Ekuitas didefinisi sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan
kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Karena
didefinisi atas dasar aset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset
dan kewajiban diukur.
Grossman dan Hart (1986) hak residual, yaitu hak untuk membuat keputusan dalam
situasi yang tidak dijelaskan dalam kontrak, contohnya hak untuk membuat keputusan pada
saat pengelolaan suatu investasi menghadapi kondisi yang berbeda dengan apa yang
direncanakan. Dalam kenyataannya, walaupun pemilik modal juga menerima hak-hak
pengendalian tersebut agar dapat memutuskan sesuatu yang tidak terduga, pengalokasian
residual control bagi pemilik modal seringkali tidak efektif karena sebagian besar pemilik
modal seringkali tidak memiliki kemampuan atau tidak memiliki cukup informasi untuk
mengetahui apa yang harus dilakukan. Bahkan, untuk kedua hal tersebutlah pemilik modal
memperkerjakan agen. Dengan kata lain agen dapat melakukan residual control dan
mengalokasikan dana-dana perusahaan sesuai dengan pilihannya
LANJUTAN
Walaupun demikian, atas dasar konsep kesatuan usaha kreditor dan investor
dipandang sebagai pihak luar perusahaan yang terpisah dari manajemen.
KONSEP EKUITAS
Menurut FASB ekuitas adalah “hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi
hutang” Ada karakteristik ekuitas: 1.Ekuitas sama dgn aktiva netto, yaitu selisih antara aktiva
perusahaan dgn gutang perusahaan 2.Ekuitas dpt bertambah atau berkurang karena
kenaikan atau penurunan aktiva netto baik yg berasal dr sumber bukan pemilik (pendapatan
dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik
Teori Ekuitas
Teori Ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam akuntansi
berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Teori ini membahas pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam
pelaporan keuangan
◦ Modal setoran dipecah menjadi modal saham sebagai modal yuridis dan
modal setoran tambahan,
Komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam komponen
modal setoran lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos ekuitas
pemegang saham.
Atas dasar konsep kesatuan usaha, kreditor dan pemegang saham sama-sama
mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan di perusahaan.
Tetapi terdapat dua karakteristik yang melekat pada hak kreditor, yaitu
◦ (a) penyelesaian klaim mereka pada tanggal tertentu melalui transfer aset,
dan
◦ (b) prioritas diatas pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal
likuidasi.
Hak kreditor dan pemegang saham juga berbeda dalam hal penggunaan aset.
Modal Setoran
Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah
teoretisnya adalah:
e. Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options, dan warrant)
Modal Bentukan
merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset, modal setoran
merupakan perubahan aset dalam rangka pendanaan (transaksi modal) segangkan laba
ditahan merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi).
Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada
sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain.
Bentuk ketentuan hukum ini adalah bahwa saham harus mempunyai nilai nominal atau nilai
minimum yang dinyatakan untuk menunjukkan hak yuridis. Modal yuridis merupakan
jumlah rupiah “minimal” yang harus disetor oleh investor sehingga membentuk modal
yuridis.
Masalah teoritis dalam hal ini adalah pos-pos mana saja yang disajikan melalui statement
laba rugi dan pos-pos mana saja yang dilaporkan melalui statement laba ditahan. Dalam hal
ini, ada 2 pendekatan yang dapat dianut yaitu :
1. Pendekatan semua-termasuk
Pendekatan ini hanya memasukkan ke dalam statemen laba rugi pos-pos operasi yang
dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan penggunaan aset (sumber ekonomik) untuk
mencapai tujuan utama. Pendekatan ini menekankan makna periode sekarang atau berjalan
(current) dan operasi dalam arti sempit.
1. Pendekatan kinerja sekarang
Pendekatan ini menekankan pemisahan secara tegas transaksi operasi dalam arti luas dan
transaksi modal. Dengan kata lain, yang diperhitungkan sebagai laba dan disajikan melalui
statemen laba rugi adalah semua pos akibat transaksi nonpemilik. Pendekatan ini dilandasi
oleh konsep dasar kontinuitas usaha yang memandang statemen laba-rugi merupakan
penggalan aliran operasi (pendapatan dan biaya) dalam jangka panjang
Teori Sintaktik: teori ini berusaha untuk menjelaskan praktik akuntansi dan memprediksi
bagaimana akuntansi akan bereaksi pada sistuasi tertentu atau bagaimana mereka
melaporkan peristiwa tertentu. Dengan demikian teori ini berkaitan dengan struktur proses
pengumpulan data dan pelaporan keuangan
Teori Semantik:Berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek dan peristiwa) dan
istilah simbol dan yang mewakilinya. Dengan demikian teori ini memberi penjelasan
mengenai definisi operasional dari praktik akuntansi
Suatu kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa jika memenuhi
dua kriteria berikut :
(a) Bersifat tidak normal; kejadian atau transaksi yang bersangkutan memiliki tingkat
abnormalitas yang tinggi dan tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan normal
perusahaan
(b) Tidak sering terjadi; kejadian atau transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam
kegiatan normal perusahaan.