Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Terlengkap

Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara – Pancasila ialah sebagai dasar negara sering juga
disebut dengan dasar falsafah negara (dasar filsafat negara atau philosophische grondslag) dari
negara, ideologi negara (staatsidee). Dalam hal tersebut Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk
mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain ialah , Pancasila digunakan sebagai dasar untuk
mengatur seluruh penyelenggaraan negara.

Pengertian Pancasila

Pancasila sebagai Dasar Negara


Pengertian Pancasila ialah sebagai dasar negara seperti dimaksud dalam bunyi Pembukaan UUD
1945 Alinea IV(4) yang secara jelas menyatakan , ialah kurang lebih sebagai berikut :

Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Norma hukum pokok serta disebut pokok kaidah fundamental daripada suatu negara itu dalam hukum
mempunyai hakikat serta kedudukan yang tetap, kuat, dan tidak berubah bagi negara yang dibentuk.
Dengan kata lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Fungsi serta kedudukan Pancasila sebagai
pokok kaidah yang fundamental. Hal tersebut penting sekali dikarenakan UUD harus bersumber
serta berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental itu.

Pengertian Ideologi Pancasila, Ideologi Negara Indonesia

Pancasila merupakan falsafah bangsa yang harus benar-benar dihayati oleh semua rakyat Indonesia.
Falsafah negara ini dijadikan dasar ideologi bagi bangsa Indonesia untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Lalu, apa pengertian ideologi Pancasila? Dalam hal ini, kita bisa
menguraikannya per kata terlebih dahulu. Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti cara berpikir
dan “logos” yang berarti ilmu. Secara sederhana, ideologi bisa diartikan sebagai cara berpikir yang
dijadikan pedoman hidup. Sementara pancasila adalah lima sila yang dijadikan dasar hidup bangsa
Indonesia. Lima sila tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Menghayati Pengertian Ideologi Pancasila

Jika kita memberikan pengertian yang sederhana, ideologi pancasila bisa diartikan sebagai
sekumpulan nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila. Pancasila dirumuskan dalam lima
sila yang menjadi landasan hidup bangsa Indonesia, yaitu sebagai berikut.

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Seorang ahli memberikan pengertian ideologi Pancasila sebagai tatanan nilai yang didapat melalui
proses kristalisasi dari nilai dasar bangsa Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan utuh sehingga pemahamannya harus diresapi secara keseluruhan. Sementara itu, ketahanan
ideologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi masyarakat Indonesia. Pancasila
adalah dasar yang di dalamnya mengandung kekuatan secara nasional dalam mengatasi segala
tantangan, hambatan, ancaman, dan gangguan yang menimpa bangsa Indonesia.

Contoh Sikap berdasarkan sila-sila di Pancasila

Maksud dan contohnya sikap berdasarkan sila–sila di Pancasila. Berikut, Penjabaran dari sikap – sikap
yang sebaiknya kita lakukan terhadap Pancasila sebagai Ideologi.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat pertama pada Tuhannya.
Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Pertama :
a. Saling menghormati antar umat ber-negara.
b. Menjalani perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing.
c. Melaksanakan kewajiban dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerjasama dan tolong menolong antar umat ber-agama.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya
semua sama di Dunia ini.
Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :
a. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.
b. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
c. Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
d. Memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya.

3. Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk bersatu
membangun negeri ini.
Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Ketiga :
a. Bangga dan cinta terhadap tanah air.
b. Mengembangkan sikap persatuan dan kesatuan.
c. Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
d. Menjunjung tinggi persatuan Indonesia.
e. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan
Sila ini beruhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesesaikan
masalah.
Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Keempat :
a. Selalu memperdepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan
permasalahan.
b. Menghargai hasil musyawarah.
c. Ikut serta dalam pemilihan umum.
d. Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang.
Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
a. Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan.
b. Menghargai hasil karya orang lain.
c. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum.
d. Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
Pokok-Pokok Berita

Pokok-Pokok Berita merupakan suatu informasi yang disampaikan kepada para pembaca atau para
pendengar secara lisan maupun tulisan. Berita yang disampaikan dalam bentuk lisan yaitu berita dari
radio, dari televisi, dari teman dekat, dari media online yang disampaikan secara lisan, dan sebagainya.
Sedangkan berita yang disampaikan dalam bentuk tulisan yaitu berita dari surat kabar, media online
yang berupa tulisan, dan lain-lain.

Nah, berita memuat informasi yang penting nagi para pembaca atau para pendengar. Oleh karena itu,
menemukan inti dari berita (pokok-pokok isi berita) merupakan hal yang penting. Berikut ini akan
dijelaskan langkah-langkah dalam mencari pokok berita.

A. Langkah-Langkah Mencari Pokok Berita

Ada tiga langkah dalam mencari inti atau pokok berita, yaitu:

1. Dengarkan atau baca berita


Langkah pertama dalam menemukan inti atau pokok berita yang aktual yaitu tentu saja dengan
mendengaran atau membaca suatu berita. Cobalah untuk mendengarkan atau membaca berita
tersebut secara seksama. Dengarkan atau bacalah berita tersebut secara berulang-ulang jika perlu
agar berita dapat dipahami secara jelas (berita di surat kabar atau media online yang dapat didengar
atau dibaca secara berulang-ulang).

2. Carilah inti berita


Langkah selanjutnya yaitu mencari inti berita. Inti dari suatu berita dapat dicari dengan
menggunakan pedoman 5W + 1 H yang mencakup pertanyaan-pertanyaan yang memuat inti berita.
berikut akan dijelaskan mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pertanyaan:

• What (Apa)
Apa yang terjadi dalam suatu berita?
• When (Kapan)
Kapan kejadian tersebut terjadi?
• Where (Dimana)
Dimana kejadian tersebut terjadi?
• Who (Siapa)
Siapakah yang terlibat dalam kejadian tersebut?
• Why (Kenapa)
Kenapa kejadian tersebut terjadi?
• How (Bagaimana)
Bagaimana kejadian tersebut dapat terjadi?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut haruslah kita cari jawabannya ketika kita sedang mendengarkan atau
membaca suatu berita. Jika berita tersebut disampaikan secara lisan, maka buku catatan perlu
disiapkan untuk mencatat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sedangkan jika berita
tersebut disampaikan secara tulisan, maka mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
lebih mudah dengan cara menggaris bawahi jawaban dalam berita tersebut.
3. Buatlah ringkasan
Langkah terakhir dalam menulis inti atau pokok berita yaitu dengan membuat ringkasan dari berita
tersebut. Ringkasan berita dapat dibuat dengan menggabungkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
5W + 1H yang telah dicari sebelumnya.

B. Contoh Menulis Pokok-Pokok Berita

Warga Kawasan Pasar Ikan Direlokasi

Kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, telah digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada
Senin (11/4/2016) lalu. Sebagian warga direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur dan
sebagian lainnya bersikukuh untuk tetap tinggal di perahu di sekitar lokasi penggusuran.

Warga yang memilih direlokasi ke Rusun Rawa Bebek mengatakan bahwa rusun yang mereka tempati
cukup nyaman. Mereka juga menyebut fasilitasnya memadai.

Sapiudin, salah satu warga kawasan Pasar Ikan yang sekarang menjadi penghuni rusun, mengatakan
bahwa rusun tempat mereka tinggal nyaman dan lingkungannya sehat. Ia juga mengatakan bahwa ia
setiap pagi bisa olahraga keliling rusun.

Pokok-pokok berita

• What (Apa)
“Sebagian warga direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.”
• When (Kapan)
“Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 11 April 2016”
• Where (Dimana)
“Peristiwa tersebut terjadi di Kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara”
• Who (Siapa)
“Warga Kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.”
• Why (Kenapa)
“Peristiwa tersebut terjadi karena Kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, telah digusur
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta”
• How (Bagaimana)
“Sebagian warga Kawasan Pasar Ikan telah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek dan sebagian lainnya
bersikukuh untuk tetap tinggal di perahu di sekitar lokasi penggusuran. Warga yang memilih direlokasi
mengaku rusun yang mereka tempati cukup nyaman dan fasilitasnya memadai.”

Kesimpulan

Berita diatas mengungkapkan bahwa warga Kawasan Pasar Ikan telah direlokasi ke Rusun Rawa
Bebek, Cakung, Jakarta Timur pada hari Senin, 11 April 2016. Peristiwa tersebut terjadi di Kawasan
Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Relokasi warga Kawasan Pasar Ikan disebabkan Kawasan
Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, telah digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagian
warga direlokasi ke Rusun Rawa Bebek dan sebagian lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di
perahu di sekitar lokasi penggusuran. Warga yang memilih direlokasi mengatakan bahwa rusun yang
mereka tempati cukup nyaman. Mereka juga menyebut fasilitasnya memadai
Pengertian, Struktur Berita, Orientasi Berita dan peirstiwa berita

Hai sobat semua, kali ini saya mau berbagi sebuah artikel bermanfaat lagi nih, judulnya yaitu Teks
Berita. Nah pada materi ini ada beberapa yang akan kita bahas yaitu meliputi pengertian teks berita,
struktur, dan contoh dari teks berita itu sendiri. Jadi buat kalian yang sedang mencari materi ini tidak
ada salahnya untuk membaca artikel ini.

Pasti kamu pernah mendengar atau membaca beritakan? Setiap hari kita menjumpai yang namanya
berita baik itu melalui TV, koran atau media lainnya. Berita yang muncul biasanya mengenai suatu
kejadian yang baru terjadi dan berdasarkan fakta atau kenyataan di lapangan. Oke langsung saja kita
mulai pembahasannya, simak baik-baik ya sobat.
(baca juga artikel tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen)
Pengertian Teks Berita
Teks berita adalah teks yang berisi mengenai suatu peristiwa yang terjadi didunia ini yang dimuat
dalam berbagai media baik itu cetak maupun elektronik. Sebuah berita harus berdasarkan fakta tapi
tidak semua fakta diangkat menjadi sebuah berita.
Setiap kejadian penting biasanya akan diberitakan dalam berbagai media, misalnya berita tentang
dunia politik biasanya akan dibahas selama berhari-hari dan menjadi trending topics.
Struktur Teks Berita
Struktur teks berita adalah berupa susunan mengenai cara teks tersebut dibangun. Berikut strukturnya:
Orientasi Berita, berisi mengenai pembuka dari suatu peristiwa yang diberitakan. Biasanya terdapat
penjelasan singkat mengenai berita tersebut.
Peristiwa, berisi mengenai jalannya kejadian dari awal sampai akhir yang didasari pada peristiwa yang
terjadi dan dijelaskan berdasarkan fakta dari lapangan.
Sumber Berita, berisi mengenai sumber didapatnya berita tersebut. Biasanya berita yang ditambahkan
sumber dituliskan pada media cetak seperti koran, tapi tidak jarang media elektronik juga menyertakan
sumber berita terutama di Internet.

Contoh Teks Berita


Untuk memperjelas materi ini, kalian bisa membaca contoh teks berita dibawah ini:

Bantai 160 ribu tikus, petani ini dapat gelar juara

Seorang petani asal Bangladesh yang memiliki nama Abdul Khaleq Mirbohor berhasil mendapat
penghargaan berupa gelar juara nasional setelah berhasil membunuh lebih dari 160 ribu tikus dalam
setahun. Memang tikus menjadi persoalan yang cukup serius di negara tersebut, pasalnya banyak
petani yang gagal panen karena serangan hama yang satu ini.

Dikutip dari surat kabar The Daily Mail Jumat (9/10), dalam sebuah perayaan kemenangan di Dhaka
Rabu lalu, Mirbohor mendapat hadiah sebesar Rp. 3,1 juta karena berhasil memusnahkan lebih dari
160 ribu tikus hanya dalam waktu satu tahun. Hal tersebut mendapat banyak apresiasi khususnya dari
pemerintah sendiri yang mencanangkan pemusnahkan hama tikus ke seantero negeri.

"Tuan Mirbohor adalah seorang pembunuh tikus sejati. Dalam acara perayaan dia mengatakan tidak
ada yang lebih membuatnya senang ketimbang membunuh tikus pemakan biji gandum," ujar Abul
Kalam Azad, kepala unit perlindungan tanaman kepada kantor berita AFP".

Mirbohor bersama kawan-kawannya yaitu para sukarelawan, kebanyakan berjenis kelamin perempuan
membunuh banyak tikus di sawah dan ladang gandum. Mereka menyerahkan ekor tikus kepada kantor
pertanian setempat untuk dihitung.
Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian memperkirakan hama tikus menghancurkan dua juta
ton sumber makanan di Bangladesh saban tahun.

Para petani sejauh ini sudah membunuh hampir 13 juta tikus dalam 12 bulan terakhir. Itu menghemat
sumber makanan hingga senilai USD 25 juta.

Pengertian, Jenis, Contoh Kata Keterangan (Adverbia)

Pengertian, jenis-jenis dan contoh kata keterangan (adverbia) adalah pembahasan utama materi
pelajaran bahasa indonesia yang akan dijelaskan dengan lengkap pada materi belajar berikut ini.
Adapun sub pembahasan mengenai Kata Keterangan (Adverbia) yang akan diuraikan yakni antara lain
sebagai berikut :

1. Pengertian kata keterangan (adverbia).


2. Jenis-jenis/ macam kata keterangan (adverbia).
3. Contoh kata keterangan (adverbia).

1. Pengertian kata keterangan (adverbia)

Kata keterangan atau yang disebut juga dengan adverbia adalah suatu jenis kata yang sifatnya
memberikan keterangan (penjelasan) terhadap kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva) maupun kata
bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan (penjelasan) terhadap semua kalimat.

2. Jenis / macam kata keterangan (adverbia) dan contohnya


Adapun didalam kata keterangan (adverbia) terbagi menjadi lima macam/jenis. #5 jenis / macam kata
keterangan (adverbia) adalah seperti kata keterangan tempat, kata keterangan waktu, kata keterangan
alat, kata keterangan syarat dan kata keterangan sebab. Berikut penjelasannya :

1. Kata keterangan tempat


Keterangan tempat adalah suatu jenis kata yang memberikan/ menjelaskan informasi tentang suatu
tempat atau lokasi. Contoh kata keterangan tempat adalah sebagai berikut :
a. Ayah menjemur sepatu diteras.
b. Aisyah jogging ditaman.
c. Ibu menaruh sendal di rak.
d. Disini tempat aisyah dan ogi bertemu.

2. Kata keterangan waktu


Keterangan waktu adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan tentang suatu
informasi berlangsungnya sesuatu pada waktu tertentu. Contoh kata keterangan waktu adalah sebagai
berikut :
a. Besok siang saya akan berangkat.
b. Siang nanti saya akan berkunjung ke taman safari.
c. Saya akan ke samarinda lusa nanti.
d. Pembukaan acara market job fair dimulai besok pagi.
3. Kata keterangan alat
Keterangan alat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan tentang alat apa
yang digunakan seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Contoh kata keterangan alat adalah sebagai
berikut :
a. Ayah berangkat kerja dengan mobil.
b. Aisyah membawa buah dengan keranjang.
c. Azriel pergi ke kampus dengan motor.
d. Rian memukul bola kasti dengan tongkat.

4. Kata keterangan syarat


Keterangan syarat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan tentang
hubungan persyaratan. Contoh kata keterangan syarat adalah sebagai berikut :
a. Seandainya kamu tidak berbohong, aku pasti memilihmu.
b. Aku akan menerimamu asalkan kamu mau berubah.
c. Seandainya dia menerimaku, aku sangat merasa bahagia.
d. Aku bisa saja kembali ke rumahmu jikalau kamu memaafkan semua kesalahanku.

#5. Kata keterangan sebab


Keterangan sebab adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menunjukkan tentang
penyebab mengapa sesuatu hal bisa terjadi. Contoh kata keterangan sebab adalah sebagai berikut :
a. Ayah marah karena azriel bertengkar dengan adiknya.
b. Aisyah sangat sedih sekali karena bonekanya hilang.
c. Aisyah tidak diterima kerja di toko itu lagi, sebab sering melakukan kesalahan.
d. Azriel takut keluar malam, sebab sering dimarahi oleh ibu.

Contoh kata keterangan (adverbia)

Berikut ini adalah contoh-contoh kata keterangan (adverbia) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Aisyah memukul azriel dengan pulpen.
2. Aisyah rajin bekerja supaya cepat kaya.
3. Azriel rajin belajar supaya juara kelas.
4. Azriel membajak sawah dengan cangkul.

Pengertian Verba Pewarta dan Verba Transitif Beserta Contohnya

Pengertian Verba

Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian
dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat.
Adapun pengertian verba menurut KBBI adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau
keadaan (kata kerja).

Pengertian Verba Pewarta

Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk mengindikasikan suatu percakapan. Verba pewarta
ini adalah salah satu ciri kebahasaan yang ada pada teks berita. Sobat bisa membaca contoh teks
berita agar sobat bisa lebih memahami definisi dari verba pewarta tersebut.
Pengertian Verba Transitif
Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina, satu sebagai subjek dan satu lagi sebagai
objek dalam kalimat aktif. Objek itu dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh Verba Pewarta
Berikut akan saya berikan beberapa contoh verba pewarta yang akan saya lengkapi dengan
kalimatnya agar sobat bisa lebih memahami apa itu verba pewarta.
Mengatakan : Dalam tayangan televisi di Iran, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi
mengatakan bahwa pertemuan di Geneva, Swiss, itu juga membahas sanksi yang telah merusak
ekonomi negara yang sangat bergantung pada minyak tersebut.
Memaparkan : Pemerintah memaparkan bahwa nilai rupiah terhadap dollar akan semakin menguat.
Memberitakan : Banyak sekali media yang memberitakan peristiwa terjadinya kecelakaan di Mina, Arab
Saudi ketika sedang pelaksanaan ibadah haji.

Contoh Verba Transitif

Akan memulai : Sejumlah pejabat Iran, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, Senin (9/6), akan memulai
pembicaraan bersama selama dua hari tentang program nuklir Iran.
Menuduh, menabrak : Pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kapal-kapal asal Vietnam
telah lebih dari 1.400 kali menabrak kapal-kapal Tiongkok di dekat lokasi anjungan pengeboran minyak
yang kontroversial di Laut Tiongkok Selatan.

Pengertian & Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung dalam Bahasa Indonesia

Pengertian & Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung dalam Bahasa Indonesia -
Kalimat langsung dan tidak langsung, merupakan poin yang sangat penting di dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Ingin tahu apa itu pengertian kalimat langsung dan tidak
langsung serta berbagai jenis contohnya? Simak uraian berikut ini.

Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan
seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.

Ciri-ciri kalimat langsung:

1. Pada kalimat langsung kalimat petikan ditandai dengan tanda petik.


2. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital.
3. Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.
4. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di
depan kalimat langsung.
5. Pola susunan:
Pengiring, ”kutipan”
“Kutipan,” pengiring
“Kutipan,” pengiring, “kutipan”
6. Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Aturan menulis kalimat langsung:

Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama penggunaan
tanda baca, diantaranya adalah:

1. Bagian kalimat petikan diapit oleh tanda petik 2 (“) bukan petik 1 (‘).
2. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan.

Contoh:

Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok.” (Benar)


Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok”. (Salah)
“Baju itu bagus,” kata mawar (Benar)
“Baju itu bagus”, kata mawar (Salah)

3. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma, terkadang tanda titik dua dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.

Contoh:

Andi bertanya, “Mau kemana kalian hari ini?”


“Mau kemana kalian hari ini?” tanya Andi. (Benar)
“Mau kemana kalian hari ini?”, tanya Andi. (Salah)

4. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital.
Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata
sapaan.

Contoh:

“Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan memberikannya.”
Budi mengatakan, “Sepatu yang ku pakai sepatu mahal,” padahal kata Andre, “sepatu Budi murah.”

Contoh kalimat langsung:

Ibu menyuruh, “Belikan ibu garam di warung!”


“Jangan bergereak” gertak polisi kepada pencuri.
“Siapakah yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya bu guru sebelum memulai pelajaran.
“Kak, kau dipanggil Ayah” kata ibu, “ kamu disuruh makan olehnya.”
Budi berkata: “Aku ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti.”
Kalimat Tidak Langsung

kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain
dalam bentuk kalimat berita.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung

1. Tidak menggunakan tanda petik.


2. Intonasi membacanya datar.
3. Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu:
Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3.
“Saya”, “aku” menjadi “Dia” atau “Ia”
Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1.
“kamu” “Dia” menjadi “saya”atau nama orang
Kata ganti orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi ”kami”, “kita” dan “mereka”
“kalian” “kami” menjadi “ “mereka” “kami”
Contoh:
Ibu berkata, “Dia adalah gadis yang baik.”
Ibu berkata bahwa Ani adalah gadis yang baik
Pak guru berkata, “Kalian harus menjadi anak yang rajin.”
Pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin
4. Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”.

Contoh kalimat tidak langsung:

Bu Guru bertanya kepada kami apakah kami sudah mengerti apa yang telah diajarkannya.
Desta mengatakan bahwa dia berjanji akan mengantarkan Anisa pulang ke rumah.
Hamid menanyakan tentang kapan ayahnya pulang kepada ibunya.
Irwan meminta kepada Ibunya agar dia dibelikan motor baru.
Hamid berkata bahwa dia akan pulang terlambat.
Deni mengatakan bahwa saya harus membatunya menyelesaikan tugas.

Pengertian, Jenis, Syarat Dan Contoh Iklan

Pengertian iklan, jenis-jenis iklan, syarat iklan dan contoh iklan adalah pokok pembahasan materi
pelajaran bahasa indonesia yang akan dijelaskan secara lengkap dan detail pada artikel berikut ini.
Adapun didalam jenis iklan kemudian dibedakan lagi menjadi dua macam. #2 macam jenis-jenis iklan
yang dimaksud adalah seperti berikut :
1. Jenis iklan berdasarkan isi.
2. Jenis iklan berdasarkan media yang digunakan.

Pengertian iklan

Iklan adalah salah satu cara komunikasi oleh seseorang (perorangan), perusahaan maupun instansi
atau lembaga yang biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan bentuk
yang sangat menarik guna menarik khalayak umum untuk menggunakan apa yang dimuat didalam
iklan tersebut.
Jenis iklan

Didalam iklan terdapat dua jenis iklan yang dibedakan berdasarkan isi dan berdasarkan media yang
digunakan. Simak dan fahami penjelasannya sebagai berikut :

1. Jenis iklan berdasarkan isi


Berdasarkan isi dari iklan, jenis iklan ini kemudian dikelompokkan menjadi tiga jenis. #3 jenis iklan
berdasarkan isi yang dimaksud yaitu sebagai berikut :

#1. Iklan pengumuman (pemberitahuan)


Iklan pengumuman (pemberitahuan) adalah jenis iklan yang mempunyai tujuan untuk menarik
perhatian masyarakat umum mengenai suatu hal-hal yang sifatnya pemberitahuan atau pengumuman.
Contoh iklan pengumuman (pemberitahuan) adalah seperti iklan reuni alumni sekolah.

#2. Iklan penawaran (niaga)


Iklan penawaran (niaga) adalah jenis iklan yang mempunyai tujuan untuk menawarkan suatu barang
atau jasa. Contoh iklan penawaran (niaga) adalah seperti iklan penawaran barang (produk jam,
makanan, lemari, sepatu, rumah dan lain sebagainya) dan iklan penawaran jasa (jasa ojek online atau
gojek, jasa perbaikan rumah, jasa pijat dan lain sebagainya).

#3. Iklan layanan masyarakat


Iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang mempunyai tujuan untuk memberikan penerangan
dan pencerahan mengenai sesuatu hal, biasanya iklan jenis ini diterbitkan oleh instansi maupun
lembaga pemerintah. Contoh Iklan layanan masyarakat adalah seperti iklan larangan s*ks bebas, 0b*t
terlarang dan lain sebagainya.

2. Jenis iklan berdasarkan media yang digunakan

Berdasarkan media yang digunakan dari iklan, jenis iklan ini kemudian dikelompokkan menjadi empat
jenis. #4 jenis iklan berdasarkan media yang digunakan yang dimaksud yaitu sebagai berikut :

#1. Iklan radio


Iklan radio adalah jenis iklan yang cara penyampaiannya hanya dengan menggunakan efek suara.
#2. Iklan media cetak
Iklan media cetak adalah jenis iklan yang cara penyampaiannya menggunakan efek gambar dan
dicetak. Biasanya jenis iklan ini terdapat di koran, majalah dan lain sebagainya.
#3. Iklan televisi (TV)
Iklan televisi (TV) adalah jenis iklan yang cara penyampaiannya menggunakan efek gambar, suara dan
teks. Jenis iklan ini paling banyak ditemukan dan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
#4. Iklan baris
Iklan baris adalah jenis iklan yang cara penyampaiannya menggunakan sebuah kolom yang terdapat
pada media massa cetak dan hanya terdiri dari beberapa baris. Adapun biaya yang dibebankan
kepada pemasang iklan berdasarkan perhitungan jumlah baris yang telah disepakati.
Syarat iklan
Adapun syarat dari suatu iklan adalah sebuah hal yang wajib untuk dipenuhi dan menjadi acuan guna
bisa dikatakan sebagai sebuah iklan. Berikut ini adalah #2 syarat iklan yang harus dipenuhi yakni :

1. Isi iklan sifatnya jelas, singkat, objektif, jujur, menarik perhatian dan juga yang terpenting adalah
tidak menyinggung perasaan orang lain.
2. Bahasa yang dimuat dalam iklan harus mudah dipahami, di ingat, berkonotasi yang positif dan dapat
menimbulkan rasa penasaran untuk khalayak secara luas dan menyeluruh.

Contoh iklan
Dibawah ini adalah contoh-contoh iklan berdasarkan isinya yang mudah untuk dipahami. Dikehidupan
sehari-hari memang iklan sering kita jumpai baik itu dibrosur, buletin maupun televisi (TV). Yang paling
banyak sering kita jumpai pastinya di tv, karena tv sudah menjadi media nomor 1 yang banyak diminati
dan banyak digunakan masyarakat umum. Berikut contoh iklan berdasarkan isinya.

Kalimat Fakta Dan Opini Dalam Iklan

Kalimat fakta dan opini dalam iklan adalah pembahasan utama yang akan dibahas didalam materi
pelajaran bahasa indonesia secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan
mengenai fakta dan opini yang ada didalam teks iklan adalah sebagai berikut :
1. Pengertian fakta.
2. Pengertian opini.
3. Perbedaan fakta dan opini iklan.
4. Contoh fakta dan opini iklan.

Pada sebuah iklan, baik itu jenis iklan baris maupun jenis iklan yang lainnya pasti didalam iklan
tersebut memuat kalimat opini dan fakta. Oleh karena itu, opini dan fakta yang ada didalam isi dari
sebuah iklan tidak memandang jenis iklannya, karena hampir semua jenis iklan memuat dua hal
tersebut. Simak dan fahami pengertian opini dan fakta berikut ini dan pelajari dimana letak
perbedaannya.

Pengertian fakta

Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada (real) baik itu kondisi, keadaan dan atau peristiwa yang
sebenarnya terjadi (sesuai dengan kenyataan dan dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan
sehari-hari).

Pengertian opini
Opini adalah pernyataan atau pendapat dari suatu hasil pemikiran seseorang dan juga bisa
mendapatkan pendapat-pendapat yang tidak sama (berbeda) dengan orang lain. Maksudnya adalah
belum pasti pendapat ataupun pemikiran tersebut sama seperti pendapat yang orang lain fikirkan.

Perbedaan fakta dan opini


Fakta dan opini adalah sesuatu hal yang berbeda dan saling bertolak belakang. Perbedaanya adalah
fakta yang terdapat didalam sebuah iklan biasanya digunakan agar para pembaca ataupun pendengar
bisa mengetahui jenis apa yang ditawarkan, dan bagaimana keadaan dan kondisi barang yang
ditawarkan pada iklan tersebut.

Contoh fakta dan opini pada iklan

Berikut ini adalah contoh iklan shampoo lengkap dengan isi iklannya, dan akan dibedakan yang mana
merupakan kalimat fakta dan yang mana masuk kedalam kalimat opini. Simak dan perhatikan contoh
iklan opini dan fakta berikut :

Perhatikan contoh iklan shampoo seperti yang tertera diatas, isi iklan tersebut mengandung kalimat
fakta dan opini. Berikut penjabarannya :

1. Fakta
Mengandung urang aring, daun lidah buaya dan ekstrak ginseng yang membuat rambut anda bersih,
kuat dan berkilau.
Kalimat tersebut tergolong kedalam isi kalimat fakta karena pada kenyataannya kandungan isi
shampoo tersebut memang benar mengandung urang aring, daun lidah buaya dan ekstrak ginseng
yang bisa membuat rambut sehat, lebih bersih serta tampak berkilau.

2. Opini
Membuat anda tampil lebih percaya diri dan membuat rambut anda berkilau seperti mutiara.
Kalimat tersebut tergolong kedalam isi kalimat opini karena tampil lebih percaya diri didalam setiap
manusia adalah berbeda-beda, tergantung setiap orang yang menggunakannya dan persepsi masing-
masing.

Pengertian Teks Eksposisi

Teks Eksposisi adalah adalah sebuah teks atau yang berisi informasi dan pengetahuan yang dimuat
secara singkat dan padat yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi
tertentu agar dapat menambah ilmu pengetahuan sang pembaca.
Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur yang membangun teks tersebut menjadi sebuah teks
eksposisi. Ketiga struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang
penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian pembuka.
Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat memperkuat argumen penulis dalam
memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat sang penulis.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan
dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.

1. Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina
dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.
Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu,
aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka,
hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu,
sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

2. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)


Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan
sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina
turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan,
pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat.
Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi
dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi,
komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses
morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang,
memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.

Adjektiva (kata sifat)

Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan
binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif,
jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.

Adverbia (kata keterangan)

Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu,
suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula,
dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam teks eksposisi di atas,
misalnya:
kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina)
kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)
kata optimistis (adjektif)
kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)
Konjungsi

Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis
konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu
kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula
mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna
maupun struktur.
Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam
sebuah teks eksposisi.
Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
Konjungsi pilihan : atau.
Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
Konjungsi penjelasan : bahwa.
Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
Contoh Teks Eksposisi tentang Ekonomi Singkat

Ekonomi Indonesia
Tesis

Ekonomi rakyat adalah “kegiatan ekonomi rakyat banyak” . Jika dikaitkan dengan kegiatan pertanian,
maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi petani atau peternak
atau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya; dan
bukan perkebunan atau peternak besar atau MNC pertanian, dan sejenisnya.

Argumentasi

Perspektif lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan perspektif jargon: “ekonomi
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

“Dari rakyat”, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan aksesibilitas rakyat
terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumberdaya untuk
mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.
“Oleh rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat. Rakyat
memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan dengan sumberdaya
(produktif dan konsumtif), rakyat memiliki alternatif untuk memilih dan menentukan sistem
pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan,
bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi proses pemanfaatan
berikutnya, dan sebagainya.
“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan ‘beneficiaries utama dari setiap kegiatan produksi dan
konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemantaatan paling utama adalah kepentingan
rakyat.
Penegasan Ulang Pendapat

Dalam hal ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan “dengan siapa saja”,
dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tidak ada
pembatasan mengenai besaran, jenis produk, sifat usaha, permodalan, dan sebagainya. Ekonomi
rakyat tidak eksklusif tetapi inklusif dan terbuka. Walaupun demikian, sifat fundamental diatas telah
pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme transaksi, norma
dan kesepakatan (“rule of the game”) yang khas, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat
untuk survive dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakatnya.
Contoh Teks Eksposisi tentang Pendidikan Singkat

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia


Tesis
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan.
Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Dimana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak
semua sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana mestinya.
Argumentasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan
bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah
berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana
kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan
sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific
approach.
Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa
syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar.
Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan
mencoba atau mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013
lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan,
yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin
menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap
peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini
bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu
kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.

Penegasan Ulang

Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini. Perubahan
kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum
ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang
berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat
pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata
pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat
peserta didik menjadi bingung.

Anda mungkin juga menyukai