Anda di halaman 1dari 8

TEORI PENGOLAHAN INFORMASI

Intisari
Disusun sebagai salah satu tugas Teori Pembelajaran

Disusun Oleh:
Ana Sofiana (0403516014)
Fatimah P Farumananda (0403516025)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2016

Orang akan belajar dengan lebih baik ketika mereka dapat menghubungkan
pembelajaran yang baru dengan yang sudah meraka tahu. Teori- teori informasi
memfokuskan perhatian bagaimana orang memerhatikan peristiwa peristiwa lingkungan,
mengkodekan informasi untuk dipelajari, dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang
ada dalam memori, menyimpan pengetahuan baru dalam memori dan menariknya kembali
ketika dibutuhkan (Shuell, 1986)

Meskipun jumlah penelitiannya cukup banyak, prinsip-prinsip pengolahan informasi tidak


selalu dapat langsung diaplikasikan pada pembelajaran di sekolah, struktur kurikulum, dan
rancangan pengajaran. Asumsi-asumsi pengolahan informasi dan memberikan sebuah
gambaran umum tentang prototipe model memori dua-penyimpanan (disebut penyimpananganda).
A. Sistem Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi terjadi dalam tahapan-tahapan yang memisahkan antara
penerima sebuah stimulus dan pemberian sebuah respon. Pengolahan informasi dapat
dianalogikan dengan pengolahan komputer. Pengolahan informasiterlibat dalam
semua aktivitas kognitif: melihat/merasakan, mengulang, berpikir, memcahkan
masalah,

mengingat,

lupa

dan

mencitrakan

(Farnham-Doggory,1992;Matlin,

2009;Mayer, 1996)
Model Memori Dua-Penyimpanan
Memori memiliki tiga tahap, yaitu register sensorik, memori jangka pendek
(Short Term Memory), dan memori jangka panjang (Long Term Memory)
(Atkinson&Shiffrin,

1971)

Gambar 1. Model memori dua-penyimpanan


Gambar tersebut menunjukkan informasi diproses dan disimpan dalam tiga
tahap. Menunjukkan titik awal dan akhir dari peristiwa pengolahan informasi.
Garis putus-putus menunjukkan batas antara kognitif internal dan dunia
eksternal. Dalam model tersebut tampak bahwa stimulus fisik seperti cahaya,
panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan disimpan
secara cepat di dalam sistem penampungan penginderaan jangka pendek.
Apabila informasi itu diperhatikan, maka informasi itu disampaikan ke

memori jangka pendek dan sistem penampungan memori kerja. Apabila


informasi di dalam kedua penampungan tersebut diulang-ulang atau

disandikan, maka dapat dimasukkan ke dalam memori jangka panjang.


Alternati-alternatif model dua-penyimpanan
Level-level pengolahan
Mengemukakan tentang cara-cara yang berbeda yang memproses
informasi yang terdiri dari fisik (permukaan), akustik (fonologis,
bunyi), dan sematik (makna). Ketiga level ini sifatnya dimensional di
mana pengolahan fisik menjadi yang paling dangkal.
Perbedaan lainnya antara kedua model pengolahan informasi di atas
berkenaan dengan urutan pengolahan. Model dua- penyimpanan
berasumsi bahwa informasi diproses dahulu oleh register sensorik, lalu
oleh WM, dan terakhir oleh LTM. Kedua model ini juga memiliki
pandangan yang berbeda tentang bagaiman tipe pengolahan yang
mempengaruhi memori. Dalam level-level pengolahan, semakin dalam
level sebuah item diproses, makin bagus memorinya karena jejak
memorinya lebih tertanam. Sebaliknya, model dua- penyimpanan
menyatakan bahwa memori dapat ditingkatkan dengan pengolahan
tambahan dari tipe yang sma. Model ini memprediksi bahwa semakin
sering sebuah daftar item diulang, makin kuat ingatan terhadap item

item dalam daftar tersebut.


Level aktivasi
Sebuah konsep alternatif dari memori, yang serupa dengan model duapenyimpanan dan model level-level pengolahan, menyatakan bahwa
struktur memori berbeda-beda berdasarkan aktivasinya (Andresson,
1990).

B. Perhatian
Teori-teori perhatian
a) Broadbent (1958) mengusulkan sebuah model perhatian sebagai teori
filter (leher botol) : informasi yang masuk dari lingkungan disimpan
sebentar dalam sebuah sistem indrawi
b) Treisman (1960, 1964) mengidentifikasi permasalahan-permaslaahan
dengan teori filter. Menemukan bahwa saat eksperimen mendengarkan
secara dichotic, para partisipan secara teratur bergantian mengalihkan

perhatian kedua telinga tergantung pada lokasi yang sedang mereka


buntuti.
c) Norman (1967) semua input diperhatikan dengan cara yang memadai
untuk mengaktifkan satu bagian LTM
d) Neisser (1967) proses-proses pra-perhatian berlangsung di dalam
kepala dan gerakan-gerakan mata (misalnya: menyesuaikan fokus
perhatian) dan gerakan-gerakan yang terarah (misalnya: berkendara,
berjalan).
Perhatian dan Pembelajaran
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
Perhatian merupakan suatu sumber yang terbatas. Siswa tidak memiliki jumlah
sumber yang terbatas. Siswa mengalokasikan perhatian pada aktivitas-aktivitas
sebagai sebuah fungsi motivasi dan pengaturan diri.
contoh : untuk mengerjakan soal perkalian, siswa harus memerhatikan tiaptiap langkah dari proses penyelesaiannya dan memerisa perhitungan mereka.
Kekurangan-kekurangan dalam perhatian dikaitkan dengan masah-masalah
belajar. contoh : siswa yang hiperaktif menunjukan aktivitas motorik yang
berlebihan, perhatian yang mudah teralihkan, dan prestasi akademik yang
rendah.
Saran-saran untuk memfokuskan dan mempertahankan perhatian siswa
Sarana
Isyarat

Pelaksanaan
Memberikan isyarat pada siswa pada awal pemberian pelajaran

Gerakan

atau ketika akan berganti aktivitas


Bergerak ketika menjelaskan materi dalam kelas. Berkeliling

Variasi

kelas ketika siswa sedang mengerjakan tugas kelas mereka


Menggunakan materi dan alat bantu mengajar yang berbeda-

Daya tarik
Pertanyaan

beda
Memberika pelajaran dnegan materi-materi yang menarik
Meminta siswa menjelaskan suatu topik dengan kata-kata
mereka sendiri

Perhatian dan Keterampilan Membaca


Pembaca yang bagus maupun yang buruk sama-sama mencari materi
yang penting dan memerhatikannya dalam waktu yang lebih lama
(Ramsel&Grabe, 1983; Reynolds&Andreson.1986). Yang membedakan
keduanya adalah pengolahan informasi dan pemahaman yang berlangsung
sesudahnya. Pembaca yang buruk karena terlalu sibuk dengan tugas-tugas
dasar membaca (misal; menguraikan kode), menjadi teralihkan dari materi-

materi yang penting dan tidak cukup memprosesnya untuk keperluan


pertahanan

dan

penarikan

informasi.

Pembaca

yang

bagus

ketika

memerhatikan materi-materi yang penting, ia cenderung menghubungkan


informasi yang diperolehnya dengan hal-hal yang telah mereka ketahui,
membuatnya

bermakna,

serta

mengulangnya

dan

kesemuanya

ini

meningkatkan pemahaman (Resnick.1981)


C. Persepsi (Pengenalan Pola)
Teori Gestalt
Max Wertheimer Phi phenomenon, yaitu bergeraknya objek statis menjadi
rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat
dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi.
Wolfgang Kohler (1887-1967) apabila organisme dihadapkan pada suatu
masalah atau problem,maka akan terjadi ketidakseimbangan kogntitif, dan ini
akan berlangsung sampai masalah tersebut terpecahkan.
Teori Gestalt menyatakan bahwa orang menggunakan prinsip-prinsip untuk
mengorganisasikan presepsi mereka
a. Prinsip gambar bentuk-latar belakang
menyatakan bahwa bidang perseptual apapun dapat dibagi lagi menjadi
sebuah gambar bentuk diatas sebuah latar belakang
b. Prinsip proksimitas
menyatakan bahwa elemen-elemen dalam sebuah bidang perseptual
dipandang berada dalam satu kelompok menurut kedekatan jaraknya
dalam ruang atau waktu
c. prinsip kemiripan
menunjukkan bahwa elemen-elemen yang serupa dalam aspek-aspek
seperti ukuran atau warna dilihat sebagai satu kelompok
d. Prinsip kesamaan arah
mengimplikasikan bahwa elemen-elemen yang terlihat terdiri dari
sebuah pola atau aliran dengan arah yang sama dilihat sebagai sebuah
gambar.
e. Prinsip kesederhanaan
menyatakan bahwa orang mengorganisasikan bidang-bidang preseptual
mereka dengan karakteristik-karakteristik sederhana dan beraturan dan
cenderung membentu gestalt-gestalt yang bagus yang terdiri dari
simetri dan keteraturan.
f. Prinsip penutupan

bermakna bahwa orang mengisi pola-pola atau peristiwa-peristiwa


yang tidak lengkap.
Register-Register Sensorik
Teori-teori pengolahan informasi menyatakan bahwa tiap indra memiliki
registernya sendiri yang menyimpan informasi sebentar dalam bentuk yang
sama dengan saat diterima. Register sensorik adalah komponen pertama
dari system ingatan dimana informasi yang masuk bertemu. Register sensorik
menerima banyak sekali informasi dari panca indera dan menahannya dalam
waktu sangat singkat tidak lebih dari dua detik. Jika tidak terjadi apa-apa
terhadap informasi itu selama ada di sensory register informasi itu akan hilang
dengan cepat. Dua memori indrawi yang dipelajari secara luas adalah iconic
(penglihatan) dan echonic(pendengaran) (Neisser,1976)
D. Model Memori Dua-Penyimpanan
Pembelajaran Verbal
Ebbinghaus menunjukkan bahwa ada tiga faktor penting yang mempengaruhi
kelencaran atau kecepatan seseorang mempelajari deretan item :
a) Kebermaknaan item-item tersebut
Dipelajari lebih cepat dari suku kata-suku kata yang tidak bermakna.
b) Tingkat kemiripan item-item tersebut
Kemiripan pada makna dan bunyi dapatmenimbulkan kebingungan.
c) Lamanya waktu yang memisahkan antara satu percobaan dengan
percobaan berikutnya (Terry, 2009) dapat beragam dari pendek(praktik
rapat/massed practice) ke panjang (praktik terdistribusi/ distributed
practice)
Para peneliti pembelajaran verbal pada umumnya menggunakan tipe-tiipe
tugas pembelajaran:
1. Serial (berurutan): orang mengingat stimulus-stimulus verbal sesuai
dengan urutan penyajian stimulus-stimulus tersebut
2. Paired-associate(pasangan penyerta): satu stimulus diberikan untuk
satu item respon (misalnya; kucing-pohon)
3. Free-recall(ingatan bebas): siswa diberi

deretan

item

dan

mengingatnya tanpa urutan tertentu


Memori Kerja Jangka Pendek (Short Term (Working) Memory)
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term
memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori
sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama
informasi tersebut masih dibutuhkan. WM mempunyai dua fungsi yaitu
pemertahanan dan penarikan. WM terbatas durasinya, jika tidak segera
diproses informasi dalam WM akan menghilang. WM terbatas kapasitasnya,

hanya dapat menyimpan sedikit informasi. Miller (1956) mengatakan bahwa


kapasitas WM tujuh plus atau minus dua item.
Memori Jangka Panjang (Long Term Memory)
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau
ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup
bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan
jangka panjang ini tidak terbatas. Tulving (1972, 1983) membagi Memori
Jangka panjang menjadi dua yaitu memori episodik (ingatan tentang peristiwaperistiwa) dan memori sematik (ingatan atau pengetahuan kita tentang faktafakta.)
Para peneliti mempelajari perbedaan-perbedaan antara memori deklaratif dan
memori prosedural (Gupta & Cohen, 2002). Ingatan deklaratif adalah ingatan
yang kita munculkan kembali ke kesadaran untuk digunakan dengan
sengaja,ingatan prosedural adalah kebalikan dari ingatan eksplisit, yaitu
ingatan yang memungkinkan kita mengerjakan sesuatu tanpa harus berpikir.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memori
1. Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada
masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang
bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan.
Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan
juga

dapat

dipertinggi

akan

tetapi

untuk

kesan-kesan

yang

mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung


antara usia 15-50 tahun.
2. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat
menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan.
3. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih
baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan,
sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.
4. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering
mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam
bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan
tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah
kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu
tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak
disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada
gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-

1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi


energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran.
Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu
saja dilupakan.

Anda mungkin juga menyukai