Anda di halaman 1dari 4

Keterkaitan Etika dengan Sang Pencipta Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethos artinya adat kebiasaan, akhlak yang baik, bentuk jamaknya etha .dari bentuk jamak ini dibentuk istilah bahasa inggris Ethics yang kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi Etika, yaitu ilmu tentang kebiasaan yang baik, sebaliknya ada pula orang yng terbniasa berbuat buruk atau jahat. a. Kebiasaan berbuat baik dan berbuat buruk Kebiasaan berbuat baik artinya, terbiasa berbuat yang menyenangkan serta bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain, disebut etis. Contoh perbuatan baik (etis),antara lain : menata lingkungan yang sehat,mencegah dan membasmi peredaran narkoba dan lain-lainnya Kebiasaan berbuat buruk, artinya terbiasa berbuat tidak bermanfaat, merugikan diri sendiri dan semua orang, di sebut tidak etis. Contoh perbuatan buruk (tidak etis) yang merugikan. Contoh perilaku tidak etis diantaranya, : memprovokasi orang untuk berbuat jahat atau onar, memrampas motor orang lain dan menganiaya pemiliknya dan lain-lainnya b. Sistem nilai budaya sebagai acuan perilaku Etika adalah nilai-nilai berupa norma-norma yang menjadi pedoman hidup bagi seseorang atau kelompok orang dalam berprilaku atau berbuat. Etika dalam arti ini d i sebut sistem nilai budaya Sitem nilai selalu mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu : 1. Norma moral, sebagai acuan perilaku, jenisnya adalah peraturan, pembeirtahuan, petunjuk, arahan, dan simbol 2. Keberlakuan norma moral, hasilnya perbuatan baik, benar, dan bermanfaat, contahnya berkendaraan di jalan sebelah kiri, bekerja keras produktif, atau membersikan lingkungan tempat tinggal

3. Nilai-nilai sebagai prudok perbuatan berdasarkan norma moral,contahnya ketertiban, kesejahteraan, kesehatan, dan penghargaan. Dan pelaku berbuat itu tokoh , pemimpin, atau fungsionaris masyarakat, sehingga menjadi terbiasa dan membudaya, yang di sebut budaya masyarakat. c. Kumpulan asas atau nilai moral Etika dalam arti ini merupakan kumpulan asas atau nilai moral ,yang mengambarkan perilaku baik, benar, dan bermanfaat. Kode Etik berisi gambaran perilaku bagaimana seharusnya seoarang profesional berbuat atau tidak berbuat ( how should do or not do) yang bermanfaat bagi semua orang. Contoh isi kode Etik. 1. Seorang dokter seharusnya mengutamakan pelayanan pasien dengan baik, teliti, hati-hati, dan menyenangkan dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai dokter. 2. Seorang konsultan hukum seharusnya mengutamakan pelayanan klien dengan baik , teliti, hati-hati-, dan menyenangkan serta bertanggung jawab sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai ahli hukum 3. Seorang guru / dosen seharusnya mengutamakan tugas mengajar dengan baik, objektif, teliti, up to date, menyenangkan anak didik , serat bertanggung jawab dalam proses pembelajaran sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai guru / dosen.

Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin mos, bentuk jamaknya mores, bahasa Inggrisnya moral , diserap kedalam bahasa Indonesia tanpa perubahan, yang juga bearti kebiasaan berbuat baik,sebagai lawan dari kebiasaan berbuat buruk. Jadi, sebenarnya sama dengan arti etik (susila). Oleh karena itu, Moral adalah kebiasaan berbuat baik (akhlak baik) disebut perbuatan moral (susila), sedangkan kebiasaan berbuat buruk (akhlak buruk) disebut perbuatan amoral (asusila). Nilai moral adalah nilai atau hasil perbuatan yang baik, sedangkan norma moral adalah norma yang berisi cara bagaimana berbuat baik. Bermoral artinya mempumyaikebiasaan berbuat baik atau terbiasa berbuat baik, sedangkan tidak bermoral artinya kebiasaan atau terbiasa berbuat buruk, jahat, atau merugikan orang lain.

Moral bersifat kodratif, artinya sejak diciptakan Tuhan manusia sudah dibekali dengan sifat-sifat baik, jujur, dan adil. Moral bersifat asai, yaitu sifat yang diturunkan Tuhan kepada manusia agar selalu berbuat baik, jujur, adil, dan itu adalah benar serta bermanfaat bagi pelaku sendiri dan juga bagi orang lain (masyarakat tempat dia hidup). Contohnya, seseorang menemukan dompet berisi uang dan kartu-kartu penting milik orang lain jatuh di jalan, kemudian dompet tersebut diantarkanke alamatnya dalam keadaan lengkap. Manusia amoral yang sudah terbiasa berbuat jahat atau buruk yang merugikan orang lain, biasanya dibenci oleh nasyarakat lingkungannya. Jika manusia amoral menjadi pemimpin atau penguasa, kepemimpinannya cenderung bersifat tertutup, memaksakan kehendak, dan sewenang-wenang, yang justru bertentagan dengan kehendak masyarakat yang mengingikan keterbukaan, kebersamaan, dialogis, dan demokratis.

3. Etika atau Moral Kodrat Budaya


Sifat Etika / Moral dari Tuhan Sang Pencipta diwujudkan pula oleh manusia terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Dalam hubungan antara sesama manusia, Individu adalah : sebab dan sikap / perbuatan etis / moral terhadap orang lain adalah akibat. Dengan kata lain, manusia etis / bermoral perbuatanya juga etis/bermoral, sedangkan manusia amoral perbuatanya juga amoral. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikemukakan 2 ( dua) jenis sumber Etika/Moral .Kedua jenis sumber Etika/Moral tersebut adalah : a. Tuhan Sang Pencipta Yang menurunkan Etika/Moral kepada manusia mahluk budaya ciptaan-Nya. Etika/Moral yang bersumber dari tuhan sang pencipta disebut Etika/Moral. Oleh sebab itu keterkaitan etika dan sang Pencipta itu sangat erat dikarenakan sumber etika secara mutlak berasal dariNya. b.Manusia ( masyarakat) Yang menurunkan Etika / Moral kepada kelompoknya dalam bentuk kesepakatan (produk budaya) yang dipatuhi oleh semua individu anggota kelompoknya (masyarakat) .Etika / Moral yang bersumber dari manusia disebut Etika / Moral budaya.

Etika atau Moral adalah kebiasaan berperilaku atau berbuat baik, dan benar, bermanfaat bagi semua orang karena kodrat manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna.

Anda mungkin juga menyukai