Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG

PERSALINAN DI DESA PETIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN


BANJARNEGARA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan pendidikan Strata I
Keperawatan di STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

Disusun Oleh :
AGUNG YULI HATMOKO
NIM : 15142014035118

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2017

1
LEMBAR PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN
PENOLONG PERSALINAN DI DESA PETIR KECAMATAN PURWANEGARA
KABUPATEN BANJARNEGARA

Disusun Oleh :

AGUNG YULI HATMOKO


NIM : 15142014035118

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan S1 STIKES Harapan
Bangsa Purwokerto

Pada hari : …………………….

Tanggal : …………………….

Dewan Penguji

Penguji I : Tri Sumarni, S.Kep, M.Kep :………………….

Penguji II : Atun Raudotul Ma’rifah, S.Kep, Ns, M.Kep :………………….

Penguji III : Dwi Novitasari, S.Kep, Ns, M.Sc :…………………..

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Keperawatan SI
STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

Ririn Isma Sundari, S.Kep., Ns., M.Kep


NIK. 109304120688

2
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN
PENOLONG PERSALINAN DI DESA PETIR KECAMATAN PURWANEGARA
KABUPATEN BANJARNEGARA

Oleh:
Agung Yuli Hatmoko 1), Atun Raudotul Ma’rifah 2), Dwi Novitasari 3)
1,2,3
Prodi Keperawatan S1, STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
1
Email : agungyuli202@yahoo.com
2
Email : atunraudotulmarifah@gmail.com
3
Email : dwinovitasari1110@gmail.com

ABSTRACT

ABSTRACT
The childbirth process which taking care by health assistant helps to decrease the number of
mortality. By the fact in Petir Village, among 101 childbirth cases only 19 of them that the
childbirth process is taking care by unexpert health assistant. The goals of this research,
accordingly, is to indicate the factors of choosing health assistant in childbirth in Petir Village,
Purwanegara district, Banjarnegara during 2017. The metodology of this research is descriptive
with case control as design research. Furthermore, I choose health assistant as dependent
variable. While, the independent variables are mother’s knowledge, health facilities access, the
role of husband, ANC frequence, and the cost of childbirth. I take the first hand data or primer
data to assist this research. Then, the way to gather data is using quesioner which has been
fullfilled by patient (mothers) during January till December in 2016. The data analysis is using
univariat test, bivariat test, and multivariate by chi square test. The research result shows that 50%
childbirth prosess is helped by health assistant and the rest by unexpert health assistante. The
result of bivariat test tells the most influence factors of choosing health assistant to help the
childbirth are the knowledge, ANC frequency, and the cost. Thus, the most dominant factor is ANC
frequency.

Key words : birth assistant, health workers, non-health workers

PENDAHULUAN salah satunya adalah pertolongan


Mortalitas dan morbiditas pada persalinan dengan tenaga kesehatan
wanita hamil dan bersalin adalah masalah (Profil Depkes, 2016).
besar di negara berkembang. Angka Menurut Sustainable Development
Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu Goals 2016 salah satu sasaran yang
indikator kesehatan ibu dewasa ini masih ditetapkan oleh World Health
tinggi di Indonesia bila dibandingkan Organization (WHO) dalam target yang
dengan AKI di Negara ASEAN lainnya telah ditentukan SDGs adalah penurunan
(Saifudin, 2006). Kesehatan ibu angka kematian ibu sampai hanya 70 per
merupakan prioritas pembangunan 100.000 kelahiran. Setiap tahun 20.000
kesehatan baik secara nasional maupun kematian diperkirakan terjadi karena
internasional yang mana hal ini dilakukan komplikasi ibu selama persalinan dan
menjadi bagian (goals) SDGs tahun selama kehamilan. Angka kematian ibu
2016-2030. Berbagai cara upaya dihitung berdasarkan jumlah kematian
dilakukan untuk meningkatkan per 100.000 kelahiran. Penyebab utama
pencapaian pembangunan kesehatan, kematian ibu di Indonesia berdasarkan

3
Survei Kesehatan Rumah Tangga Data cakupan pertolongan persalinan
(SKRT) adalah perdarahan (28%), tenaga kesehatan di Provinsi Jawa
eklamsi (24%), komplikasi aborsi (8%), Tengah tahun 2015 adalah 94,96%, hal
partus lama (5%), trauma obstetric (5%), ini mengalami penurunan jika
dan emboli obstetric (3%). dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu
Salah satu faktor yang sangat 99,17% (Profil Kesehatan Depkes RI
mempengaruhi terjadinya kematian ibu tahun 2014). Berdasarkan data yang
maupun bayi adalah kemampuan dan diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan
keterampilan penolong persalinan, sesuai Jawa Tengah untuk cakupan pertolongan
dengan pesan pertama kunci Making persalinan tenaga kesehatan di Kabupaten
Pregnancy Safer (MPS) yaitu setiap Banjarnegara tahun 2014 adalah 98,2%,
persalinan hendaknya ditolong oleh sedangkan tahun 2015 adalah 98,7%.
tenaga kesehatan terlatih. Studi pendahuluan yang telah
Tahun 2008 cakupan persalinan oleh dilakukan pada bulan Desember 2016 di
tenaga kesehatan di Indonesia sudah Puskesmas Purwanegara 2 didapatkan
mencapai 80,68%, sehingga masih ada data pada tahun 2013 terdapat 49 kasus
pertolongan persalinan yang dilakukan persalinan tenaga non kesehatan dari 774
oleh dukun bayi dengan cara tradisional. persalinan kemudian pada tahun 2014
Persentase pertolongan persalinan oleh terdapat 29 kasus dari total 679,
tenaga kesehatan di indoneseia cenderung sedangkan pada tahun 2015 terdapat 35
mengalami peningkatan dari tahun 2005 kasus dari 827 persalinan dan tahun 2016
sampai dengan tahun 2015. Namun terdapat 27 kasus persalinan oleh tenaga
demikian terdapat penurunan dari 90,88% kesehatan dari total 788 persalinan yang
pada tahun 2013 menjadi 88,55% pada mana 19 diantaranya terjadi di Desa Petir.
tahun 2015. Berdasarkan data yang Hasil wawancara yang dilakukan
diperoleh dari profil Departemen pada bidan desa Petir bahwa masyarakat
Kesehatan RI tahun 2015, provinsi DI di wilayah Desa Petir rata-rata
Yogyakarta menempati urutan pertama berpendidikan rendah yaitu sekitar
dalam hal persalinan oleh tenaga 42,1%. Masyarakat di daerah tersebut
kesehatan dengan cakupan 99,81% yang mempunyai pekerjaan sebagai
sementara cakupan terendah adalah petani sebanyak 64,3%. Masyarakat
Provinsi Papua dengan 26,34% (Profil dengan jarak rumah yang jauh sekitar
Depkes, 2015). Persalinan oleh dukun 19,2% sehingga kesulitan untuk
juga dapat disebabkan karena kurangnya menjangkau tenaga kesehatan dan
dukungan dari suami berupa dukungan masyarakat yang tidak mendapat
informasi, dukungan penghargaan, dukungan dari suami sebanyak 8,2 %.
dukungan instrumental dan dukungan Hal ini menunjukan masih ada ibu
emosional sehingga pemilihan persalinan bersalin yang memanfaatkan tenaga
ke dukun masih banyak terjadi di dukun atau non kesehatan sebagai
masyarakat. Keengganan suami penolong persalianan.
memberikan support dan informasi Fenomena di atas menarik minat
tentang persalinan yang aman penulis untuk mengadakan penelitian
menyebabkan kepercayaan kepada dukun dengan judul faktor-faktor yang
masih tetap tinggi sehingga memilih berhubungan dengan pemilihan penolong
dukun sebagai penolong persalinan persalinan di wilayah Desa Petir
(Wisnu, 2007).

4
Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara penolong persalinan di Desa Petir
Tahun 2017. Kecamatan Purwanegara,
Banjarnegara Tahun 2017.
TUJUAN PENELITIAN f. Menganalisis faktor yang
memiliki hubungan paling erat dalam
1. Tujuan Umum pemilihan penolong persalinan di
Mengetahui faktor-faktor yang Desa Petir Kecamatan Purwanegara,
berhubungan dengan pemilihan Banjarnegara Tahun 2017.
penolong persalinan di Desa Petir
Kecamatan Purwanegara, METODE PENELITIAN
Banjarnegara Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
2. Tujuan Khusus analitik dengan pendekatan case control.
Mendeskripsikan faktor-faktor Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
yang berhubungan dengan pemilihan bersalin di Desa Petir pada tahun 2016.
penolong persalinan ditinjau dari Sampel penelitian 38 orang yang diambil
pengetahuan ibu, jarak menuju dari 19 kelompok kasus dan 19 kelompok
fasilitas kesehatan, dukungan suami, kontrol yang diambil denga teknik
frekuensi anc, biaya persalinan serta sistemik random sampling. Variabel
untuk mengetahui faktor mana yang independen yaitu pengetahuan ibu, jarak
memiliki hubungan paling erat ke pelayanan kesehatan, dukungan suami,
dengan pemilihan penolong frekuensi ANC dan biaya persalinan.
persalinan di Desa Petir Kecamatan Variabel dependen yaitu pemilihan
Purwanegara, Banjarnegara Tahun penolong persalinan. Analisa univariat
2017. dilakukan untuk mengetahui persentase
a. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu, jarak ke pelayanan
pengetahuan ibu dengan pemilihan kesehatan, dukungan suami, frekuensi
penolong persalinan di Desa Petir ANC, biaya persalinan dan pemilihan
Kecamatan Purwanegara, penolong persalinan. Analisis bivariate
Banjarnegara Tahun 2017. dilakukan untuk mengetahui hubungan
b. Menganalisis hubungan akses/ pengetahuan ibu dengan pemilihan
jarak ke fasilitas kesehatan dengan penolong persalinan, jarak dengan
pemilihan penolong persalinan di pemilihan penolong persalinan, dukungan
Desa Petir Kecamatan Purwanegara, suami dengan pemilihan penolong
Banjarnegara Tahun 2017. persalinan, frekuensi ANC dengan
c. Menganalisis hubungan faktor pemilihan menolong persalinan dan biaya
dukungan keluarga (suami) dengan dengan pemilihan penolong persalinan,
pemilihan penolong persalinan di dengan menggunakan Chi Square.
Desa Petir Kecamatan Purwanegara, Analisis multivariate dilakukan untuk
Banjarnegara Tahun 2017. mengetahui faktor mana yang paling
d. Menganalisis hubungan frekuensi berpengaruh terhadap pemilihan
ANC dengan pemilihan penolong penolong persalinan
persalinan di Desa Petir Kecamatan
Purwanegara, Banjarnegara Tahun
2017.
e. Menganalisis hubungan faktor
biaya persalinan dengan pemilihan

5
HASIL PENELITIAN 4. Frekuensi ANC
1. Pengetahuan ibu
Tabel 4 Distribusi frekuensi ANC tahun 2017
Tabel 1 distribusi pengetahuan ibu di Desa Frekuensi Persentase
Petir tahun 2017 ANC
(n) (%)
Tidak sesuai 19 50
Sesuai 19 50
Frekuensi Persentase Jumlah 38 100,0
Pengetahuan
(n) (%)
Baik 3 7,9
Cukup 13 34,2 Tabel 4 memberikan informasi responden
Kurang 22 57,9
Jumlah 38 100,0 dengann frekuensi anc sesuai program dan
tidak sesuai memiliki jumlah yang sama yaiu
19 responden.
Tabel 1 memberikan informasi bahwa
sebagian besar responden memiliki
5. Biaya persalinan
pengetahuan kurang mengenai kehamilan
yaitu dengan jumlah 22 (57,9%).
Tabel 2 Jarak ke pelayanan kesehatan tahun
2017
2. Jarak ke pelayanan kesehatan
Frekuensi Persentase
Tabel 2 Jarak ke pelayanan kesehatan tahun Biaya persalinan
(n) (%)
2017 Tidak terjangkau 21 44,7
Terjangkau 17 55,3
Jumlah 38 100,0
Frekuensi Persentase
Jarak
(n) (%)
Sulit 30 78,9 Tabel 2 memberikan informasi sebagian
Mudah 8 21,1
Jumlah 38 100,0 besar responden mengatakan bahwa biaya
persalinan dengan tenaga kesehatan terlalu
mahal yaitu sebanyak 21 orang (44,7%).
Tabel 2 memberikan informasi sebagian
besar responden mengatakan bahwa jarak
6. Penolong persalinan
rumah mereka sulit yaitu sebanyak 30
responden (78,9%).
Tabel 6 Penolong persalianan tahun 2017
3. Dukungan suami Frekuensi Persentase
Jarak
(n) (%)
Tabel 3 Distribusi dukungan suami tahun Nakes 19 50
Non Nakes 19 50
2017 Jumlah 38 100,0

Frekuensi Persentase
Dukungan
(n) (%) Tabel 6 memberikan informasi bahwa 19
Mendukung 17 55,3 orang kelompok kasus dan 19 orang sebagai
Tidak mendukung 21 44,7
Jumlah 38 100,0 kelompok control

Tabel 3 memberikan informasi sebagian


besar responden mengatakan bahwa suami
tidak mendukung yaitu sebanyak 21
responden (55,3%).

6
7. Hubungan Pengetahuan Dengan 8. Hubungan jarak ke pelayanan
pemilihan penolong persalinan di Desa kesehatan dengan pemilihan
Petir Pola Makan Dengan Kejadian penolong persalinan
Gastritis di Puskesmas Bawang I
Tabel 8 Hubungan Jarak Dengan pemilihan
Tabel 7 Hubungan Pengetahuan Dengan penolong persalinan di Desa Petir
pemilihan penolong persalinan di tahun 2017
Desa Petir tahun 2017 Jarak Penolong persalinan
Pengetahu Penolong persalinan Non Nakes Jumlah
an Non Nakes Jumlah Nakes
Nakes F % f % f % P Α
F % f % f % P Α Sulit 16 53,3 14 46,7 30 100 0,346 0,05
Kurang 16 72,7 6 27,3 22 100 0,00 0,0 Mudah 3 37,5 5 62,5 8 100
2 5 Jumlah 19 50 19 50 38 100,0
Cukup 3 23, 1 76, 1 100
1 0 9 3
Baik 0 0 3 100 3 100
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari
Jumlah 1 50 1 50 3 100, 31 orang dengan jarak dalam kategori sulit
9 9 8 0 terdapat 16 orang yang persalinan ditolong
oleh tenaga non kesehatan dan 14 orang dari
Tabel 7 memberikan informasi bahwa tenaga kesehatan, sedangkan dari 5 orang
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan jarak dalam kategori mudah terdapat
dari 22 orang dengan pengetahuan kurang 3 orang yang ditolong oleh tenaga non
terdapat 16 orang yang persalinan kesehatan dan 5 orang dari tenaga kesehatan.
ditolong oleh tenaga non kesehatan dan 6 Penelitian ini menggunakan analisis chi-
orang dari tenaga kesehatan, dari 13 Square dengan computerize untuk mencari
hubungan antara jarak menuju pelayanan
orang dengan pengetahuan cukup
kesehatan dengan pemilihan penolong
terdapat 3 orang yang ditolong oleh persalinan di wilayah Desa Petir Kecamatan
tenaga non kesehatan dan 10 orang dari Purwanegara. Hasil perhitungan chi-Square
tenaga kesehatan, sedangkan dari 3 orang diperoleh nilai p-value 0,346 lebih besar dari
dengan pengetahuan baik keseluruhannya 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat
ditolong oleh tenaga kesehatan. hubungan yang signifikan antara jarak
Ada tidaknya hubungan antara menuju pelayanan kesehatan dengan
pengetahuan dengan pemilihan penolong pemilihan penolong persalinan di wilayah
persalinan di wilayah Desa Petir Desa Petir Kecamatan Purwanegara tahun
Kecamatan Purwanegara tahun 2017 2017.
dapat dicari dengan menggunakan
analisis chi-Square dengan computerize. 9. Hubungan dukungan suami
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan pemilihan penolong
perhitungan chi-Square diperoleh nilai p- persalinan
value 0,02 lebih kecil dari 0,05 maka Tabel 9 Hubungan dukungan suami Dengan
dinyatakan terdapat hubungan yang pemilihan penolong persalinan di
signifikan antara pengetahuan dengan Desa Petir tahun 2017
pemilihan penolong persalinan di wilayah Dukungan Penolong persalinan
suami Non Nakes Jumlah
Desa Petir Kecamatan Purwanegara. Nakes
F % F % F % P Α
Tidak 13 61,9 8 38,1 21 100 0,103 0,05
Mendukung 6 35,3 11 64,7 17 100
Jumlah 19 50 19 50 38 100
,0
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari
21 orang dengan dukungan dalam kategori

7
tidak mendukung terdapat 13 orang yang dinyatakan terdapat hubungan yang
persalinan ditolong oleh tenaga non signifikan antara frekuensi ANC dengan
kesehatan dan 8 orang dari tenaga kesehatan, pemilihan penolong persalinan di wilayah
sedangkan dari 17 orang dengan dukungan Desa Petir Kecamatan Purwanegara.
dalam kategori mendukung terdapat 6 orang
yang ditolong oleh tenaga non kesehatan dan 11. HUBUNGAN BIAYA PERSALINAN
17 orang dari tenaga kesehatan. DENGAN PEMILIHAN
Penelitian ini menggunakan analisis chi- PENOLONG PERSALINAN
Square dengan computerize untuk mencari
hubungan antara dukungan suami dengan Biaya Penolong persalinan
Non Nakes Jumlah
pemilihan penolong persalinan di wilayah Nakes
Desa Petir Kecamatan Purwanegara. Hasil F % F % f % P Α
Tidak 16 76,5 5 23,5 21 100 0,000 0,05
perhitungan chi-Square diperoleh nilai p- terjangkau
value 0,103 lebih besar dari 0,05 maka Terjangkau 3 28,6 14 71,4 17 100
dinyatakan tidak terdapat hubungan yang
Jumlah 19 50 19 50 38 100,0
signifikan antara dukungan suami dengan
pemilihan penolong persalinan di wilayah
Desa Petir Kecamatan Purwanegara. Table 11 Hubungan biaya persalinan dengan
pemilihan penolong persalinan
10. Hubungan frekuensi ANC dengan Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari
pemilihan penolong persalinan 17 orang dengan biaya persalinan dalam
kategori tidak terjangkau terdapat 13 orang
Tabel 10 Hubungan frekuensi ANC yang persalinan ditolong oleh tenaga non
dengan pemilihan penolong persalinan di kesehatan dan 4 orang dari tenaga kesehatan,
Desa Petir tahun 2017 sedangkan dari 21 orang dengan biaya
ANC Penolong persalinan persalinan dalam kategori terjangkau terdapat
Non Nakes Jumlah 6 orang yang ditolong oleh tenaga non
Nakes
F % F % f % P Α kesehatan dan 15 orang dari tenaga
Tidak
sesuai
17 89,5 2 10,5 19 100 0,000 0,05 kesehatan.
Sesuai 2 10,5 17 89,5 19 100
Penelitian ini menggunakan analisis chi-
Square dengan computerize untuk mencari
Jumlah 19 50 19 50 38 100,0 hubungan antara biaya persalinan dengan
pemilihan penolong persalinan di wilayah
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari Desa Petir Kecamatan Purwanegara. Hasil
19 orang dengan frekuensi dalam kategori perhitungan chi-Square diperoleh nilai p-
tidak sesuai program terdapat 17 orang yang value 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
persalinan ditolong oleh tenaga non dinyatakan terdapat hubungan yang
kesehatan dan 2 orang dari tenaga kesehatan, signifikan antara biaya persalinan dengan
sedangkan dari 19 orang dengan frekuensi pemilihan penolong persalinan di wilayah
dalam kategori sesuai program terdapat 2 Desa Petir Kecamatan Purwanegara.
orang yang ditolong oleh tenaga non
kesehatan dan 17 orang dari tenaga
kesehatan.
Penelitian ini menggunakan analisis chi-
Square dengan computerize untuk mencari
hubungan antara frekeunsi ANC dengan
pemilihan penolong persalinan di wilayah
Desa Petir Kecamatan Purwanegara. Hasil
perhitungan chi-Square diperoleh nilai p-
value 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka

8
12. FAKTOR YANG PALING value lebih dari 0,05, sehingga tidak
BERHUBUNGAN DENGAN diikutsertakan pada pemodelan selanjutnya.
PEMILIHAN PENOLONG Kemudian selanjutnya variabel yang
PERSALINAN dikeluarkan adalah variabel dukungan yang
juga memiliki p value lebih dari 0,05
Table 12 pemodelan multivariate tahap I sehingga tidak diikutkan pada pemodelan
selanjutnya.
Hasil Analisis Bivariate variabel independen Table 15 pemodelan tahap akhir
dengan pemilihan penolong persalinan di Variabel Sig. Exp(B) CI 95%
Desa Petir Kecamatan Purwanegara Independen
Banjarnegara Frekuensi 0,001 62,694 5,595-
Variabel P Value ANC 702,504
Jarak ke pelayanan 0,346 Pengetahuan 0,074 9,676 0,803-
kesehatan ibu 116,640
Dukungan suami 0,103
Pengetahuan ibu 0,02 Hasil analisis multivariate didapatkan
Biaya persalinan 0,000 variabel yang memiliki kontribusi dalam
Frekuensi ANC 0,000 mempengaruhi pemilihan penolong
persalinan adalah frekuensi ANC dan
Pada table 12 terlihat variabel independen pengetahuan ibu. Variabel yang paling
yang menghasilkan p value kurang dari 0,25 dominan adalah variabel yang memiliki odds
adalah variabel dukungan suami, ratio menjauh dari 1, karena semakin
pengetahuan ibu, biaya persalinan dan mendekati angka 1 maka variabel tersebut
frekuensi ANC, sedangkan variabel jarak ke bukan merupakan faktor resiko atau dengan
pelayanan kesehatan memiliki p value lebih kata lain semakin tidak mempengaruhi
dari 0,25 sehingga tidak diikutkan kedalam pemilihan penolong persalinan. Hasil
tahap selanjutnya. pemodelan analisi multivariate pada table
Tabel 13 pemodelan Tahap II 4.15 menujukan bahwa variabel frekuensi
pemodelan dengan mengeluarkan variabel ANC merupakan variabel yang berhubungan
yang memiliki p value lebih dari 0,05 dan paling erat dengan pemilihan penolong
mempertimbangkan odds ratio persalinan dengan nilai odds ratio (OR)
95% C.I.for 62,694 yang berarti ibu dengan ANC yang
Variabel
Sig. Exp(B) EXP(B) tidak sesuai program memiliki faktor resiko
independen
Lower Uper yang besar untuk terjadi kejadian penolong
Pemodelan I
( biaya tidak
persalinan dengan tenaga non kesehatan.
disertakan) .
ANC 0.004 54,812 3,675 817,444 PEMBAHASAN
Pengetahuan 0.072 9,950 0,813 121,729
Dukungan 0.840 1,310 0,96 17,936 Faktor pengetahuan ibu sebagian
Pemodelan II besar responden memiliki pengetahuan
(Dukungan kurang mengenai kehamilan yaitu dengan
tidak jumlah 22 (57,9%).
disertakan)
ANC 0,001 62,694 5,595 702,504 Hasil penelitian tersebut bisa
Pengetahuan 0,074 9,676 0,803 116,640 disebabkan karena rata-rata warga desa
petir berpendidikan rendah sehingga
Berdasar pemodelan multivariate pada table pengetahuan mereka mengenai kehamilan
13 dengan mengeluarkan variabel yang dan persalinan masih kurang, faktor
memiliki p value lebih dari 0,05 dan pendidikan rendah juga berpengarauh
mempertimbangkan odds ratio, dimulai dari terhadap daya tangkap penyuluhan
mengeluarkan variabel biaya yang memiliki p

9
kesehatan yang diberikan oleh bidan pada seseorang menyadari terlebih dahulu
setiap kali kunjungan rumah. stimulus/obyek tersebut, interest (tertarik)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yaitu orang mulai tertarik pada stimulus,
perhitungan chi-Square diperoleh nilai p- evaluation yaitu menimbang-nimbang
value 0,02 lebih kecil dari 0,05 maka baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dinyatakan terdapat hubungan yang dirinya, trial yaitu mulai mencoba
signifikan antara pengetahuan dengan perilaku barunya, dan yang terakhir
pemilihan penolong persalinan di wilayah adoption yaitu subyek telah berperilaku
Desa Petir Kecamatan Purwanegara tahun baru sesuai dengan pengetahuan,
2017. kesadaran, dan sikapnya terhadap
Hasil penelitian tentang pengetahuan stimulus. Pengetahuan merupakan faktor
diketahui bahwa dari 38 responden yang penting dalam menentukan perilaku
diteliti ada 22 orang yang mempunyai seseorang, karena pengetahuan dapat
pengetahuan kurang yang 16 diantaranya menimbulkan perubahan persepsi
ditolong oleh tenaga non kesehatan kebiasaan masyarakat (Notoatmodjo,
sementara 6 orang lainnya ditolong oleh 2007). Pembentukan sikap seseorang juga
tenaga kesehata. Hal ini menunjukkan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya.
bahwa sebagian besar responden belum Semakin tinggi pengetahuan seseorang
mengetahui tentang pemilihan penolong maka semakin baik pula sikap seseorang
persalinan yang aman, sementara 6 orang dalam menghadapi masalah. Faktor jarak
dengan pengetahuan kurang dapat ke pelayanan kesehatan sebagian besar
bersalin dengan tenaga kesehatan karena responden mengatakan bahwa jarak
pendekatan tenaga kesehatan setempat rumah mereka sulit yaitu sebanyak 30
yang maksimal dan juga karena pengaruh responden (78,9%).
orang terdekat dari responden yang dapat Hasil perhitungan chi-Square
mempengaruhi pemilihan penolong diperoleh nilai p-value 0,346 lebih besar
persalinan mereka, sedangkan 13 orang dari 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat
berpengetahuan cukup yang artinya sudah hubungan yang signifikan antara jarak
mengetahui tentang pemilihan penolong menuju pelayanan kesehatan dengan
persalinan yang aman namun, dari 13 pemilihan penolong persalinan di wilayah
orang tersebut masih ada 3 orang yang desa Petir Kecamatan Purwanegara
bersalin dengan tenaga non kesehatan, Banjarnegara Tahun 2017.
sedangkan 3 orang dengan pengetahuan Wilayah Desa Petir sebagian
baik semua bersalin dengan tenaga besar berupa pegunungan dan melewati
kesehatan. Dilihat dari hasil penelitian beberapa sungai, namun pemerintah
didapatkan sebagian ibu belum Desa petir dalam beberapa tahun ini
mempunyai pengetahuan tentang melakukan pembangunan jalan dan
pemilihan penolong persalinan dengan jembatan sehingga memudahkan akses
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat untuk menuju fasilitas kesehatan,
Notoatmojo (2007) bahwa sebelum orang kemudian di Desa Petir juga di tempatkan
melakukan perubahan perilaku 2 bidan desa dan dibangun 2 polindes
(berperilaku baru), ia harus tahu terlebih untuk mendekatkan masyarakat dengan
dahulu arti/manfaat perilaku tersebut bagi fasilitas kesehatan, sedangkan pada kasus
dirinya. Pada saat ini terjadi proses yang 3 orang dengan kategori mudah ditolong
berurutan sebelum seseorang berperilaku oleh tenaga non kesehatan, hal tersebut
baru yaitu awareness (kesadaran) dimana dikarenakan pengaruh orang sekitar ibu.

10
Sementara 14 orang dalam kategori sulit tidak sesuai memiliki jumlah yang sama
yang memilih persalinan dengan tenaga yaiu 19 responden.
kesehatan dikarenakan pendekatan tenaga Hasil perhitungan chi-Square
kesehatan setempat yang dibantu oleh diperoleh nilai p-value 0,000 lebih kecil
tokoh masyarakat setempat sehingga dari 0,05 maka dinyatakan terdapat
dapat mengarahkan mereka untuk hubungan yang signifikan antara
bersalin dengan tenaga kesehatan. dukungan suami dengan pemilihan
Hasil ini sejalan dengan penelitian penolong persalinan di wilayah Desa
Rosnani (2011) namun bertentangan Petir kecamatan Purwanegara
dengan penelitian Meylanie (2010) yang Banjarnegara.
menyatakan bahwa ada hubungan yang Kasus persalinan non tenaga
signifikan anatara akses ke fasilitas kesehatan sebagian besar adalah kasus
kesehatan dengan pemilihan penolong kehamilan yang tidak diinginkan
persalinan dimana ibu dengan jarak sehingga mereka merasa malu jika harus
rumah dekat dengan tempat persalinan memeriksakan kepada bidan dan lebih
memiliki peluang 14,646 kali untuk memilih untuk tidak memeriksakan
memilih tenaga kesehatan sebagai kehamilannya, hal tersebut juga
penolong persalinan dibandingkan dipengaruhi oleh pengetahuan yang
dengan jarak yang jauh. kurang sehingga mereka belum sadar
Faktor dukungan suami sebagian tentang pentingnya memeriksakan
besar responden mengatakan bahwa kehamilan mereka. Penelitian Dini (2012)
suami tidak mendukung yaitu sebanyak menyatakan bahwa 46% kasus kehamilan
21 responden (55,3%). Hasil perhitungan tidak diinginkan tidak melakukan
chi-Square diperoleh nilai p-value 0,103 perawatan kehamilan/ pemeriksaan
lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan kehamilan (ANC) seusai program.
tidak terdapat hubungan yang signifikan Hasil tersebut sejalan dengan
antara dukungan suami dengan pemilihan penelitian Rosnani (2011) yang
penolong persalinan di wilayah Desa menyatakan bahwa ada hubungan yang
Petir kecamatan Purwanegara signifikan antara pemeriksaan kehamilan
Banjarnegara. dengan pemilihan penolong persalinan
Hasil penelitian ini sejalan dengan dimana ibu yang memeriksakan
penelitian Amalia tahun 2012 yang kehamilan lengkap mempunyai peluang
mengatakan bahwa saat ini ibu bersalin 11,549 kali untuk memilih tenaga
banyak yang bisa menentukan kemana kesehatan sebagai penolong persalinan
mereka akan bersalin tanpa adanya dibandingkan dengan yang tidak lengkap.
pertimbangan dari suami mereka. Penelitian Melfayeti (2012) menunjukkan
Wilayah Desa Petir banyak kepala bahwa tenaga kesehatan merupakan
keluarga yang bekerja di luar wilayah tempat dilakukan pemeriksaan kehamilan
Desa Petir sehingga untuk pemilihan dan ibu hamil yang melakukan
penolong persalinan oleh ibu lebih pemeriksaan kehamilan lebih sering
banyak didiskusikan dengan orang tua cenderung memilih tenaga kesehatan
atau keluarga lain yang dianggap lebih yang akan menolong persalinan
berpengalaman. dikarenakan dengan melakukan
Faktor frekuensi ANC responden pemeriksaan kehamilan lebih sering ibu
dengan frekuensi anc sesuai program dan telah mengetahui keadaan bayi dan
dirinya serta mendapatkan berbagai

11
informasi tentang persalinan yang aman, akan mempengaruhi pemilihan penolong
dibandingkan dengan ibu hamil yang persalinan, hal ini dikarenakan jika
jarang atau tidak pernah melakukan bersalin menggunakan tenaga kesehatan
pemeriksaan kehamilan, karena beberapa mereka juga harus mengeluarkan biaya
faktor yang mempengaruhi seperti tidak untuk keperluan lain.
mempunyai kemauan untuk melakukan Faktor yang paling dominan
pemeriksaan dan dukungan dari keluarga berpengaruh terhadap pemilihan
serta tidak siap untuk pergi ke tenaga penolong persalinan di Desa Petir
kesehatan pada saat akan melahirkan Kecamatan Purwanegara Kabupaten
sehingga memilih penolong persalinan Banjarnegara adalah frekuensi ANC,
yang terdekat yaitu dukun (Non Tenaga Hasil analisis multivariate didapatkan
Kesehatan) yang akan menolong variabel yang memiliki kontribusi dalam
persalinannya. (Melfayeti, 2012). mempengaruhi pemilihan penolong
Faktor biaya persalinan sebagian persalinan adalah frekuensi ANC dan
besar responden mengatakan bahwa biaya pengetahuan ibu. Variabel yang paling
persalinan dengan tenaga kesehatan dominan adalah variabel yang memiliki
terlalu mahal yaitu sebanyak 21 orang odds ratio menjauh dari 1, karena
(44,7%). Hasil perhitungan chi-Square semakin mendekati angka 1 maka
diperoleh nilai p-value 0,000 lebih kecil variabel tersebut bukan merupakan faktor
dari 0,05 maka dinyatakan terdapat resiko atau dengan kata lain semakin
hubungan yang signifikan antara tidak mempengaruhi pemilihan penolong
dukungan suami dengan pemilihan persalinan. Hasil pemodelan analisi
penolong persalinan di wilayah Desa multivariate pada table 15 menujukan
Petir kecamatan Purwanegara bahwa variabel frekuensi ANC
Banjarnegara. merupakan variabel yang berhubungan
Sebagian besar masyarakat Desa paling erat dengan pemilihan penolong
Petir berprofesi sebagai petani dengan persalinan dengan nilai odds ratio (OR)
penghasilan yang rendah sehingga 62,694 yang berarti ibu dengan ANC
mereka menganggap biaya persalinan yang tidak sesuai program memiliki
dengan tenaga kesehatan dianggap mahal. faktor resiko yang besar untuk terjadi
Hasil penelitian tersebut sejalan kejadian penolong persalinan dengan
dengan penelitian Krisliana (2007) yang tenaga non kesehatan. Menurut teori
menyatakan ada hubungan yang menyatakan bahwa faktor kepercayaan
signifikan antara biaya dengan pemilihan juga turut mempengaruhi pemilihan
penolong persalinan. Anggapan yang penolong persalinan pada dukun.
beredar di masyarakat bahwa persalinan Masyarakat yang sangat terikat budaya
ditenaga kesehatan mengeluarkan biaya sangat mempercayai dukun sebagai
yang tergolong mahal. Masyarakat lebih penolong persalinan karena merasa lebih
memilih melahirkan dirumah dan nyaman dan aman dibandingkan memilih
memilih ditolong oleh paraji karena biaya persalinan yang ditolong oleh tenaga
lebih murah dan pembayaran bisa dicicil kesehatan (Yulia, 2006).
disamping sudah menjadi kebiasaan turun Frekuensi ANC juga menentukan
temurun. kepercayaan terhadap tenaga penolong
Penelitian Amalia (2012) juga persalinan, semakin sering ibu melakukan
menyatakan adanya pengaruh yang ANC kepada tenaga kesehatan
signifikan dimana penghasilan keluarga menandakan ibu percaya kepada tenaga

12
kesehatan dan berpeluang besar untuk 6. Faktor yang memiliki hubungan
melakukan persalinan di tenaga paling kuat dalah frekuensi ANC.
kesehatan, dengan ANC ibu juga dapat
berdiskusi mengenai permasalahan yang SARAN
dihadapi selama menjalani kehamilan.
1.Bagi masyarakat
KESIMPULAN Diharapkan bagi masyarakat
terutama yang anggota keluarganya
1. Dari hasil penelitian tentang sedang hamil dapat lebih aktif untuk
faktor-faktor yang berhubungan mencari informasi tentang persalinan
dengan pemilihan penolong persalinan yang aman sehingga mengetahui resiko
di Desa Petir Kecamatan Purwanegara dan selalu bersalin dengan tenaga
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017, kesehatan.
maka dapat diketahui hubungan antara
faktor-faktor (pengetahuan ibu, jarak 2. Bagi Puskesmas (Fasilitas kesehatan
ke fasilitas kesehatan, dukungan setempat)
suami, frekuensi anc, biaya persalinan) Agar para tenaga kesehatan di
dengan pemilihan penolong puskesmas khususnya bidan dapat
persalinan. Setelah uji statistic meningkatkan kegiatan promotif dan
dilakukan dapat disimpulkan preventif bidang kesehatan khususnya
2. Responden dalam penelitian ini pada ibu hamil yang akan bersalin dengan
adalah 19 orang yang memilih dukun menekankan pada persalinan oleh tenaga
sebagai penolong persalinan dan 19 kesehatan serta memberikan sarana dan
kelompok control yang memilih prasarana untuk penyuluhan persalinan
tenaga kesehatan sebagai penolong dengan tenaga kesehatan dengan leaflet
persalinan. atau lembar balik yang memadai bagi
3. Faktor pengetahuan ibu memiliki bidan desa di wilayah kerjanya.
hubungan yang signifikan dengan nilai
p value 0,02 > 0,05 yang berarti ibu 3. Bagi tenaga kesehatan dan kader
dengan pengetahuan kurang lebih kesehatan
cenderung memilih penolong Agar meningkatkan penyuluhan yang
persalinan non tenaga kesehatan. berhubungan dengan persalinan dengan
4. Faktor frekuensi ANC memiliki tenaga kesehatan kepada masyarakat dan
hubungan yang signifikan dengan nilai resiko yang ditimbulkan bila tidak
p value 0,000 yang berarti ibu dengan bersalin dengan tenaga kesehatan
ANC tidak sesuai program lebih khususnya kepada ibu hamil untuk
cenderung bersalin dengan tenaga non memilih tenaga kesehatan sebagai
kesehatan penolong persalinan. Penyuluhan dapat
5. Faktor biaya persalinan memiliki dilakukan 1 bulan sekali di setiap
hubungan yang signifikan dengan nilai posyandu. Untuk konseling individu pada
p value 0,000 yang berarti ibu yang masing-masing ibu hamil dapat dilakukan
menganggap biaya persalinan oleh pada saat periksa hamil ataupun pada saat
tenaga kesehatan tidak terjangkau bidan melakukan kunjungan rumah ibu
lebih cenderung bersalin dengan ibu hamil untuk pemantapan P4K.
tenaga non kesehatan.

13
4. Bagi peneliti selanjutnya Kabupaten Lebak ProvinsiBanten,
Dapat digunakan sebagai dasar Tesis FKM-UI, Depok.
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-
faktor lain diantaranya, sikap tenaga Meilani, N. 2009.Kebidanan Komunitas.
kesehatan, paritas, umur, kepercayaan Yogyakarta :Fitramaya.
dan faktor lain yang berhubungan dengan
pemilihan penolong persalinan yang Notoatmojo.Soekidjo. 2007.Perilaku dan
belum diteliti oleh peneliti. Promosi Kesehatan.Jakarta
:Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA
Rosnani, 2011 Budaya dan Faktor-Faktor
Amalia, L. 2012. Faktor-faktor yang Lain yang Berhubungan dengan
berhubungan dengan pemilihan Pemilihan Penolong Persalinan di
penolong persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Rakit
puskesmas molopatodu tahun Kulim Kecamatan Rakit Kulim
2012, Gorontalo. Kabupaten Indragiri Hulu
Propinsi Riau, Skripsi FKM-UI,
Depkes RI. 2016. Profil Kesehatan Depok
Indonesia 2016. Jakarta: Depkes
RI. Yulia, 2006 Faktor Determinan Yang
Mempengaruhi Alternative
Dinkes, Jateng. Profil Kesehatan Provinsi Pemilihan Persalinan Dukun
Jawa Tengah Tahun 2014. 2015, Beranak Di Kecamatan Limboro
Semarang: Dinkes Jateng. Kabupaten Polewali Mandar
tahun 2006.
Dinkes, Kab Banjarnegara. Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013.2014,2015,
Banjarnegara.

Dini, S. 2012. Hubungan kehamilan tidak


diinginkan dengan pola perilaku
ibu hamil. Di Kecamatan Limboro
Kabupaten Polewali
Mandar.Terdapat pada
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/file
s/459d992bbe0693464e756a2ff86
dfafc.pdf

Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan


Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Krisliana, Aprilia, 2007 Faktor-Faktor


yang Mempengaruhi Pemilihan
Penolong Persalinan di Wilayah
Kerja Puskesmas Warunggunung

14

Anda mungkin juga menyukai