DISUSUN OLEH :
NUR MUTOHHAROH
A11300918
GOMBONG
2016
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Nyeri adalah sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus
spesifik bersifat subyektif dan berbeda antara masing-masing individu
karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin
seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter & Perry,
2006).
Nyeri merupakan fenomena multifaktorial, yang subjektif,
personal, dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor psikologis, biologis,
sosial budaya, dan ekonomi (Cooper dan Fraser, 2009).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial,
sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya.
Trombositopenia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan trombosit. Kadar trombosis di dalam plasma darah kurang dari
200 ribu/mm3. Trombosit adalah salah satu protein dalam pembekuan
darah (Price & Wilson,2005).
C. BATASAN KARAKTERISTIK
1. Perubahan selera makan
2. Perubahan tekanan darah
3. Perubahan frekuensi jantung
4. Perubahan frekuensi pernafasan
5. Laporan isyarat
6. Diaforesis
7. Perilaku distraksi
8. Mengespresikan perilaku (gelisah, merengek, menangis)
9. Masker wajah misal mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan
mata berpencar atau tetap pada satu fokus meringis
10. Sikap melindungi area nyeri
11. Fokus menyempit
12. Indikasi nyeri yang dialami
13. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
14. Sikap tubuh melindungi
15. Dilatasi pupil
16. Melaporkan nyeri secara verbal
17. Gangguan tidur
F. PATOFISIOLOGI
Fungsi trombosit dapat berubah (trombositopati) melalui berbagi
cara yang mengakibatkan semakin lamanya pendarahan. Obat-obat seperti
aspirin, indometasin, fenilbutazon menghambat agresgasi dan reaksi
pelepasan trombosit, dengan demikian menyebabkan pendarahn yang
memanjang walaupun jumlah trombosit normal. Pengaruh aspirin tunggal
dapat berlangsung selama 7 hari hingga 10 hari. Protein plasma, seperti
yang di temukan pada makroglobulinemia dn myeloma multiple
menyelubungi trombosit, mengganggu adhesi trombosit, reaksi bekuan,
dan polimerasi fibrin.
G. KOMPLIKASI
a. Syock hipovolemik
b. Penurunan curah jantung
c. Purpura, ekimosis, dan petekie
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Penurunan produksi trombosit, dibuktikan dengan aspirasi dan
biopsy sumsum tulang, dijumpai pada segala kondisi yang mengganggu
atau menghambat fungsi sumsum tulang. Kondisi ini meliputi anemia
aplastik, mieleofibrosis (pengganti unsur-unsur sumsum tulang dengan
jaringan fibrosa), leukimia akut, dan karsinoma metastatik lain yang
mengganti unsur-unsur sumsum tulang normal.
I. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan trombositopenia biasanya adalah mengobati
penyakit yang mendasarinya. Apabila terjadi gangguan produksi
trombosit, maka tranfusi trombosit dapat menaikan angka trombosit dan
menghentikan perdarahan atau mencegah perdarahan intrakranial. Apabila
terjadi penghancuran trombosit yang esksesif, trombosit yang
ditranfusikan juga akan hancur dan tidak akan menaikan angka trombosit.
J. PATWAY
Distruksi trombosit
Adanya infeksi
Pembesaran abdomen
Nyeri
anemia kekurangan
volume cairan Resiko infeksi
Metabolisme
Intoleransi
aktivitas
K. FOKUS PENGKAJIAN
Fokus Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia Henderson
1. Bernafas Dengan Normal
Perawat harus waspada terhadap tanda-tanda obstruksi jalan nafas
dan siap memberikan bantuan dalam keadaan apapun
2. Kebutuhan Akan Nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan nuitrisi yang diperlukan,
pemilihan dan penyediaan makanan. Perawat harus mengetahui
kebiasaan, kepercayaan pasien tentang nutrisi.
3. Kebutuhan Eliminasi
Perawatan dasar meliputi semua pengeluaran tubuh. Perawat harus
mengetahui semua saluran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran dan frekuensi pengeluaran, yang meliputi keringat, udara
yang keluar saat bernafas, menstruasi, muntah, buang air besar dan
buang air kecil.
4. Gerak dan Keseimbangan Tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan
tubuh, miring, dan bersandar. Perawat harus bisa memberikan rasa
nyaman dalam semua posisi, dan tidak membiarkan berbaring terlalu
lama pada satu posisi dan melindunginya selama sakit dengan berhati-
hati saat memindahkan dan mengangkat.
5. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Istirahat dan tidur sebagian tergantung pada relaksasi oto, untuk itu
perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik.
Disamping itu juga dipengaruhi oleh emosi (stress), dimana stress bias
merupakan keadaan patologis apabila ketegangan dapat diatasi atau
tidak terkontrol dengan istirahat atau tidur dengan secukupnya.
6. Kebutuhan Berpakaian
Perawatan dasar meliputi membantu pasien memilihkan pakaian
yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk
memakainya.
7. Mempertahankan Temperature Tubuh atau Sirkulasi
Perawat harus mengetahui fisiologi panas dan bias mendorong kea
rah terciptanya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah
temperatur, kelembaban atau pergerakan udara, atau dengan
memotivasi pasien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
Menu makanan dan pakaian yang dikenakan juga mempengaruhi
keadaan ini.
8. Kebutuhan Akan Personal Hygiene
Konsep-konsep mengenai kebersihan berbeda tiap pasien tetapi
tidak perlu menurunkan hanya karena sakit. Perawat harus bisa
menjaga pasiennya tetap bersih terlepas dari besarnya badan pasien,
kedudukan, keadaan fisik dan jiwanya.
9. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Dalam keadaan sehat setiap orang bebas mengontrol keadaan
sekelilingnya atau mengubah keadaan itu bila berangaapan sudah tidak
cocok lagi. Jika sakit sikap tersebut tidak dapat dilakukannya.
Ketidaktahuan dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Perawatan dasarnya meliputi
melindungi pasien dari trauma dan bahaya yang timbul
mikroorganisme pathogen.
10. Berkomunikasi dengan Orang Lain dan Mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut, dan pendapat
Keinginan, rasa takut, dan pendapat dalam keadaan sehat tiap
gerakan emosi nampak pada ekspresi fisik. Bertambah cepatnya
denyut jantung atau pernafasan atau muka yang mendadak merah
diinterpretasikan sebagai pernyataan jiwa atau emosi. Tugas perawat
disini adalah sebagai penerjemah dalam hubungan pasien dengan tim
kesehatan lain dalam memajukan kesehatanya, membuat pasien
mengerti dirinya sendiri, mgerti perlunya perubahan sikap yang
memperburuk kesehatannya dan menerima keadaan yang tidak dapat
diubah. Penciptaan lingkungan yang terapeutik sangat membantu
dalam hal ini.
11. Kebutuhan Spiritual
Dalam memberikan perawatan dalam situasi apapun kebutuhan
spiritual pasien harus dihormati dan perawat harus membantu dalam
pemenuhan kebutuhan itu. Perawat dan tim kesehatan lainnya harus
menyadari bahwa keyakinan, kepercayaan dan agama sangat
berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
12. Kebutuhan Bekerja
Sakit dapat menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus
bekerja. Rasa keberatan terhadap terapi bed rest didasarkan pada
meningkatnya perasaan tidak berguna karena tidak aktif. Rehabilitasi
pada pasien berarti menempatkan kembali pada pekerjaannya yang
produktif. Makin singkat waktu tidak bekerja makin mudah
dilaksanakan.
13. Kebutuhan Bermain dan Rekreasi
Rasa sakit menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan
menikmati variasi dan udara segar serta rekreasi. Untuk itu perlu
dipilihkan beberapa aktifitas yang sangat dipengaruhi oleh jenis
kelamin, umur, kecerdasan, pengalaman dan selera pasien, kondisi,
serta keadaan penyakitnya.
14. Kebutuhan Belajar
Tugas perawat disini adalah membantu pasien belajar dalam
mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta
memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan. Fungsi
perawat sebagai pendidik nampak dalam pemberian bimbingan dengan
memberikan contoh-contoh dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Bimbingan belajar dapat dilakukan setiap saat ketika perawat
memberikan asuhan (Meidiana, 1998).
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut Wilkinson (2006) dan Rasionalnya Menurut Doenges (2000) :
Potter & Perry, A.G. 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4.Volume 2. Jakarta : EGC
Wilkinson, J.M, 2006. Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC
dan kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC