Anda di halaman 1dari 17

TRAINER : ALAN CHANDRA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IR. H. DJUANDA


PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
v Juni 2015, SpaceX Falcon 9 mengalami
ledakan setelah 2 menit roket mengudara;
v Ledakan disebabkan Karena kegagalan
komponen yaitu STRUT;
v Strut berdimensi panjang 0,6m yang
berfungsi untuk menahan beban sebesar
4500 kilogram dari silinder berisi helium
bertekan tinggi;
v Dalam kasus ini, strut mengalami kegagalan
kurang dari 3 menit setelah liftoff diketahui
besar beban yang berlaku hanya 900 kilogram
(hanya seperlima dari desain!);
v Akibat kegagalan ini, kontrak senilai
$1,6Milyar harus ditinjau kembali;
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
Standards Rules &
Laws Regulations

Transport Units Achieved


Demand for RAILWAY
Transport by Transport Quality Achieved
Railways SYSTEMS
Transport Value Achieved

People Funds
Resources &
Equipment
v RAMS merupakan karakteristik dari pengoperasian suatu system untuk jangka
waktu yang lama yang dapat dicapai dengan mengaplikasikan konsep engineering,
metodologi, penggunaan alat-alat bantu dan teknik tertentu sepanjang masa
layan dari system tersebut. Tujuan dari RAMS dalam konteks perkeretaapian
adalah untuk memberikan jaminan atau tingkat percaya diri yang lebih tinggi
bahwa keseluruhan system dapat merealisasikan target output dari railway
systems. RAMS memberikan indikator baik secara kualitatif maupun kuantitatif
yang mengukur ketersediaan dan keamaan system tersebut.
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
Tujuan dari pengimplementasian Railway
Systems adalah untuk memperoleh tingkat
hantaran (traffic level) yang diinginkan untuk
masa layan tertentu secara aman

RAMS merupakan elemen yang


mendeskripsikan tingkat percaya
diri/keyakinan yang menjamin bahwa system
dapat berfungsi untuk mencapai tujuan dari
Railway Systems
Tujuan dari pengimplementasi RAMS adalah
untuk membuat input data (database) terkait
tingkat kegagalan system, kemungkinan
mode kegagalan, strategi perawatan, potensi
bahaya dan konsekuensinya
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
1960s 1990s
Konsep Reliability & Konsep Reliability &
Safety sukses Safety mulai
diimplementasikan diimplementasikan
pada proyek Apollo di perkeretaapian
Spacecraft Eropa

1940s 1980s
Konsep Reliability & Konsep Reliability &
Safety pada awalnya Safety mulai
dikembangkan untuk diaplikasikan pada
industry penerbangan sector perkeretaapian
Amerika

(c) PT Alez Rail Solutions

Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi


§ Reliability: probabilitas dimana suatu produk/komponen dapat
melakukan fungsinya dalam situasi dan interval waktu tertentu;

§ Availability: kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsinya


dalam kondisi dan interval waktu yang telah ditentukan;

§ Maintainability: probabilitas diperlukannya tindakan perawatan aktif


untuk suatu komponen dalam interval waktu yang telah ditentukan;

§ Safety: terbebas dari resiko bahaya yang tidak dapat diterima


Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
AVAILABILITY SAFETY
Railway § Reliability: § Reliability:
ü segala kemungkinan mode ü segala kemungkinan bahaya
RAMS kegagalan (failure mode) pada yang bisa terjadi pada system
system termasuk saat
ü probabilitas kejadian & pengoperasian&perawatan
dampaknya terhadap fungsi dari ü Pengetahuan tentang safety
system; related failure modes
§ Maintainability: § Maintainability:
ü waktu yang diperlukan untuk ü Kemudahan dalam merawat
Availability Safety pengerjaan perawatan terjadwal komponen system yang
(preventive) berkaitan dengan safety related
ü waktu yang diperlukan untuk failure mode
mendeteksi dan identifikasi ü Probabilitas terjadinya error
sumber-sumber gangguan dalam pelaksanaan perawatan
ü waktu yang diperlukan untuk pada komponen safety related
mengembalikan system yang ü waktu yang diperlukan untuk
rusak / perawatan tak terjadwal mengembalikan system ke
(corrective) kondisi aman
Reliability & Operation & § O & M: § O & M:
Maintainability Maintenance ü semua kegiatan pengoperasian & ü Peralatan, fasilitas, prosedur
perawatan yang diperlukan untuk perawatan yang efektif
selama masa layan system pada komponen safety related
ü human factor issues untuk pengoperasian yang aman
ü human factor issues
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
v Semua faktor ini harus diidentifikasi
dan dilakukan assessment terhadap
dampaknya untuk keseluruhan siklus
hidup system;
v Human factor merupakan
karakteristik manusia, ekspektasi dan
perilakunya saat menghadapi suatu
system. Yang terpenting adalah
bagaimana memampukan orang
melaksanakan kerjanya secara efisien
& efektif dengan kaitannya terhadap
kesehatan, keselamatan serta
kepuasan kerja;
PRECAUTIONS: Prevention + Protection

Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi


Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
Total Time
t1 (T) t3 t5
UPTIME Failure rate (λ) = 2 / T
MTBF = 1 / λ
=T / 2

DOWN
TIME
t2 t4

TIME

MEAN TIME BETWEEN FAILURES MERUPAKAN NILAI RATA-RATA ! BUKAN INDIKATOR ABSOLUT

Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi


Total Time
t1 (T) t3 t5
UPTIME Failure rate (λ) = 2 / T
MTBF = 1 / λ
=T / 2

DOW
NTIME Reliability = Probabilitas
t2 t4
%
$ &%'(
R(T) = #
Contoh: TIME
Sebuah system memiliki nilai MTBF 500.000 jam dan ekspektasi masa layan system tersebut 5 tahun (43.800 jam).
Jadi Reliability system tersebut è R(5) = exp – (43800/500000) = 91,6%
Artinya, terdapat probabilitas 91,6% system tersebut dapat beroperasi tanpa gangguan selama 5 tahun.

Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi


Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
Balai Pendidikan Teknik Perkeretaapian Sofyan Hadi Bekasi
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
ELEARNING.KERETA-API.CO.ID
JL. LASWI NO.23 BANDUNG - INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai