Anda di halaman 1dari 8

LEMAK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Lemak adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik non polar. Lemak termasuk ester yang tersusun atas asam lemak dan gliserol, dimana
ketiga radikal hidroksil dari gliserol diganti dengan gugus ester. Istilah fat (lemak) biasanya
digunakan untuk trigliserida yang berbentuk padat atau lebih tepatnya semi padat pada suhu
kamar, sedangkan istilah minyak (oil) digunakan untuk trigliserida yang pada suhu kamar
berbentuk cair. Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, diantaranya menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak (1 gram lemak
menghasilkan 39,06 kjoule 9,3 kcal),
Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen structural pada membrane sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel, menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar
sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu, menjadi suspensi
bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis, dan berfungsi sebagai
penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang
kurang bersahabat. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan
komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel. Lemak dapat dianalisis dengan
berbagai metode. Beberapa metode alanisis lemak diantaranya, yaitu metode Soxhlet, metode
Goldgish, dan metode Babcoock. Percobaan penetapan kadar lemak pada praktikum
dilakukan dengan metode Soxhlet. Hal ini dilakukan karena metode Soxhlet lebih sesuai
digunakan untuk menganalisa sampel dalam wujud padat seperti pada sampel yang
digunakan, sedangkan metode Babcock lebih sesuai untuk analisis lemak berwujud cair
comtoh susu murni

1.2 Tujuan Praktikum


1. Menyusun rangkaianalat analisa lemak metode Soxhlet dan mengoperasikannya.
2. Melakukan analisis kadar lemak dengan metode analisa Soxhlet dalam biji alpukat.
3. Melakukan analisis kadar air biji alpukat.
4. Melakukan analisis kadar abu biji alpukat

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mahasiswa mampu menyusun rangkaian alat analisa lemak dan mengoperasikannya.
2. Mahasiswa mampu melakukan analisis kadar lemak dengan metode Soxhlet, dalam biji
alpukat.
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kadar air dalam biji alpukat
4. Mahasiswa mampu melakukan analisis kadar abu dalam biji alpukaat
LEMAK

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lemak
Lemak adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik non polar. Lemak termasuk ester yang tersusun atas asam lemak dan gliserol, dimana
ketiga radikal hidroksil dari gliserol diganti dengan gugus ester.
Istilah fat (lemak) biasanya digunakan untuk trigliserida yang berbentuk padat atau lebih
tepatnya semi padat pada suhu kamar, sedang istilah minyak (oil) digunakan untuk
trigliserida yang pada suhu kamar berbentuk cair.

2.2 Komponen-komponenlemak :
a. Gliserol
Seringdisebutgliserinataupropantial 1,2,3adalahbermartabattiga yang strukturnyaadalah
H2 C OH

H C OH

H2 C OH

Sifatfisisnyayaituberbentukkristal, rasa manis, tidakberwarna,


dalamkeadaanmurnibersifathigroskopis,
netralterhadaplakmus.Tidaklarutdalambenzenedankarbondisulfida.
b. Asamlemak
Yaituasamkarboksilat yang rantainyalurusdanradikalkarboksilatnyaterletak di ujungrantai.
Asamlemakpenyusunutamanyaadalah :
1. Asamstearat (C17H35COOH)
2. Asamoleat (C17H33COOH)
3. Asamlinoleat (C17H31COOH)

2.3 Rumus umum Lemak :


O

H2C O C R1
O
HC O C R2
O
H2C O C R3

Ada berbagai cara untuk mengambil minyak atau lemak dari tumbuh-tumbuhan atau jaringan
hewan. Cara tersebut antara lain :
LEMAK

 Cara Pressing (penekanan)


Pengepresan mekanik merupakan suatu cara untuk mengekstraksi minyak atau lemak,
terutama untuk bahan-bahan yang berasala dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk
memisahkan minyak atau lemak dari bahan-bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70
persen). Pada pengepresan mekanik ini diperlakukan pendahuluan sebelum minyak
atau lemak dpisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan tesebut mencakup
pembuatan serpih, perajangan serta pemanasan.
 Cara Extraction (menggunakan solvent)
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan
cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur
secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau
tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, seringkali
ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling
ekonomis. Ada berbagai jenis solvent yang dapat digunakan sebagai bahan pengekstrak
lemak, diantaranya adalah n-hexana dan diethil eter.

2.4 Kegunaan Lemak


1. Untuk obat-obatan
2. Untuk minyak goreng.
3. Untuk cat vernis.
4. Untuk pembuatan margarin.
5. Untuk kosmetik.
6. Untuk menyamak kulit.
7. Untuk insektisida dan fungisida.
8. Untuk pembuatan sabun dan deterjen.
9. Untuk pembuatan biodiesel

2.5 Pengukuran kualitaslemak berdasarkan pada :


1. Bilangan penyabunan, merupakan jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan satu gram lemak atau minyak.
2. Bilangan asam, merupakan jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan
asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram lemak atau minyak.
3. Bilangan Iod, merupakan banyaknya gram Iod yang diabsorbsi oleh 100 gram lipid
untuk mengetahui derajat ketidakjenuhan asam lemak.
LEMAK

2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses ekstraksi :


1. Luas permukaan : makin luas bidang sentuh, ekstraksi makin baik.
2. Waktu ekstraksi : makin lama waktu ekstraksi makin banyak lemak yang dihasilkan,
waktu kurang lebih 3 jam.
3. Temperatur : suhu menentukan, dapat diukur dari solvent yang digunakan dan
kelarutan lemak.
4. Solvent : jenis solvent akan berpengaruh pada banyaknya lemak yang terambil.

2.7. Sifat Fisis dan Kimia n-Hexane


 MSDS Name: Hexane
 Generic ID: n-Hexane, Hexyl-hydride, Dipropyl, normal-Hexane, Hex
 Sifat fisis :
 Bentuk: Cair
 Berat molekul : 86.18 g/mol
 Cairan tidak berwarna
 Densitas : 0.6548 g/ml, liquid
 Titik leleh -95 °C (178 K)
 Titik didih 69 °C (342 K)
 Viskositas 0.294 cp pada 25 °C
 Sifat kimia :
 Mudah terbakar
 Rumus Kimia : C6H14
(Subriyer, dkk. 2009)
2.8. Komposisi Biji Alpukat
Tabel 2.1 Komposisi Biji Alpukat

Basis
Komponen
Basah Kering
Kadar air,% 50,58 0
Abu, % 1,34 2,7
Nitrogen,% 0,39 0,79
Protein, % 2,45 4,95
Gulatereduksi 1,60 3,24
Sukrosa, % 0,61 1,23
Total gula 2,21 4,47
Pati, % 29,60 59,87
Pentosa, % 1,64 3,33
Arabinosa, % 2,04 4,12
Ekstrak eter,% 0,99 2,00
Dan lain-lain 9,25 18,71
Sumber: Leroy,1931;Andi,2013
LEMAK

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan yang Digunakan


1. Biji alpukat halus
2. N-hexane 120ml

3.2 AlatyangDigunakan
1. Statifdanklem
2. Kompor listrik
3. Beaker glas
4. Corong
5. Cawanporselin
6. Oven
7. Gelasukur
8. Timbangan
9. Pendinginbalik

Keterangan:
1. Statif
2. Klem
3. Pendingin balik
4. Tabung Soxhlet
5. Sampel dalam kertas saring
6. Pipa aliran embun
7. Pipa aliran uap
8. N-hexane
9. Labu alas bulat
10. Thermostat
11. Heater
12. Thermocouple
13. Waterbath

Gambar 3.1 Rangkaian Alat Ekstraksi


LEMAK

Keterangan:
1. Labu Destilasi
2. Pendingin Leibig
3. Thermometer
4. Heater
5. Erlenmeyer
6. Tripot
7. Statif dan klem
Gambar : Rangkaian Alat Destilasi
Gambar : Rangkaian Alat Distilasi

Gambar 3.2 Rangkaian Alat Destilasi

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Ekstraksilemak
1. Labuekstraksi dikeringkandalam oven padasuhu 105-110 ºC, lalu didinginkan.
2. Biji alpukatyang halus dan kering ditimbang seberat 10 gr.
3. Biji alpukat dibungkusdengan kertas saring dan diikat dengan benang, kemudian
dimasukkan dalam tabung soxhlet.
4. N-hexane120 ml dimasukkan dalam labu alas bulat.
5. Proses ekstraksi dilakukan selama 1,5 jam.

3.3.2 Destilasi untuk recovery solvent


1. N-hexane + lemak yang ada di labu alas bulat dipindahkan ke dalam labu destilasi.
2. Proses destilasi dilakukan untuk menguapkan n-hexane.
3. Proses destilasi dihentikan saat tidak ada lagi n-hexane yang menetes.
4. Timbang beaker glass kosong.
5. Hasil destilasi yang ada di tabung destilasi dipindahkan ke dalam beaker glass.
6. Oven selama 15 menit, kemudian dinginkan dalam desikator.
7. Timbang kembali beaker glass beserta lemak di dalamnya.
8. Lakukan pengovenan kembali hingga berat beaker glass + lemak hingga tiga kali konstan.

(𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 + 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛) − (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔)


% 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

3.3.3 Uji Kadar Air


1. Cawankering yang akandigunakanditimbang dalamkeadaankosong.
LEMAK

2. Biji alpukat halus sebesar 3 gram diletakkan di atascawan,kemudianditimbang beratnya.


3. Cawanberisibiji alpukat halusdimasukkan ke dalam oven dengansuhu 100oC selama 1
jam, oven dipastikantelahpanasdansiapuntukmengeringkansampel.
4. Setelahselesaidikeringkan, cawanberisibiji alpukat halusdimasukkan kedalamdesikator,
didinginkansampaisuhukonstanhinggaberatsampeldancawantetap.

(𝑤𝑡𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ + 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛) − (𝑤𝑡𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 + 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛)


% 𝐴𝑖𝑟 = × 100%
(𝑤𝑡𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ + 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛) − (𝑤𝑡𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛)

3.3.4 Uji Kadar Abu


1. Cawanporselindipanaskanterlebihdahuludalam oven,
kemudiandidinginkandalamdesikatorhinggamencapaisuhuruangan.
2. Selanjutnya 3 gram biji alpukat halusditimbangkemudiandibakar di
dalamcawanporselinsampaitidakberasapdandiabukandalamtanursuhu 550oC
sampaisampel biji alpukatberubahmenjadibuatan mencapaiberatkonstan.
3. Kemudiandidinginkan di
dalamdesikatorhinggamencapaisuhuruangansecarakonstandanditimbang.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑏𝑢
% 𝐴𝑏𝑢 = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
LEMAK

DAFTAR PUSTAKA

Durant, J., ”Organic Chemistry”, 7th ed., Impression Longmans, Green and Co., London,
1959.

Fieser, L., Fieser.M., “Introduction to Organic Chemistry”, Maruhen Co Ltd., Tokyo, 1956.

Fieser, L., Fieser.M., “Organic Chemistry”, Reinhold Publishing Corporation, New York,
1956.

Groggins, PH., “Unit Operation in Organic Synthetis”, 5th ed., Mc. Graw Hill Book Company,
New York, 1958.

Morrison, RT., Boyd, RN., “Organic Chemistry”, 3th ed., Prentice Hall of India Private
Limited, New Delhi, 1978.

Jacobs, M., “The Chemical Analysis of Food and Food Product”, Van Nostrand Company
Inc., New York, 1958.

Jamieson, GS., “Vegetable, Fat and Oil”, The Chemical Catalog Company Inc., 1932.

Woodman, AC., “Food Analysis”, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New york, 1941.

Anda mungkin juga menyukai

  • PRAKATA
    PRAKATA
    Dokumen8 halaman
    PRAKATA
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-3
    Bab 1-3
    Dokumen13 halaman
    Bab 1-3
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Lemper EP
    Lemper EP
    Dokumen4 halaman
    Lemper EP
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Design IPAL Pabrik Premen
    Design IPAL Pabrik Premen
    Dokumen14 halaman
    Design IPAL Pabrik Premen
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • 135 401 1 PB
    135 401 1 PB
    Dokumen6 halaman
    135 401 1 PB
    Adam Taylor
    Belum ada peringkat
  • Materi HDP 4 Senin
    Materi HDP 4 Senin
    Dokumen29 halaman
    Materi HDP 4 Senin
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Aaa P0 BAB IV PAPSA
    Aaa P0 BAB IV PAPSA
    Dokumen6 halaman
    Aaa P0 BAB IV PAPSA
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • 4.1 Pa
    4.1 Pa
    Dokumen2 halaman
    4.1 Pa
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • 4.3 Minyak
    4.3 Minyak
    Dokumen2 halaman
    4.3 Minyak
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • B..ingg Rngkuman
    B..ingg Rngkuman
    Dokumen19 halaman
    B..ingg Rngkuman
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Bab 5 Papsa
    Bab 5 Papsa
    Dokumen2 halaman
    Bab 5 Papsa
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Asistensi
    Asistensi
    Dokumen1 halaman
    Asistensi
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Material Komposit PDF
    Material Komposit PDF
    Dokumen21 halaman
    Material Komposit PDF
    OktaginaSheba
    100% (1)
  • Adsorpsi Dan Desorpsi
    Adsorpsi Dan Desorpsi
    Dokumen15 halaman
    Adsorpsi Dan Desorpsi
    Sya'roni Imam
    Belum ada peringkat
  • 4388 11641 1 PB PDF
    4388 11641 1 PB PDF
    Dokumen7 halaman
    4388 11641 1 PB PDF
    meiimei meilienha
    Belum ada peringkat
  • 1 1 1 SM PDF
    1 1 1 SM PDF
    Dokumen10 halaman
    1 1 1 SM PDF
    dwi anggraeni
    Belum ada peringkat