Anda di halaman 1dari 7

TUGAS METODE PEMISAHAN KIMIA

Dasar-Dasar Metode Pemisahan


Pada dasarnya, proses pemisahan dapat dijelaskan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi.
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan
sifat. Hal ini dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran
antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan).
2. Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda
dapat dipishkan dengan metode destilasi. Proses pemisahan dengan dasar
perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat
memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol
untuk tidak melewati titik didih campuran.
3. Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut
dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya

4. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu
campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada
pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu
atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya
menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau
sentrifugsi.
5. Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak
mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh
muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan
maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga
diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan
arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah
elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan
penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media
agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode
ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
1. KONSEP DASAR PEMSIAHAN MOLEKUL MELALUI HUKUM
FICK
Contoh dari penerapan dari perpindahan massa adalah menentukan proses difusi
𝑑𝑀
dalam sistem farmasetik dalam Hukum Difusi Fick,yaitu : 𝐽=
𝑆.𝑑𝑡

Keterangan :
 J = Fluks (g/cm2det)
 M=Jumlah massa (g atau mol)
 S= luas permukaan (cm2)
 t = waktu (detik)

HUKUM DIFUSI FICK


𝑑𝐶
: 𝐽 = −𝐷
𝑑𝑋

 Fluks,berbanding lurus dengan gradien konsentrasi, dC/dx


 D = koefisen difusi (cm2/det0
 C=konsentrasi (g/cm3)
 X = jarak (cm)
 Tanda negartif pada persamaan menandakan bahwa difusi terjadi dalam arah
yang berlawanan dengan kenaikan konsntrasi (arah x positif)
 Jadi difusi terjadi dalam arah penurunan konsntrasi difusan (fluks selalu
bernilai positif)
 Difusi akan berhenti jika tidak terdapat lagi gradien konsentrasi (jika dC/dx
= 0)

HUKUM FICK KEDUA


Suatu persamaan untuk transpor massa yang menekankan perubahan dalam
konsentrasi terhadap waktu pada tempat tertentu ,bukan pada massa yang berdifusi
melalui satu satuan luas barrier dalam satuan waktu dikenal sebagai Hukum Fick
Kedua. Diamana persamaan matetmatisnya ditulis sebagai berikut : 22

𝝏𝑪 𝝏𝑱
=−
𝝏𝒕 𝝏𝒙
Dengan menurunkan persamaan hukum pertama terhadap x ,akan diperoleh :
𝝏𝑱 𝝏𝟐
− =𝑫 𝟐
𝝏𝒙 𝝏𝒙
Menjadi :
𝝏𝑪 𝝏𝟐 𝑪
=𝑫
𝝏𝒕 𝝏𝒙𝟐
Hukum Fick Kedua menyatakan bahwa perubahan konsentrasi terhadap waktu
dalam daerah tertentu sebanding dengan perubahan gradien konsentrasi pada titik
itu dalam sistem tersebut.

2. KONSEP DASAR PEMISAHAN MOLEKUL MELALUI


KESETIMBANGAN FASA

Dua fasa dikatakan berada dalam kesetimbangan jika temperatur, tekanan, dan
potensial kimia dari masing-masing komponen yang terlibat di kedua fasa bernilai
sama. Ketika berada dalam keadaan kesetimbangan, fraksi mol suatu komponen
dari suatu campuran memiliki nilai yang tertentu. Komponen yang lebih mudah
menguap akan memilki nilai fraksi mol yang lebih besar pada fasa uap dan
sebaliknya. Sifat ini kemudian dimanfaatkan dalam proses pemisahan dengan
metode distilasi.
3. KONSEP DASAR PEMISAHAN MOLEKUL MELALUI REAKSI
KIMIA
Pengendapan adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasari proses
kimia.Pengendapan merupakan reaksi yang digunakan dalam reaksi analisis
anorganik kualitatif . Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan
zat yang bersangkutan. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi, seperti
suhu,tekanan,konsentrasi,bahan bahan lain dalam larutan itu, dan komposisi
pelarutnya. Pengendapan adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan
kelarutan anatara analit (komponen yang dicari) dengan zat-zat atau komponen lain
yang tidak diinginkan. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
yakni: 1) Pengaturan pH, 2) Penambahan pereaksi sulfita, 3) Penambahan pereaksi
anorganik, 4) Penambahan pereaksi organik dan 5) Elektrodeposisi. Cara-cara ini
akan dibahas dalam uraian dibawah ini.

Pengendapan dengan pengaturan pH

Kelarutan hidroksida, oxida dan asam dari berbagai macam unsur memiliki
perbedaan yang cukup besar, hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan
pemisahan dengan cara pengendapan. Pengendapan dapat dilakukan dengan
pengaturan keasaman mulai dari pH Sangat rendah samapai dengan pH tinggi.
Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat
dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah
dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan
pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. Pengendapan atas dasar
pengaturan pH disajikan pada tabel 1 berikut ini.
Pengendapan dengan pereaksi sulfida

Pada umumnya ion-ion logam membentuk senyawa-senyawa sulfida tak larut


kecuali ion-ion logam alkali dan alkali tanah. Pemisahan dengan cara ini
didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida
dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Pengaturan pH
cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan
gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih
aman. Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif,
spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas.

Pengendapan dengan pereaksi anorganik lainnya

Pereaksi larutan fosfat, karbonat, oksalat, klorida, dan sulfat seringkali


digunakan sebagai pereaksi pengendap. Meskipun dapat memberikan endapan
yang spesifik dan seringkali selektif, variasi kation yang dapat diendapkan hanya
sedikit. Sebagai contoh pereaksi larutan ion klorida dapat digunakan untuk
memisahkan ion perak terhadap ion-ion logam lainnya. Demikian juga pereaksi ion
sulfat dapat digunakan untuk memisahkan sekelompok kation yakni timbal, barium
dan stronsium terhadap kelompok-kelompok kation lainya.

Pengendapan dengan peraksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi


berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan
pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses
pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul
relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan ,
2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4)
stabil karena terbentukknya kompleks khelat.

Pengendapan Dengan Elektrodeposisi

Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara


yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan. Dalam proses ini spesies
yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen
yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini
menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat
dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.

Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion
logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam
yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik
pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-
logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang
diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan
dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.

Anda mungkin juga menyukai