Anda di halaman 1dari 3

JOB

SAFETY ANALYSIS
NO JSA : /JSA/K3L/DRT/WK/2018 WAKTU PELAKSANAAN :
JENIS PEKERJAAN : ERECTION GIRDER MENGGUNAKAN SATU CRANE APD : 1. HELM SAFETY
SAFETY PATROL : M. Agil dan Darsono 2. SEPATU SAFETY 3. ROMPI REFLEKTOR
KEPALA LAPANGAN : Djuarno 4. FULL BODYHARNESS 5. SARUNG TANGAN LAS
PELAKSANA LAPANGAN : I Wayan Sendana & Samsudin 6. KACAMATA/TOPENG MUKA
ASISTEN PELAKSANA : Syamsudin
LOKASI KERJA : STA 19+234 APK : 1. SAFETY NETT
BENTANG : 16.8 M 2. SAFETY LINE 3. LIFE LINE
4. PAGAR/BARIKADE

No Urutan Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Pemaparan metode kerja erection girder bersama owner,
1. Rencana kerja yang tidak sesuai konsultan, pegawai waskita dan subkon. Untuk diperiksa dan
disepakati bersama;
2. Melakukan safety induksi kepada seluruh pegawai/pekerja
yang akan melakukan pekerjaan;

2. Ketidakpatuhan K3LM 3. Seluruh pekerja menggunakan APD (Sepatu, helm, rompi)


1 Toolbox meeting dan APD tambahan jika bekerja pengelasan dan ketinggian;

4. Ijin kerja harus ada sebelum memulai pekerjaan dan


sudah ditanda tangani oleh pihak yang memberikan ijin kerja
5. Melampirkan SIO yang masih berlaku untuk operator,
3. Kompetensi tim yang sertifikasi juru las dan juru ikat dan SIM untuk supir trailer
mengerjakan erection tidak
kompeten 5. Pegawai yang berkerja pekerjaan erection sesuai dengan
job des dan kompetensi;

6. Sterilisasi area lokasi kerja (batas area berbahaya,


peringatan dan aman) dan pemasangan rambu pada area
kerja dan sepanjang area mobilisasi stockyard ke girder;
7. Sosialisasi bahaya pekerjaan dan area pengalihan jalur
Persiapan area kerja, akses warga setempat;
2 4. Area aktivitas
pemasangan rambu
8. Menyediakan pengatur lalu lintas kendaraan (flagman)
dan petugas keamanan polisi yang bertugas mengamankan
area saat erection dan jika erection berada di jalan
umum/raya maka melibatkan dishub setempat untuk
sterilisasi area;
9. Melampirkan SILO, BASTA, BAASO dan Pemeriksaan alat
oleh pihak waskita bersama kinsultan dan subkon;
3 Pemeriksaan peralatan 5. Ketidaklayakan alat angkat 10. Melakukan uji beban 10 menit pengangkatan beban
sebelum masuk pada proses pengangkatan girder dari
stockyard ke bogie.
1. Melakukan pemadatan jalan akses, pelebaran area akses
1. Posisi tanah pijakan crane dan sesuai dengan kebutuhan manuver/mobilisasi alat berat dan
Pekerjaan jalan akses girder tidak stabil truck trailer (min 90cm kanan kiri dari lebar kendaraan/alat
berat);
pengangkatan dan
4
mobilisasi girder ke 2. Mengecek kesesuaian kapasitas crane yang akan
pilar/abutment melakukan pengangkatan dengan persyaratan kapasitas
2. Kelebihan beban crane di lifting plan (kapasitas alat angkut >2.5 kali dari berat
beban). (Melampirkan Safe Loading Load);
3. Melakukan pemeriksaan alat berat rutin (tiap hari atau
tiap sebelum memulai pekerjaan) sesuai dengan pedoman
pemeriksaan peralatan (PW Alat);
3. Kerusakan peralatan
4. Adanya pemeliharaan dan perawatan rutin alat berat yang
digunakan agar pada saat pekerjaan tidak terjadi kegagalan
mekanis;

5. Melakukan metode pengangkatan dan pengikatan girder


di atas bogie sesuai dengan Instruksi Kerja yang berlaku;
6. Pekerja/pegawai yang melakukan pengikatan harus
Pekerjaan memiliki kompetensi sebagai riger/juru ikat. Memiliki
pengangkatan dan pengalaman (buktikan dengan surat keterangan) dan atau
4 4. Kegagalan penanganan
mobilisasi girder ke sertifikat riger;
pilar/abutment pengangkatan dan pengikatan
7. Memastikan sling yang digunakan sesuai dengan kapasitas
beban, mengecek kondisi umur dan fisik sling (serabut), jika
expired maka harus diganti dan atau jika tolerasi serabut
yang putus sudah melebihi toleransi maka harus segera
diganti (Sesuai dengan Permenaker No : PER.05/MEN/1985
Pasal 9);
8. Adanya pemantauan cuaca 2-3 hari sebelum dimulainya
pekerjaan dan membuat laporan cuaca lokasi;
5. Kondisi cuaca yang buruk dan
9. Jika dilapangan terjadi cuaca buruk, maka pekerjaan
jarak penglihatan yang buruk
diberhentikan sementara hingga cuaca kondusif untuk
melanjutkan pekerjaan.
1. Memastikan setiap pekerja/pegawai yang akan bekerja
dalam kondisi vit (pemeriksaan kesehatan oleh tim medis);
2. Setiap pekerja mengerti dan memahami tugas dan
tanggungjawab serta mengerti berada di lokasi/area mana
saat pekerjaan berlangsung. Untuk yang tidak
berkepentingan dilarang berada di area kerja terutama area
merah (area berbahaya);
3. Setiap pekerja/pegawai memastikan material dan
peralatan yang akan digunakan tersedia sebelum pekerjaan
dimulai;
4. Menyediakan alat komunikasi (HT) untuk pegawai/pekerja
yang melakukan koordinasi yaitu operator, riger dan
surveyor;
Pengangkatan,
1. Cedera manusia dan kerusakan 5. Memasang life line antara pier head/abutment dan
5 pemasangan dan
materail akibat human eror pekerja menggunakan full body harness pada saat bekerja
perkuatan balok girder
diketinggian;
6. Menyediakan tangga akses yang aman untuk
pekerja/pegawai yang bekerja di atas pier head/abt dan
memastikan lokasi tangga berada di area aman;
7. Menggunakan kacamata dan sarung tangan untuk pekerja
pengelasan;
8. Adanya pengawas lapangan berada dilokasi saat pekerjaan
berlangsung (pelaksana,k3, dan konsultan pengawas);

9. Adanya request pekerjaan kepada konsultan pengawas


dan ijin kerja pekerjaan berbahaya (kerja di ketinggian dan
pengelasan yang dilakukan oleh kalap/pelaksana bersama K3
10. Melakukan metode pengangkatan, pemasangan, dan
pengikatan girder sesuai dengan Instruksi Kerja yang berlaku
2. Kegagalan penanganan
dan disesuaikan denagn speksifikasi khusus jembatan yang
pengangkatan dan perkuatan ikat
dikerjakan (panjang bentang girder, tinggi girder, skaw
(bracing)
jembatan, tinggi pilar/abt, material bracing, dll);

Pengangkatan,
5 pemasangan dan 11. Memasang marking untuk memastikan kelurusan saat
perkuatan balok girder pemasangan girder dan bearing pad harus benar-benar tepat
pada posisi yang ditentukan;
3. Kehilangan keseimbangan pada
girder 12. Pada saat girder telah duduk sesuai yang ditentukan,
proses bracing harus segera dilakukan dimulai dari sisi
pilar/abt ke tengah bentang. Untuk bracing disesuaikan
dengan Intsruksi Kerja bracing yang berlaku.
1. Memastikan kelayakan penyelesaian dan housekeeping
(penaataan) di area kerja;
2. Aksesoris dan peralatan harus dirapihkan dan disimpan
denga benar;
1. Tersebarnya peralatan angkat, 3. Alat berat harus diparkir/diamankan di tempat yang
Pekerjaan penyelesaian
6 aksesoris dan peralatan kerja. aman;
(housekeeping)
Housekeeping yang buruk 4. Memastikan penyimpanan material tidak akan
menghalangi akses/jalan keluar masuk kendaraan;
5. Memasang barikade dan rambu-rambu peringatan dan
larangan di area.

Catatan :

Disusun Diperiksa
Ditinjau
Pelaksana K3 Kasi K3LMP Kepala Proyek Konsultan Pengawas

Anda mungkin juga menyukai