1.2 ETIOLOGI
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi
terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
1.2.1 Faktor pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan pertumbuahan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan
cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan
pertumbuhan hasil kosepsi dapat terjadi karena:
1) Faktor kromosom.
Gangguan terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk kromosorn
seks.
2) Faktor lingkungan endometritum.
Endometrium belurn siap untuk menerima implasi hasil konseps. Gizi ibu
kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan
2
1) Tes Kehamilan
Positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
berturut turut. Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi
kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.
Diagnosis
Missed abortion biasanya didahului oleh tanda-tanda abortus imminens yang
kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan. Gejala subyektif
kehamilan menghilang, mamma agak mengendor lagi, uterus tidak membesar lagi
malah mengecil, tes kehamilan menjadi negatif. Dengan ultrasonografi dapat
ditentukan segera apakah janin sudah mati dan besamya sesuai dengan usia
kehamilan. Perlu diketahui pula bahwa missed abortion kadang-kadang disertai
oleh gangguan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia, sehingga
pemeriksaan ke arah ini perlu dilakukan.
Penanganan
Setelah diagnosis missed abortion dibuat, timbul pertanyaan apakah hasil
konsepsi perlu segera dikeluarkan. Tindakan pengeluaran itu tergantung dari
berbagai faktor, seperti apakah kadar fibrinogen dalam darah sudatr mulai turun.
Hipofibrinogenemia dapat terjadi apabila janin yang mati lebih dari I bulan tidak
dikeluarkan. Selain itu faktor mental penderita perlu diperhatikan karena tidak
jarang wanita yang bersangkutan merasa gelisah, mengetahui ia mengandung
janin yang telah mati, dan ingin supaya janin secepatnya dikeluarkan.
14
- Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan cunam
ovum lalu dengan kuret tajam:
- Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat
sebelum
atau ketika mengeluarkan konsepsi.
- Bila kehamilan kurang 12 rninggu lakukan pembukaan serviks dengan gagang
laminaria selama 12 jam lalu lakukan dilatasi serviks dengan dilatator hegar.
- Bila kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan dietilstilbestol 3 x 5 mg lain infuse
oksitoksin 10 iu dalam dekstrose 5 % sebanvak 500 ml mulai 20 tetes per menit
dan naikan dosis sampai ada kontraksi uterus. Bila fundus uteri sampai 2 jari
bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20 %
dalam kavum uteri melalui dinding perut,
1.9 KOMPLIKASI
1) perdarahan hebat.
2) Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis, infeksi dari tuba dapat
menimbulkan kemandulan.
3) Renal failure disebabkan karena infeksi dan shock.
4) Shock bakteri karen atoxin.
5) Perforasi saat curettage
2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN ABORTUS
Pada Ibu hamil dengan kasus abortus pada umumnya mengalami keluhan
sebagai berikut:
- Tidak enak badan.
- Badan panas, kadang- kadang panas disertai menggigil dan panas tinggi.
- Sakit kepala dan penglihatan terasa kabur.
- Keluar perdarahan dari alat kemaluan, kadang-kadang keluar flek-flek
darah atau perdarahan terus-menerus.
- Keluhan nyeri pada perut bagian bawah, nyeri drasakan melilit menyebar
sampai ke punggung dan pinggang.
15
2.1.8 Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas : Kaji bagaimana keadaan anak
klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan
kesehatan anaknya.
2.1.9 Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis
kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya.
Riwayat pemakaian obat : Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi
oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.
Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.
Pemeriksaan fisik, meliputi :
Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas
pada penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung.
Hal yang diinspeksi antara lain :
mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap
drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan
seterusnya
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan
jari.
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban
dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi
janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang
abnormal
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung
pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan informasi tentang organ atau
jaringan yang ada dibawahnya.
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.
17
Resiko defisit volume cairan b/d Pasien dapat mendemostrasikan Pantau: Mengidentifikasi penyimpangan
kehilangan berlebihan melalui status cairan; Kekurangan volume - Tanda-tanda vital, evaluais nadi indikasi kemajuan atau
rute normal dan atau abnormal cairan tidak terjadi. perifer, pengisian kapiler. penyimpangan dari hasil yang
(perdarahan). - Warna urine. diharapkan. Menunjukkan
Kriteria evaluasi: tak ada - Masukan dan haluaran. keadekuatan volume sirkulasi.
manifestasi dehidrasi, resolusi - Status umum setiap 8 jam.
oedema, elektrolit serum dalam
batas normal, haluaran urine di Beritahu dokter bila: haluaran urine Temuan-temuan ini mennadakan
atas 30 ml/jam. < 30 ml/jam, haus, takikardia, hipovolemia dan perlunya
gelisah, TD di bawah rentang peningkatan cairan. Pada lka bakar
normal, urine gelap atau encer luas, perpindahan cairan dari ruang
gelap. intravaskular ke ruang interstitial
Konsultasi doketr bila manifestasi menimbukan hipovolemi.
kelebihan cairan terjadi.
Indikator tidak langsung dari status
Kaji turgor kulit dan kelembaban hidrasi/derajat kekurangan.
membrane mukosa. Perthanakn
kleuhan haus.Dorong pemasukan
cairan sampai 3000 cc/24 jam
sesuai toleransi tubuh. Membantu dalam memelihara
kebutuhan cairan dan menurunkan
Kolaborasi: resiko efek samping yang
21
Kelemahan b/d penurunan Klien dapat mengontrol Berikan aktifitas alternatif dengan Mencegah kelelahan yang
produksi energi metabolic, kelemahan yang timbul dan dapat periode istirahat tanpa diganggu. berlebihan. Periode istirahat sering
peningkatan kebutuhan energi memenuhi aktifitas secara Rencanakan perawatan untuk diperlukan untuk
(status hipermetabolik); mandiri. memungkinkan periode istirahat. memperbaiki/mengurangi
kebutuhan psikologis/emosional Kriteria hasil: Jadwalkan aktifitas periodic bila pemakaiann neergi. Perencanaan
berlebihan; perubahan kimia - Menunjukkan peningkatan pasien mempunyai energi banyak. akan memungkinkan pasien
tubuh; perdarahan. dalam beraktifitas. Libatkan pasien/orang terdekat menjadi ektif selama waktu dimana
- Kelemahan dan kelelahan dalam jadwal perencanaan. tingkat energi lebih tinggi, yang
berkurang. dapat memperbaiki perasaan
- Kebutuhan ADL terpenuhi sejahtera dan rasa kontrol.
secara mandiri atau dengan Meningkatkan kekuatan stamina
bantuan. dan memampukan pasien manjadi
- frekuensi jantung/irama dan Td lebih aktif tanpa kelelahan berarti.
dalam batas normal.
- kulit hangat, merah muda dan Masukan/penggunaan nutrisi
kering Dorong masukan nutrisi. adekuat perlu untuk memenuhi
kebutuhan energi untuk aktifitas.
Resiko terjadi gawat janin intra Gawat janin tidak terjadi, bayi Anjurkan penderita untuk tidur Meminimalkan tekanan pada aorta
uteri (hipoksia) b/d penurunan dapat dipertahankan sampai umur miring ke kiri. sehingga O2 yang disuplay ke
suplay O2 dan nutrisi ke jaringan 37 minggu dan atau BBL 2500 plasenta dan janin lebih lancar.
plasenta skunder terhadap gr.
perdarahan. Kriteria hasil: Anjurkan pasien untuk melakukan Deteksi dini terhadap adanya
- Gerakan janin aktif. ANC secara teratur sesuai dengan penyimpangan pada kehamilan.
- DJJ 120-140 x/mnt. masa kehamilan:
- Kontraksi uterus /his tidak - 1 x/bln pada trimester I
ada. - 2 x/bln pada trimester II
- Kehamilan dapat - 1 x/minggu pada trimester
dipertahankan sampai III.
umur 37 minggu dan atau Penurunan DJJ dan gerakan janin
BBL 2500 gr. Pantau DJJ, kontraksi uterus/his, sebagai prediksi adanya asfiksia
- Perdarahan berhenti atau gerakan janin. janin.
tidak ada.
- Flek-flek tidak ada. Fase istirahat yang lebih akan
Motivasi pasien untuk membantu meminimalkan
23
Ketakutan/ansietas b/d krisis Pasien dapat mendemonstrasikan Kaji derajat ansietas. Menentukan intervensi keperawatan
situasi (perdarahan); hilangnya ansietas. selanjutnya.
ancaman/perubahan pada status Kriteria hasil:
kesehatan, fungsi peran, pola - Pasien melaporkan hilangnya / Biarkan pasien mengekspresikan Pengekspresian perasaan membantu
interaksi; ancaman kematian; berkurangnya perasaan perasaan tentang kondisinya. pasein mngidentifikasi sumber
perpisahan dari keluarga cemas/khawatir. Pertahankan cara yang tenang dan ansietas dan penggunaan respon
(hospitalisasi, pengobatan), - Pasien tenang. efisien. Jelaskan semua tujuan koping. Pendekatan tenang oleh
transmisi/penularan perasaan - Pasien kooperatif dalam tindakan yang ditentukan. pemberi perawatan menyampaikan
interpersonal. pengobatan. kepercayaan dan control.
- Postur tubuh rileks. Pengetahuan apa yang diperkirakan
- Ekspresi wajah tenang. membantu mengurangi ansietas.
- Skala HARS: < 5
24
Defisit knowledge / Kurang Pasien dapat memenuhi Tentukan persepsi pasien tentang Memvalidasi tingkat pemahaman
pengetahuan (kebutuhan belajar), kebutuhan belajar secara mandiri, kondisi kehamilan sekarang, saat ini, mengidentifkasi kebutuhan
mengenai penyakit, prognosis dan memahami penyakit dan tanyakan tentang pengalaman belajar dan memberikan dasar
kebutuhan pengobatan b/d kurang pengobatan yang diberikan. pasien sendiri/sebelumnya. pengetahuan dimana pasien
pemajanan/mengingat; kesalahan Kriteria hasil: membuat keputusan berdasarkan
interpretasi informasi, mitos; - Pasien memahami regimen informasi.
tidak mengenal sumber informasi; terapeutik dan perawatan yang
keterbatasan kognitif. diberikan. Membantu penilaian diagnos
- Pasien kooperatif terhadap Berikan informasi yang jelas dan akanker, memberikan informasi
tindakan pengobatan dan akurat dalam cara yang nyata, yang diperlukan selama waktu
perawatan yang diberikan. jawab pertayaan dengan jelas. menyerapnya.
- Pasien taat terhadap program
pengobatan dan perawatan Pasien mempunyai hak untuk tahu
yang diberikan. dan beraprtisipasi dalam mengambil
Berikan pedoman antisipasi pada keputusan tentang perawatan dan
pasien tentang protocol pengobatan, pengobatan yang diterima.
hasil yang diharapkan, Informasi akurat dan detail
kemungkinan janin dapat membantu menghilangkan rasa
dipertahankan. Bersikap jujur takut dan ansietas.
dengan pasien.
Memperbaiki keadaan umum ibu
sehingga membantu mengurangi
Anjurkan meningkatkan masukan akibat perdarahan.
cairan minimal 2500 ml/24 jam dan
diet tinggi kalori serta membatasi Mencegah timbulnya rangsangan
26
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d Pasien mendemonstrasikan tidak Tingkatkan prosedur mencuci Membantu potensial sumber
ketidakadekuatan pertahanan adanya tanda dan gejala infeksi tangan yang baik Tekankan infeksi/pertumbuhan skunder.
skunder akibat perdarahan; yang terjadi. higienen personal.
27
IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan mencakup tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adlah tindakan keperwatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian perkembangan hasil implementasi dengan
berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.
29
DAFTAR PUSTAKA