Anda di halaman 1dari 6

PERGERAKAN ORGANISASI BUDI UTOMO

SAMPAI SUMPAH PEMUDA

1. Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU)


Didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Stovia (sekolah untuk mendidik dokter-dokter
pilihan) di Jakarta yaitu: Sutomo, Gunawan, Suraji dan sebagainya, pada tanggal 20 Mei
1908. Inspirasi pendiriannya datang dari dokter Wahidin Sudirohusodo dari Yogyakarta,
1906 mendirikan Yayasan Bea Siswa (Studie-fonds), maksudnya merupakan "budi ingkang
utami". Begitulah kemudian nama organisasi pemuda-pemuda tadi mendapatkan namanya
"Budi Utomo".
Berdirinya Budi Utomo menandai perkembangan baru dalam sejarah bangsa
Indonesi dan tanggal berdirinya selalu diperingati bangsa Indonesia sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.
Sifat BU pada mulanya adalah keanggotaannya yang terbatas pada golongan elite
Jawa yang umumnya terdiri dari golongan kaum intelektual.

3. Sarekat Islam
Pada hakekatnya SI merupakan kelanjutan dari SDI, atau SDI dengan baju baru.
Dasar organisasi: persatuan bangsa dengan islam sebagai tali atau simbol persatuan, sedang
tujuannya: kemajuan perdagangan, kemajuan hidup kerohanian dan menggalang persatuan
diantara umat Islam. SI merupakan partai yang diorganisir oleh kelas pengusaha kecil
Indonesia. Agama Islam dijadikan umpan untuk menarik minat dukungan golongan mereka
ini.
Dalam perkembangannya, Sarekat Islam berubah sebagai organisasi yang besar tentu saja ini
sangat menghawatirkan pemerintah Belanda. Maka pemerintah Belanda mulai mengadakan
pembatasan terhadap gerak SI, misalnya penolakan pemerintah akan status badan hukum.

4. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta oleh K.H.
Akhmad Dakhlan.Tujuan organisasi ini yaitu pemurnian agama Islam dari unsur-unsur non
Islam. Aliran wahabi (Arab) dan Muh. Abduh (Mesir) menjadi pengaruh dari organisasi ini.
Tujuan dari pergerakan ini adalah :
1. Menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman (modernisasi) sehingga orang islam tidak
hanya paham tentang ajaran- ajaran agama tetapi juga pengetahuan modern
2. Memurnikan diri dari unsur-unsur non-islam, terutama tradisi Jawa yang dianggap salah
dan menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam
Dengan melihat kegiatannya, maka tampaklah bahwa Muhammaditah bukan
organisasi politik.Hal inilah yang mempengaruhi perkembangan Muhammadiyah, meskipun
pada awal-awal tahun perkembangannya kaum nasional kurang tertarik dengan
Muhammadiyah karena tidak mau terjun ke dunia politik dan mau menerima bantuan dari
Belanda.

5. Indische Partij
IP merupakan organisasi "politik murni" yang pertama kali didirikan pada 6
September 1912. Pendirinya adalah tiga serangkai yaitu : E.F.E. Douwes Dekker, Dr. Cipto
Mangunkusumo dan R.M. Suwardi Suryaningrat, yang kelak lebih dikenal dengan nama Ki
Hajar Dewantara (KHD). Pemimpin-pemimpin IP adalah orang-orang yang agresif dan
berani dalam menentang pemerintah kolonial.
Pergerakan ini berdasarkan nasionalisme (kebangsaan), adapun tujuannya adalah :
1. Jangka pendek : mempersatukan seluruh bangsa India (termasuk Indo-Eropa yang mau
mengakui dasar pergerakan tadi )
2. Jangka panjang : mencapai India merdeka
Sikap pergerakan ini terhadap pemerintah Belanda yaitu tegas-tegas non-kooperasi yang
diilhami oleh perasaan tidak puas, antara lain :
a. Golongan Indonesia karena kehilangan peranan yang berarti dalam politik dan sosial
ekonomi
b. Golongan Indo-Eropa karena merasa dianaktirikan oleh masyarakat dan pemerintah
Belanda dan merasa terjepit dalam pergaulan sosial, kehidupan politik dan ekonomi (merasa
diperlakukan lebih rendah daripada orang Belanda totok).

6. Gerakan Pemuda
Organisasi pemuda yang pertama kali didirikan adalah Tri Koro Dharmo pada 7
Maret 1915 di Jakarta oleh Satiman Wiryo Sanjoyo, Kadarman dan Sunardi.
Tri Koro Dharmo mengandung maksud “Tiga Tujuan Mulia” yaitu sakti, budhi, dan bhakti.
Sedangkan asasnya adalah :
- 1. Menimbulkan pertalian antara murid-murid Bumi Putera pada sekolah menengah, kursus
perguruan, sekolah guru, sekolah kejuruan.
- 2. Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya
- 3.Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan budaya Indonesia,
khususnya Jawa.
Karena sifatnya Jawa sentris dan agar tidak menimbulkan perpecahan, maka namanya
diubah menjadi Jong Java. Organisasi ini pada awalnya bukan organisasi politik, tetapi
dengan masuknya H. Agus Salim dari SI, maka Jong Java mencoba berubah haluan ke politik
dengan cara mendirikan Jong Islamiten Bond 1924.
Pada kongres 1928 Jong Java menyetujui diadakannya fusi (penggabungan) dengan
organisasi pemuda lainnya yang diberi nama Indonesia Muda.
Selain Jong Java maka bermuncullah organisasi pemuda yang lain misalnya : Pasundan, Jong
Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Indonesia (Pemuda
Indonesia).
Puncak perjuangan pemuda yaitu dengan menyelenggarakan Kongres Pemuda I dan II yang
menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda.

7. Perserikatan Komunis India


ISDV pada tanggal 23 Mei 1920 telah menjelma menjadi PKI, partai ini berkembang
cepat karena propagandaanya yang sangat menarik, memiliki pemimpin-pemimpin yang
berjiwa kerakyatan dan pandai merebut massa rakyat. Namun kekuatan sesungguhnya
terletak pada anggota-anggotanya dari kalangan buruh.Sejak lahirnya PKI selalu berusaha
mengembangkan kekuatan organisasi dan idiologinya.
Pada Desember 1920 PKI menjadi anggota komintern sebab perkembangan
kapitalisme berarti perkembangan poletariat. Pada tahun 1921, ketika diadakan konggres di
Semarang PKI sudah sungguh-sungguh bercorak internasional, terbukti dalam konggres itu
Lenin dan Trotsky mendapat sanjungan hebat. Untuk mendalami ajaran komunis, PKI
mengadakan kursus-kursus politik, yang memberi uraian tentang pokok-pokok Marxisme-
Komunisme. Tetapi kemudian partai ini dilarang oleh pemerintah.

8. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908, bersama dengan didirikannya BU, didirikanlah perkumpulan pelajar
di Belanda yang disebut Indische Vereniging (perhimpunan India). Sejumlah pelajar
indonesia mendirikan perkumpulan itu dengan tujuan kekeluargaan semata-mata karena
merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Masyarakat Belanda menaruh simpati dan
memberikan bantuan terhadap mereka.
PI juga memberikan corak baru bagi perkembangan pergerakan kebangsaan, karena
pada tahun 1923 PImengeluarkan suatu pernyataan politik yang konsepnya telah disepakati
pada akhir tahun 1922. Tujuan perkumpulan juga dipertegas : Indonesia Merdeka. Asas
politik perjuangannya adalah berdikari (self help) dan tidak meminta- minta (not-
mendicancy). Karena itu sikapnya terhadap pemerintah kolonial antipati dan non-kooperasi
(tidak bekerjasama).
Untuk mempermudah perkembangannya dan mempropa-gandakan ide-idenya, PI
mempunyai alat komunikasi berupa majalah yang semula bernama India Putera, tetapi
kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka, untuk mempertegas tujuan yang hendak
dicapai.
Dalam usaha memperjuangkan tujuannya PI menyebarkan keyakinan:
a. Perlunya persatuan seluruh nusa Indonesia
b. Perlunya seluruh rakyat indonesia diikutsertakan
c. Adanya pertentangan antara penjajah dan terjajah yang tidak boleh dikaburkan
d. Memulihkan kerusakan jasmani dan rohani rakyat
9. PPPKI (P3KI) Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia.

A. Latar Belakang
Ada beberapa faktor yang mendorong organisasi-organisasi pergerakan harus menggalang
persatuan dan kesatuan, yaitu :
1. Krisis ekonomi 1929/1930
• Krisis ekonomi (malaise) yang terjadi di Eropa dan Amerika berpengaruh terhadap kondisi
Indonesia yaitu makin banyaknya pengangguran di Indonesia akibat banyaknya perubahan
proyek.
2. Sikap dan kebijakan Pemerintah kolonial Belanda yang keras dan kaku untuk menjaga
ketertiban dan keamanan, maka pemerintah Belanda mulai bersikap keras keras dan lugas,
misalnya diberlakukannya pembatasan terhadap aktivitas pergerakan nasional.
3. Tokoh terkemuka pergerakan nasional ditangkap dan diasingkan, adanya penangkapan
para tokoh pergerakan nasional Indonesia, memaksa organisasi-organisasi pergerakan
nasional mengambil sikap kooperasi dengan pemerintah Belanda, dan juga adanya usaha
untuk menggalang persatuan antar organisasi yang ada.

Dengan dipelopori oleh Ir. Soekarno, pada tanggal 17 Desember 1927 diadakan rapat di
Bandung yang dihadiri PNI, PSI, BU, PPKI, mereka sepakat membentuk federasi PPPKI
dengan tujuan :
• 1. Mencegah perselisihan antara partai/organisasi;
• 2. Menyatukan arah dan beraksi dalam perjuangan ke kemerdekaan Indonesia;
• 3. Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia dengan lambangnya Sang merah Putih,
lagu Indonesia Raya, bahasa Indonesia.
• Pada awal berdirinya P3KI, badan ini kelihatan mantap. Barulah setelah Kongres di Solo
1929, mulai ada keretakan yaitu :
• 1. terjadinya penangkapan atas Soekarno dan kawan-kawan;
• 2. berkembangnya isu kooperasi dan non kooperasi;
• 3. hak suara
• 4. perbedaan nasionalis agama dan nasionalis sekuler.

10. Partai Nasional Indonesia


Pergerakan ini didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh sejumlah pejuang
kemerdekaandiantaranya: Sukarno, Iskak Cokroadisuryo, Cokro Aminoto, Samsi, Sartono,
Budiarto, Sunario dan Anwari. PNI dalam mengobarkan semangat nasional secara meluas,
karena semangat nasional itu harus disalurkan. Untuk itu Bung Karno mengajukan Trilogi
sebagai pegangan perjuangan :
a. Kesadaran nasional
b. Kemauan nasional
c. Perbuatan nasional
Dasar PNI adalah : Marhaenisme (sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi ). Menurut
Bung Karno Marhaeinisme adalah suatu idiologi kerakyatan yang mencita-citakan
terbentuknya masyarakat sejahtera secara merata. Adapun tujuan PNI adalah ; Mencapai
Indonesia Merdeka.
Karena adanya golongan yanag pro dan kontra, maka kemudian timbullah dua partai
baru, yaitu:
a. Partindo (pendiri: sartono)
b. PNI baru (pendiri: pemimpin yang kontra)

11. Pergerakan wanita


Pergerkan wanita yang mula-mula berupa pergerakan sosial, yaitu suatu gerakan yang
berjuang untuk menaikkan derajat (kedudukan) wanita dalam masyarakat. Sering dinamakan
pergerakan emansipasi.
Pergerakan wanita dipelopori oleh RA. Kartini (1879-1904) menurutnya, wanita
mengalami nasib yang buruk karena kurangnya pendidikan mereka, sehingga dalam banyak
hal hidup mereka tergantung pada laki-laki.Karyanya yang terkenal adalah “Habis Gelap
Terbitlah Terang”. Jasanya selalu dikenang oleh bangsa ini, maka untuk menghargai jasa-
jasanya tersebut, tanggal 21 April diplot sebagai hari kartini. Disamping R.A Kartini, bangsa
Indonesia mengenal nama Ibu Dewi Sartika dari Bandung. Pejuang kemajuan wanita lain
yaitu Maria Walanda Maramis. Ia adalah puteri Minahasa yang lahir pada tahun 1872.
Panggilan persatuan kebangsaan mendorong perhimpunan- perhimpunan wanita untuk
mengadakan kongres persatuan Indonesia pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928 di
Yogyakarta. Pergerakan wanita yang bercorak politik berdiri pada tahun 1931 di Bandung
yaitu : Isteri Sedar. Tujuannya ialah untuk mencapai Indonesia merdeka. Seorang
pemimpinnya adalahSuwarni Jayaseputra. Tahun 1932 berdiri pula Isteri Indonesia yang
tujuannya mencapai Indonesia Raya, pemimpinnya ialah Maria Ulfah dan Ny. Sunaryo
Mangunpuspito.
Dengan demikian wanita tidak mau ketinggalan. Bersama laki-laki mereka berjuang
mencapai Indonesia Merdeka.

12. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928


Pemuda-pemuda Indonesia tidak ketinggalan, mereka mendirikan pada mulanya
mendirikan perkumpulan-perkumpulan pemuda lokal. Adapun tokoh-tokoh konggres pemuda
yaitu Sugondo Joyopuspito (Ketua), Muh. Yamin (Sekretaris), Abuhanafiah, W. R.
Supratman, Sukarjo Wiryoranoto, Kuncoro Purbopranoto, M. H. Thamrin.
a. Jong Java
Dianggap anak dari BU, semula bernama Tri Koro Darmo yang didirikan tanggal 7
Maret 1915 di Jakarta. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan pemuda-pemuda menjadi
pemimpin bangsa dikemudian hari.
b. Lain-lain daerah
Pemuda-pemuda lain daerah tidak mau ketinggalan, pada tanggal 9 Desember 1917
berdirilah Jong Sumatranen Bond. Meskipun perkumpulan ini merupakan wadah bagi
pemuda-pemuda Sumatera, tetapi perkumpulan ini aktif di Jawa karena disinilah tempat
pemuda-pemuda bersekolah.
Pada tahun 1918 berdiri pula Jong Minahasa, lalu Jong Ambon dan Jong Celebes
(Sulawesi), Jong Borneo (Kalimantan).
Konggres pemuda-pemuda Indonesia yang kedua diadakan pada 26 s/d 28 Oktober di
Jakarta. Para utusan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia mempertegas rasa
persatuan kebangsaan mereka dengan mengucapkan sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928, pada hari terakhir penyelenggaraan konggres itu. Dan hari itu kemudiam
dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda. Pada hari itu para utusan pemuda mengucapkan
sumpah yang berbunyi sebagai berikut:
Pertama: kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah
Indonesia.
Kedua: kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
Ketiga: kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Karena pertimbangan politik, maka rumusan Sumpah pemuda tersebut mengalami
perubahan urutan ayat, yang intinya satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Disamping kesepakatan tersebut, para pemuda juga menerima lagu Indonesia Raya
ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan dan bendera merah putih sebagai
bendera kebangsaan Indonesia. Pada upacara penutupan konggres lagu kebangsaan itu
dinyanyikan secara instrumentalia.

Anda mungkin juga menyukai