UPDATE
Pendahuluan
Probiotik didefinisikan oleh FAO / WHO (Organisasi Makanan dan
Pertanian / Organisasi Kesehatan Dunia) sebagai mikroorganisme hidup yang bila
diberikan dalam jumlah adekuat (dalam makanan atau sebagai suplemen
makanan) memberikan manfaat kesehatan bagi host (meningkatkan keseimbangan
mikrobiologi dalam saluran pencernaan). Beberapa organisme non-patogenik (ragi
atau bakteri, terutama bakteri asam laktat) ditemukan dalam makanan, dan dapat
memiliki dampak yang menguntungkan bagi kesehatan host. Probiotik telah
digunakan selama puluhan tahun dalam produk fermentasi, tetapi potensi
penggunaan probiotik sebagai terapi medis nutrisi belum secara resmi diakui.
Metchnikoff adalah orang pertama yang menyatakan bahwa probiotik bisa
memberikan manfaat kesehatan, dan mengusulkan bahwa orang Bulgaria
memiliki umur yang lebih panjang karena susu fermentasi yang mengandung
bakteri hidup. Istilah “probiotik”, sebagai lawan istilah “antibiotik”, awalnya
diusulkan oleh Lilley dan Stillwell pada tahun 1965. Spesies probiotik pertama
yang diperkenalkan dalam penelitian adalah Lactobacillus acidophilus oleh Hull
dkk. pada tahun 1984, diikuti oleh Bifidobacterium bifidum oleh Holcombh dkk.
pada tahun 1991.
Probiotik dapat memperbaiki kondisi pasien dalam gangguan medis seperti
diare, gastroenteritis, sindrom usus pendek, dan penyakit usus inflamasi (penyakit
Crohn dan kolitis ulseratif), kanker, keadaan immunodepresif, pencernaan laktase
yang tidak adekuat, alergi anak, retardasi pertumbuhan, hiperlipidemia, penyakit
hati, infeksi dengan Helicobacter pylori, infeksi traktus genitourinari, dan lain-
lain, semua temuan tersebut telah didukung oleh beberapa studi yang
menunjukkan perbaikan hasil setelah menggunakan probiotik.
Saat ini informasi yang tersedia tentang kegunaan probiotik oral, seperti
terapi untuk gangguan rongga mulut termasuk gigi rusak atau penyakit
periodontal, masih langka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbarui
informasi tersebut berdasarkan studi yang menilai efek probiotik dalam rongga
mulut. Sebuah pencarian literatur di Pub Med-database dilakukan untuk artikel
bahasa Inggris-atau bahasa Spanyol, dengan menggunakan pencarian istilah-
istilah sebagai berikut: “probiotik” dan “kesehatan mulut”, tidak ada pembatasan
yang digunakan untuk tanggal publikasi.
Komentar
Sebuah tinjauan pustaka menunjukkan bahwa pemakaian probiotik oral
terkait dengan peningkatan kesehatan mulut, yang terutama terjadi karena
pengurangan tingkat kariogenik secara signifikan serta patogen periodontal;
volume dan kadar sitokin juga berkurang. Namun demikian, studi lebih lanjut
akan diperlukan untuk menunjukkan efikasi probiotik dalam meningkatkan
kesehatan mulut.