Anda di halaman 1dari 16

Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realita

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya
saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang dimaksud antara
lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan
penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu
keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik, hal ini
bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan
kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan
bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok
melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan
hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan
gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa
ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam
keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya
dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Terapi Aktivitas Kelompok?
2. Apa sajakah Jenis TAK Orientasi Realita?
3. Apa Tujuan dari TAK Orientasi Realita?
4. Apa Saja Indikasi dari TAK Orientasi Realita?
5. Bagaimana Sarana dan Prasarana TAK Orientasi Realita?
6. Bagamana Setting Posisi TAK Orientasi Realita?
7. Bagaimana Aplikasi TAK Orientasi Realita?

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Agar mahasiswa mengetahui tinjauan terori dan gambaran pelaksanaan TAK Orientasi
Realita serta untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa II pada semester VI.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk Mengetahui Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok.
b. Untuk Mengetahui Jenis TAK Orientasi Realita.
c. Untuk Mengetahui Tujuan dari TAK Orientasi Realita.
d. Untuk Mengetahui Indikasi dari TAK Orientasi Realita.
e. Untuk Mengetahui Sarana dan Prasarana TAK Orientasi Realita.
f. Untuk mengetahui Setting Posisi TAK Orientasi Realita.
g. Untuk mengetahui Aplikasi TAK Orientasi Realita.
BAB II
KONSEP TEORI

A. DESKRIPSI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (struart & laraia, 2001).
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat,
dan waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien
baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi
Realita yaitu :
a. TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
b. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
c. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan TAK Orientasi Realita yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu
sesuai kenyataan
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
Therapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari terapi
aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini
diharapkan dapat memacu klien agar dapat mengenal atau mengorientasi keadaan
nyata baik tempat, waktu dan orang.|

B. MASALAH KEPERAWATAN
Therapi aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan masalah
keperawatan :

a. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu


b. Halusinasi
c. Dimensia
d. Kebingungan
e. Tidak kenal dirinya

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu
sesuai kenyataan
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat

D. PERSIAPAN

1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat,
alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan
Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
a) Spidol
b) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
c) Bola tenis
d) Tape recorder
e) Gambar-gambar berpasangan
f) Kaset lagu
g) Kalender
h) Jam dinding
Setting Posisi TAK Orientasi Realita

Posisi Klien saling berhadapan


Keterangan :
a. L : Leader
b. Co : Wakil Leader
c. K : Klien
d. F : Fasilitator
e. O : Observer

2. Uraian tugas perawat (therapist)


a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi dalam
kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi
motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin
dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi
kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti
jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi, peserta
yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai)

3. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan
dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat
darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas
kelompok.

E. KEGIATAN

1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh leader.
Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.

2. Kerja
Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan pasangan, melakukan
perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah permainan dan memberikan jawaban atas
pertanyaan dari kelompok.

3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan dan
pendapatnya tentang kegiatan

4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan kembali
tujuan dan manfaat kegiatan.
F. KRITERIA EVALUASI
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :
a. 80% klien mendapatkan pasangan yang tepat.
b. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
c. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
d. 80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain
yang sedang berbicara
e. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
f. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
g. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan
h. 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas kelompok yang
dilakukan
 Untuk TAK orientasi realitas orang :
70% dari jumlah klien mampu menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.
 Untuk TAK orientasi realitas tempa :
70% dari jumlah klien mampu mengenal tempat di rumah sakit.
 Untuk TAK orientasi realitas waktu :
70% dari jumlah klien mampu mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
BAB 3
RENCANA PELAKSANAAN

A. Kriteria
Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK orientasi realita di ruangan kelas VI C S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Lamongan.
1. Klien dengan gangguan mengenal orang, waktu, tempat.
2. Klien yang sudah bisa mengontrol Halusinasinya.
B. Peserta :

C. Masalah Keperawatan :
a. Gangguan mengenal orang.
b. Gangguan mengenal waktu.
c. Gangguan mengenal tempat.

D. Persiapan :
1. Analisa Situasi :
a. Waktu pelaksaan :
Tempat : Ruang Kelas VI C S1 Keperawatan
Hari/Tanggal : Kamis, 14 Juni 2012
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (35 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
2. Pengorganisasian kelompok :
Leader : Hilal Setyawan
Wakil Leader : M. Bayu Saputra
Observer : Zainal Azhar
Fasilitator : Ahmad Ali Majidi
Budi Setyo Utomo
Devi Erfiana
Fema Arga Dinata
Indahyati
M. Haryono
Nur Karim
Ratna Tyas Dwi S.
Tutut Sri Utami
3. Alat Bantu :
- Spidol
- Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
- Bola tenis
- Gambar-gambar berpasangan
- Tape recorder
- Kaset lagu
- Kalender
- Jam dinding
4. Proses Pelaksanaan :
1). Perkenalan
a. Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh pembimbing untuk memulai
menyebut nama, kemudian leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
b. Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannnya
c. Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat
d. Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi terhadap perawat
dengan menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh leader.
2). Permainan
a. Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk
lingkaran
b. Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan dari alat-yang setiap hari
digunakan : piring dengan sendok, sapu dengan tempat sampah, pensil dengan buku, sepatu
dengan kaus kaki, meja dengan kursi, dan membagikan pada setiap peserta secara acak.
c. Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai dengan gambar yang dipegang.
Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas selengkapnya : nama, alamat, hobby, yang
disukai tentang dirinya, serta ketrampilan yang dimiliki.
d. Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada kelompok identitas dirinya dan
pasangannya selengkap-lengkapnya.
e. Kemudian dilanjutkan sesuai SOP yang telah dibuat.
f. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .
3). Peer Review (Evaluasi Kelompok)
a. Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan dirinya
b. Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain dengan menyebut nama,
alamat, dan ruangan di rumah sakit.
c. Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
4) .Terminasi
a. Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan
b. Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok ini
5) Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a) Panggil nama klien
b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien
dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien
tersebut
c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan
tersebut
1) Sesi Pertama : Mengenal Orang
a. Pengertian
Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan orientasi realita.
b. Tujuan
Pasien dapat mengenal orang – orang disekitarnya dengan cepat
c. Indikasi
a. Demensia
b. Halusinasi
c. Kebingungan
d. Persiapan Alat
a. Name tag sejumlah pasien dan perawat yang ikut
b. Spidol
c. Bola tenis
d. Tape recorder
e. Kaset “dangdut”
e. Prosedur
A. PERSIAPAN
1. Memilih pasien sesuai indikasi
2. Membuat kontrak dengan klien sesuai indikasi
3. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)
B. ORIENTASI
1. Mengucapkan salam teraupetik
2. Menanyakan perasaan klien hari ini
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4. Menjelaskan aturan main :
a) Masing – masing pasien duduk dikursinya masing – masing sampai permainan selesai
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
C. KERJA
1. Terapis memberikan name tag untuk masing – masing peserta
2. Terapis meminta masing – masing peserta menyebutkan nama, nama panggilan, status dan
alamatnya
3. Terapis meminta masing – masing peserta menuliskan nama panggilannya dimasing – masing
name tag yang telah dibagikan
4. Terapis meminta masing – masing peserta memperkenalkan diri secara berutun searah jarum
jam dimulai dari terapis meliputi menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, alamatnya.
5. Terapis menjelaskan langkah berikut : tape recorder akan dinyalahkan saat music terdengar bola
tennis dipindahkan dari satu peserta ke peserta yang lain. Saat music dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tennis menyebutkan nama, nama panggilan dan alamatsemua peserta
yang lain.
6. Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tennis menyebutkan nama, nama panggilan dan alamatsemua peserta yang lain.
7. Ulangi langkah no.6 sampai semua peserta mendapatkan giliran.
8. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan perasaannya.
D. Terminasi
1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
3. Menganjurkan agar pasien untuk kontak dan interaksi dengan orang lain
4. Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya untuk mengenal tempat
2) Sesi Kedua : Mengenal Tempat
a. Pengertian
Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan orientasi realita
b. Tujuan
Pasien dapat mengenal waktu dan tempat
c. Indikasi
a. Demensia
b. Halusinasi
c. Kebingungan
d. Persiapaan alat
a Bola tenis
b Tape recorder
c Kaset “dangdut”
e. Prosedur
A. PERSIAPAN
1. Terapis mengingatkan kontrak pada sesi yang telah lalu
2. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)
B. ORIENTASI
1. Mengucapkan salam teraupetik
2. Menanyakan perasaan klien hari ini
3. Terapis menanyakan apakah peserta masih mengingat nama – nama peserta yang lain
4. Menjelaskan aturan main :
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
C. Kerja
1. Terapis menanyakan kepada peserta nama rumah sakit, nama ruangan, nomor tempat tidur,
peserta diberi kesempatan menjawab dengan tepat
2. Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan saat music terdengar,
bola tennis dipindahkan dari satu peserta kepeserta yang lain. Saat music dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tennis menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan yang tepat
3. Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tenis menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan yang tepat.
4. Ulangi langkah no.3 sampai semua peserta mendapat giliran
5. Terapis memberikan pujian
6. Terapis mengajak peserta berkeliling keruang – ruang yang ada.
D. Terminasi
1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
3. Menganjurkan untuk menghafal nama – nama
4. Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya
3) Sesi Ketiga : Mengenal Waktu
a. Pengertian
Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan orientasi realita
b. Tujuan
Pasien dapat mengenal tanggal, hari, tahun dengan tepat
c. Indikasi
d. Demensia
e. Halusinasi
f. Kebingungan
d. Persiapaan alat
d Bola tenis
e Tape recorder
f Kaset “dangdut”
g Kalender
h Jam dinding
e. Prosedur
a Persiapan
1. Terapis mengingatkan kontrak pada sesi yang telah lalu
2. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)
b Orientasi
1. Mengucapkan salam teraupetik
2. Menanyakan perasaan klien hari ini
3. Terapis menanyakan apakah peserta masih mengingat nama – nama peserta yang lain
4. Menjelaskan aturan main :
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
c Kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
2. Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang
3. Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan saat music terdengar
bola tennis dipindahkan dari satu peserta ke peserta yang lain. Saat music dihentikan peserta
yang sedang memegang bola tenis menjawab pertanyaan dari terapis.
4. Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tennis menjawab pertanyaan dari terapis
5. Ulangi langkah no.4 sampai semua peserta mendapat giliran
6. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritiakan perasaannya
d Terminasi
1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
3. Menganjurkan mendengarkan music – music yang baik dan yang bermakna dalam kehidupan
4. Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya
http://hilal-setyawan.blogspot.com/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-tak-orientasi.html

Setting Posisi TAK Orientasi Realita

Anda mungkin juga menyukai