Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUN KIMIA PERMUKAAN

Pembuatan dan Pengunaan Elektroda Pembanding Ag/AgCl

Disusun oleh :

Sekar Nurani Saptaningtyas

652016010

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018
Laporan Resmi Kimia Permukaan
Nama : Sekar Nurani Saptaningtyas
Nim : 652016010
Tanggal prak. : 7 Maret 2018
Judul : Pembuatan dan Penggunaan Elektrode Pembanding Ag/AgCl

Tujuan
1. Menentukan nilai dari pengukuran potensial setengah sel terhadap elektroda
pembanding
2. Praktikan dapat menentukan nilai dari mengukur persamaan Nernst.
3. Praktikan dapat menentukan tetapan kesetimbangan pembentukan ion kompleks Kf
4. Praktikan dapat menentukan hasil kali kelarutan Ksp.

Alat,Bahan dan Metode


Alat :

 Voltameter
 Beacker glass
 Erlenmeyer
 Pipet ukur 10 ml, 1 ml
 Spatula
 Timbangan analitik
 Labu ukur 100 ml, 50 ml
 Pillius
 Pipet tetes
 Amplas
 Serbet
 Kapas
 Kertas saring
 Tabung elektroda
 Parafilm
Bahan :

 Kawat Ag
 Kertas saring
 Lempengan Pt, Fe, Zn, Cu
 Elektroda pembanding
 Aquades
 Larutan HNO3 (p)
 Larutan HCl (p)
 Larutan NaS 2 M
 Larutan KCl jenuh
 Larutan NH3
 Larutan KCl 3%
 Larutan AgNO3 0,1 M
 Larutan ZnSO4 0,1 M
 Larutan FeSO4 0,1 M
 Larutan FeCl3 0,1 M
 Larutan MgSO4 0,1 M
 Larutan CuSO4 1 M
 Larutan CuSO4 0,1 M
 Larutan CuSO4 0,01 M
 Larutan CuSO4 0,001 M
 Larutan CuSO4 0,0001 M
 Larutan CuSO4 0,00001 M
Metode:
 Pembuatan Larutan
 5 mL KCl jenuh
1. Diambil 5 ml akuades ke dalam gelas beaker.
2. Ditambah KCl padatan berulang kali sampai padatan KCl tidak larut dalam akuades

 50 mL CuSO4.5H2O 1,0 M
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑀 = ×
𝑀𝑟 𝑉

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
1 = ×
249,5 50

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 12,48425 𝑔

1. Ditimbang sebanyak 12,48 g CuSO4.5H2O dalam gelas beaker dengan neraca analitik.
2. Dilarutkan dengan sedikit akuades.
3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, ditambah akuades sampai batas tera dan
dihomogenkan.

PENGENCERAN
o 100 ml CuSO4 0,1 M
M1 . V1 = M2 . V2
1M . V1 = 0,1 M . 100 ml
V1 = 10 ml
 Diambil 10 ml larutan CuSO4 1 M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
 Lalu ditambahkan dengan aquades sampai garis tera dan dihomogenkan

o 100 ml CuSO4 0,01 M


M1 . V1 = M2 . V2
1M . V1 = 0,01 M . 100 ml
V1 = 1 ml
 Diambil 1 ml larutan CuSO4 1 M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
 Lalu ditambahkan dengan aquades sampai garis tera dan dihomogenkan
o 100 ml CuSO4 0,001 M
M1 . V1 = M2 . V2
1M . V1 = 0,001 M . 100 ml
V1 = 0,1 ml
 Diambil 0,1 ml larutan CuSO4 1 M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
 Lalu ditambahkan dengan aquades sampai garis tera dan dihomogenkan

o 100 ml CuSO4 0,0001 M


M1 . V1 = M2 . V2
0,001M . V1 = 0,0001 M . 100 ml
V1 = 10 ml
 Diambil 10 ml larutan CuSO4 0,001 M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
 Lalu ditambahkan dengan aquades sampai garis tera dan dihomogenkan

o 100 ml CuSO4 0,00001 M


M1 . V1 = M2 . V2
0,001M . V1 = 0,00001 M . 100 ml
V1 = 1 ml
 Diambil 1 ml larutan CuSO4 0,001 M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
 Lalu ditambahkan dengan aquades sampai garis tera dan dihomogenkan

 25 mL ZnSO4.7H2O 0,1 M
𝑎 1000
𝑀 = ×
𝑀𝑟 𝑉

𝑎 1000
0,1 = ×
287,550 25

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 0,7188 𝑔

1. Ditimbang sebanyak 0,72 g ZnSO4.7H2O dalam gelas beaker dengan menggunakan


neraca analitik.
2. Dilarutkan dengan sedikit akuades.
3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml dan ditambah akuades sampai batas tera
kemudian dihomogenkan.
 50 mL FeSO4.7H2O 0,1 M
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑀 = ×
𝑀𝑟 𝑉
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
0,1 = ×
278,015 50
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 1,39 𝑔
1. Ditimbang sebanyak 1,39 g FeSO4.7H2O dalam gelas beaker dengan menggunakan
neraca analitik.
2. Dilarutkan dengan sedikit akuades.
3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan ditambah akuades sampai batas tera
kemudian dihomogenkan.

 25 mL MgSO4.7H2O 0,1 M
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑀 = ×
𝑀𝑟 𝑉
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
0,1 = ×
246,475 25
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 0, 6161 𝑔
1. Ditimbang sebanyak 0,6161g MgSO4.7H2O dalam gelas beaker dengan menggunakan
neraca analitik.
2. Dilarutkan dengan sedikit akuades.
3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan ditambah akuades sampai batas tera
kemudian dihomogenkan.

 50 mL FeCl3.6H2O 0,1 M
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑀 = ×
𝑀𝑟 𝑉
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
0,1 = ×
270,9 50
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 1,35
1. Ditimbang sebanyak 1,35 g MgSO4.7H2O dalam gelas beaker dengan menggunakan
neraca analitik.
2. Dilarutkan dengan sedikit akuades.
3. Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan ditambah akuades sampai batas tera
kemudian dihomogenkan.
 Larutan Untuk Percobaan A
Campuran 1:1:1 H2O, HNO3 dan HCl pekat.
1. Diambil 1 ml H2O, HNO3 dan HCl pekat.
2. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Larutan diaduk dengan baik hingga benar-benar tercampur.

 Percobaan A
 Pembuatan Elektroda Pembanding Ag/AgCl
1. Dibuat satu ujung kawat Ag dengan panjang 13 cm dan diameter 0,1 cm
2. Dicelupkan sampai ± 3 cm dalam campuran 1:1:1 dari H2O, HNO3 dan HCl pekat dan
diaduk ± 10 detik.
3. Dengan proses ini lapisan AgCl terbentuk, kemudian elektrodanya langsung dibilas
dengan baik mengunakan air.
 Pembuatan tabung elektroda
1. Dimasukkan sumbat kecil dari kapas pada tabung elektrode sampai ujungnya hampir
tertutup dan dibasahi dengan larutan KCl jenuh.
2. Ditambahakan 2 tetes AgNO3 0,1 M kedalam larutan KCl jenuh dan diaduk hingga
homogen.
3. Diambil secukupnya lautan KCl jenuh yang telah ditambahkan AgNO3 untuk mengisi
tabung elektroda hingga penuh.
4. Dipasang kawat Ag di dalam tabung elektroda dengan ujung yang dilapisi AgCl ± 0,5
cm diatas sumbat kapas dan digunakan penutup parafilm untuk menutupi bagian atas
tabung elektroda.
5. Penutup harus kedap udara sehingga tidak ada larutan yang menetes dari tabung
elektrode.
6. Dikalibrasi elektroda yang dibuat dengan elektroda kolomel (dengan menggunakan
KCl 3%)
 Percobaan B (Pengukuran potensial setengah sel terhadap elektrode pembanding)
 Dibuat setengah sel berikut:
- Zn(s)/ZnSO4(aq)
- Fe(s)/FeSO4(aq)
- Fe(s)/FeCl3(aq)
- Pt(s)/FeSO4(aq), FeCl3(aq)
- Fe(s)/FeSO4(aq), FeCl3(aq)
- Mg(s)/MgSO4(aq)
 Pita atau kawat logam diamplas dengan baik.
 Percobaan C (Pemeriksaan penyimpangan terhadap sifat ideal)
1. Dibuat setengah sel Cu/CuSO4 dengan konsentrasi CuSO4 yang bervariasi dengan faktor
pengenceran 1,0 M sampai 1,0x10-5 M.
2. Diukur potensial elektroda Cu terhadap elektroda pembanding.
 Percobaan D (Penentuan tetapan kesetimbangan pembentukan ion kompleks [Kf])
1. Dimasukkan ke dalam gelas piala 100 mL : 50 mL CuSO4(aq) 0,010 M dan 5,0 mL NH3(aq)
6,0 M, diaduk dengan baik.
2. Dibuat setengah sel dengan menggunakan elektroda Cu.
3. Diamati apa saja yang terjadi dalam larutan dan diperiksa elektroda Ciu sesudah
pemakaian.
 Percobaan E (Penentuan tetapan hasil kali kelarutan [Ksp])
1. Dikeluarkan elektroda pembanding dari sel yang dipakai untuk percobaan D.
2. Dimasukkan 5,0 ml Na2S 2,0 M ke dalam setengah sel ini dan diaduk dengan baik.
3. Diukur beberapa saat sampai kesetimbangan tercapai.
4. Diukur potensial Cu terhadap eleketroda pembanding.
5. Diamati apa saja yang terjadi dalam larutan dan diperiksa elektroda Cu sesudah
pemakaian.
Hasil Pengamatan
Percobaan A
Kawat Ag terlapisi AgCl warna menjadi hitam.

Percobaan B
Table potensial setengah sel
Setengah sel Eo (mV)
Zn (s) / ZnSO4 (aq) -0,7826
Fe (s) / FeSO4 (aq) -0,6832
Fe (s) / FeCl3 (aq) -0,6280
Pt (s) / FeSO4 (aq), FeCl3 (aq) -0,2969
Fe (s) / FeSO4 (aq), FeCl3 (aq) -0,6442
Mg (s) / MgSO4 (aq) -1,6448

Percobaan c
Table Potensial Setengah Sel Cu/CuSO4
[Cu/CuSO4] (M) Eo (mV)
1,0 0,1903
1,0 x 10-1 0,1174
1,0 x 10-2 0,0326
1,0 x 10-3 0,0296
1,0 x 10-4 0,0252
1,0 x 10-5 0,0235

Percobaan D
Table Kesetimbangan Pembentukan Ion Kompleks
Eo Perubahan pada
Larutan elektrolit Perubahan pada larutan
(mV) elektroda
50 ml CuSO4 + 5 ml -0,3459 Biru bening (awal) -0.0326
NH3 6 M Biru tua (ahkir) -0,3459
Percobaan E
Table ksp
Perubahan pada Perubahan pada
Larutan elektrolit Eo (mV)
larutan elektroda
Larutan D + 5 ml NaS -0,9874 Biru tua (awal ) -0,3459
2M Hijau kehitaman (ahkir) -0,9827

Kalibrasi
Larutan elektrolit Eo (mV)
KCl 3% 0,0823

Jawab Pertanyaan
Percobaan A
1. Perbandingan nilai potensial elektrode pembanding yang diketahui dengan nilai yang
diukur :
Nilai yang diketahui : AgCl + e- → Ag+ + Cl- Eº = +0,22 V
Nilai yang diukur : AgCl + e- → Ag+ + Cl- Eº = -0,0823 V
Dari nilai yang didapat diatas, terdapat selisih 0,1377 V. Selisih yang didapat dari
keduanya cukup besar, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
voltmeter yang digunakan dalam praktikum belum di kalibrasi, pembuatan elektrode
pembanding Ag/AgCl dimana bahan pembuatnya tidak sesuai sehingga dapat
menyebabkan potensial elektrode sel akan berubah dan larutan KCL didalam tabung
elektrode mengalir keluar dari tabung sehingga konsentrasi larutan yang diukur tidak
tepat.
Percobaan B
2. Jika mungkin :
a. Nilai teoritis dari potensial elektrode semua setengah sel terhadap elektrode
pembanding

a) Zn(s) │ Zn2+(aq) ║ Cl-(s), AgCl(s) │Ag(s)

Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- Eº= -0,76 V


2AgCl(s) + 2e- → 2Ag(s) + 2Cl-(aq) Eº= +0,22 V
Zn + 2AgCl(s) → Zn2+ + 2Ag(s) + 2Cl-(aq) Eº= -0,98 V
Hasil percobaan = - 0,7826 V
b) Fe(s) │Fe2+(aq) ║Cl-(aq), AgCl(s) │Ag(s)

Fe(s) → Fe2+(aq) +2e- Eº= +0,44 V


2AgCl(s) + 2e- → 2Ag(s) + 2Cl-(aq) Eº= +0,22 V
Fe(s) + 2AgCl(s) → Fe2+(aq) + 2Ag(s) + 2Cl-(aq) Eº= +0,66 V
Hasil percobaan = -0,6832 V
c) Fe(s) │Fe3+(aq) ║Cl-(aq), AgCl(s) │Ag(s)

Fe(s) → Fe3+(aq) +3e- Eº= +0,04 V


3AgCl(s) + 3e- → 3Ag(s) + 3Cl-(aq) Eº= +0,22 V
Fe(s) + 3AgCl(s) → Fe3+(aq)+3Ag(s) + 3Cl-(aq) Eº= +0,26 V
Hasil percobaan = -0,6280 V
d) Fe(s) │ Fe2+(aq), Fe3+(aq) ║ Cl-(aq), AgCl(s) │Ag(s)

Fe(s) → Fe2+(aq) +2e- Eº= +0,44 V


Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e- Eº= -0,77 V
3AgCl(s) + 3e- → 3Ag(s) +3Cl-(aq) Eº= +0,22 V

Fe(s) + 3AgCl(s) → Fe3+(aq) + 3Ag(s) +3Cl-(aq) Eº= -0,11 V

Hasil percobaan = -0,6442 V

e) Pt(s) │ Fe2+(aq), Fe3+(aq) ║ Cl-(aq), AgCl(s) │Ag(s)

Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e- Eº= -0,77 V


AgCl(s) + e- → Ag(s) +Cl-(aq) Eº= +0,22 V
Fe2+(aq) + AgCl(s) → Fe3+(aq) + Ag(s) +Cl-(aq) Eº= -0,55 V
Hasil percobaan = -0,2969 V
f) Mg(s) │Mg2+(aq) ║Cl-(aq), AgCl(s) │Ag(s)
Mg(s) → Mg2+(aq) +2e- Eº= +2,36 V
2AgCl(s) + 2e- → 2Ag(s) + 2Cl-(aq) Eº= +0,22 V
Mg(s) + 2AgCl(s) → Mg2+(aq) + 2Ag(s) + 2Cl-(aq) Eº= +2,58 V
Hasil percobaan = -1,6448 V

b. Perbandingan hasil yang ditemukan pada percobaan B dengan nilai yang


dihitung / nilai teoritis.

a) Zn(s)/ZnSO4(aq). Selisih antara nilai teoritis dengan hasil percobaan


sebesar 0,1974 V. Selisih yang didapat cukup besar tetapi selisih tersebut
dapat mempengaruhi dalam perhitungan nantinya. Perbedaan ini dapat
terjadi karena ketidaktelitian dalam pembuatan larutan ZnSO4 sehingga
konsentrasi yang digunakan untuk percobaan menjadi tidak tepat.
b) Fe(s)/FeSO4(aq), antara nilai teoritis dengan hasil percobaan terdapat
perbedaan 0,0232V. Selisih yang didapat tidak terlalu besar,namun
selisih tersebut dapat mempengaruhi dalam perhitungan nantinya.
Perbedaan ini dapat terjadi karena ketidaktelitian dalam pembuatan
larutan FeSO4 sehingga konsentrasi yang digunakan untuk percobaan
menjadi tidak tepat.
c) Fe(s)/FeCl3(aq), antara nilai teoritis dengan hasil percobaan terdapat
perbedaan 0,368 V. Selisih yang didapat cukup besar sehingga dapat
mempengaruhi dalam perhitungan nantinya. Perbedaan ini dapat terjadi
karena ketidaktelitian dalam pembuatan larutan FeCl3 sehingga
konsentrasi yang digunakan untuk percobaan menjadi tidak tepat.
d) Fe(s)/FeSO4(aq), FeCl3(aq), antara nilai teoritis dengan hasil percobaan
terdapat perbedaan 0,5342 V. Selisih yang didapat cukup besar sehimgga
dapat mempengaruhi dalam perhitungan nantinya. Perbedaan ini dapat
terjadi karena ketidaktelitian dalam pembuatan larutan FeSO4 dan FeCl3
sehingga konsentrasi yang digunakan untuk percobaan menjadi tidak
tepat.
e) Pt(s)/FeSO4(aq), FeCl3(aq), antara nilai teoritis dengan hasil percobaan
terdapat perbedaan 0,2531V. Selisih yang didapat tidak terlalu besar
tetapi selisih tersebut dapat mempengaruhi dalam perhitungan nantinya.
Perbedaan ini bisa terjadi karena ketidaktelitian dalam pembuatan larutan
FeSO4 dan FeCl3 sehingga konsentrasi yang digunakan untuk percobaan
menjadi tidak tepat
f) Mg(s)/MgSO4(aq), antara nilai teoritis dengan hasil percobaan terdapat
perbedaan 0,9352 V. Perbedaan ini sangat besar dibandingkan dengan
yang lain Perbedaan ini bisa terjadi karena ketidaktelitian dalam
pembuatan larutan MgSO4 sehingga konsentrasi yang digunakan untuk
percobaan menjadi tidak tepat.
Dari hasil data diatas dapat ditunjukkan bahwa nilai potensial sel setiap
larutan memiliki selisih bervariasi, sebagian memiliki selisih yang tidak
terlalu besar kecuali pada percobaan [Mg(s)/MgSO4(aq)] yang memiliki
selisih besar. Selisih ini bisa disebabkan karena logam yang digunakan dalam
percobaan kurang bersih atau berkarat, kesalahan dalam membuat larutan,
pada larutan d dan e sebagian larutan elektrolit telah teroksidasi sehingga
larutan memiliki potensial elektroda yang berbeda, larutan terkontaminasi
oleh KCL jenuh.
Percobaan C
3.
a. Gambar grafik dari potensial elektrode Cu sebagai fungsi log [Cu2+]:
Eº ½ reaksi elektrode
log [Cu2+] Eº (V) Eº (V)
pembanding
-5 -0,0235 +0,197 0,2205
-4 -0,0252 +0,197 0,2222
-3 -0,0296 +0,197 0,2266
-2 -0,0326 +0,197 0,2296
-1 -0,1174 +0,197 0,3144
0 -0,1903 +0,197 0,3873
Potensial elektrode Cu sebagai fungsi log [Cu2+]
0.45
y = 0.0318x + 0.3463
R² = 0.7407 0,0.4
0.3873
0.35
-1, 0.3144 0.3
0.25
-5, 0.2205 -4, 0.2222 -3, 0.2266 -2, 0.2296
0.2
0.15
0.1
0.05
0
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0

b. Tentukan dari grafik (1) nilai untuk p dan q [persamaan 1],(2) ralat dalam
nilai ini!
E = p log  [Cu2+] + q
o Nilai p = kemiringan garis
y 0,1873
tg = = = - 0,03746
x 5
p = - 0,03746

*Ralat mutlak:
F a b
 
F a b
F 0,01 0,01
 
 0,03746 0,1873  5
F
 0,0514  = 0,002 V
 0,03746
Ralat mutlak  = (    ) = (-0,03746 0,002) V
*Ralat nisbi:
0,01
= = 0,0534
0,1873
0,01
= = -0,002
5
a
F (1  (   ).100%)
b
=
0,1873
1  (0,0534  0,002).100%
5
= - 0,03746 (1  5,14%)
= (-0,03746  0,001925) V
Ralat nilai p = (-0,03746 0,001925) V
o Nilai q = perpotongan kurva dengan sumbu y
q = 0,1873 V = 187,3 mV
Ralat nilai q = (0,1873  0,0010) V
c. Bandingkan grafik yang digambarkan dengan grafik yang diramalkan dalam
jawaban pertanyaan no.4 beri komentar!
Perbandingan grafik yang digambar sudah mennyerupai dengan grafik yang
diramalkan, karena pada grafik yang digambarkan hampir mendekati liner
walaupun masih ada beberapa nilai yang tidak sama. Hal ini disebabkan oleh
pembuatan larutan yang kurang tepat dan alat yang digunakan belum
dikalibrasi.
d. Menentukan nilai untuk potensial elektroda baku Eo dari setengah sel
Cu/Cu2+ , ralat dalam nilai ini dan bandingkan nilai Eo dengan Eo dari
literature.
Nilai Eº dari ½ sel Cu/ Cu2+ :
Eº = q
Eº = 0,1873 V
Ralat nilai Eº = (0,1873  0,0010) V
Perbandingan nilai Eo perhitungan dengan Eo dari literature memiliki selisih
yang tidak jauh berbeda, dengan nilai pada literaur sebesar +0,34. Perbedaan
ini bisa terjadi karena ketidaktelitian saat pembuatan larutan Cu/CuSO4
sehingga konsentrasi yang diperoleh pun berbeda.
4. Berdasarkan bentuk grafik yang ditentukan :
a. Apakah koreksi perlu dibuat dalam perhitungan, karena larutan Cu2+ tidak
bersifat ideal?
Koreksi perlu dilakukan dalam perhitungan dikarenakan larutan Cu2+ yang
digunakan tidak stabil. Dan disamping itu, dalam grafik terlihat adanya
penyimpangan yang cukup besar dari garis liniernya. Jika kita lihat
berdasarkan teori, bila 0  1 maka a log  0 sehingga gradien grafik yang
didapat semakin kecil karena nilai log mengarah ke nilai negatif, padahal Eº
dan [Cu2+] berbanding terbalik.
b. Nilai koefisien aktivitas rata-rata yang ditemukan dalam tabel
[CuSO4]/molaritas 0,100 1,0000
γ± 0,150 0,0435
Bandingkan nilai ini dengan hasil percobaan:
Eº = p log  [Cu2+] + q
0,1873= - 0,03746 log  [0,1] +0,1415
0,0458= - 0,03746 log  0,1
0,0458 = - 0,03746log 
0,0458
log = = -1,223
 0,03746
 = 0,0598
Terdapat selisih yang sedikit beda antara nilai yang dihitung dengan nilai pada
literature (γ = 0,150).
Eº = p log  [Cu2+] + q
0,1873= - 0,03746 log  [0,1] + 0,1873
0 = - 0,03746 log  0,1
0 = - 0,03746log 
0
log = =0
- 0,03746
=1
Terdapat perbedaan yang cukup jauh antara nilai hasil perhitungan dengan nilai
yang ada pada literature (γ = 0,0435).
Percobaan D
5. Berdasarkan hasil percobaan D
a. Hitunglah nilai [Cu2+]. Gunakan hasil dari percobaan C, anggaplah γ=1

Eº = p log  + p log [Cu2+] + q ; karena log 1 = 0 maka :


Eº = p log [Cu2+] + q
-0,3459 = -0,03746 log  [Cu2+] + 0,1873
-0,5332 = - 0,03746 log[Cu2+]
log [Cu2+] = 14,234
[Cu2+] = 1,7134 x 1014 M

b. Hitunglah [NH3] dan [Cu(NH3)42+]. Perhatikan keadaan awal dan reaksi yang
terjadi!
mol Cu2+ dalam keadaan setimbang = 0,01 M  25 ml = 0,25 mmol
mol awal Cu2+= 0,01 M x 50 ml = 0,50 mmol
mol NH3 = 6 M x 5 ml = 30 mmol

Cu2+ + 4NH3 → Cu(NH3)42+


awal : 0,50 30
reaksi: -0,25 -1 0,25
setimbang : 0,25 29 0,25
29
[NH3] = = 0,5272 M
55
0,25
[Cu2+] = = 4,545 .10-3 M
55
0,25
[Cu(NH3)4]2+ = = 4,545 .10-3 M
55

c. Hitunglah nilai Kf!


2
[Cu( NH 3 ) 4 ] 4,545 .10 -3
Kf =  = 1,8968
[Cu 2  ][ NH 3 ]4 (4,545 .10 -3 )  (0,5272 )

d. Perkirakan ralat dalam nilai Kf!


Ralat dalam nilai Kf : (1,8968  0,0002)

e. Bandingkan nilai Kf dengan nilai pada literature pada suhu 25oC, Kf = 6,7 x 1012.
Beri komentar!
Dari nilai yang didapat hasil perhitungan, terdapat perbedaan cukup jauh
terhadap literatur. Hal ini dapat terjadi karena pengukuran potensial yang kurang
teliti, pembuatan larutan yang tidak teliti serta konsentrasi dari elektrode yang
kurang tepat.
Percobaan E
6. Berdasarkan hasil dari percobaan C
a. Hitunglah nilai [Cu2+] dalam larutan jenuh CuS!
Cu2+ + 4NH3 ↔Cu(NH3)42+
Cu2+ + S2- ↔CuS ↓
2Cu2+ + S2- + 4NH3 ↔ CuS + Cu(NH3)42+
E = Eºsel Cu + Eº ½ reaksi AgCl pembanding
= - 0,9827 V + 0,197V = -0,9153V
E= p log γ [Cu2+] + q
E = p log  + p log [Cu2+] + q
-0,9827 V = - 0,03746 log  [Cu2+] + 0,1873
-1,17 = - 0,03746 log  [Cu2+]
log [Cu2+] = 31,23
[Cu2+] = 1,71 .1031 M
b. [Cu2+] = 0,26 M
dalam 1 liter terdapat 1,71 .1031 mol Cu2+
berarti dalam 1 liter terdapat 1,71 .1031 x 6,02.1023 = 1,03 × 1055 ion Cu2+
c. Cu(NH3)42++ S2- ↔ CuS  + 4NH3
Cu2+ + S2- ↔ CuS 
d. Ksp = [Cu2+] . [S2-] [S2-] = 0,16 M
= 1,03 x1055 x 0,16
= 1,648× 1054
Dari hasil peerhitungan yang didapat, perbedaan nilai literatur dengan nilai perhitungan
cukup besar. Hal ini disebabkan karena saat pembuatan elektrode berbeda dengan literature
sehingga nilai yang didapatpun berbeda dan ketidaktelitian dalam pembuatan larutan.
Pembahasan
Dalam praktikum ini terdapat 5 percobaan yang akan dilakukan. Yang pertama
pembuatan elektroda pembanding Ag/AgCl, yang kedua pengukuran potensial setengah sel
terhadap elektroda pembanding, yang ketiga pemeriksaan penyimpangan terhadap sifat
ideal, yang keempat penentuan tetapan keseimbangan pembentuk ion kompleks (Kf), dan
yang terakhir adalah penentuan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).

Pada praktikum elektroda pembanding ini adanya beberapa tahap, dimana pada
dasarnya elektroda pembanding harus diketahui potensialnya secara pasti dan tidak berubah
selama digunakan. Pada praktikum ini digunakan elektroda pembanding Ag/AgCl.
Elektroda Ag/AgCl merupakan elektroda yang terdiri dari logam perak yang dilapisi dengan
perak klorida, larutan KCl, dan membran (Robinson, 2005). Oleh karena itu yang pertama
adalah membuat elektroda pembanding Ag/AgCl.

Setengah reaksi untuk elektrode pembanding Ag/AgCl adalah:

AgCl(s) + e  Ag+(aq) + Cl-(aq jenuh) E = + 0,22 mV (Anonim, 2017)

Pada percobaan yang pertama yang akan dilakukan adalah membuat elektroda
pembanding Ag/AgCl. Elektroda pembanding ini diletakkan dalam tabung elektrode.
Tabung elektrode ini berupa satu ujung pipa gelas natrium dengan panjang 10 cm dan
diameternya 0,6 cm. Dalam tabung dimasukkan sumbat kecil (kapas) sampai ujung tabung
hampir tertutup (pastikan kecepatan tetesan 1 tetes/detik) dan dibasahi dengan larutan KCl
jenuh. Kemudian dimasukkan kertas saring yang sudah dibasahi dengan KCl jenuh ditengah
kawat diatas tabung elektrode.Larutan KCl dimasukan kedalam tabung elektroda dan bagian
atas ditutup dengan parafin sampai larutan KCl tersebut tidak menetes lagi. Saat ditutup
dengan parafin tabung elektrode akan kedap udara sehingga elektrode tidak mudah
kehilangan larutan, karena jika elektrode bocor maka larutan yang akan diukur akan
terkontaminasi.

Pada percobaaan yang kedua akan dilakukan pengukuran potensial setengah sel
terhadap elektroda pembanding. Logam yang digunakan adalah Cu,Mg,Pt,Fe dan Zn.
Larutan yang digunakan adalah larutan ZnSO4 0,1 M, larutan FeSO4 0,1 M, larutan FeCl3
0,1 M, larutan MgSO4 0,1 M dan larutan CuSO4 1 M. Sebelum dilakukan pengukuran,
logam-logam diamplas terlebih dahulu hingga bersih dari karat. Dari hasil pengukuran
didapat, potensial setengah sel dari Pt (s) / FeSO4 (aq), FeCl3 (aq) mendapat nilai negatif
yaitu sebesar -0,2969,tetapi seharusnya Pt mempunyai E° bernilai positif dikarenakan. Pt (s)
/ FeSO4 (aq), FeCl3 (aq) memiliki oksidator yang kuat dan nilai Eo sel pada Pt menunjukkan
positif karena elektroda Pt merupakan elektroda lemah dengan reaksi yang tidak berjalan
secara spontan. Hasil dari setengah sel yang lain didapatkan data semua E o sel negatif. Nilai
Eo sel yang negatif menunjukkan bahwa sifat oksidatornya semakin lemah. Pada hasil
pengamatan, nilai Eo sel yang paling negative adalah Zn, karena itu Zn merupakan reduktor
yang kuat dengan sifat oksidatornya yang lemah dibandingkan elektrode Fe dan Mg.
Pada percobaan ketiga dibuat larutan CuSO4 dengan berbagai macam konsentrasi
yaitu konsentrasi1 M; 0,1 M ; 0,01 M ; 0,001 M ; 0,0001 M dan 0,00001 M. Dari hasil yang
didapat, nilai Eo sel paling besar terdapat pada konsentrasi 1 M dan yang paling kecil pada
konsentrasi 0,00001 M. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa konsentasi suatu larutan
dapat mempengaruhi nilai Eo sel.
Pada percobaan yang keempat yaitu penentuan tetapan kesetimbangan pembentuk
ion kompleks (Kf) larutan yang digunakan adalah 50 mL CuSO4 0,01 M dan 5 mL NH3 6 M
dan menggunakan logam Cu. Nilai Eo sel yang didapat sebesar -0,3459 V terjadi perbedaan
yang cukup signifikan antara setelah ditambah NH3 dan sebelum penambahan.

Pada percobaan kelima digunakan elektroda Cu, sedangkan larutan yang digunakan
adalah larutan pada percobaan D ditambah dengan 5 ml larutan NaS 2M. Saat penambahan
5 ml NaS 2 M, larutan yang tadinya berwarna biru tua berubah mejadi hujau kehitaman.
Nilai potensial sel yang didapatkan sebesar -0.9827. Setelah dilakukan pengukuran,
elektroda Cu berubah warna dari coklat keemasan menjadi hitam.

Kesimpulan
1. Nilai dari pengukuran potensial setengah sel terhadap elektroda pembanding

Setengah sel Eo (mV)


Zn (s) / ZnSO4 (aq) -0,7826
Fe (s) / FeSO4 (aq) -0,6832
Fe (s) / FeCl3 (aq) -0,6280
Pt (s) / FeSO4 (aq), FeCl3 (aq) -0,2969
Fe (s) / FeSO4 (aq), FeCl3 (aq) -0,6442
Mg (s) / MgSO4 (aq) -1,6448

2. Nilai p dari persamaan Nernst sebesar -0,03746 V dan nilai q sebesar 0,1873 V
3. Nilai tetapan kesetimbangan pembentukan ion kompleks (Kf) sebesar 1,8968
4. Nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) sebesar 1,648× 1054

Daftar Pustaka
Anonim, 2017. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Permukaan. Universitas Kristen Satya
Wacana. Salatiga

Robinson, J.W. 2005. Undergraduate Instrumental Analysis. Marcel Dekker. New York.

Lampiran
1. Laporan sementara
2. Foto praktikum
Lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai