Laryngopharyngeal Reflux (LPR) adalah suatu keadaan adanya refluks asam lambung ke ruang laringofaring, di mana laringofaring merupakan bagian yang berdekatan dengan jaringan di traktus aerodigestive atas. Beberapa penulis mempertimbangkan bahwa pada dasarnya LPR merupakan manifestasi ekstraesofageal dari gastroesofageal refluks (GERD). Meskipun gejala ini sebelumnya dianggap merupakan spektrum dari GERD, LPR sekarang sebagai sebuah entitas yang berbeda dari GERD. Patofisiologi dan gejalanya berbeda sehingga perlu pengelolaan secara berbeda.1,2,3 Pada GERD kejadian refluks terjadi pada malam hari, adanya nyeri pada epigastrium, periode terpapar cairan asam lambung lebih lama, serta adanya gangguan dismotilitas esophagus, juga terdapat defek terdapat di LES (lower esophageal spinchter). Pada pasien LPR kejadian refluks terjadi siang hari, tidak terdapat nyeri epigastrium, periode terpapar cairan asam lambung lebih singkat serta tidak adanya gangguan dismotilitas esophagus, defek terdapat di UES (upper esophageal spinchter). Gejala dari LPR yang akan ditemukan adalah perubahan suara, nyeri pada tenggorokan, batuk kering, susah menelan ataupun rasa penuh pada tenggorokan.1,2,3