Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini makin bnyak limbah-limbah pabrik,rumh tamgga,

perusahaan, kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan

berupa zat gas, dan semua itu sangat berbahaya bagi kehidupan kita. Akn

tetapi terdapat limbah yang lebih berbahaya lagi yaitu disebut limbah B3

(bahan berbahaya dan beracun), hal tersebut sebenarnya bukan hal yang kecil

dan sepele, karena apabila bahan berbahaya dan beracun (B3) tersebut

dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan melakukan

penanganan yang salah dalam menangani limbah B3 tersebut, maka dampak

dari limbah B3 tersebut akan makin meluas, bahkan dampaknyapun akan

dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan

menjurus pada kehidupan mahluk hidup baik dampak yang akan dirasakan

dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. (Soetomo, 2007)

Secara garis besar hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita,

bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama

untuk menanggulanginya, khususnya pada masalah bahan berbahaya dan

beracun (B3).

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 1


B. Rumusan Masalah

1. Apa itu bahan berbahaya dan beracun?

2. Klasifikasi bahan berbahaya dan beracun

3. Apa saja upaya pencegahan bahan berbahaya dan beracun?

4. Apa saja upaya penanganan bahan berbahaya dan beracun?

C. Tujuan

Untuk mengetahui definisi bahan berbahaya dan beracun

(B3),kasifikasi dari bahan berbahaya dab beracun serta mengetahui cara

pencegahan bahan berbahaya dan beracun.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi bahan berbahaya dan beracun

Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat atau

konsentrasinya dan jumlahnya, baik secara langsung maupu tidak langsung

dapat mancemarkan atau merusak dan membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.

Bahan-bahan beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil

berbahaya bagi kesehatan bahkan juga jiwa manusia.Bahan-bahan demikian

digunakan, diolah dan dipakai serta dihasilkan oleh pekerjaan sehingga

keselamatan kerjanya sangat penting.

Bahan beracun mungkin terdapat dalam bentuk padat, cairan, gas, uap,

kabut awan, dan asap. Keracunan terjadi sebagai akibat penghirupan melalui

pernapasan, pencernaan, melalui makan dan minum, dan peresapan melalui

kulit. Organ-organ yang dikenai tergantung jenis racun, jalan masuk kdalam

tubuh, sifat kimiawi bahan-bahan dan faktor-faktor pada tenaga kerjanya.

Keracunan dapat terjadi mendadak (akut) dan menahun (kronis) tergantung

dari hubungan dosis dan waktu.

Sebab-sebab keracunan pada umumnya dapat digolongkan sebagai

berikut (Anizar,2012):

1. Racun-racun logam dan persenyawaannya, yaitu timah hitam, air raksa,

arsen, mangan, nikel dank rom serta persenyawaan-persenyawaannya.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 3


2. Racun-racun metalloid dan persenyawaannya seperti, fosfor, sulphur, dan

lain-lain serta persenyawaan-persenyawaannya.

3. Racun-racun bahan organic, seperti derivat-derivat terarang bau,halogen

hidrokarbon,alcohol dan diol, eter, aldehid, keton, ester, insektisida fofor

organic, dan lain-lain.

4. Racun-racun gas, seperti asam sianida, asam sulphide, karbon monoksida

dan lain-lain.

Organ-organ yang diserang oleh racun berbeda-beda yang dinamakan

dengan target organ seperti misalnya karbon terta klorida merusak alat-alat

tubuh bagian dalam, benzene merusak susunan darah, parathion merusak

susunan saraf, dan lain-lain.

B. Klasifkasi bahan berbahaya dan beracun

Adapun klasifikasi bahan berbahaya dan beracun antara lain (Sujatno,

2013) :

1. Bahan kimia beracun (toxic)

Toxic adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya

terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kemaian apabila terserap

dalam tubuh karena tertelan, lewat pernapasan, atau kontak dengan kulit.

2. Bahan kimia korosif (Corosive)

Bahan kimia korosif adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia

dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau

bahan lain (karat pada logam).

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 4


3. Bahan kimia mudah terbakar

Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan kimi yang mudah

bereaksi dengan oksigen yang dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi

kebakaran yang amat cepat kemungkinan akan menimbulkan ledakan.

4. Bahan kimia peledak (explosive)

Bahan kimia peledak adalah suatu zat padat atau cair atau

campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan

gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi sehingga

menimbulkan kerusakan disekelilingnya.

5. Gas bertekanan (Compressed Gases)

Gas bertekanan adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik

gas yang ditekan ataupun gas cair .

6. Bahan kimia radiokatif

Bahan kimia radiokatif adalah bahan kimia yang mempunyai

kemampuan untuk memancarkan sinar radiokatif dengan aktivitas jenis

lebih besar dari 0,002 mercurie/ gram.

C. Klasifikasi Keracunan

Klasifikasi keracunan dapat digolongkan berdasarkan (Anizar, 2012):

1. Menurut cara terjadinya

a. Self poisoning

Pada keadaan ini pasien akan makan obat dengan dosis berlebihan

tetapi dengan pengetahuan bahwa dosis ini tidak membahayakan. Self

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 5


poisoning biasanya terjadi karena kekurang hati-hatian dalam

penggunaan.

b. Attempted poisoning

Dalam kasus ini pasien memang ingin bunuh diri, tetapi bisa

berakhir dengan kematian atau pasien sembuh kembali karena salah

tafsir dalam penggunaan dosis obat.

c. Accidental poisoning

Kondisi ini jelas merupakan suatu kecelakaan tanpa adanya unsur

kesengajaan sama sekali. Kasus ini banyak terjadi pada anak di bawah 5

tahun, karena kebiasaanya memasukan segala benda kedalam mulut.

d. Homidical poisoning

Keracunan ini terjadi karena tindakan criminal yaitu seseorang

dengan sengaja meracun seseorang.

2. Menurut waktu terjadinya keracunan

Ada dua keracunanan yang terjadi menurut waktunya

(Anizar,2012) :

a. Keracunan kronis

Diagnosis keracunan ini sulit dibuat, karena gejala timbul perlahan

dan lama sesudah pajanan. Gejala dapat timbul secara akut setelah

pemajanan berkali-kali dalam dosis yang relative kecil.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 6


b. Keracunan akut

Keracunan jenis ini lebih mudah dipahami, karena biasanya terjadi

secara mendadak setelah makan atau terkena sesuatu. Selain itu

keracunan jenis ini biasanya terjadi pada banyak orang (misalnya

keracunan makanan, dapat mengenai seluruh anggota keluarga bahkan

seluruh warga kampong). Pada keracunan akut biasanya mempunyai

gejala hamper ama denga sindrom penyakit, oleh karena itu harus

diingat adanya kemungkinan keracunan pada saat sakit mendadak.

D. Penyebab Keracunan

Sifat dan derajat keracunan bahan kimia tergantung dari faktor-faktor

sebagai berikut (Anizar,2012):

1. Sifat fisik bahan kimia

a. Gas

Gas yaitu bentuk wujud zat yang tidak mempunyai bangun

sendiri,melainkan mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan

tekanan normal. Tingkat wujudnya bisa diubah menjadi cair atau padat

hanya dengan kombinasi meninggikan tekanan dan mnirinkan suhu.

Sifat-sifat gas pada umumnya tidak terlihat, dalam konsentrasi rendah

tidak terlihat, dalam konsentrasi rendah tidak berbau, dan berdifusi

mengsi seluruh ruamgan.

b. Uap

Uap yaitu bentuk gas dari zat-zat yang dalam keadaan biasa

terbentuk zat padat atau zat cair dan yang dapat dikembalikan kepada

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 7


tingkat wujud semula, baik hanya denga meninggikan tekanan, maupun

hanya dengan menurunkan suhu saja. Sifat-sifat uap umumnya tak

terlihat dan berdifusi dan mengisi seluruh ruang.

c. Debu

Debu yaitu partikel-partikel zat oadat yang disebabkan oleh

kekuatan-kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan,

penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-

lain dari bahan-bahan baik organic, maupun anorganik misalnya batu,

kayu, biji, logam, arang batu, butir-butir zat dan sebagainya. Sifat-sifat

debu yaitu,tidak berfokulasi, kecuali dengan gaya tatikan elektris, tidak

berdifusi, dan turun oleh gaya gravitasi.

d. Kabut

Kabut yaitu titik cairan halus dalam udara yang tejadi kondesasi

bentuk uap atau dari pemecahan zat cair menjadi tingkat despresi

debgan cara-cara ‘splashing’ , ‘foamimg’ dan lain-lain.

e. Awan

Awan yaitu partikel –partikel cair sebagai hasil kondensasi dari

fase gas. Sifat-sifat awan yaitu berflokulasi, kadang-kadang

mengumpal, ukuran partikel dibawah 1 mikron.

f. Asap

Asap biasanya dianggap partikel-partikel zat karbon yang

ukurannya kurang darim0,5 mikron, sebagai akibat dari pembakaran tak

sempurna bahan-bahan mengandung karbon.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 8


2. Sifat-sifat kimiawi

Sifat-sifat kimiawi dari bahan tersebut menyangkut:

a. Jenis pesenyawaan

b. Besar molekul

c. Konsentrasi

d. Derajat dan jenis pelarut

3. Jalan masuk bahan-bahan tersebut kedalam tubuh manusia

Jalan masuknya bahan-bahan tersebut kedalam tubuh manusia

yaitu dena tiga cara:

a. Pernapasan, untuk bahan kimia diudara

b. Pencernaan, untuk bahan-bahan dari udara yang melekat dan ditelan,

atau untuk bahan-bahan cair dan padat.

c. mengendap dipermukaan ulit, untuk bahan-bahan cair, atau bahan-

bahan diudara.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 9


E. Upaya Penanganan bahan berbahaya dan beracun

Kondisi Penanganan

1. Segera cari tahu sumber ledakan

Terjadi ledakan 2. Isolasi area ledakan

3. Hubungi security

4. Stop pekerjaan sampai ada

instruksi berikutnya

1. Tidak usah panic,segera ambil

tabung APAR

2. Padamkan api

Terjadi kebakaran 3. Jika api meluas dan tidak bisa

dipadamkan segera hubungi

security

4. Singkirkan barang-barang ang

dapat membuat api meluas.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 10


1. Jika korban pingsan maka

baringkan ketempat yang aman

Terhirup melalui pernapasan 2. Periksa bagian pernapasan atau

denyut nadi

3. Segera kemedical room

4. Bahan kimia diisolasi agar tidak

ada korban lain.

F. Upaya pencegahan bahan berbahaya dan beracun

Kondisi Pencegahan

1. Pastikan alat sikulasi bekerja

dengan baik

2. Pastikan alat pelindung masih layak

dipakai

Kontak dengan kulit dan mata 3. Pastikan air mengalir

4. Pastikan obat luka bakar tersedia

dikotak P3K

5. Pastikan alat komunikasi dalam

kondisi baik

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 11


1. Jauhkan dari sumber panas atau api

2. Pastikan tersedia alat pemadam

yang masih layak dipakai

Kebakaran 3. Pastikan alat komunikasi dalam

kondisi baik.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 12


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu Bahan

berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat atau

konsentrasinya dan jumlahnya, baik secara langsung maupu tidak langsung

dapat mancemarkan atau merusak dan membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.

B. Saran

Adapun saran dalam makalah ini yaitu setiap melakukan suatu

pekerjaan itu harus dengan hati-hati, agar terhindar dari kecelakaan kerja,

supaya pekerjaan tersebut berjalan lancar dan hasilnya sesuai yang ditargetkn

atau diinginkan.

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 13


DAFTAR PUSTAKA

Anizar. 2012. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Erlangga : Jakarta

Entjang,indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.PT Citra Aditya Bakthi: Jakarta

Soetomo.2007. Limbah industry. Modul : Palembang

Sujatno.2013. penanggulangan limbah.Modul. STG: Sumatera utara

Penerapan K3 |Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun 14

Anda mungkin juga menyukai