Oleh :
KHIKIE PRATIWI
NIM. 110 500 130
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui/ Mengesahkan,
Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas berkat
Rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan rangkaian kegiatan selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapang (PKL) di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Balai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
hingga tersusunnya laporan ini.
Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan PKL ini tidak
terlepas dari peran serta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk ini dengan segala
kerendahan hati dan sikap hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Heri Purwanto selaku Pembimbing Lapangan di Balai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
2. Para karyawan di Balai K3 yang telah mengarahkan penulis dan rekan-rekan
untuk lebih giat menjalankan PKL
3. Bapak Ir.Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
4. Bapak Ir. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
5. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen
Lingkungan
6. Bapak Furqaan Hamsyani,S.Hut, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapang (PKL)
7. Keluarga dan orang tercinta yang telah banyak memberikan dukungan
8. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen Lingkungan Angkatan 2011 – 2012
Dalam menyusun laporan ini penulisan menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, Maka penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik agar Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini lebih
baik lagi.
.
Khikie Pratiwi
Kampus Sei Keledang, 27 Juni 2015.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ i
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................ 2
C. Hasil Yang Diharapkan ................................................................... 2
LAMPIRAN ............................................................................................... 38
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semester akhir bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lapangan dalam bentuk
praktik kerja lapang (PKL) yang dilaksanakan pada perusahaan atau instansi
yang terkait. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan PKL adalah selama 2
bulan.
Dalam kegiatan PKL mahasiswa tidak hanya melihat atau mengamati saja
Mahasiswa diberi tugas khusus dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja.
Adapun secara rinci yang menjadi tujuan dari kegiatan praktik kerja
lapang adalah :
nyata.
bekerja di lapangan.
antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan realita dunia kerja. Hal
kampus.
memiliki pengalaman dan siap terjun ke lapangan untuk menghadapi dunia kerja.
3
mulai secara tepat tidak di ketahui namun ada anggapan bahwa Hiperkes mulai
Selanjutnya pada abad ke- 16 mulai ada keterangan-keterangan yang lebih jelas
pengolahan biji tambang,cat dan lain-lain. Pada saat itu muncul gagasan upaya
buka.
Pada abad ke-17, Berbardine Ramazzini sebagai bapak dari Hiperkes yang
saat ini dikenal dengan penyakit akibat kerja. Pada abad ke-18 dengan adanya
revolusi di Inggris dimana saat itu mulai ditemukan cara-cara bereproduksi baru,
mesin-mesin baru untuk industri berkembang lebih pesat lagi. Perkembangan yang
Indonesia yang sesungguhnya baru terjadi beberapa tahun setelah negara kita
Kerja dan Transmigran). Pada tahun 1957 didirikan Lembaga Kesehatan Buruh
yang kemudian pada Tahun 1965 berubah menjadi Lembaga Keselamatan dan
Kesehatan Buruh. Dan pada Tahun 1966 fungsi kedudukan Hiperkes Industri di
dalam aparatur pemerintah menjadi lebih jelas lagi yaitu dengan didirikannya
di Surabaya.
berikut :
1. Pada Tahun 1969 Lembaga Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja berubah
2. Pada Tahun 1978 berubah menjadi Pusat Bina Higiene Perusahaan, Kesehatan
3. Pada Tahun 1983 berubah lagi menjadi Pusat Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja.
5
5. Pada Tahun 1993 berubah lagi menjadi Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan
6. Pada Tahun 1998 berubah lagi menjadi Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
7. Pada Tahun 2001 nama tersebut berubah pula menjadi Pusat Pengembangan
9. Dan akhirnya pada tanggal 09 Juli 2007 berdasarkan keputusan Menteri Tenaga
upaya-upaya melalui penerbitan buku seperti Ilmu Kesehatan Buruh (1965), Ilmu
Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (1967), Ergonomi dan Produktif Kerja.
serta leaflet tentang panduan kerja di Laboraturium Hiperkes dan lain-lain yang
dan Surat Edaran Menteri telah banyak diterbitkan. Upaya pembinaan Laboratorium
2004).
tanggal 29 April 2011 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka wilayah Kerja Balai
otomatis dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk pengembangan kelembagaan
struktural masih menganut sistem koordinasi vertikal dan daerah, hal ini dibangun
Formal dan Diklat Teknis, rata-rata personel telah mengacu standar nasional dan
pelayanan yang diperoleh, secara umum memenuhi tupoksi yang ada, kemampuan
layanan tidak diragukan lagi atas kesiapan dukungan fasilitas, sarana dan peralatan
7
yang moderen dengan mengikuti perkembangan teknologi saat ini, disamping itu
intern (in door) dan Lapangan (out door), Laboraturium medis, pemeriksaan/layanan
berkaitan dengan pengujian lingkungan kerja dan kesehatan kerja berdasarkan pada
SK Gubernur Provinsi Kaltim No. Kep. 28 Tahun 2002 dan Negeri (Poltekes,
Masyarakat (FKM), MIPA Unmul dan sebagainya) dan juga oleh berbagai
pembinaan, pelayanan dan perlindungan diatur dengan Surat Perintah Kerja (SPK)
dan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Model (MOU) antara pihak-pihak atau
Balai K3 selaku pemilik fasilitas dan sarana. Nilai kompetensi berpedoman pada PP.
65 Tahun 2012, Tentang Tarif dan Penerimaan Negara di luar Pajak (PNBP) berlaku
Visi dan misi Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain :
a. Visi :
Menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan lingkungan kerja yang bersih
dan rapi agar tenaga kerja sehat, selamat, sejahtera dan produktif.
b. Misi :
external.
tempat kerja.
terpercaya.
mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif.
terhadap tenaga kerja. Jadi sasarannya adalah menciptakan tenaga kerja sehat dan
Kemampuan reaksi itu biasa dibina secara konstruktif agar semakin bergerak
ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam hal ini terjadi penyimpangan dari reaksi normal,
atau efek dini metode pendekatan sangat menonjol yang melalui pemantauan non
produktifitas tenaga kerja melalui berbagai aspek yang latar belakangnya adalah
pencegahan atau pelindungan terhadap efek teknologi kepada tenaga kerja dan
1. Tugas Pokok
tanggal 29 April 2011 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka wilayah kerja Balai
2. Fungsi-fungsi
kesehatan kerja.
di bidang K3.
11
Dalam rangka tugas dan fungsi Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
a. Jenis-jenis Pelayanan
3. Pengujian kebisingan
4. Pengujian getaran
3) Sanitasi industri
1. Pengamatan pola kosumsi input dan output kalori sesuai beban kerja
2. Pengujian ergonomik
6) Kesehatan kerja
5. Pemeriksaan jantung
7) Keselamatan
3. Pengujian ambient
13
2. Paramedis / perawat
training)
1. Laboraturium
kerja, kebugaran jasmani dan penyakit yang berkaitan akibat kerja serta
c) Laboraturium keselamatan kerja, untuk pengujian air limbah, air pengisi ketel,
air ketel, pengujian arus listrik, stack / cerobong dan alat proteksi dan
sebagainya.
tanggal 04 Maret sampai 30 April 2015 di Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktik Lapangan Kerja Bulan Maret Sampai April
Tabel 1. Lanjutan
Kamis, 26 Membaca buku frofil Balai
17 Kantor Teori
Maret 2015 K3 di perpustakaan
Jum’at, 27
18 Membaca buku (SOP) Kantor Teori
Maret 2015
Membaca buku undang-
Senin, 30
19 undang Permenaker No. Kantor Teori
Maret 2015
13/MEN/X/2011
Selasa, 31 Stok opname (SO) bahan
20 Kantor Praktik
Maret 2015 kimia
Rabu, 1 April Pergi ke perusahaan
21 Perusahaan Praktik
2015 PT. Daya yes Shipyard
Kamis, 2 April
22 Membaca buku (SOP) Kantor Teori
2015
Jum’at, 3 Tanggal
23 - Libur
April 2015 merah
Senin, 6 April
24 Membaca buku (SOP) Kantor Teori
2015
Selasa, 7 Membaca buku (SOP)
25 Kantor Teori
April 2015
Rabu, 8 April Membaca buku Profil Balai
26 Kantor Teori
2015 K3 di perpustakaan
Kamis, 9 April Menanam tanaman minyak
27 Kantor Praktik
2015 kayu putih dan betadin
1. Menyamakan kode di
form dengan bahan
kimia
Jum’at, 10
28 2. Memasang kode untuk Kantor Praktik
April 2015
penaruhan bahan kimia
3. Menyusun alat-alat di
Lab
Senin, 13 Menaruh botol-botol
29 Kantor Praktik
April 2015 Sampel
Selasa, 14 Membuat Laporan Praktik
30 Kantor Teori
April 2015 Lapangan Kerja (PKL)
Rabu, 15 Masukan air penyulingan
31 Aquades Kantor Praktik
April 2015
Kamis, 16 Membaca buku di
32 Kantor Teori
April 2015 perpustakaan
Jum’at, 17 Mengangkat tanaman ke Lab
33 Kantor Praktik
April 2015
Senin, 20 Membuat laporan Praktik
34 Kantor Teori
April 2015 Lapangan Kerja (PKL)
17
Tabel 1. Lanjutan
Selasa, 21
35 - Sakit Sakit
April 2015
Rabu, 22 Membaca buku di
36 Kantor Teori
April 2015 perpustakaan
Kamis, 23 Membaca buku di
37 Kantor Teori
April 2015 perpustakaan
Jum’at, 24
38 Melihat uji kopetensi alat Kantor Teori
April 2015
1. Baca buku di
Senin, 27
39 perpustakaan Kantor
April 2015 Teori
2. Bikin Laporan
Menimbang debu dari
Selasa, 28
40 lapangan PT. Anugrah Kantor Praktik
April 2015
Bara Kaltim
Rabu, 29 Mengerjakan Laporan Praktik
41 Lapangan Kerja (PKL) Kantor Teori
April 2015
Kamis, 30 Presentasi Laporan Praktik
42 Kantor Teori
April 2015 Lapangan Kerja (PKL)
a. Tujuan
Kaltim
b. Dasar Teori
suara atau bunyi yang tidak dikehendaki di tempat kerja dengan menggunakan
metode direct reading. Frekuensi dan intensitasnya bias tinggi atau rendah yang
85 dB untuk bekerja selama 8 jam per hari atau 50 jam per minggu (Soepardi,
a. Kamera
c. Form
d. Pulpen
23
a. Prosedur kerja
2. Menyalakan alat
3. Pulpen
sampel kebisingan
sampel
Hasil dari pengujian dari lokasi yang telah dilakukan untuk lokasi 1 mesin
bubuk dan lokasi 2 mesin potong, diketahui lokasi 2 mesin potong yang
pengukurannya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) untuk pekerja 8 jam per hari
(NAB) Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat kerja (NAB 85 dBA untuk 8 jam
kerja perhari).
c. Pembahasan
a. Tujuan
Shipyard.
b. Dasar Teori
permukaan. Sinar dapat berasal dari matahari, lampu dalam ruangan atau dari
beberapa sumber lain dari benda yang sifatnya cerah. Satuan yang digunakan
buruk akan membuat pekerjaan sulit dilakukan secara sempurna dan tenaga
kelelahan pada mata dengan berkurangnya daya dan efesiensi kerja, kelelahan
mental, keluhan–keluhan pegal di daerah mata, dan sakit kepala di sekitar mata,
1985).
a. Lux meter
25
b. Kamera
c. Pulpen
d. Form
d. Prosedur kerja
1. Menyalakan luxmeter
meter, luas antara 10 meter sampai 100 meter jarak 3 meter, luas ruangan
penerangan
penerangan umum 024 - 065 Lux dan penerangan lokal 73 Lux dinilai kurang
berdasarkan PMP No. 7 tahun 1964 peraturan Menteri Perburuhan (NAB 200
f. Pembahasan
a. Tujuan
b. Dasar Teori
Iklim kerja yaitu kondisi yang merupakan perpaduan antara suhu udara
a. Questemp 36˚
b. Tripot
c. Kamera
27
d. Pulpen
e. Form
Panas yang dikeluarkan dari kegiatan tenaga kerja dan besarnya ruangan.
d. Prosedur Kerja
meter
Hasil dari 3 lokasi (Work Shop 28,7, Logistik 27,2, Superviser 27,1)
terdapat 1 lokasi (Work Shop) di atas NAB (Nilai Ambang Batas). Pada saat
PER.13/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) faktor fisik dan kimia di
tempat kerja untuk kerja beban sedang 28,0 ˚C (8 jam kerja perhari).
f. Pembahasan
tenaga kerja. Pengukuran dilakukan cuaca cerah dan tersedianya air minum
yang bersih.
28
D. Menimbang Debu
a. Tujuan
b. Dasar Teori
dalam bentuk debu, dan sebagian dari debu tersebut akan ditahan atau tinggal
di dalam paru.
Secara umum ukuran partikel debu dari 1 mikron hingga 500 mikron.
Debu yang lebih dari 50 µm dapat terlihat oleh kasat mata (Anonim, 2012a).
a. Timbangan debu
b. Jepitan debu
c. Pulpen
d. Prosedur Kerja
5. Matikan alat
Hasil dari 1 lokasi terdapat 4,0073 mg/m³, lokasi tersebut dibawah Nilai
f. Pembahasan
dibawah atau melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Namun tidak menutup
kemungkinan kadar debu yang masih dibawah NAB tersebut suatu waktu lebih
tinggi.
E. Destilasi aquades
a. Tujuan
b. Dasar Teori
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan
30
termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
a. Corong pemisah
b. Labu destilasi
d. Kompor
e. Botol kosong
2. Bahan – bahan yang digunakan pada kegiatan ini antara lain: Air Aquades
d. Prosedur Kerja
Hasil yang dicapai dalam 8 jam kerja mendapat 2000 Liter dan beberapa
f. Pembahasan
pemisahan zat yang bercampur dengan air dengan air murni itu sendiri.
a. Tujuan
2. Menjadi patokan pada hasil pengukuran dan analisa pada faktor fisik.
b. Dasar Teori
walaupun masih ada perusahaan yang tidak memiliki acuan serta pedoman
dalam suatu pekerjaan. Akibat dari tidak adanya acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan banyak membuat organisasi tidak berfungsi dengan baik, hal ini
dikarenakan para karyawan bingung atas pekerjaan yang mereka akan kerjakan
tidak bisa dianalisis dimana kesalahan itu terjadi karena tidak memiliki alur
Bahan – bahan yang digunakan pada kegiatan ini antara lain: Buku
d. Prosedur Kerja
dengan kebutuhan
mengetahui alat pelindung diri untuk kebisingan dan alat pelindung diri untuk
pergi ke perusahaan.
f. Pembahasan
organisasi tidak berfungsi dengan baik, hal ini dikarenakan para karyawan
bingung atas pekerjaan yang mereka akan kerjakan selanjutnya, dan pihak
sehingga apabila ada suatu kesalahan atau kekeliruan tidak bisa dianalisis
dimana kesalahan itu terjadi karena tidak memiliki alur pedoman yang jelas.
G. SO (Stock Opname)
a. Tujuan
b. Dasar Teori
pengendalian intern.
33
catatan dalam pembukuan stok persediaan benar atau tidak. Jika ternyata ada
ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan
a. Pulpen
b. Form
2. Bahan – bahan yang digunakan pada kegiatan ini antara lain: Bahan kimia
d. Prosedur Kerja
Hasil dari Stock Opname (SO) tedapat 10 macam bahan kimia yang
f. Pembahasan
catatan dalam pembukuan stok persediaan benar atau tidak. Jika ternyata ada
A. Kesimpulan
2. Pengukuran kebisingan pada 2 lokasi (area produksi 86,6, area kantor 80,2)
6. Kegunaan air penyulingan sebagai pelarut bahan kimia, pencucian alat, dan
standar Nilai Ambang Batas (NAB) dan cara melakukan pengambilan sampel.
diperlukan.
B. Saran
Dalam proses Praktik Kerja Lapang (PKL) banyak sekali pelajaran dan
yang dapat diberikan dari hasil PKL ini kepada mahasiswa adalah sebagai
berikut:
2. Lebih Sering Melakukan uji kopetensi untuk karyawan Balai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011a. Peralatan Laboraturium Terbuat Dari Kaca https / smpkalten club.
Word press.com (Diakses pada tanggal 02 April 2011)
Anonim, 2012a. Kadar Debu www. Slideshare. Net / Pratikum (Diakses pada
tanggal 15 Januari 2012)
Anonim, 2014. Perbedaan Aquades dan Air Mineral Prasetyowahyueko. Blog spot.
Com (Diakses pada tanggal 02 Juni 2014)
Anonim, 2015b. Sejarah Singkat Balai K3 Samarinda http: //bk3 Samarinda. com
(Diakses pada tanggal 20 Mei 2015)
Lampiran
39