Anda di halaman 1dari 24

Organ-organ Pencernaan Manusia

Organ pencernaan manusia terdiri dari gigi, lidah, kerongkongan, lambung, usus halus, ususu
besar dan anus. Organ-organ tersebut telah memiliki fungsi masing-masing yang akan
memudahakan proses pencernaan manusia. Organ pencernaan yang ada di dalam tubuh
manusia beserta ciri-ciri dan fungsinya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Gigi
Gigi memiliki fungsi sebagai :

 Pemotong Makanan
 Pengoyak Makanan
 Penggiling makanan

Manusia memiliki tiga jenis gigi yang terdiri


dari gigi seri atau insisor, gigi taring atau
caninus dan gigi geraham atau molar.
Masing-masing gigi tersebut memiliki ciri-
ciri yang berbeda.

 Gigi Seri : Gigi seri memiliki bentuk pahat dan berfungsi untuk menggigit dan
memotong makanan.
 Gigi Taring : Gigi taring memiliki bentuk yang lancip dan runcing yang dapat
berfungsi untuk menusuk dan mengoyak makanan yang masuk ke dalam mulut.
 Gigi Geraham : Gigi geraham memiliki bentuk rata dan bergerigi yaang dapat
berfungsi untuk mengunyah makan yag sebelumnya telah terpotong dan terkoyak
terlebih dahulu agar makanan dapat lebih mudah dicerna.

Gigi memiliki beberapa bagian, yakni bagian mahkota, leher dan akar gigi. Tiga bagian
tersebut juga masih terdiri dari bagian-bagian kecil lainnya yang akan dibahas di bawah ini. (

1. Mahkota Gigi
2. Mahkota gigi terletak di atas gusi
3. Bagian terluar dari mahkota gigi dilapisi oleh lapisan yang bernama email berwarna
putih. Email tersusun dari kalsium, fluoride, dan fosfat .
4. Bagian dalam dari mahkota gigi adalah tulang gigi (atau dentin) dan pulpa. Pulpa
mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf.
5. Leher Gigi
6. Leher gigi adalah bagian gigi yang dikelilingi oleh gusi.
7. Akar Gigi
8. Akar gigi adalah bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan dilapisi oleh semen
sehingga dapat melekat pada gusi.
Jumlah gigi pada setiap umur yang berbeda akan berbeda pula. Jumlah gigi anak-anak adalah
20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 8 gigi geraham dan 4 gigi taring. Sedangkan orang
dewasa memiliki 32 buah gigi yang terdiri dari 8 gigi seri, 20 gigi geraham dan 4 gigi taring.

2. Lidah
Lidah berperan sebagai pengatur letak makanan
yang masuk ke dalam mulut, selain itu juga
membantu proses menelan, pencampuran
makanan, sekaligus sebagai pengecap rasa
makanan.

Lidah membantu mengarahkan makanan di antara


gigi sehingga menjadi mudah untuk dihancurkan
dan dan dibentuk menjadi bentuk yang lembek.
Bentuk makanan ini disebut dengan bolus.
Selanjutnya bolos akan didorong menuju ke faring
dengan bantuan lidah.
Lidah dapat mengecap beberapa rasa seperti :

 Pada ujung lidah mengecap rasa manis


 Pada bagian tepi depan mengecap rasa asin
 Pada bagian samping lidah mengecap rasa asam
 Pada bagian belakang atau pangkal lidah mengecap rasa pahit

3. Kelenjar Ludah
Organ-organ Pencernaan Manusia selanjutnya adalah
kelenjar ludah. Alat pencernaan yang sering luput adalah
kelenjar ludah atau saliva. Kelenjar udah adalah alat
pencernaan yang berada di rongga mulut selain gigi dan
lidah. Di dalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah yang
berfungsi menghasilkan ludah kurang lebih sekitar 1
sampai 2,5 liter setiap hari, yakni kelenjar parotis,
subligualis, dan subimandibularis.

Ludah pada manusia mengandung air, mucus, enzim amilase dan ptialin yang berfungsi
mengunbah amilum menjadi maltosa, serta zat anti bakteri. Lalu, apa fungsi dari ludah ?
Ludah berfungsi untuk menjadi ‘pelumas’ dari rongga mulut dan yang akan mencerna
karbohidrat menjadi disakarida. Ludah juga berfungsi menjaga mulut agar tidak kering.

4. Kerongkongan
Kerongkongan adalah saluran yang menjadi penghubung
antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan
berfungi untuk menyalurkan makanan ke lambung. Kerongkongan memiliki dua bagian,
yakni bagian faring dan esophagus.

Di ujung dari rongga mulut terdapat bagian berupa saluran yang memanjang hingga ke
permukaan kerongkongan yang disebut dengan faring atau tekak. Pada bagian faring terdapat
alat yang bernama klep epiglottis, alat ini berfungsi sebagai pengatur agar makanan tidak
salah masuk ke saluran lain selain kerongkongan yakni saluran pernapasan atau laring dengan
cara menutup saluran pernapasan tersebut.

Setelah faring terdapat bagian yang bernama esophagus. Organ ini berbentuk seperti tabung
yang lurus, memiliki otot lurus dan dinding yang tebal. Di dalam kerongkongan terjadi
gerakan peristaltik atau gerakan seperti meremas akibat kontraksi dari otot-otot
kerongkongan yang akan membantu mendorong makanan bergerak melalui kerongkongan
sehingga dapat masuk menuju ke lambung.

5. Lambung
Lambung adalah alat pencernaan manusia setelah
kerongkongan. Menurut salah satu sumber, makanan
yang dapat ditampung oleh lambung berjumlah 1
hingga 2 liter makanan. Bagian dinding lambung
tersusun dari otot-otot polos yang memiliki fungsi
sebagai penggerus makanan. Otot-otot ini yang akan
memecah makanan hingga mencampur makanan
dengan getah lambung.

Penggerusan makanan yang dilakukan melalui kontraksi-kontraksi otot ini terjadi secara
mekanik. Selain itu, enzim-enzim yang dihasilkan oleh lambung juga membantu proses
pencernaan secara kimiawi. Enzim-enzim yang terdapat pada lambung diantaranya adalah :

 Enzim HCl yang berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, menjadi
disinfektan dan merangsang hormon sekretin dan kolesistokinin di usus halus. Enzim
ini juga sekaligus membunuh kuman-kuman dari makanan ketika mengaktifkan enzim
pepsin.
 Enzim lipase yang berfungsi untuk memecahkan lemak agar menjadi asam lemak dan
gliserol.
 Enzim renin yang berfungsi mengendapkan atau menggumpalkan protein yang ada di
dalam susu dari air susu. Oleh karena itu enzim ini hanya dimiliki oleh anak bayi atau
balita yang masih menyusu pada ibunya,
 Enzim mukus,enzim inilah uang berfungi melindungi dinding lambung dari asam
HCL yang bisa menyebabkan kerusakan dinding lambung.

Proses penggerusan makanan secara mekanik maupun kimiawi akan menghasilkan bubur
kimus.Setelah itu, makanan yang telah dicerna di dalam lambung akan bergerak menuju ke
usus halus secara perlahan.

6. Usus halus
Organ-organ Pencernaan Manusia selanjutnya adalah usus
halus. Usus halus memiliki panjang kira-kira 6 sampai 8 meter.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yakni duodenum atau usus
dua belas jari yang memiliki panjang kurang lebih sekitar 25 cm,
jejunum atau ususu tengah yang memiliki panjang kurang lebih 2,5
meter, serta ileum atau usus penyerapan yang memiliki panjang
kurang lebih sekitar 3,6 meter. Pada dinding usus 12 jari terdapat sebuah lubang yang
menghubungkannya dengan saluran getah oankreas dan saluran empedu.

Usus halus berfungsi sebagai tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Pencernaan
makanan terjadi duodenum dan jejunum, sedangkan ileum menjadi tempat penyerapan nutrisi
makanan. Namun pada usus halus hanya terjadi pencernaan kimiawi saja. Proses pencernaan
kimiawi ini dibantu oleh enzim yang dihasilkan dari kelenjar pankreas dan yang dihasilkan
oleh usus halus sendiri. Enzim yang dihasilkan oleh usus halus diantaranya adalah :

 Enzim disakaridase, yang berfungsi menguraikan disakarida menjadi monosakarida.


 Enzim erepsinogen yang akan diubah menjadi Enzim ini berfungsi untuk mengubah
pepton menjadi asam amino.
 Hormon sekretin, yakni hormon yang akan merangsang kelenjar pankreas untuk
mengeluarkan enzim yang akan dihasilkan ke usus halus.
 Homor CCk atau Kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang hati agar
mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

7. Usus 12 Jari
Sedangkan enzim yang dihasilkan oleh pankreas adalah sebagai berikut :

 Enzim bikarbonat yang berfungsi untuk meneralkan kadar asam dari makanan yang
berasal dari lambung.
 Enzim enterokinase yang berfungsi untuk mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin
dan mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Selanjutnya, tripsin akan mengubah
protein menjadi asam amino.
 Enzim amilase yang berfungsi untuk mengunah amilum menjadi disakarida.
 Enzim lipase yang berfungsi untuk mencerna lemak agar menjadi asam lemak dan
gliserol.
 Enzim kinotripsin yang berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
 Enzim nuklease yang berfungsi mengubah nukleotida menjadi nukelosida dan gugus
pospat.
 Hormon Insulin yang dapat berfungsi untuk menurunkan kadar gula yang ada di
dalam darah sehingga kadarnya menjadi normal.
 Hormon glukagon yang berfungsi untuk menaikkan kadar gula dara sehingga
kadarnya menjadi normal.
Enzim-enzim yang dihasilkan oleh pankreas akan disalurkan menuju usus dua belas jari.
Selain itu ada pula getah empedu yang dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu, yang berfungsi sebagai pengurai lemak agar menjadi asam lemak dan gliserol.

Hasil pencernaan lambung yang berupa glukosa, vitamin, mineral dan asam amino akan
diserap oleh vili usus halus kemudian disalurkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sedangkan
yang berupa asam lemak , gliserol dan vitamin yang larut dalam lemak akan diserap oleh vili
usus halus dan selanjutnya disalurkan melalui pembuluh limpa ke jantung.

8. Usus besar
Usus besar terdiri dari beberapa bagian. Usus besar
terdiri dari usus besar naik, usus besar melintang dan
ususu besar turun. Pada usus besar, sisa-sisa makanan
akan mengalami pembusukan.

Proses pembusukan di dalam usus besar dibantu oleh


bakteri yang bernama Escheichia coli. Sisa makanan
tersebut yang berupa air dan garam mineral akan diserap
kembali oleh usus.

Setelah itu, sisa makanan yang tidak bisa diserap lagi atau sudah habis nutrisinya akan
dikeluarkan dalam bentuk feses atau tinja melalui anus.

9. Anus
Anus merupakan alat pencernaan yang menjadi ‘pintu
terakhir’ dalam proses panjang pencernaan makanan. Anus
berfungsi sebagai alat pembuangan feses. Feses yang
terbentuk didorong dengan gerak peristaltik agar bergerak
ke poros urus atau rectum.

Mengapa buang air besar dapat terjadi ?

Buang air besar atau disebut juga dengan defekasi, dapat


terjadi dan kita rasakan karena lambung dan usus yang
berisi makanan telah merangsang usus tebal untuk melakukan defekasi. Jadi, buang air besar
merupakan rangsangan dari lambung dan usus kepada usus besar.

Macam-macam enzim pencernaan yaitu :

1. Enzim ptialin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk
mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa .

2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja

enzim amilase yaitu : Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum
merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah
molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim maltase

Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul
glukosa . Glukosa merupakan sakarida sederhana ( monosakarida ). Molekul glukosa berukuran kecil
dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke
seluruh sel yang membutuhkan.

4. Enzim pepsin

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen . Selanjutnya pepsinogen
bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin . Cara kerja enzim pepsin yaitu : Enzim pepsin
memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton .
Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

5. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari
( duodenum ). Cara kerja enzim tripsin yaitu : Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana
jika dibanding molekul pepton . Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke
seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino
membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

6. Enzim renin

Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan
kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan
dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Alat pencernaan makanan berfungsi untuk menghaluskan makanan , membunuh kuman yang
masuk bersama makanan, dan mengubah zat-zat tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuh.

A. Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi

Ada dua proses pencernaan , yaitu :

1. Pencernaan Mekanik

Pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
halus. Pada manusia proses pencernaan mekanik terjadi antara lain di dalam mulut dengan
bantuan gigi.

2. Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari bentuk complex menjadi bentuk
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim . Enzim adalah zat kimia yang berfungsi
untuk mempercepat reaksi-reaksi kimia.

B. Alat Pencernaan Makanan Pada Manusia

1. MULUT

Makanan yang masuk ke mulut mengalami pencernaan . Makanan dipotong-potong ,dirobek,


dan dihaluskan oleh gigi (pencernaan secara mekanik ). Lalu makanan dbasahi dengan air liur
dan selanjutnya didororng masuk kekerongkongan oleh lidah, yaitu :

a. Kelenjar dibawah lidah yang di sebut kelenjar sublingualis.

b. Kelenjar dibawah telinga yang disebut kelenjar parotis.

c. Kelenjar dibawah rahang bawah yang disebut kelenjar submandibularis .

Pada mulut, selain terjadi pencernaan secara mekanik juga terjadi pencernaan secara kimiawi,
yaitu dengan bercampurnya makanan yang telah dikunyah dengn air liur yang mengandung
enzim ptialin (amilase). Enzi ini berfungsi untuk mengubah amilum menjadi gula, yaitu
maltose dan glukosa.

2. Gigi

Gigi brfungsi sebagai alat pencernaan mekanik , Secara umum, gigi manusia terdiri atas tiga
bagian , yaitu :

a. Mahkota gigi (korona ), yaitu bagian yang tampak dari luar.

b. Leher gigi (kolum) , yaitu bagian gigi yang terlindung didalam gusi.

c. Akar gigi (radiks), yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.

Pada gigi terdapat beberapa lapisan, yaitu :

a. Email adalah lapisan keras yang terdapat pada puncak gigi dan berfungsi melindungi
tulang gigi.

b. Tulang gigi , terbuat dari dentin yaitu jaringan berwarna kekuningan.

c. Semen gigi (sementum), terdapat dilapisan luar akar gigi.

d. Rongga gigi (pulpa), berisi saraf dan pembuluh darah.

Gigi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Gigi seri : Gigi seri berbentuk seperti pahat dan berfungsi untuk mengerat dan menggigit
makanan.
b. Gigi taring : Gigi taring berbentuk seperti pahat runcing dan berfungsi untuk memotong
dan mencabik atau merobek makanan.

c. Gigi geraham : Gigi geraham dibagi menjadi dua, yaitu gigi geraham depan dan gigi
geraham belakang . Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah dan melumatkan makanan.

Gigi anak-anak berbeda dengan gigi orang dewasa. Anak-anak pada usia 7-14 tahun masih
memiliki gigi belum tetap yang disebut gigi susu. Gigi susu akan tanggal dengan sendirinya
dan diganti dengan gigi yang baru. Jumlah gigi pada anak-anak adalah 20 buah. Gigi tersebut
terdiri atas 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, dan 8 buah gigi geraham.

Jumlah gigi pada orang dewasa adalah 32 buah, terdiri atas 8 buah gigi seri , 4 buah gigi
taring, 8 buah gigi geraham depan, dan 12 buah gigi geraham belakang. Pada usia antara 18-
45 tahun, gigi geraham bungsu atau gigi geraham paling akhir akan tumbuh. Gigi pada orang
dewasa disebut gugu tetap atau gigi permanen yang jika tanggal tidak ada penggantinya.

3. KERONGKONGAN

Kerongkongan berfungsi sebagai saluran penghubung antara rongga


mulut dan lambung. Didalam kerongkongan , makanan didorong kearah
lambung dengan gerak peristaltik. Gerak peristaltik adalah gerak memijit
dan mendorong ke satu arah.

Pada pangkal kerongkongan terdapat dua saluran, yaitu saluran


pernafasan dan saluran pencernaan. Kedua saluran tersebut dipisahkan
oleh sebuah katub (klep ) yang disebut anak tekak. Di kerongkongan , makanan dibungkus
oleh cairan yang disebut mukus. Mukus berfungsi seperti pelumas yang melicinkan saluran
kerongkongan.

4. LAMBUNG

Lambung berbentuk seperti kantung yang terletak didalam rongga perut


sebelah kiri atas. Didalam lambung, makanan yang berasal dari
kerongkongan dicerna. Pada proses ini, dinding lambung mengeluarkan
getah lambung yang mengandung beberapa zat, antara lain :

a. Renin, berfungsi mengubah susu menjadi kasein.

b. Pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton.

c. Asam klorida (HCL ),berfungsi membunuh kuman yang masuk bersama makanan dan
membantu melunakkan makanan yang keras, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu:

a. Kardia (bagian atas) merupakan daerah pintu masuk makanan , berdekatan dengan hati,
dan berhubungan langsung dengan kerongkongan.

b. Fundus (bagian tengah), bentuknya membulat.


c. Pilorus (bagian bawah); berhubungan langsung dengn usus du belas jari.

Lambung memiliki dua otot melingkar , yaitu otot lingkar kardia dan otot lingkar pylorus.
Otot lingkar kardia terdapat di daerah kardia dan berfungsi untuk mencegah makanan dari
lambung kembali lagi ke kerongkongan. Otot lingkar pylorus dan hanya terbuka apabila
makanan telah tercerna di lambung.

5. USUS HALUS

Usus halus dibagi tiga, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus
penyerapan (ileum).

Usus dua belas jari merupakan muara pertemuan dua saluran yang berasal
dari kelenjar pangkreas dan kantung empedu. Kantung empedu
letaknya menempel pada hati. Hati menghasilkan getah empedu yang
disimpan di dalam kantung empedu. Getah empedu ini akan mengubah
lemak yang terkandung dalam makanan menjadi zat yang dapat di serap
tubuh. Sedangkan Kelenjar pangkreas terletak di dekat usus dua belas jari
dan menghasilkan beberapa enzim sebagai berikut.

a. Enzim amilase pancreas, berfungsi mengubah amilum menjadi gula.

b. Enzim tripsin , berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.

c. Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asm lemak dan gliserol.

Ketika makanan masuk ke usus kosong (Jejenum) , makanan dicerna secara kimiawi dengan
bantuan enzim pencernaan dari pancreas. Makanan kemudian disalurkan ke usus penyerapan
(Ileum). Diusus penyerapan (Ileum) , sari-sari makanan diserap oleh jonjot-jonjot usus untuk
kemudian diedarkan keseluruh bagian tubuh. Dinding usus penyerapan ini berlipat-lipat agar
bidang penyerapan sari-sari makanan semakin luas.

Di dalam dinding usus penyerapan (Ileum) terdapat pembuluh darah dan pembuluh kil
(pembuluh getah bening). Asam lemak dan gliserol diedarkan melalui pembuluh getah
bening, sedangkan asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral diedarkan melalui
pembuluh darah.

5. USUS BESAR (kolon)

Makanan yang tidak dapat diserap atau tidak sempat diserap akan mengalami Pembusukan
oleh bakteri, misalnya Escherichia coli. Di usus besar juga terjadi penyerapan air. Usus besar
terbagi dibagi menjadi tiga yaitu : usus besar naik (Asenden), usus besar mendatar
(Transversus), usus besar turun (desenden), Dari ujung bawah Asenden terdapat usus
buntu (sekum) dan umbai cacing yang disebut juga Appendiks. Bagian akhir usus besar
dsebut poros usus ( Rektum ).

Air sisa metabolism diangkut oleh darah ke ginjal dan kulit. Air sisa metabolisme yang
diangkut ke ginjal lalu dibuang sebagai air seni. Air sisa metabolism yang diangkut kekulit
lalu dibuang sebagai keringat. Dari usus besar sisa-sisa makanan masuk ke rectum kemudian
dikeluarkan melalui anus sebagai feces (kotoran). Anus memiliki dua otot gelang yaitu otot
polos yang berada di dalam dan otot lurik yang berada di sebelah luar.

C. Hati

Hati merupakan organ terbesar yang terdapat didalam tubuh dengan


berat sekitar 1-2 kg. Hati terletak dibawah rongga perut sebelah kanan
(tepatnya dibawah rongga dada). Disebelah dalam organ hati terdapat
kantung empedu yang berisi cairan empedu. Cairan empedu dialirkan
kesaluran pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.

Peran hati dalam system pencernaan adalah sebagai berikut.

Setelah makanan sampai didalam usus halus, sari-sari makanan mulai diserap oleh darah
dalam pembuluh kapiler. Selanjutnya, sari makanan tersebut akan disaring oleh hati. Didalam
hati, sari-sari makanan yang mengandung racun akan dinetralkan, sehingga tidak
membahayakan tubuh. Dengan begitu, darah bebas dari racun dan kotoran.

Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan.
Hubungan antar tulang disebut Sendi atau Artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian
mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.

Sendi merupakan perantara antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya sehingga
tulang tersebut menyatu. Untuk terjadinya artikulasi maka diperlukannya sendi. Sendi diapit
oleh tulang rawan yang merupakan bantalan untuk sendi. sendi di ikat oleh ligamen. Ligamen
adalah bahan yang kuat dan lentur. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika
minyak sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan menyebabkan rasa sakit
yang luar biasa. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Pengertian Sendi
Sendi adalah suatu struktus khusus seperti ruangan yang berfungsi sebagai penghubung antar
tulang agar tulang dapat bergerak. Hubungan dua tulang tersebut dikenal dengan Artikulasi.
Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya,
juga sebagai poros anggota gerak. Ada beberapa sendi dalam tubuh yang hanya memberikan
sedikit pergerakan, namun tetap saja sangat berfungsi untuk memberikan kestabilan pada
tubuh kita. Berdasarkan sifat geraknya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sendi
mati, sendi kaku dan sendi gerak.

1. Sendi Mati (Sinartrosis): Merupakan jenis sendi yang tersusun dari serat kolagen dan
disatukan oleh ligamen. Sendi ini sama sekali tidak dapat bergerak, karena jarak tulang sangat
dekat. Contohnya adalah sutura pada antara tulang tengkorak.

2. Sendi Kaku (Amfiartrosis): Amfiartrosis (Amphiarthrosis) atau Sendi kaku adalah


hubungan antartulang yang hanya sedikit memungkinkan terjadinya gerakan. Contohnya
sendi kaku adalah persendian tulang-tulang pergelangan tangan, persendian tulang
pergelangan kaki, dan persendian ruas-ruas tulang belakang

3. Sendi Gerak (Diartrosis): adalah sendi yang paling umum dalam tubuh manusia. Sendi
ini arah gerakannya leluasa atau bebas dan semua memiliki kapsul sinovial (struktur kolagen)
yang mengelilingi seluruh sendi, membran sinovial (lapisan dalam kapsul) mengeluarkan
cairan sinovial (cairan pelumas) dan tulang rawan yang dikenal sebagai tulang rawan hialin
dimana bantalan ujung mengartikulasikan tulang. Sendi gerak adalah hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan tulang secara bebas. Contoh sendi gerak yaitu:

A. Sendi Engsel

Sendi engsel merupakan hubungan antara tulang yang bisa melakukan


gerakan satu arah mundur atau maju. Seperti persendian pada bagian
siku, lutut dan juga persendian antara ruas jari tangan.

B. Sendi Peluru

Sendi peluru merupakan hubungan antara tulang yang bisa


melakukan gerak ke semua arah. Seperti persendian antara tulang
gelang panggul dan tulang paha serta antara gelang bahu dan
persendian pangkal lengan atas.

C. Sendi Putar

Sendi putar merupakan hubungan antara tulang yang bisa


melakukan gerakan tulang yang satu dapat mengelilingi tulang
lainnya sebagai inti poros. Contoh dari sendi putar merupakan
persendian tulang tengkorak serta tulang atlas dan persendian
tulang hasta serta tulang pengumpul.
D. Sendi Geser

Sendi geser merupakan hubungan antara tulang yang bisa


memungkinkan gerakan tulang yang satu dapat menggeser pada
tulang tulang yang lain. Contoh dari sendi geser adalah persendian
antara tulang karpal.

E. Sendi Pelana

Sendi Pelana merupakan tulang yang dapat memungkinkan terjadinya


gerakan tulang ke dua arah yang bisa saling tegak lurus seperti pada
gerakan orang sedang naik kuda. Contoh dari sendi pelana merupakan
persendian tulang kering dan tulang tumit.

Sendi Berdasarkan Anatomi Lokasi:

1. Sendi Artikulasi Pada Tangan


2. Sendi Pada Pergelangan
3. Sendi Pada Siku
4. Sendi Pada Bahu Aksila (Glenohumeral Dan Sendi Akromioklavikularis)
5. Sendi Sternoklavikularis
6. Sendi Artikularis Vertebrata
7. Sendi Sakroiliaka Panggul
8. Sendi temporomandibular Rahang
9. Sendi Artikulasi Kaki
10. Sendi Pinggul
11. Sendi Lutut

Pergerakan Sendi
Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang
membentuk artikulasi dengan cara memeberikan tenaga. Tulang hanya berfungsi sebagai
pengungkit dan sendi sebagai penumpu. Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah:

1.Gerak Inverse dan Gerak Eversi: Gerak Inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke
arah dalam tubuh, sedangkan Gerak Eversi merupakan gerak kaki membuka ke arah luar atau
gerak memiringkan kaki.
2. Gerak Pronasi dan Gerak Supinasi: Gerak Pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan.
sedangkan Gerak Supinasi ialah gerak menengadahkan atau membuka telapak tangan.
3. Gerak Elevasi dan Gerak Depresi: Gerak Elevasi ialah gerak menengadahkan kepala,
sedangkan Gerak Depresi ialah gerakan menurunkan atau menundukkan kepala.
4. Gerak Adduksi dan Gerak Abduksi: Gerak Adduksi ialah gerak mendekati tubuh,
sedangkan Gerak Abduksi ialah gerak menjauhi tubuh. Contoh Gerak Adduksi dan Gerak
Abduksi ialah : gerakan membuka tungkai kaki, gerak merenggangkan tangan dan gerak
mengacungkan tangan.
5. Gerak Fleksi dan Gerak Ekstensi: Gerak Fleksi ialah gerakan membengkokkan atau
menekuk, sedangkan Gerak Ekstensi ialah gerak meluruskan. Contoh Gerak Fleksi dan Gerak
Ekstensi ialah : gerak pada siku, gerak pada lutut, gerak pada ruas-ruas jari dan gerak pada
bahu

1. Sendi Fibrosa adalah sendi yang terdiri atas serat-serat kolagen yang sebagian besar dari
sendi fibrosa tidak dapat digerakkan sama sekali karna jarak antar tulang sangat dekat yang
dipisahkan selapis jaringan ikat fibrosa. Contoh letak sendi fibrosa adalah sutura pada antara
tulang tengkorak.
2. Sendi Kartilaginosa adalah persendian yang arahnya gerakannya agak kurang atau
terbatas. yang hubungkan oleh tulang rawan hialin. Contohnya Tulang iga.
3. Sendi Sinovial adalah sendi yang arah gerakannya leluasa atau bebas, sendi sinovial
adalah sendi yang paling banyak pada tubuh manusia. Contohnya sikut dan lutut, bahu dan
panggul, pergelangan tangan dan kaki, sendi pada tulang jari tangan dan kaki.

Dalam Ensiklopedia Global (The Global Encyclopedia) hanya disebutkan jumlah tulang dan
klasifikasinya, namun tidak dirincikan. Ensiklopedia Britanica menggolongkan tulang-tulang
dan kerangkanya pada manusia dalam 3 kumpulan besar tanpa pembatasan, yaitu:

 Struktur Pusat Yang Meliputi: Tulang punggung dan sebagian besar tengkorak
 Struktur Dalam Yang Meliputi: Rongga dada, tulang rahang bawah dan sebagian
organ-organ tulang rahang atas.
 Terminal Struktur Yang Meliputi: Tulang-tulang panggul (pelvis), tulang-tulang
belikat dan ujung-ujung pada tulang rawan.

Di dalam The Hatchinson Encyclopedia yang tersebar pada tahun 1995 juga menyebutkan
jumlah tulang-tulang di dalam kerangka tubuh pada manusia hanya 206 saja dan Dr. Hamid
Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah Al-Imam fi Jism Al-
Insansecara rinci jumlah sendi tersebut, yaitu :

1. Tulang Belakang Memiliki 147 Sendi :

 25 Sendi antartulang belakang


 72 Sendi Antara tulang belakang dan tulang rusuk
 50 Sendi antara tulang belakang pada jalan makanan samping

2. Tulang Dada Memiliki 24 Sendi :

 2 Sendi antara tulang dada dan rongga dada


 18 Sendi antara tulang dada dan kepala
 2 Sendi antara tulang selangka dan belikat
 2 sendi antara belikat dan tulang batang dada

3. Bagian Atas Tubuh Memiliki 86 Sendi :

 2 Sendi antara tulang bahu


 6 Sendi antara tulang siku
 8 Sendi antara tulang pergelangan tangan
 70 Sendi antara tulang-tulang tangan

4. Bagian Bawah Tubuh Memiliki 92 Sendi :

 2 Sendi tulang paha


 6 Sendi antara tulang-tulang dua lutut
 6 Sendi antara pergelangan kaki
 74 Sendi antara tulang-tulang telapak kaki
 4 Sendi antara tulang lutut

5. Daerah Sekitar Perut, Memiliki 11 Sendi :

 5 Sendi antara tulang ekor


 6 Sendi antara tulang pinggul
 1 Sendi antara sambungan tulang kemaluan
A. Kelainan / Gangguan Pada Tulang Belakang / Spinal Manusia

1. Kiposis / Kyphosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok
2. Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke
belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.
3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang
belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping.
4. Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala
penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi) Pada Manusia Secara Lengkap - Jumlah tulang yang
menyusun rangka tubuh manusia saat bayi yaitu 270 tulang, Namun setelah dewasa
jumlahnya akan berkurang menjadi 206 tulang. Meskipun jumlah tulang saat bayi lebih
banyak namun umumnya tulang bayi belum berfungsi dengan sempurna untuk menopang
tubuhnya.

Tulang bayi harus melalui osifikasi atau


proses pembentukan tulang agar dapat
berfungsi seperti seharusnya. Lebih
lengkapnya, Osifikasi adalah proses
dimana sel mesenkim dan kartilago
diubah menjadi tulang selama
pengembangan.

Proses pembentukan tulang terjadi pada


masa embrio. Ketika, masih dalam
bentuk embrio, rangka tubuh terdiri atas tulang rawan yang terbentuk dari sel-sel mesenkim.
Proses pembentukan tulang terjadi secara terus menerus dan menyebabkan bertambah
besarnya ukuran tulang.

Sel yang berperan dalam proses pembentukan tulang yaitu osteoblas dan osteoklas. Osteoblas
adalah sel pembentuk tulang keras yang ada dalam tulang rawan, osteoblas ini mengisi
jaringan disekelilingnya dengan membentuk sel tulang secara konsentris.

Setiap sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem
Havers. Selanjutnya, di sekeliling tulang tersebut akan terbentuk senyawa protein pembentuk
matriks tulang yang akan mengeras karena terdapat garam kapur dan garam fosfat. Di dalam
tulang juga terdapat osteklas yang berfungsi menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak.
Adanya aktivitas sel osteoklas maka tulang akan memiliki rongga dan nantinya akan terisi
oleh sumsum tulang. Osteoklas membentuk rongga dan osteoblas akan membentuk osteosit
baru kearah permukaan luar sehingga tulang akan membesar dan berongga.
Proses Pembentukan Tulang
Terdapat 2 tahap dalam Osifikasi atau proses pembentukan tulang, yaitu osifikasi
intramembran dan endokondrium.

Osifikasi Intramembran
Proses osifikasi intramembran ini terjadi saat membran menyerabut digantikan oleh jaringan
tulang. Osifikasi intramembran hanya terjadi di tulang pipih tertentu. Berikut proses osifikasi
intra membran yang diringkas dalam dua langkah dasar:

Tulang spons mulai berkembang di pusat osifikasi yaitu tempat dalam membran.
Sumsum tulang merah terbentuk dalam jaringan spons, diikuti dengan pembentukan tulang
padat pada bagian luarnya.

Osifikasi Endokondrium
Proses ini terjadi saat tulang rawan hilang dan digantikan oleh jaringan tulang. Osifikasi
endokondrium terjadi pada sebagian besar tulang tubuh. Berikut ini adalah proses atau
langkah-langkah osifikasi endokondrium:
 Pada pusat osifikasi primer, tulang rawan hialin pecah membentuk rongga.
 Kuncup periosteum yang terdiri atas osteoblas, osteklas, sumsum merah, saraf dan
pembuluh darah limfa memasuki rongga. Osteoblas menghasilkan jaringan tulang
spons.
 Osteoklas memecah jaringan tulang spons yang baru terbentuk lalu membentuk
rongga medula. Rongga medula akan semakin besar saat mengikuti penyebaran pusat
osifikasi primer pada bagian ujung tulang.
 Tulang rawan akan digantikan oleh jaringan tulang padat pada bagian luar tulang.
 Pusat osifikasi sekunder terbentuk dibagian epifisis dalam tulang panjang. Kuncup
periosteum terbentuk, namun jaringan tulang spons yang nantinya berkembang tidak
digantikan oleh rongga medula.
 Tulang rawan yang tersisa di luar epifisis akan membentuk tulang rawan persendian.
Sedangkan tulang rawan yang tersisa diantara pusat pengembangan osifikasi primer
dan sekunder yang membesar membentuk lempeng epifisis.

Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot yang terdapat
pada tubuh yaitu :

1. Kelelahan Otot Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi
melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-
kejang otot.
2. Astrofi Otot Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi
kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit
poliomielitis.
3. Distrofi Otot Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-
anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena
otot yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya
hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
5. Hipotrofit Otot Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang
menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas
otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.
6. Hernis Abdominal Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang
mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke
dalam rongga perut.
7. Kram otot

Kram otot bisa terjadi pada siapa saja dan menimbulkan rasa tak nyaman karena seseorang
tidak bisa bergerak untuk beberapa saat. Sering mengalami kram otot merupakan sinyal
adanya penyakit spasmofili. Spasmofilia adalah sebuah gangguan yang ditandai dengan
kedutan otot, kram dan kejang carpopedal. Jika kondisinya parah bisa menyebabkan kejang-
kejang.

8.Kelemahan otot

Kelemahan otot bisa disebebkan oleh kelainan di otot, tendon, tulang atau sendi; tetapi yang
paling sering menyebabkan kelemahan otot adalah kelainan pada sistem saraf. Kadang
kelemahan otot terjadi setelah sembuh dari suatu penyakit dan seringkali timbul karena
penuaan (sarkopenia).

9. Penyakit otot jantung hipertrofik adalah kelainan genetik yang menyebabkan


pertumbuhan yang berlebihan dari sel-sel otot jantung didalam bilik jantung. Kelainan ini
yaitu penebalan dari otot jantung dapat menimbulkan persoalan tentang memompa darah
yang cukup ke organ-organ tubuh dan dapat berpotensi menyebabkan aritmia jantung yang
fatal.

10. Penyakit otot jantung restriktif adalah keadaan yang jarang dimana otot jantung
diinfiltrasi dan dibuat kaku oleh sel-sel abnormal, protein dan jaringan sayat. Bilik jantung
yang kaku akan membatasi kembalinya darah ke jantung menyebabkan darah terbendung di
organ-organ tubuh.

11, Pada penyakit otot jantung dilatasi ( sering juga disebut kardiomiopati kongestif atau
gagal jantung kongestif) otot jantung yang sebelumnya normal menjadi rusak, menyebabkan
pelemahan dinding-dinding dari ruang-ruang jantung. Untuk mengkompensasi pelemahan
dinding-dindingnya yang berotot maka ruang-ruang jantung akan membesar. Pelemahan dan
pembesaran otot-otot jantung akhirnya menyebabkan gagal jantung.

Gangguan otot akibat infeksi

Gangguan otot akibat infeksi disebabkan misalnya oleh bakteri atau virus. Gangguan otot
akibat infeksi ini antara lain tetanus dan atrofi otot

12.Tetanus

Tetanus merupakan suatu keadaan dimana otot berkontraksi terus-menerus sehingga otot
menjadi kejang. Tetanus disebabkan oleh racun bekteri Clostridium tetani yang masuk ke
dalam tubuh melalui luka. Dengan pemberian suntikan ATS (Anti Tetanus Serum), seseorang
dapat terhindar dari tetanus atau sebagai upaya pengobatan kepada seseorang yang terkena
tetanus

13.Atrofi otot

Atrofi otot merupakan keadaan dimana otot menjadi kecil. Akibatnya, fungsi otot menurun
karena kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Atrofi umumnya disebabkan oleh
penyakit poliomyelitis. Penyakit poliomyelitis disebabkan oleh virus yang dapat dicegah
dengan imunisasi polio pada saat bayi. Trofi juga dapat terjadi bila otot tidak pernah
digunakan melakukan aktivitas. Misalnya, orang yang sedang sakit dan berada di tempat tidur
dalam jangka waktu yang lama.

14.Gangguan otot akibat bawaan (genetis)

Gangguan otot akibat bawaan (genetis) atau distrofi otot merupakan suatu penyakit kronis
pada otot yang diwariskan dari orang tuanya.

15. Gangguan otot akibat aktivitas

Gangguan otot akibat aktivitas yang sering terjadi adalah kram dan kaku leher (stiff). Kram
atau kekejangan terjadi karena otot terus-menerus melakukan aktivitas sehingga otot menjadi
kejang dan tidak mampu berkontraksi lagi yang disebabkan karena kelelahan otot. Kaku leher
terjadi karena hentakan kesalahan gerak, sehingga mengakibatkan otot trapesius leher
meradang.

16.Hernia

Hernia abdominalis yaitu sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot ke
bawah. Keadaan ini mengakibatkan penderita tidak mampu bergerak dengan baik.

Organ-Organ Pernapasan harus anda jaga demi berlangsungnya pernafasan yang sehat.
Bernapas adalah suatu proses pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan
lingkungannya. Gas yang kita hirup adalah gas oksigen sedangkan gas yang dibuang adalah
gas karbondioksida. Selain mendapatkan oksigen proses bernapas juga membuat tubuh
manusia mampu menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

Organ-Organ Pernapasan

Bernapas juga merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup,


sehingga semua jenis makhluk hidup bertahan hidup dengan
melakukan proses ini, termasuk juga pada manusia. Sudah
dijelaskan sebelumnya ketika bernapas, manusia menghirup
oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Setiap
sel penyusun dalam tubuh manusia sangat membutuhkan
oksigen. Oleh karena itu manusia sangat memerlukan proses
bernapas agar bisa mendapatkan oksigen. Peranan oksigen
sangat penting, tanpa menghirup oksigen bisa berdampak sel –
sel penyusun dalam tubuh manusia terutama sel – sel otak akan
mengalami kerusakan hanya dalam waktu yang singkat. Oksigen yang masuk berfungsi untuk
pembakaran zat-zat makanan seperti protein, lemak dan karbohidrat dalam sel – sel tubuh.
Zat – zat makanan yang di bakar itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Dengan
energi inilah manusia bisa beraktifitas dan melakukan kegiatan sehari-harinya.

1. Energi yang dihasilkan diakibatkan oleh pecahnya molekul glukosa dalam semua sel
hidup tubuh manusia.
2. Untuk lebih jelasnya, Proses bernapas diawali dengan oksigen yang dibawa ke tubuh
melalui udara yang dihirup ke dalam dan diangkut ke seluruh bagian tubuh, sehingga
dapat digunakan untuk proses pembakaran molekul makanan, (pemecahan molekul
glukosa di tingkat sel pada serangkaian reaksi kimia).
3. Molekul glukosa yang pecah melepaskan energi dalam bentuk ATP, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh tubuh manusia untuk melakukan proses hidup yang penting.
Sistem pernapasan pada manusia melibatkan beberapa organ-organ untuk pernapasan
antara lain rongga hidung, faring, trakea, paru – paru, dan bronkus.

Sistem pernapasan pada manusia meliputi mekanisme pernafasan dan organ – organ penting
penyusun sistem pernapasan. Mekanisme pernapasan pada manusia ada 2 yaitu pernafasan
dada dan pernafasan perut namun di artikel ini kami lebih menjelaskan pada organ – organ
pernapasan. Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam organ penting penyusun
sistem pernapasan. Organ pernapasan yang berperan paling utama adalah paru-paru. Untuk
dapat memahami organ-organ pernapasan pada manusia secara lengkap beserta fungsinya
bisa dengan melihat uraian dibawah ini.

1. Hidung
Organ hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan salah
satu panca indera manusia yaitu indra pembau. Hidung
terdiri atas beberapa bagian yaitu lubang hidung, rongga
hidung dan ujung rongga hidung. Di dalam rongga hidung
banyak terdapat rambut, kapiler darah. Kondisi di dalam
rongga hidung juga selalu lembab dikarenakan adanya
lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa. Di dalam
rongga hidung, udara yang dihirup dan masuk akan
disaring terlebih dahulu oleh rambut – rambut kecil atau silia dan selaput lender, hal ini
dilakukan untuk mencegah masuknya debu, kotoran akan menempel di rambut hidung,
mengatur suhu udara pernapasan, serta mengidentifikasi adanya bau. Pada pangkal rongga
mulut yang berhubungan dengan rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut dengan
anak tekak. Fungsi anak tekak ini adalah ketika kita akan menelan makanan katup akan naik
dan menutup rongga hidung sehingga mencegah masuk nya makanan ke hidung.

2. Faring
Faring merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Letaknya tepat didepan
tulang leher yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga telinga tengah dan laring.
Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung ke
tenggorokan.
Selain penting bagi pencernaan Faring juga mempunyai peran penting bagi sistem
pernapasan. Udara yang masuk akan dihangatkan dan disaring terlebih dahulu sebelum
bergerak menuju trakea.

3. Laring
Laring seringkali disebut dengan nama pangkal
tenggorokan atau kotak suara. Laring tersusun dari
beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pada
pangkal tenggorok terdapat katup pangkal tenggorokan
atau yang disebut dengan epiglottis.

Fungsinya adalah pada waktu menelan makanan, katup


pangkal melipat ke bawah menutupi laring sehingga
mencegah terjadinya makanan yang masuk ke dalam
laring. Sedangkan ketika bernapas epiglottis justru akan membuka sehingga udara dapat
masuk. Itulah sebabnya kita tidak bisa menelan dan bernapas secara bersamaan. Selain itu
pada pangkal tenggorok juga terdapat selaput suara atau lebih kita kenal dengan pita suara.

Ketika seorang anak laki – laki sudah mulai menginjak usia dewasa, hormon testosteron akan
mendorong pembesaran laring sehingga pita suaranya lebih panjang dan jakun menjadi lebih
menonjol selain itu suara juga akan menjadi bertambah besar (menurun sekitar satu oktaf)
daripada ketika masih anak – anak. Nada suara yang ditimbulkan bergantung pada
ketegangan pita suara, ketebalan dan panjang tali suaranya.

4. Trakea
Udara yang masuk melewati trakea terlebih dahulu sebelum
memasuki bronkus. Trakea atau batang tenggorokan
merupakan bagian organ pernapasan yang mempunyai
bentuk seperti pipa dan mempunyai panjang sekitar 9
cm. Fungsi trakea secara umum adalah untuk membantu
memungkinkan udara yang masuk dapat melewati laring
dan bronkus. Udara yang masuk melewati trakea dibagi dan
dialihkan ke kedua paru – paru dengan berakhir ke kedua
bronkus utama.

Selain sebagai perantara antara laring dan bronkus Trakea juga memiliki peran penting
sebagai proteksi. Lendir yang disekresikan oleh sel epitel trakea mampu menjerat kotoran
serta patogen yang masih terbawa bersama udara.

Permukaan trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epithelium bersilia. Silia –
sili ini bergerak ke atas menuju ke arah laring, tujuan dari gerakan ini adalah agar terlindung
dari partikel seperti debu dan butir – butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup
udara bisa dikeluarkan.
5. Bronkus

Bronkus merupakan salah satu organ pernapasan pada


manusia berupa cabang batang tenggorokan yang
jumlahnya sepasang, salah satu cabang menuju ke paru –
paru kanan dan dan cabang yang satunya menuju ke paru –
paru kiri. Bagian yang bercabang ini disebut bifurkase.
Struktur pembentuk bronkus serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama juga.

Bronkus sebelah kiri lebih panjang dan lebih sempit selain itu kedudukannya lebih mendatar
daripada Bronkus sebelah kanan. Hal ini ternyata menjadi salah satu faktor penyebab
mengapa paru – paru sebelah kanan cenderung lebih mudah terserang penyakit dari pada paru
– paru sebelah kiri. Di ujungnya Bronkus bercabang lagi menjadi Bronkiolus.

Bronkus memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai saluran utama menuju alveolus. Menangkap
debu yang terbawa masuk ketika menghirup udara. Dinding bagian dalam Bronkus dilapisi
suatu lendir yang dapat membuat partikel asing dapat menempel ketika melewati, dan
selanjutnya dengan bantuan silia atau bulu – bulu halus partikel akan dikeluarkan dari paru –
paru. Selain itu bronkus juga mempunyai peran penting sebagai konduktor udara antara
atmosfer dan alveoli.

6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dinding
pada bronkiolus lebih tipis selain itu salurannya juga
lebih kecil jika dibandingkan dengan bronkus.

Pada Bronkiolus semakin kecil salurannya, semakin


berkurang tulang rawannya dan akhirnya hanya tinggal
dinding fibrosa dengan lapisan silia. Pada tiap ujungnya
Bronkiolus terbagi lagi menjadi seberkas kantung –
kantung kecil mirip buah anggur yang disebut alveolus.

Bronkiolus memiliki fungsi sebagai penyalur udara dari Bronkus ke Alveolus, dan juga
sebagai pengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru – paru dengan dilatasi dan
konstriksi.

7. Alveolus
Alveolus menjadi saluran akhir dari alat pernapasan
pada manusia yang berupa gelembung-gelembung
udara. Dindingnya tipis, dengan kondisi lembab dan
saling berlekatan dengan kapiler – kapiler darah. Pada
Alveolus terdapat satu lapis sel epitelium pipih dan di
tempat inilah udara hampir langsung bersentuhan
dengan darah.
Di dalam Alveolus ini terjadi pertukaran gas O2 dari yang udara dihirup ke sel – sel darah
sedangkan CO2 dari sel – sel darah dikeluarkan ke ruang terbuka.

Jaringan yang ada di dalam alveoli akan melaksanakan fungsi sekunder. Selain itu Alveolus
juga menjadi tempat zat yang dihirup seperti obat – obatan, patogen dan bahan kimia lainnya.

8. Diafragma
Diafragma merupakan jaringan otot pada organ paru
– paru (letaknya di bagian bawah) yang memiliki
kubah dan itu menjadi langkah awal pernapasan
dimulai, ketika anda bernapas menarik (inspirasi)
udara diafragma akan berkontraksi, mendatar dan
ditarik ke bawah.

Gerakan ini menyebabkan meningkatnya ruang pada


paru – paru dan membuat udara akan ditarik masuk
ke dalam paru – paru. Gerakan ini juga memicu skema pernafasan perut pada manusia.

Sebaliknya ketika anda mengeluarkan napas (ekspirasi), diafragma akan membuat ruang pada
paru – paru menjadi sempit sehingga udara didorong keluar.

9. Paru-Paru
Paru – paru merupakan alat pernapasan paling
utama sekaligus salah satu organ terpenting bagi
manusia. Letak paru – paru ada di dalam rongga
dada. Lebih tepatnya di sebelah kanan dan kiri dan
ditengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan pada
paru – paru mempunyai sifat elastis dan berpori
seperti spon. Paru – paru terbagi menjadi beberapa
belahan atau lobus.

Paru – paru sebelah kanan memiliki tiga belahan


atau lobus sedangkan paru – paru kiri terbagi menjadi dua, setiap belahan atau lobus tersusun
atas lobula. Terdapat juga selaput atau membran serosa rangkap dua atau disebut pleura yang
bertugas melapisi paru – paru. Diantara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat yang
berfungsi untuk meminyaki permukaannya sehingga dapat mencegah terjadinya gesekan
antara paru – paru dan dinding dada yang bergerak ketika kita bernapas. Dalam kondisi yang
normal kedua lapisan itu akan saling bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara
atau cairan akan memberi jarak pada kedua pleura itu sehingga mengakibatkan ruang di
antaranya menjadi tidak jelas.

Jadi Begitulah Organ-Organ Pernapasan yang menyusun pernafasan manusia. Pernafasan


dimulai dengan oksigen masuk kedalam hidung dan berakhir di paru-paru. Paru-paru
mentransfer semua oksigen yang masuk pada darah. Untuk menjaga pernafasan kita agar
selalu sehat maka kita harus hidup sehat, menghindari minuman keras dan juga merokok.
Karena merokok dapat menyebabkan penyakit dan yang paling fatal adalah kematian.
Semoga bermanfaat untuk lebih menyayangi organ tubuh kita.
Volume dan kapasitas paru-paru

Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda, bergantung pada ukuran paru-paru,
kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5-6 liter,
yang terdiri dari:

- Volume tidal (VT) yaitu volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas
normal. Kira-kira sebanyak ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa muda.

- Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume komplementer yaitu volume udara ekstra yang
dapat diinspirasi setelah volume tidal, biasanya mencapai ± 3000 ml.

- Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume suplementer yaitu jumlah udara yang masih
dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal sebanyak
kira-kira ± 1200 ml.

- Volume residu (VR) yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak ± 1200 ml.

Dalam proses bernapas, terkadang diperlukan penyatuan dua atau lebih jenis-jenis volume di atas.
Kombinasi jenis-jenis volume di atas itu disebut kapasitas paru-paru. Beberapa jenis kapasitas paru-
paru sebagai berikut:

Kapasitas vital

Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal dan volume
cadangan ekspirasi. Kapasitas vital ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari
paru-paru seseorang setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian
mengeluarkan sebanyak-banyaknya (± 4600 ml).

Kapasitas paru-paru total

Kapasitas paru-paru total adalah volume maksimum di mana paru-paru dapat dikembangkan sebesar
mungkin dengan inspirasi paksa (± 5800 ml) atau sama dengan kapasitas vital ditambah dengan
volume residu.

Metode sederhana untuk mempelajari volume paru-paru adalah dengan mencatat volume udara yang
masuk dan keluar dari paru-paru. Metode terebut disebut spirometri.

Anda mungkin juga menyukai