensi ringan sampai
sedang, atau dalam kombinasi dengan antihipertensi lain bila TD tidak
berhasil diturunkan dengan diuretik saja. Tiazid jarang menyebabkan
hipotensi ortostatik dan ditoleransi dengan baik, harganya murah, dapat
diberikan satu kali sehari, dan efek antihiperetensinya bertahan pada
pemakaian jangka panjang .
Dosis boleh ditambahkan dengan jarak mingguan sesuai dengan respon pasien
Dosis maks:480mg/hari
Cara penggunaan : hati – hati pada pasien dengan asma bronkial dan ibu hamil
Antagonis Aldosteron3
Antagonis aldosteron adalah pengobatan lini kedua lain untuk hipertensi. Antagonis
aldosteron termasuk spironolactone dan eplerenon memblokir tindakan aldosteron.
Biasanya, aldosteron meningkatkan penyerapan garam dan air dalam ginjal, yang
meningkatkan volume dalam aliran darah dan meningkatkan tekanan darah. Sistem
kerja dari obat golongan ini adalah dengan menghalangi aldosteron, volume dalam
aliran darah akan turun, sehingga tekanan darah akan turun.