Anda di halaman 1dari 5

Nama: Rizky Ananda Putri tugas tanggal: 24 November 2015

Akuntansi 2015
Kelas: CB

BAB 5. Akuntansi untuk Perusahaan Dagang

Operasi Mencatat Mencatat Melengkapi Bentuk


Perusahaan Pembelian Penjualan Siklus Laporan
Dagang Akuntansi Keungan

 Siklus  Biaya  Retur &  Jurnal  Laporan laba


operasi pengiriman potongan penyesuaian rugi
 Arus Biaya,  Retur & penjualan  Jurnal  Laporan
(sistem potongan  Diskon penutup posisi
perpetual dan pembelian penjualan  Rangkuman keuangan
sistem  Diskon jurnal
periodik) pembelian

1 2 3 4 5

A. Operasi Perusaahaan Dagang


Perusahaan yang disebut sebagi perusahaan dagang adalah perusahaan yang menghasilkan
pendapatan lebih banyak dengan menjual barang kepada peanggan ketimbang memberikan jasa,
seperti Wallmart (USA) dan Carrefour (FRA). Perusahaan dagang yang membeli dan menjual secara
langsung kepada pelanggan disebut peritel (retailers). Sedangkan, perusahaan yang menjual kepada
peritel disebut pedagang grosir (wholesalers).
Sumber utama pendapatan perusahaan dagang adalah penjualan barang dagang yang disebut
dengan pendapatan penjualan (sales revenue) atau penjualan (sales). Harga Pokok Penjualan (HPP)
adalah total biaya pokok barang dagang yang dijual dalam satu periode. Pendapatan penjualan
dikurangi dengan HPP disebut dengan laba/rugi kotor penjualan. Laba kotor penjualan dikurangi
dengan beban operasi akan menghasilkan laba/rugi bersih.
Siklus Operasi

Menerima Membeli Persediaan Menjual Piutang usaha


kas persediaan barang persediaan
dagang

Arus Biaya
Persediaan awal ditambah dengan harga pokok pembelian akan menghasilkan harga pokok
penjualan ketika barang tersebut telah terjual. Dan barang-barang yang belum terjual sampai akhir
periode akan menjadi persediaan akhir.
Sistem Perpetual
Dalam sistem pesediaan perpetual, secara terus menerus (secara perpetual) ditunjukkan persdiaan
yang harus dimiliki untuk setiap jenis barang. Dan pada sistem ini, haraga pokok penjualan ditentukan
pada setiap kali terjadi penjualan.
Sistem Periodik
Dalam sistem persediaan peridik, rincian catatan persediaan barang yang dimiliki tidak
disesuaikan secara terus menerus. Harga pokok penjualan suatu barang ditentukan hanya pada akhir
periode akuntansi. Untuk menentukan harga pokok penjuaan dalam sistem periodik, yang dilakukan
adalah (1) menentukan harga pokok barang yang tersedia pada awal periode akuntansi, (2)
menambahkannnya pada hrga pokok barang yang dibeli, dan (3) mengurangkannya dengan harga
pokok barang yang tersedia pada akhir periode akuntansi.
B. Mencatat Pembelian
Suatu perusahaan mencatat pembelian barang ketika barang telah diterima dari penjual. Setiap
pembelian secara tunai, harus diertai bukti transaksi seperti cek, yang kemudian dicatat dalam jurnal
dengan menambah akun Persediaan Barang Dagang dan mengurangi akun Kas. Sedangkan pembelian
secara kredit disertai bukti yakni faktur pembelian, yang kemudian dicatat dengan menambah akun
Persediaan Barang Dagang dan menambah akun Utang Dagang. Namun, tidak semua pembelian
didebit ke akun Persediaan Barang Dagang. Untuk pembelian aset yang tidak untuk dijual, dicatat
sebagai kenaikan pada akun aset tertentu.
Biaya Pengiriman
Biaya pengiriman pembelian atau penjualan ditanggung oleh penjual atau pembeli berdasar
kesepakatan diantara keduanya. FOB (free on board) shipping point, berarti barang tersebut dimuat di
atas alat pengangkut oleh penjual, sementara biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli. Sebaliknya,
FOB destination point, berarti barang dimuat di atas alat pengangkut hingga ke akhir pembeli, dan
penjual yang menanggung biaya pengiriman. Untuk FOB shipping point, pencatatannya adalah
Persediaan Barang Dagang pada akun debit dan Kas pada akun kredit. Sedangkan pencatatan FOB
destinantion point adalah akun Biaya Pengiriman keluar pada kolom debit dan Kas pada kolom kredit.
Jika biaya pengiriman ditanggung penjual, maka harga barang lebih tinggi daripada umumnya untuk
menutup biaya pengiriman.
Retur & Potongan Pembelian
Retur pembelian adalah ketika pembeli diperkenankan mengembalikan barang yang dibeli yang
dalam keadaan mengecewakan, baik rusak maupun cacat, dan kemudian pembeli akan mendapatkan
pengurangan utang (jika kredit) atau memperoleh pengembalian uang tunai (jika kontan). Ketika
pembeli memilih untuk menyimpan barang tersebut dan kemudian penjual berkenan memberikan
potongan dari harga pembelian, hal tersebut dinamakan potongan pembelian. Dalam proses
pencatatannya, akun Utang Usaha di debit dan Persediaan Barng Dagang di kredit.
Diskon Pembelian
Diskon pembelian dalam perusahaan dagang didapat ketika terjadi pembelian secara kredit dan
pelunasannya dilakukan sebelum batas waktu. Misal pada termin 5/10, n/30 (read: lima-sepuluh, net
tiga puluh), yang dimaksud adalah diskon tunai sebesar 5 persen atas harga faktur, akan diperoleh jika
pembayaran dilakukan dalam 10 hari dari tanggal faktur. Jika faktur dibayarkan dalam periode diskon,
maka jumlah diskon akan mengurangi akun Persediaan Barang Dagang sebesar harga pokoknya, juga
dapat mengurangi harga pokoknya. Pencatatannya adalah, akun Utang Usaha di debit, dan Kas serta
Perediaan Barang Dagang di kredit. Namun jika pembeli melewatkan diskon yang diberikan, maka
pencatatannya hanya akun Utang Usaha di debit dan akun Kas pada kredit.
C. Mencatat Penjualan
Sama halnya dengan pembelian, penjualan juga dapat dilakukan secara tunai maupun kredit
dengan didukung oleh bukti-bukti yang dibutuhkan. Penjualan dicatat dalam dua ayat jurnal. Yang
pertama untuk mencatat penjualan, Kas (penjualan tunai) atau Piutang Usaha (penjualan kredit) pada
kolom debit, dan akun Penjualan pada akun kredit. Yang kedua untuk mencatat harga pokok barang
dagang yang dijual, Harga Pokok Penjualan bertambah pada sisi debit, dan Persediaan Barang Dagang
pada kolom kredit. Namun, pada laporan laba rugi perusahaan hanya melaporkan satu angka untuk
penjualan dengan salah satu alasannya adalah agar pesaing tidak mengetahui rincian hasil aktivitas
operasi.
Retur & Potongan Penjualan
Pada retur dan potongan penjualan juga dicatat dalam dua ayat jurnal. Retur dan Potongan
Penjualan pada kolom debit serta Piutang pada kolom kredit untuk pencatatan yang pertama. Yang
kedua, Persediaan Barang Dagang pada kolom debit dan Harga Pokok Penjualan pada kolom kredit.
Diskon Penjualan
Diskon penjualan sama juga seperti diskon pembelian, diberikan ketika pelanggan membayar
saldo terutang pada tepat waktu. Diskon penjualan dicatat yaitu, akun Kas dan Diskon Penjualan pada
kolom debit serta akun Piutang pada kolom kredit.
D. Melengkapi Siklus Akuntansi
Jurnal Penyesuian
Perusahaan dagang yang menggunakan sistem perpetual membutuhkan satu jurnal penyesuaian
tambahan agar sesuai dengan persediaan yang dimiliki sebenarnya, dengan alasan pada setiap akhir
periode, perusahaan dagang yang menggunakan sistem perpetual akan menghitung barang yang
dimiliki untuk tujuan pengendalian. Hal ini memerlukan penyesuaian terhadap akun Persediaan Barang
Dagang dan Harga Pokok Penjualan. Ayat jurnal penyesuaiannya yaitu dengan mendebit akun Harga
Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan Barang Dagang.
Jurnal Penutup
Sama halnya dengan perusahaan jasa, akun-akun yang ditutup adalah akun nominal terhadap
akun ikhtisar laba rugi sedangkan laba atau rugi bersih dan dividen ditutup terhadap akun laba ditahan.
E. Bentuk Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi
Pada perusahaan dagang, pendapatan dan beban-beban operasi dan non-operasi dibedakan
penggolongannya.
Proses pertama yaitu Pendapatan Penjualan disajikan dengan akun Retur & Potongan Penjualan
dan Diskon Penjualan sebagai akun kontranya. Penghitungan tersebut akan menghasilkan Penjualan
Bersih. Dan untuk menghasilkan Laba Kotor, Penjualan Bersih dikurangkan dengan Harga Pokok
Penjualan. Laba Kotor menunjukkan laba usaha dagang suatu perusahaan, Laba KOtor juga
dibandingkan dengan laba pada periode sebelum dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas fungsi
pembelian dan kebijakan penentuan harga perusahaan.
Proses selanjutnya Beban Operasi, yakni menjumalahkan seluruh beban yang dikeluarkan untuk
mendukung pendapatan penjualan. Kemudian menghitung pendapatan dan beban yang diterima
maupun dikeluarkan selain untuk aktivitas operasi, yang akan menghasilkan Laba di Luar Usaha.
Sedangkan beban bunga dipisahkan dari beban operasi maupun beban non-operasi. Proses terakhir
yaitu menjumlahkan Laba Usaha dengan Laba di Luar Usaha dan mengurangkan Beban Bunga, dan
akan menghasilkan yang dinamakan Laba Bersih.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Beklasifikasi
Dalam neraca, Persediaan Barang Dagang dilaporkan sebagai aset lancar tepat di atas Piutang
Usaha, karena pada IFRS akun diurutkan dengan tingkat kekekalan lebih tinggi.
Sistem Periodik
Menentukan Harga Pokok Penjualan dengan Sistem Periodik
Dengan sistem periodik, digunakan akun yang terpisah untuk mencatat biaya pengiriman, retur,
dan diskon. Sehingga Harga Pokok Penjualan dihitung pada akhir periode. Cara mencarinya yaitu
dengan menjumlahkan Persediaan Awal dengan Pembelian Bersih yang akan menghasilkan Harga
Pokok Barang yang Siap Dijual, kemudian mengurangkannya dengan persediaan akhir yang barulah
menghasilkan Harga Pokok Penjualan.
Mencatat Transaksi dengan Sistem Periodik
Pada sistem periodik, pembelian barang dagang dicatat pada akun Pembelian, bukan pada akun
Persediaan Barang Dagang.
Pembelian dengan Sistem Periodik, dicatat dengan ayat akun Pembelian (debit) pada Piutang
(kredit). Biaya angkut, dicatat dengan ayat Biaya Angkut Pembelian (debit) pada Kas (kredit). Retur &
Potongan Pembelian, dicatat dengan ayat Utang Usaha (debit) pada Retur dan Potongan Pembelian
(kredit). Untuk Diskon Pembelian, dicatat dengan ayat Utang Usaha (debit) pada Diskon Pembelian
dan Kas (kredit).
Penjualan dengan Sistem Periodik, dicatat dengan ayat akun Piutang Usaha (debit) pada
Penjualan (kredit). Retur & Potongan Penjualan, dicatat dengan ayat Retur dan Potongan Penjualan
(debit) pada Piutang Usaha (kredit). Untuk Diskon Penjualan, dicatat dengan ayat Kas dan Diskon
Penjualan (debit) pada Piutang Usaha (kredit).
Membuat Neraca Lajur
Kolom Neraca Saldo, kolom Jurnal Penyesuaian, kolom Neraca Saldo Disesuaikan, kolom
Laporan Laba Rugi, dan kolom Neraca pada neraca lajur perusahaan dagang sama seperti neraca lajur
pada perusahaan jasa.

Anda mungkin juga menyukai