LAPORAN KEGIATAN V
REGULASI DAN HOMEOSTATIS PADA MANUSIA
Disusun Oleh :
1. Lucky Arditama (12316244002)
2. Asteria Dhiantika (12316244007)
3. Fatimah Primadian F (12316244009)
4. Ari Dewayani (12316244010)
I. Topik
Regulasi dan homeostatis pada manusia
II. Tujuan
a. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh regulasi dalam tubuh manusia.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme regulasi dalam ragka homeostatis
dalam tubuh manusia.
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus
mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme
umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah
melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik
tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan
suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran
panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Mekanisme regulasi dalam rangka homeostasis dalam tubuh manusia ada dua
macam, yaitu Umpan Balik Negatif, yaitu suatu proses yang terjadi ketika sistem
tubuh kita butuh diambatkan atau bahkan memberhentikan secara komplit suatu
proses yang sedang terjadi dan Umpan Balik Positif, yaitu suatu respon untuk
menimbulkan atau menguatkan suatu proses fisiologis dan atau aksi dari suatu
sistem, respon ini biasanya merupakan suatu proses siklik yang dapat terus
berlanjut memperkuat suatu aksi atau suatu proses sampai suatu respon umpan
balik negatif mengambil alih. Semua system tubuh organisme saling bekerjasama
untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh. Homeostasis dibutuhkan sel
dan jaringan tubuh untuk dapat bekerja dengan baik menghadapi stressor
perubahan lingkungan eksternal. Adapun beberapa mekanisme homeostasis yang
penting antara lain thermoregulasi, osmoregulasi, regulasi air dan elektrolit, serta
glukoregulasi.
Homeostasis dalam pengertian umum mengacu pada stabilitas,
keseimbangan atau ekuilibrium.Ini adalah upaya tubuh untuk mempertahankan
lingkungan internal konstan.Memelihara lingkungan internal yang stabil
memerlukan pemantauan konstan dan penyesuaian sebagai perubahan kondisi.Hal
ini menyesuaikan sistem fisiologis dalam tubuh disebut regulasi homeostatik.
Regulasi homeostatik melibatkan tiga bagian atau mekanisme:
1) reseptor,
2) pusat kontrol
3) efektor.
V. Prosedur Kerja
1. Menentukan 4 orang diantara anggota kelompok praktikum anda untuk
berperan sebagai objek percobaan. ( kalau mungkin 2 pria dan 2 wanita )
2. Mengukur suhu tubuh objek percobaan ( dalam mulut atau ketiak )
menganggap suhu tubuh ini sebagai suhu awal.
3. Mengukur frekuensi nadinya ( daerah leher depan, daerah pergelangan tangan
bagian depan, dsb ). Menganggap frekuensi nadi sebagai frekwensi awal.
4. Mengukur frekuensi respirasinya ( inspirasi atau ekspirasinya per menit )
5. Mengamati ada tidaknya keringat pada permukaan tubuh ( nyatakan dalam
sedikit, banyak, tidak ada ).
6. Menyuruh 2 dari 4 objek tersebut ( kalau mungkin 1 pria dan 1 wanita ) untuk
melakukan aktivitas ringan, misalnya jalan ditempat selama 10 menit ( yang 2
orang tetap diam atau tidak melakukan aktivitas ini ).
7. Mengukur suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi respirasi, dan keringat pada
keempat objek percobaan. Kalau perlu lakukan dengan 2 atau 3 kali ulangan.
Menganggap data suhu tubuh, frekwensi nadi dan kerigat ini sebagai data
kedua.
8. Mengulangi langkah nomor 7 dan 8 tetapi untuk aktivitas yang lebih berat (
misalnya lari ditempat, naik turun tangga gedung, lari-lari di ruagan, dsb ).
Data-data hasil penguuran atau pengamatan setelah aktivitas ini dianggap
sebagai data ketiga.
9. Meminta data dari kelompok lain, minimal dari 4 kelompok.
10. Membuat tabulasi data mengenai suhu tubuh, frekuensi nadi, dsb tersebut
untuk data pertama, kedua, dan ketiga.
11. Mengorganisasikan data sehingga tampak perbandingan antara data pria dan
wanita.
12. Melakukan pembandinga diatas data-data tersebut misalnya dengan uji t,
ANAVA, atau cara pembandingan lain.
13. Mendiskusikan dengan teman-teman atau rujukan dengan referensi untuk
menjelaskan fenomena-fenomena itu.
14. Membuat simpulan dari kegiatan kali ini.
VI. Data Pengamatan
Frekwensi Nafas Suhu Tubuh Denyut Nadi Jumlah Keringat
Nama
-5’’ 0’’ +5’’ -5” 0” +5” -5” 0” +5” -5” 0” +5”
Aad ♂ 18 25 23 36 36.7 36.7 82 92 87 + +++ ++
Ipul ♂ 16 20 19 36.7 36.8 36.8 69 92 86 +++ +++ +++
Fian ♂ 31 40 30 36.5 36.9 36.9 94 134 100 - ++ +
Rama ♂ 24 42 33 35 35.7 35.7 97 120 73 + +++ ++
Taufik ♂ 19 23 18 36.8 36.8 36.8 83 119 104 ++ ++ ++
Andi ♂ 7 10 8 36.7 36.9 37.1 54 64 61 - ++ +++
Lukcky ♂ 13 19 10 36.7 37 36.7 48 105 94 - +++ ++
Rata- 18,3 25. 20,1 36,3 36,7 36,5 75, 103, 86.6 0,85 2,6 2,14
Rata 6 3 7
Atyasa ♀ 19 37 30 36.6 36.4 36.9 92 157 94 + +++ +
Putri ♀ 16 20 16 35.5 36.4 36.5 78 74 70 + ++ +
Azza ♀ 24 44 36 35.5 36.2 36 72 85 66 + ++ ++
Winda ♀ 34 34 31 36.4 36.5 36.4 90 105 92 - ++ +
Arum ♀ 13 22 16 37 37.1 37.1 58 107 66 + ++ +
Wiji ♀ 27 37 25 35.7 36.8 36.9 50 61 56 - ++ +++
Nanda ♀ 27 54 26 35.2 36.1 36 75 90 70 - +++ ++
Rata- 22,8 35. 25,7 36 36,5 36,5 73, 97 72,8 0,6 2,14 1,6
Rata 4 6
Keterangan :
-5” : 5 menit setelah kegiatan
0” : setelah kegiatan langsung
+5” : 5 m3nit setelah kegiatan
Keterangan keringat :
+ : sedikit
++ : sedang
+++ : banyak
VII. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan regulasi dan homeostatis pada manusia
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan yaitu melakukan percobaan, mendisain
eksperimen, menganalisis data yang di dapat, menyimpulkan eksperimen tersebut
serta mengkomunikasikan hasil ekssperimen tersebut. Adapun alat-alat yang
digunakan adalah: termometer badan, stopwatch, dan counter. Pada praktikum
kali ini kami mengamati manusia yang memiliki jenis kelamin yang berbeda
dengan mengukur suhu tubuh, menghitung frekuensi nadi dan frekuensi respirasi
serta melihat ada dan tidaknya keringat pada probdus sebelum percobaan
dilakukan sebagai data awal yan kami dapatkan. Pada penentuan intensitas
keringat ini dapat dinyatakan dengan keterangan sedikit, banyak dan sedang.
Selanjutnya kami melakukan percobaan selanjutnya yaitu uji aktifitivitas,
yaitu dengan melakukan bermacam-macam aktifitas mulai dari aktivitas lari-lari
kecil ditempat selama 5 menit.Setelah uji aktivitas kami mengukur kembali suhu
tubuh, frekuensi nadi, frekuensi nadi dan melihat intensitas keringat yang
dihasilkan oleh probadus. Kemudian kami melihat perbedaan antara probadus
laki-laki dan probadus perempuan. Selanjutnya ssetelah probadus istirahat selama
5 menit kami mengukur kembali suhu tubuh, frekwensi denyut nadi, frekuensi
pernafasan serta banyaknyab keringat yang dihasilkan.
Suhu Tubuh
Grafik Suhu
36.8
36.7
36.6
36.5
36.4
Suhu
36.3 Laki-laki
36.2
Perempuan
36.1
36
35.9
0 1 2 3 4
Waktu Pelaksanaan
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa suhu yang diperoleh sebelum aktivitas
dilakukan oleh probadus laki-laki maupun perempuan masih tergolong stabil
sedangkan pada saat melakukan aktivitas suhu tubuh probadus cenderung naik
dan beberapa saat setelah melakukan aktivitas suhu tubuh probadus kembali
normal seperti semula. Hal ini menunjukkan bahwa suhu tubuh probadus sebelum
melakukan aktivitas, pada saat melakukan aktivitas dan setelah melakukan
aktivitas mengalami fluktuasi. Terdapat perbedaan pada probadus laki-laki
maupun probadus perempuan. Suhu tubuh probadus laki-laki cenderung lebih
tinggi dibanding suhu tubuh probadus perempuan, hal ini disebabkan karena
aktivitas probadus laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas probadus
perempuan.
Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan suhu tubuh
pada obyek percobaan.Pada suhu tubuh obyek percobaan antara sebelum dan
sesudah beraktivitas yang ringan tidak sangatlah berbeda.Menurut sumber yang
telah kami baca kenaikan suhu tubuh ini dikarenakan karena proses
thermoregulasi yang dilakukan oleh tubuh. Enzim manusia bekerja efektif pada
suhu 37 ºC. Pusat pengaturan suhu ada di otak bagian hipotalamus. Terdapat
beberapa efektor yang terlibat. Temperatur diatur dengan beberapa mekanisme.
Dan suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
Frekuensi Pernafasan
25
20
Laki-laki
15
Perempuan
10
5
0
0 1 2 3 4
Waktu Pelaksanaan
100
Junlah Denyut Nadi
80
60
Laki-laki
40
Perempuan
20
0
0 1 2 3 4
Waktu Pelaksanaan
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa frekwensi nadi yang diperoleh sebelum
aktivitas dilakukan oleh probadus laki-laki maupun perempuan masih tergolong
stabil sedangkan pada saat melakukan aktivitas frekwensi nadi probadus
cenderung naik dan beberapa saat setelah melakukan aktivitas suhu tubuh
probadus kembali normal seperti semula. Hal ini menunjukkan bahwa frekwensi
nadi probadus sebelum melakukan aktivitas, pada saat melakukan aktivitas dan
setelah melakukan aktivitas mengalami fluktuasi. Terdapat perbedaan pada
probadus laki-laki maupun probadus perempuan. Frewensi nadi probadus laki-
laki cenderung lebih tinggi dibanding frekwensi nadi probadus perempuan, hal ini
disebabkan karena aktivitas probadus laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan
aktivitas probadus perempuan.
Dari data percobaan yang diperoleh, dpat dilihat bahwa setelah melakukan
aktivitas, baik aktivitas ringan maupun berat akan frekuensi nadi meningkat.
Sama seperti pada frekuensi respirasi, jumlah kenaikan frekuensi denyut nadi
pada aktivitas berat lebih banyak daripada pada aktivitas ringan.Ini menandakan
bahwa semakin berat aktivitas yang dilakukan, maka semakin tinggi frekuensi
denyut nadi. Ini sesuai dengan salah satu akibat dari teori umpan balik positif
bahwa pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa lebih
banyak panas keluar tubuh jika suhu tubuh meningkat, sehingga ini
mengakibatkan tekanan darah menurun. Jika tekanan darah menurun, reseptor di
arteri karotis akan mendeteksinya dan mengirimkan sinyal ke otak. Otak
kemudian akan mengirimkan pesan ke jantung untuk mempercepat denyutnya
sehingga aliran darah yang dipompa lebih besar dan mengakibatkan pingkatan
tekanan darah.
Frekuensi Keringat
2.5
Jumlah Keringat
1.5
Laki-laki
1
Perempuan
0.5
0
0 1 2 3 4
Waktu Pelaksanaan
VIII. Conclusion
From this experiment we can conclude that homeostatik for living a cell from
the body which is not support, the body can be regulation. Homeostatik and
regultion on the people for example can be looked at the thermometers of body,
frequency of pulce, frequency of breath, and the sum of sweat. It is show when
some people doing some activities and response of their body. Some activities
make the thermometers of body, freqency of pulse, frequency of breath and the
sum of sweat is increase. It is a influenced of hypothalamus on their brain. And
all of systems in the body of organism can be work together for keeping
homeostatis on their body. Homeostatis needed cell and tissueso that can be good
working to stand before stressor of change externalenvironment.It is two
mechanism of regulation of hemeostatis on the body of human. They are
negative feed back and positive feed back.
DAFTAR PUSTAKA