Anda di halaman 1dari 10

SOAL 10

INTERVIEW

1. Apa yang anda ketahui tentang Peraturan Perundangan Keselamatan Kerja dan K3 MIGAS,
jelaskan :
Peraturan perundangan dan K3 MIGAS yaitu:
a. UU No. 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UU No. 44 Prp. Thn 1960 Tentan pertambangan dan Gas Bumi jo. UU No. 8 Thn 1971 tentang
Perusahaan Pertambangan dan Minyak Gas Bumi Negara
c. UU No. 32 Thn 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
d. UU No. 22 Thn 2001 tentang minyak dan gas
e. UU No. 13 Thn 2003 tentang ketenagakerjaan
f. PP No. 35 Thn 2004 No. jo PP 34 Thn 2005 tentang kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi
g. PP No. 36 Thn 2004 tentang kegiatan hilir Minyak dan Gas Bumi
h. PP No 19 Thn 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di bidang
Pertambangan
i. PP No. 17 Thn 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Explorasi dan Exploitasi Minyak dan Gas
Bumi di Daerah Lepas Pantai
j. PP No. 11 Thn 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengelolaan Minyak dan
Gas Bumi
2. Apakah saudara dapat menjelaskan mengenai Keselamatan Kerja, Kecelakaan, Kecelakaan Kerja,
Pencegahan kecelakaan menurut ILO dan Management Resiko ? yaitu :
a. Keselamatan Kerja adalah : Kebebasan manusia dari bahaya baik fisik maupun mental dari
lingkungan kerja
b. Kecelakaan adalah : Suatu peristiwa yg tidak diharapkan, tdk direncanakan, dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja yang dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia dan harta benda
c. Kecelakaan kerja adalah :
- Kecelakaan yang terjadi dilokasi kerja atau dalam pelaksanaan pekerjaan

1
- Kecelakaan yang terjadi saat seseorang berangkat kerja dari rumah menuju tempat kerja,
istirahat, sampai kembali kerumah melalui jalan biasa ditempuh atau wajar
d. Pencegahan kecelakaan kerja menurut ILO adalah :
- Peraturan perundangan
- Standarisasi
- Inspeksi / pemeriksaan
- Riset teknis, kimia dan medis
- Psikologis dan statis
- Pendidikan dan latihan
- Persuasi
- Asuransi
- Penerapan K3 di tempat kerja
e. Mangement Resiko mencakup :
- Identifikasi bahaya
- Kajian resiko
- Pengendalian
- Komunikasi resiko
- Monitoring kinerja
3. Apakah saudara dapat menjelaskan mengenai Hiperkes, Penyakit akibat kerja, Nilai Ambang
Batas :
a. Hiperkes adalah : Ilmu Hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian factor-faktor
penyebab penyakit secara kuantitatif dan kualitatif dalam lingkungan kerja melalui
pengukuran untuk dasar tindakan korektif
b. Penyakit akibat kerja adalah : Penyakit yang timbul akibat pekerjaan atau berhubungan
dengan pekerjaan yang disebabkan oleh paparan bahaya fisika maupun kimia di lingkungan
kerja
c. Nilai Ambang Batas adalah : Batas nilai paparan bahan kimia yang dapat diterima tubuh
manusia selama 8 jam sehari dan 40 jam seminggu

2
4. Bagaimana cara mengukur kebisingan, jelaskan mengenai Sound Level Meter dan SOP
pengukurannya :

a. Cara mengukur kebisingan dengan Sound Level Meter


Mis : Pengukuran
1 = 94 db
3 = 99 db
2 = 96 db Db = 10 log ( P / PO )
2 = 101 db
3 = 97 db
Dimana
P = Tingkat tekanan suara terdengar ( pascal )

PO = Tingkat tekanan suara ambang dengar manusia ( 2 x 10-5 pascal )

b. Sound Level Meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar kebisingan pada
suatu lokasi

c. SOP Sound Level Meter yaitu :


- Hidupkan tombol On
- Tekan tombol kalibrasi, apabila tanda kalibrasi pada display tidak menunjukkan angka 94
db, maka perlu disesuaikan dengan memutar elemen kalibrasi sampai ke 94 db
- Lalu geser tombol Weihting ke A
- Kemudian geser tombol range tertinggi ( Height ) pada 100 – 130 db
- Tekan tombol renpon pada F
- Lakukan pengetesan dengan mengarahkan Sound Level Meter ke sumber kebisingan
setinggi telinga, dengan kemiringan sudut 70 derajat agar bisa dibaca
- Lakukan pengukuran dari 4 sisi ambil rata-ratanya lalu dilihat selisihnya.

3
5. Apa yang dimaksud dengan gas detector, bagaimana mendeteksi gas, jelaskan mengenai Gas
Detector dan SOP serta dasar pemilihannyan
Gas Detector adalah : Alat yang digunakan untuk mendeteksi ( mengetahui ) keberadaan gas di
udara dan mengukur konsentrasi / kadar gas-gas di udara
Dasar pemilihan Gas Detector yaitu :
a. Sesuai dengan bahan yang akan diukur
b. Efektif dan efisien
c. Tingkat ketelitian tinggi
d. Mudah dioperasikan
e. Mudah dikalibrasi
f. Suku cadang mudah didapat
Dengan cara menggunakan gas detector
Gas Detector terbagi 2 jenis yaitu :
Menurut bahan :
a. Explosimeter
Fungsinya adalah untuk mendeteksi dan mengukur kandungan gas atau uap yang mudah
menyala / terbakar di udara
b. Toxic Gas Detector
Fungsinya adalah untuk mendeteksi adanya gas-gas yang berbahaya dan beracun
c. Oxygen Analyzer
Fungsinya untuk mengukur konsentrasi oksigen pada suatu lokasi
d. Combination Gas Detector
Fungsinya untuk mengetahui berbagai jenis gas beracun yang ada pada suatu lokasi
Menurut bentuk / model
- Tube gas detector ( gas detector capsul )
- Portable gas detector ( gas detector jinjing )
- Fixed system gas detector( gas detector tetap )

4
SOP Gas Detector yaitu :
a. Tekan tombol On
b. Cek kondisi batteri
c. Release / flush gas yang tersisa dalam gas detector di udara bersih
d. Perhatikan pada layar / display apakah alat perlu dikalibrasi
e. Arahkan gas detector kesumber bahaya dan mengarah kebawah
f. Catat hasil gas detector
g. Lakukan flushing kembali
h. Tekan tombol Off
6. Mengapa alat bantu pernafasan diperlukan, jelaskan mengenai ABP, SCBA, komponennya,
perawatan dan SOPnya dan cara menghitungnya yaitu :
ABP diperlukan karena :
- Udara panas
- Udara asphyxiant ( kekurangan oksigen )
- Udara mengandung gas beracun ( toksit )
- Udara mengandung partikel atau asap
ABP adalah alat bantu pernafasan yang supply udaranya bisa dari tabung maupun dari hasil proses
pemurnian udara luar yang terkontaminasi
SCBA adalah : Alat pelindung pernafasan yang udara pernafasannya disuplai dari tabung yang bisa
dibawa / digendong
Komponen – komponen SCBA
a. Silinder ( tabung ) tekanan yang di ijinkan mencapai 300 bar ( 4500 psi )
b. Plat punggung ( back plate ) harness
c. Masker
d. Valve Group Assembly
e. Automatic Demand Valve

SOP SCBA yaitu :

Test tekanan tinggi

5
a. Cek coupling untuk pengencangan
b. Pilih mode negative demand valve
c. Buka valve utama ( main valve ) sebanyak 2 – 3 kali putaran
d. Cek isi silinder minimum sebesar 80 % dari isi maksimum
e. Dengarkan bila ada kebocoran
f. Tutup valve utama
g. Amati pressure gauge, tdk boleh kurang dari 10 bar selama 1 menit
h. Buang tekanan sisa secara manual melalui demand valve
i. Cek peringatan tekanan rendah beroperasi dengan baik
j. Inspeksi semua peralatan, aksesories, masker, frame.

Donning / Fitting

a. Pakai masker dan coba beberapa kali pernafasan untuk mengecek demand valve
b. Kenakan masker dengan cara mengencangkat ikatan kepala mulai dari bagian bawah ke atas
c. Pastikan tidak ada benda lain yang menggangu
d. Lakukan uji tekanan rendah

Jika diketahui :

Tekanan udara = 40 liter / menit

Volume tabung 9 liter WP = 200

Berapakah WD yang bisa digunakan untuk SCBA tersebut yaitu :

Working Duration :
FD = ( WP x V ) : 40 SM = ( SP x V ) : 40 WD = FD – SM
FD = ( 200 x 9 ) : 40 SM = ( 50 x 9 ) : 40 WD = 45 – 11.25
FD = 45 SM = 11.25 WD = 33.75
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk penggunaan SCBA tersebut adalah = 33.75 menit
Jika diketahui :
Tekanan silinder 300 bar

6
Volume silinder 9 liter
Digunakan sampai 50 bar, berapakah WDnya ?
SM = ( 50 x 9 )/ 40 FD = ( 300 X 9 ) : 40 WD = FD - SM
SM = 11.25 FD = 67.5 WD = 67.5 – 11.25
WD = 56. 25
Bisa untuk sisa
FD = ( 300 – 50 ) x 9 / 40 WD 100 % WD 100 % = 67.5 – 10 SM = FD – WD
FD = 2250 / 40 FD = ( 300 X 9 ) : 40 WD 100 % = 57.5 SM = 67.5 – 57.5
FD = 56.25 FD = 67.5 SM = 10

7. Apa yang dimaksud dengan APD, Keterbatasannya, serta dasar pertimbangan pemilihannya :
a. APD adalah : Suatu peralatan yang digunakan untuk melindungi pekerja dari paparan sumber
energy dari luar yang dapat mengakibatkan suatu kecelakaan
b. Keterbatasan APD adalah :
- Terbatas daerah yang dilindunginya
- Terbatas kemampuannya
- Terbatas jenis bahaya yang dilindunginya
- Terbatas waktu pemakaiannya
c. Dasar pertimbangan memilih APD adalah :
- Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yg dihadapi pekerja
- Memenuhi standard
- Ukuran sesuai
- Bentuk dan warna yang menarik
- Beratnya seringan mungkin
- Tdk menimbulkan bahaya tambahan
- Tdk membatasi gerak si pemakai
- Suku cadang yang mudah didapat

7
8. Gambarkan dan sebutkan prinsip kerja Explosimeter dan bagaimana cara membaca prosentase
gas yaitu :
Gambar :
R1

R3 R2

Battery

Prinsip Kerja Explosimeter ( jembatan wheatsthone ) yaitu :


a. Ketika battery di on flammable gas akan masuk, maka flammable gas akan menaikan
temperature di dalam filament variable resistor. Kenaikan temperature tersebut akan
menaikan nilai tahanan/resisten di variable resistor
b. Kenaikan nilai tahanan akan merubaha kesimbangan dijembatan wheatstone
c. Perubahan nilai keseimbangan akan dikonversikan oleh galvano meter menjadi % LEL

Cara membaca Explosimeter yaitu : Pembacaan skala explosimeter didasarklan pada konsentrasi
uap gas hydrocarbon di bawah LEL ( Lower Explosi Limit )
Contoh :
Skala pembacaan explosimeter uap crude oil menunjuikkan angka 60, konsentrasi gas :
60/100 x 1 % = 0,6 % ( FR Crude oil 1 % - 10 % )
1 % = 10.000 ppm
60/100 x 10.000 ppm = 6000 ppm

8
9. Flammable range Daerah mudah terbakar artinya :
Jarak antara konsentrasi terendah dengan konsentrasi tertinggi dari suatu uap bahan mudah
menyala di udara dimana uap tersebut akan menyala bila dipaparkan terhadap sumber penyalaan.
Semakin lebar / luas flammable range suatu zat, berarti zat tersebut lebih mudah terbakar

% Vapour
Daerah kaya bahan bakar
UEL / UFL 10 %

Daerah bisa
terbakar
Daerah kurang O2

LEL / LFL 1 %
Daerah miskin bahan bakar

21 % 16 % O2

10. Apa yang di maksud dengan Daerah Terbatas yaitu :


Suatu daerah dibawah pengawasan pimpinan unit yang meliputi seluruh kegiatan dan operasi
termasuk juga bagian permukaan perairan sejauh tidak kurang dari 100 meter dari batas sandar
kapal tanker
11. Apa yang anda ketahui tentang hiperkes, konsepsinya serta tujuannya ?
Hiperkes adalah : Ilmu Hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian factor-faktor
penyebab penyakit secara kuantitatif dan kualitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran
untuk dasar tindakan korektif
Konsepsi hiperkes yaitu :
a. Pengenalan lingkungan kerja
b. Penilaian lingkungan kerja
c. Pengendalian lingkungan kerja
Tujuan hiperkes yaitu :
a. Sebagai alat untuk meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja
b. Sebagai alat untuk meningkatkan produktifitas yang berlandaskan meningginya efisiensi dan
daya produktivitas factor manusia di dalam produksi

9
12. Apa yang dimaksud dengan Hygiene Perusahaan yaitu :
Spesialisasi dari ilmu hygiene dengan mengadakan penilaian factor-faktor penyebab penyakit
dilingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya digunakan untuk tindakan korektif serta
preventif agar pekerja terhindar dari bahaya akibat kerja dan memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
13. Sebutkan Sistem Management K3
a. Komitment dan Kebijakan
b. Perencanaan SMK3
c. Penerapan SMK3
d. Pengukuran dan Evaluasi
e. Peninjauan ulang dan peningkatan oleh management
f. Perbaikan berkelanjutan

10

Anda mungkin juga menyukai