Buletin Prakiraan Curah Hujan Diy Maret Mei 2017 PDF
Buletin Prakiraan Curah Hujan Diy Maret Mei 2017 PDF
KATA PENGANTAR
KEPALA
STASIUN KLIMATOLOGI MLATI
i
Buletin Edisi Februari Tahun 2017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... iii
PENGERTIAN ......................................................................................................... iv
I. RINGKASAN ........................................................................................................ 1
II. ANALISIS DAN PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT …………….. 3
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN JANUARI 2017…..... 3
B. PRAKIRAAN LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN
LAUT MARET - MEI 2017...….…..…................................................................ 4
III. ANALISIS HUJAN JANUARI 2017 …………………………………………………. 5
A. ANALISIS CURAH HUJAN JANUARI 2017……………………………………. 5
B. ANALISIS SIFAT HUJAN JANUARI 2017……………………………………… 6
C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM JANUARI 2017………………………. 8
IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN …..……………….…...... 9
A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN
PERIODE NOVEMBER 2016 - JANUARI 2017 ……..…….….…………..… 9
B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN
PERIODE JANUARI - MARET 2017…………..….……...……..….…..……… 10
V. PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL, DAN MEI 2017…………..………………. 12
A. PRAKIRAAN HUJAN MARET 2017………………..……………….…………… 12
1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2017……….……………………..…………… 12
2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2017……….…………………..…………..…… 13
B. PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2017………………. …………………………...... 13
1. Prakiraan Curah Hujan April 2017……………………….…………………….13
2. Prakiraan Sifat Hujan April 2017……….…………………………..………..... 14
C. PRAKIRAAN HUJAN MEI 2017…..……………………….……….…………......15
1. Prakiraan Curah Hujan Mei 2017…………….………………………………...15
2. Prakiraan Sifat Hujan Mei 2017…………….…………….….…….………..….16
ii
Buletin Edisi Februari Tahun 2017
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017 …….......... 18
Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2017................ 19
Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2017……............ 20
Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2017……………..... 21
Lampiran 1e. TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (NOVEMBER 2016 –
JANUARI 2017)……………………………..……………………. 22
Lampiran 2a. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT
JANUARI 2017 …………….……………………………………… 23
Lampiran 2b. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU
PERMUKAAN LAUT BULAN MARET – MEI 2017....................24
Lampiran 2c. PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE MARET –
MEI 2017......................................................................................25
Lampiran 2d. POLA ANGIN 850 MB PERIODE PERIODE FEBUARI –
APRIL 2017…….……….…………………..…….………………. 26
Lampiran 3a. DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2017............ 27
iii
Buletin Edisi Februari Tahun 2017
PENGERTIAN
2. DIPOLE MODE
Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut - atmosfer di Samudera
Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu
permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat
Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut dimaksud disebut
sebagai Dipole Mode Index (DMI).
Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia
bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah
hujan di Indonesia bagian barat.
3. CURAH HUJAN
Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat
yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh
(tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m 2 dengan asumsi tidak ada
yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan 1 mm jumlahnya sama
dengan 1 liter air hujan / m2
iv
Buletin Edisi Februari Tahun 2017
5. SIFAT HUJAN
Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif
selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama
periode 30 tahun (1981 – 2010) pada bulan dan tempat yang sama.
c. Tingkat Kebasahan
1) Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00
2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99
3) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49
v
Buletin Edisi Februari Tahun 2017
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan,
yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
vi
Buletin Edisi Februari Tahun 2017
I. RINGKASAN
1. Indek Nino 3.4 pada bulan Januari 2017 menunjukkan nilai -0.4 atau berada
pada kategori normal, sedangkan Indek Dipole Mode menunjukkan nilai indek
0.06 atau pada kategori normal. Kondisi suhu muka air laut pada bulan
Januari 2017 di Perairan Selatan Pulau Jawa cenderung dalam kategori
normal.
Berdasarkan pantauan aktivitas MJO selama periode Januari 2017
menunjukkan bahwa MJO tidak aktif di atas wilayah Indonesia, sehingga tidak
memberikan kontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah
Indonesia.
Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2017 di atas wilayah Pulau Jawa
pada umumnya menunjukkan pergerakan angin baratan dan adanya
peningkatan kecepatan angin di Pantai Barat Sumatera dan perlambatan
kecepatan angin di atas Pulau Jawa sehingga dapat menimbulkan
konvergensi di atas Pulau Jawa.
Berdasarkan distribusi kandungan air bulan Januari 2017 menunjukkan
bahwa kandungan air di atas wilayah Indonesia cenderung lebih tinggi
dibandingkan kondisi normalnya utamanya di atas Perairan Selatan Pulau
Jawa, sebagian Kepulauan Maluku dan Papua.
Berdasarkan distribusi anomali OLR bulan Januari 2017 menunjukkan bahwa
pertumbuhan awan di wilayah Indonesia pada umumnya cenderung lebih
tinggi dibandingkan normalnya.
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer – laut di atas maka dapat
menyebabkan kondisi curah hujan di wilayah DIY pada bulan Januari 2017
pada umumnya dalam kategori menengah - tinggi dengan sifat curah hujan
normal - atas normal.
Beberapa instansi meteorologi dunia (NCEP/NOAA, Jamstec, BoM) termasuk
BMKG memprakirakan kondisi ENSO pada periode bulan Maret – Mei 2017
pada umumnya dalam kategori normal. Kondisi Dipole Mode pada periode
bulan Maret - Mei 2017 diprakirakan pada kategori normal. Kondisi suhu
muka air laut di Perairan Selatan Pulau Jawa pada bulan Maret - April 2017
diprakirakan dalam kondisi normal, sedangkan pada bulan Mei 2017
2. Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah DIY pada bulan Januari 2017
berkisar 198 – 646 mm dengan sifat hujan sebagian besar DIY berkisar Atas
Normal (AN) sebesar 48%, Normal (N) sebesar (32%), dan Bawah Normal
(BN) sebesar (20%). Analisis curah hujan ekstrim harian bulan Januari 2017
dengan curah hujan lebih dari 100 mm Kabupaten Bantul Sda Gedongan,
Sda Ringinharjo), Gunung Kidul (BPP. Ponjong) dan Sleman (Ledoknongko)
3. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2017, diprakirakan berkisar 153 - 412 mm
dengan sifat hujan wilayah DIY seluruhnya bersifat Normal (N).
4. Prakiraan curah hujan bulan April 2017, diprakirakan berkisar 104 - 295 mm
dengan sifat hujan wilayah DIY seluruhnya bersifat Normal (N).
dibandingkan kondisi normalnya dan di Selat Karimata suhu muka air laut
cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya. Suhu muka air laut di
perairan selatan Pulau Jawa cenderung normal.
TINGKAT KEBASAHAN
KABUPATEN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
Sebagian kecil
Sebagian kecil
Kecamatan Kalibawang,
Kecamatan Kalibawang,
Girimulyo, Wates, Sebagian kecil Kecamatan
Girimulyo, Nanggulan,
Pengasih, Sentolo, Wates, Lendah, dan
KULON PROGO Wates, Pengasih,
Lendah, Galur, dan Galur.
Sentolo, Lendah, Galur,
Panjatan. Sebagian besar Panjatan.
dan Panjatan.
Sebagian besar
Kecamatan Samigaluh.
TINGKAT KEBASAHAN
KABUPATEN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
Sebagian kecil
Kecamatan Seyegan,
Gamping, Ngemplak,
Depok, dan Berbah.
Sebagian besar
SLEMAN Kecamatan Tempel, - -
Mlati, Ngaglik, dan
Cangkringan.
Seluruh Kecamatan
Sleman, Pakem, dan
Turi.
KOTA Sebagian kecil Kota
- -
YOGYAKARTA Yogyakarta.
Sebagian kecil Kretek,
Bambanglipuro,
Pandak, Jetis, dan
Dlingo.
Sebagian besar
BANTUL - -
Kecamatan Pundong,
Bantul, Sewon, Pleret,
Piyungan, dan
Banguntapan.
Sebagian kecil
Sebagian kecil Playen, Kecamatan Tepus.
Sebagian kecil
Karangmojo, Semanu, Sebagian besar Karangmojo dan Tepus.
Rongkop, Semin, dan Kecamatan Rongkop,
GUNUNGKIDUL Ngawen. Karangmojo. Sebagian besar Semin,
Semanu, Karangmojo,
Semanu, dan Rongkop.
Sebagian besar Tepus dan Semin.
dan Wonosari. Seluruh Ponjong.
Seluruh Kecamatan
Ponjong.
TINGKAT KEKERINGAN
KABUPATEN /KOTA SANGAT
KERING AGAK KERING NORMAL
KERING
dan Jetis.
Sebagian besar Kabupaten
GUNUNGKIDUL - - -
Gunungkidul
TINGKAT KEBASAHAN
KABUPATEN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
Sebagian kecil
Kecamatan Galur,
Lendah, Wates,
Pengasih, Nanggulan,
KULON PROGO dan Kalibawang. - -
Sebagian besar
Panjatan, Girimulyo dan
Samigaluh.
Sebagian kecil
Kecamatan Ngaglik,
Ngemplak, dan
Kalasan. -
SLEMAN -
Sebagian besar
Kecamatan Depok.
Sebagian kecil
Kecamatan Ngawen,
Nglipar, dan Playen.
Sebagian besar Sebagian kecil
Kecamatan Kecamatan
GUNUNGKIDUL -
Karangmojo, Wonosari, Karangmojo dan
Semanu dan Tepus. Wonosari.
Seluruh Kecamatan
Rongkop, Ponjong, dan
Semin.
Kulon Progo -
Sleman -
Bantul -
Kulon Progo -
Sleman -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
ATAS NORMAL Sleman -
( AN ) Kota Yogyakarta -
Bantul -
>201%
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
151 – 200% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
116 – 150% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.
NORMAL ( N ) Sleman Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sleman.
85 – 115% Kota Yogyakarta Seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta.
Bantul Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul.
Gunungkidul Seluruh Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
BAWAH NORMAL Kulonprogo -
( BN ) Sleman -
Kota Yogyakarta -
51 – 84%
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
31 – 50% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
0 – 31% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul
Kulonprogo -
ATAS NORMAL Sleman -
( AN ) Kota Yogyakarta -
Bantul -
>201%
Gunungkidul -
Kulonprogo -
151 – 200% Sleman -
Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
Kota Yogyakarta -
116 – 150%
Bantul -
Gunungkidul -
BAWAH Sleman -
NORMAL Kota Yogyakarta -
(BN) Bantul -
51 – 84%
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
31 – 50% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
0 – 31% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
21 - 50 Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Kulonprogo
Kulon Progo
kecuali kecamatan Samigaluh dan Kalibawang.
Sebagian kecil Minggir, Moyudan, dan Kalasan.
Sleman
Sebagian besar Gamping, Berbah, dan Prambanan.
51 - 100 Kota Yogyakarta Sebagian kecil kota Yogyakarta.
Bantul -
Gunungkidul -
Sebagian kecil Tempel, Sleman, Ngaglik, dan Pakem.
Kulon Progo
Sebagian besar Turi.
Sleman -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulon Progo -
Sleman -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulon Progo -
Sleman -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
ATAS NORMAL Sleman -
(AN) Kota Yogyakarta -
Bantul -
>201%
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
151 – 200% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
116 – 150% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.
NORMAL (N) Sleman Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman.
85 – 115% Kota Yogyakarta Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.
Bantul Seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul.
Gunungkidul Seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
BAWAH NORMAL Kulonprogo -
(BN) Sleman -
Kota Yogyakarta -
51 – 84%
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
31 – 50% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Kulonprogo -
Sleman -
0 – 31% Kota Yogyakarta -
Bantul -
Gunungkidul -
Lampiran 1a
TABEL ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Keterangan :
Lampiran 1b
TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2017
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Keterangan :
Rata – rata = Tahun 1981 – 2010
Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya
Lampiran 1c
TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2017
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lampiran 1d
TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2017
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lampiran 1e
INDEKS
INDEKS
ANALISIS
PRAKIRAAN
NOMOR MAN KABUPATEN NAMA STASIUN SPI
SPI MARET
JANUARI
2017
2017
1 Potorono 1.2 X
2 Ringinharjo 1.1 -1.2
3 Dlingo 0.76 0.23
4 BANTUL Ngetal 0.94 0.83
5 Gedongan X 1.2
6 Piyungan 0.36 X
7 Gandok X 0.059
8 Nglipar X 1.5
9 Paliyan 1.3 0.89
10 GUNUNG KIDUL Panggang 1.3 0.13
11 Playen 0.65 0.56
12 Ponjong(wonodoyo) 1.9 1.3
13 Brosot 0.74 0.26
14 Gejagan X X
15 Gembongan X 0.48
16 Singkung 0.83 X
KULON PROGO
17 Kalibawang X 0.88
18 Kokap 0.68 0.81
19 Panjatan 2.1 1.1
20 Samigaluh 1.6 1.4
21 Bronggang 1 0.29
22 Stageof yogya 0.6 0.33
23 Kolombo 0.46 1.1
24 SLEMAN Ngentak 0.38 0.5
25 Ngepos 1.4 0.38
26 Tempel X 0.92
27 Ledoknongko X 0.64
Keterangan :
X = Data belum masuk
Lampiran 2a
Lampiran 2b
lampiran 2c
Lampiran 2d
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6a
Lampiran 6b
Lampiran 7a
Lampiran 7b
Lampiran 8
FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10
MM = BULAN
YYYY = TAHUN
D = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31
CH = curah hujan
Contoh :
Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian
II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada
bulan berikutnya.