TINJAUAN PUSTAKA
Gas turbin adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida
untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Di dalam turbin gas
energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara
bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya.
Sebuah pusat listrik tenaga gas turbin terdiri atas beberapa komponen
utama yaitu, kompressor, ruang pembakaran dan turbin gas dengan
generator listrik. Cara kerja dari turbin gas seperti terlihat pada gambar 3.1
adalah udara masuk ke dalam kompressor melalui saluran masuk udara
(inlet). Kompressor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan
udara tersebut, sehingga temperatur udara juga. Kemudian, udara
bertekanan ini masuk ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara
bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung
dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk
13
14
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang
dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada meurunnya performa turbi
gas itu sendiri. Kerugian-kerugian yang dapat terjadi pada ketiga
komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
Perbedaan kedua tife ini adalah berdasarkan siklus fluida kerjanya. Pada
turbine gas terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke
atmosfir udara, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida
kerjanya didinginkan kembali ke dalam proses awal.
fluida kerja ini tidak bersinggungan langsung dengan gas panas dari hasil
pembakaran. Karena alasan ini turbin gas siklus tertutup dapat
digolongkan ke dalam motor pembakaran luar.
Pada umumnya siklus gas turbin dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
1. Siklus Brayton
2. Siklus Stirling
3. Siklus Ericsson
3.3.1 Siklus Brayton
Keterangan:
mf : Massa Fluida
h : Tekanan udara
Wt : Daya Turbin
Merupakan siklus mesin kalor dapat baik, yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap
(isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensitermal pada siklus
Ericsson.
3.4 Generator
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompressor. Bagian ini terdiri dari:
a. Air Inlet housing, merupakan tempat udara masuk dimana di dalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.
b. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau
partikel yang bersama udara masuk.
c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada
inlet house.
d. Main filter, merupakan penyaringan udara yang terdapat pada bagian
dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke
dalam kompressor aksial.
e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompressor.
f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur
jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
3.5.2 Compressor
penekana udara, maka udara yang mengalir makin ke dalam kompressor makin
tinggi tekanannya.
Turbin gas pembakaran dalam adalah proses kontinyu yang terjadi pada
tekanan konstan. Campuran dengan perbandingan bahan bakar udara dengan
rentang lebar akan terbakar. Suplai bahan bakar tunak dan bercampur dan terbakar
bila melalui daerah api. Api tidak menyentuh dindingnya karena distabilisasi oleh
pola aliran udara masuk yang juga mendinginkan dinding ruang bakar. Proses
pembakaran yang telah berkembang mengendalikan stabilitas api dan
memungkinkan tingkat emisi asap, karbon monoksida, hidrokarbon, dan oksia
nitrogen yang rendah. Volume ruang bakar sangat kecil untuk laju panas yang
dibebaskan, karena pembakaran berlangsung pada tekanan konstan. (Ir. Astu
Pudjanarsa, MT dan Prof. Ir. Djati Nursuhud, MSME, 2006, hal.75).
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan
fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil
pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan
mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi
sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi
panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen
berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin
gas. Komponen-komponen pada combustion adalah:
25
3.5.4 Turbin
3.5.5 Exhaust
Exchaust adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas paans sisa yang keluar dari turbin gas. Exchaust section terdiri
dari dari beberapa bagian: (1) Exchaust Fame Assembly, dan (2) Exchaust gas
keluar dari turbine gas melalui exchaust diffuser pada exchaust frame assembly,
lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa
tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exchaust area 18 thermocouple yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan
6 buah untuk temperatur trip. Adapun beberapa komponen penunjang dalam
sistem turbin gas adalah sebagai berikut.
1. Starting Equipment
27
d. Filter System
e. Valving System
f. Piping System
g. Instrumen untuk oil pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang
digunakan untuk mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi,
yaitu:
1. Main lube oil pump, merupakan pompa utama yang digerakkan
oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge
lube oil.
2. Auxilary lube oil pump, merupakan pompa lube oil yang
digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari
main pump turun.
3. Emergency lube oil pump, merupakan merupakan pompa yang
beroperasi jika kedua pompa diatas menyediakan lube oil.
5. Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara.
Udara yang dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada
section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system
adalah:
a. Off base water cooling unit
b. Lube oil cooler
c. Main cooling water pump
d. Temperatur regulation valve
e. Auxilary water pump
f. Low cooling water pressure swich
Keterangan:
31
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa daerah proteksi pada sistem
tenaga listrik dibuat bertingkat dimulai dari pembangkitan, gardu induk, saluran
32
Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri
dari komponen-komponen berikut :
2. Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran
listrik primer dari sistem yang diamankan ke relai (besaran listrik
sekunder).
4. Batere beserta alat pengisi (batere charger) sebagai sumber tenaga untuk
bekerjanya relai, peralatan bantu triping.
2. Elemen pembanding
34
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu
diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran
listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay.
3. Elemen pengukur/penentu
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada
besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau
memberikan sinyal. Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera
yang merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau
mendapat gangguan. Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah
relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan
membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya,
maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan
waktu tunda dan memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk
bekerja melepas PMT. Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus
searah atau batere.
2. Selektif
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan
dalam mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh
karena terjadinya gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang
terputus menjadi lebih kecil. Relay proteksi hanya akan bekerja selama kondisi
tidak normal atau gangguan yang terjadi didaerah pengamanannya dan tidak
akan bekerja pada kondisi normal atau pada keadaan gangguan yang terjadi
diluar daerah pengamanannya.
3. Cepat
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil
kemungkinan akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan
meluasnya akibat yang ditimbulkan oleh gangguan.
36
4. Handal
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay
proteksi tidak bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi
relay proteksi bila diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay
gagal bekerja dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pda peralatan
yang diamankan atau mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu
mengalami pemadaman yang lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya,
maka relay proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik.
5. Ekonomis
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi
mempunyai kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana
dan fleksibel.