Anda di halaman 1dari 5

Sumber : http://basukidwiputranto.blogspot.co.id/2014/01/syringe-pump.html (25 Feb 2018 4.

26)

Gambar 3. Blok diagram syringe pump

Gambar 2 bagian dari syringe pump

Gambar 1

Deskripsi

Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau obat
kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini
mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang diamasukan kedalam tubuh pasien,
dengan satuan mililiter per jam (ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan atau obat
yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem elektronik
mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh
pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai tenaga
pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju
motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian
pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu
akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan
dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan
ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan
sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan
putaran motor yang stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan.
Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan
system alarm yang menyeluruh.

Lihat gambar 1. Contoh dari syringe pump

Sistem Alaram dan Keamanan

Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini dilengkapi dengan sistem
Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut

1. Alaram Occlusion / Kemampatan


> berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan sistem pompa pada saat
terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat
sensor Occlusion mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa, 350-
500 mmHg.

2. Alaram Delivery Limit


> Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien. Jika jumlah cairan
yang diberikan sudah tercapai, maka alaram akan berbunyi dan alat akan berhenti memompa.

3. Alaram Nearly empty


> Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang diberikan pada pasien
akan segera habis.

Fungsi alat

 Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi.
 Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana Tingkat obat di
dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami kesulitan dalam
meminum tablet.

Bagian Bagian Syringe Pump

Lihat gambar 2

Saya mengambil contoh adalah syringe pump merek Terumo model TE 331

> Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe
pump.
> Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
> Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
> Slider Hook.
> Cluth.
> Slider.
> Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame.

Panel Pengoperasian (operation panel)


Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:

1) Power Display; terdiri dari :


a. [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan
sumber AC ataupun DC
b. [BATTERY] indicator

2) Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe pump.

3) Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type TE-311
ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah
(10, 20, 30, 40, 50 ml).

4) Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.

5) Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:


a. Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan pada proses pemasukan
cairan kedalam tubuh pasien.
b. Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam syringe (suntikan)
akan habis atau mendekati habis.
c. Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah sehingga perlu dilakukan
pengisian kembali (recharge).
d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display; berfungsi menampilkan aliran rata-
rata / flow rate dalam dalam satuan ml/h.

Blok Diagram
Lihat gambar 3

Fungsi Blok Diagram:


1. Block power supply
• Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada alat.
• Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai cadangan Supply.

2. Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU


• Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe pump.
• Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan motor atau
pun mempercepat kerja motor.
• Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai Pengaman dan selanjutnya
menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.

3. Block Sensor
• Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem optocopler
• Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima
dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.

4. Block Motor Driver


• Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor DC.
• Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang dilakukan dan
dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.

5. Block Alarm dan Display


• Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.
• Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam mendorong
cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu.
• Terdapat pula lampu indikator.
Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari jala-jala PLN ke seluruh rangkaian
pada alat syringe pump, selain itu, pada alat syringe pump dapat juga menggunakan baterai sebagai
cadangan supply. Block microcontroller berfungsi sebagai pengontrol dan pengendali dari syringe
pump, outputnya berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk meberhentikan motor
ataupun mempercepat kerja motor. Block microcontroller juga menerima inputan berupa perintah
serta menjalankan perintah. Block sensor berfungsi sebagai pendeteksi cairan yang ada pada
syringe/spuit, dengan menggunakan sistem optocoupler. Sensor optocoupler terdiri dari
fototransistor sebagai penerima dari LED yang memancarkan cahaya, yang akan mempengaruhi
resistansi fototransistor. Block motor driver berfungsi sebagai tenaga utama pendorong
syringe/spuit yang berisi cairan. Motor DC bekerja dengan kecepatan delivery rate yang sesuai
dengan penyetinggan awal yang dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan tombol bollus
pada alat syringe pump. Block display berfungsi sebagai indikator penyettingan dari kecepatan
motor dalam mendorong cairan pada syringe/spuit yang diatur terlebih dahulu. Block alarm
berfungsi sebagai keamanan, alarm akan berfungsi apabila cairan pada syringe/spuit akan habis
ataupun memberikan info bahwa alat eror. Sistem alarm pada syringe pump untuk menjaga
keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini dilengkapi dengan sistem Alaram, diantaranya
adalah sebagai berikut :

1. Alaram Occlusion / Kemampatan berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan
memberhentikan sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada
pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor Occlusion mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada
kondisi ini berkisar 60-80 Kpa, 350-500 mmHg.

2. Alaram Delivery Limit untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada
pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram akan berbunyi dan alat
akan berhenti memompa.

3. Alaram Nearly empty berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang
diberikan pada pasien akan segera habis.

Anda mungkin juga menyukai