Anda di halaman 1dari 17

Senin,7 Januari 2018

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

OLEH :

NAMA : MICHAEL SLAMAT


NIM : 1607112007
KELAS : TEKNIK LINGKUNGAN A
KELOMPOK : 7 (TUJUH)

DOSEN PENGAMPU :
Dra.Atria Martina, M,si
Dr.rer.nat.Delita Zul, M.Si

LABORATURIUM MIKROBIOLOGI
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan mikrobiologi banyak menggunakan alat-alat glass, terutama
cawan petri, tabung reaksi, gelas objek, gelas penutup, gelas piala, gelas
erlenmeyer, dan lain-lain. Kebersihan alat-alat gelas tersebut sangat
menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari
kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketepatan pengamatan. Dalam hal ini
kebersihan dapat diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas debu dan lemak.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan
praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat
glass yang digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Untuk
memudahkan pembersihan, alat glass sebaiknya dikelompokkan menurut jenis
dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat glass juga harus dibersihkan dulu
dari segala bentuk kotoran, seperti : medium kultur (media biakan), selotip,
marker, dan lain-lain. Marker permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan
kapas yang telah dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan.
Alat-alat glass yang berisi medium kultur, isinya dibuang ke dalam
tempat sampah, kemudian direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk
membunuh sisa-sisa mikroba, kemudian baru dicuci dengan air sabun dan
dibilas dengan air bersihdan ditiriskan pada rak.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang tersebut di atas,
dalam pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik
dan peralatan optik yang tidak kalah penting dengan peralatan gelas. Peralatan
mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni, inkubator, oven,
timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mempelajari jenis-jenis peralatan dasar laboratorium mikrobiologi
beserta kegunaannya
2. Memahami prinsip kerja peralatan di laboratorium mikrobiologi
3. Persiapan alat gelas dan sterilisasi
4. Pengenalan cara-cara sterilisasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme yang


berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus,bakteri,
ragi/jamur, dan beberapa organisme kecil yang harus dilihatdengan
menggunakan mikroskop. Organisme tersebut melimpah disekitar kita dan
bahkan hidup sebagai flora normal pada permukaan tubuh manusia, tidak
terkecuali sejenis jamur Candida albicans yang sering menimbulkan masalah
seperti gatal pada organ kewanitaan (Purnomo2011).
Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di
dalamnya adalah bakteri, virus, khamirdan protozoa, mikroba dapat merugikan
dan menguntungkan, mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi.
Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik,
karena sifatilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi
(Walton2005).
Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air,
udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi,
protozoa dan lain-lain. Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar
ke mana-mana karena ukuran selnya kecil dan ringan.Mikroorganisme dapat
menyebabkan banyak kerusakan. Pengendalian mikroorganisme ditujukan
untuk mencegah penyebaran penyakit, membasmi mikroorganisme pada inang,
serta mencegah pembusukan dan kerusakan bahan. Mikroorganisme dapat
dihambat atau dibunuh secara fisik dan kimia. Secara fisik melalui suhu,
tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya sterilisasi, pembakaran atau sanitasi
(Sudarmadji2000).
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek
untuk mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari
mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan
gelombang cahaya tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop
petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop rasa,mikroskop ultraviolet,
mikroskop medan dekat dan mikroskop elektron yang menggunakan berkas
elektron untuk mengiluminasi obyek ( Purnomo 2011).
Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti
pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai
dengan mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih
dan dibilas dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar
kering,kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat
sebelumnya harus dibungkus dengan kertas,adapun alat-alat tersebut adalah
pinset,gagang skalpel, dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk
sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit.
Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam
dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-alat ini bisa langsung digunakan atau
disimpan dalam lemari (Sudarmadji2000).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan
memahami carakerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain
untuk menghindarikecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum
dengan sempurna (Walton 1998).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-
namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap
alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain
danmempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk
percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat
untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan
gelas atau membuat peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imamkhasani
1998).
BAB III
METODE
1.1 Alat – alat
1. Tabung reaksi 10. Bunsen
2. Jarum ose 11. vortex
3. Cawan petri 12. Mircowave
4. Pipet volume 13. Laminer air flow
5. Erlenmeyer 14. Mikroskop
6. Autoklaf 15. Iveber Coloni Counter (ICC)
7. Oven 16. Hymositometer
8. Shaking incubator
9. Inkubator

1.2 Prosedur Kerja


1. Alat-alat yang ada di laboratorium disiapkan
2. Fungsi dari alat tersebut dianalisis serta diamati bagian-bagian alat
tersebut
3. Alat-alat dibuat dengan rapi dan jelas
4. Laboratorium dirapikan terlebih dahulu sebelum ditinggalkan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

No. Nama Alat Gambar Fungsi


1. Mikroskop Untuk mengamati
mikroorganisme

2. Autoklaf Untuk mensteril-kan


berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan
dalam mikro biologi
mengguna-kan uap air
panas bertekanan

3. Incubator Untuk menginkubasi atau


memeram mikroba pada
suhu yang terkontrol.
4. Oven Untuk mensterilisasi
kering alat-alat dari gelas.

5. Hotplate Untuk memanaskan


bahan-bahan baik berupa
cairan atau padatan

6. Colony counter Untuk menghitung koloni


mikroba atau bakteri

7. Cawan petri Sebagai wadah


penyimpanan dan
pembuatan kultur media.
8. Pipet volume Untuk memindahkan
larutan dengan berbagai
ukuran volume.

9. Pipet tetes untuk meneteskan cairan


yang diambil sedikit demi
sedikit secara tepat dalam
pembuatan medium

10. Tabung reaksi Sebagai Wadah untuk


mereaksikan dua atau
lebih larutan/ bahan kimia.
Wadah pengembangan
mikroba, misalnya dalam
pengujian jumlah bakteri.
11. Gelas erlenmeyer Untuk menampung
larutan, menghomogenkan
bahan komposisi media
dan tempat penyimpanan
medium.

12. Gelas kimia Untuk memanaskan


larutan, menghomogenkan
bahan komposisi media
dan tempat penyimpanan
medium.
13. Lampu spiritus Untuk sterilisasi panas dan
memper-tahankan
sterilisasi ruang inokulasi,
isolasi dan transfer
mikroba.
14. Tabung durham Untuk menangkap gas O2
yang di hasilkan dari hasil
fermentasi
mikroorganisasi.

15. Ose Bulat dan Ose Ose lurus berfungsi untuk


Runcing memindahkan
mikroorganisme dengan
cara menusuk pada
medium yang ada pada
tabung reaksi. Ose bulat
berfungsi untuk
memindahkan
mikroorganisme dengan
cara menggo-res pada
medium yang ada pada
cawan petri.
4.1 Pembahasan
A. Jenis Sterilisasi
4.1.1 Sterilisasi dengan Panas
a. Api Langsung, merupakan sterilisasi paling sederhana yaitu
dengan membakar objek yang akan disterilkan pada nyala api.
Metode api ini digunkan untuk sterilisasi peralatan seperti jarum
ose, spatula, dry glasky, mulut tabung biakan saat memindahkan
kultur secara aseptis dan pekerjaan aseptis lainnya
b. Panas kering (Oven), digunakan untuk sterilisasi pipet, tabung
reaksi, erlenmeyer, dan lain-lain. Objek yang akan disterilkan
ditempatkan pada oven dan dipanaskan sampai seluruh
mikroorganisme terbunuh (contoh selama 1 jam pada suhu
150C). Panas kering dapat membunuh mikroorganisme karena
terjadi oksidasi strukur sel dan makromolekul. Oven tidak dapat
digunakan untuk mensteril cairan karena umumnya cairan akan
mendidih pada temperatur 100C dan selama mendidih temperatur
tidak akan naik.
c. Uap Panas (Autoklaf). Sterillisasi dengan cara ini adalah sterilisasi
yang paling sering digunakan. Alat ini digunakan untuk sterilisasi
medium. Proses sterilisasi dilakukan dalam keadaan tinggi dari
uap jenuh. Tekanan yang digunakan biasanya 15 psi (2atm) pada
suhu 121C selama 15-20menit. Tekanan dan waktu yang
diperlukan bisa diubah tergantung dari jenis bahan yang akan
disterilkan. Pressure cooker dapat digunakan sebagai pengganti
autokalf.
d. Pasteurisasi. Cara ini biasa untuk larutan yang mudah rusak bila
kena panas yang terlalu tinggi, misalnya susu. Pasteurisasi
dilakukan dengan cara memanaskan bahan pada suhu 63C selama
30menit dan selanjutnya didinginkan atau dipanaskan pada suhu
71-80C selama 15-30detik kemudian didinginkan
e. Tyndalisasi. Sterilisasi ini digunakan pada suhu 100C selama 30-
45menit diulangi sebanyak 3 kali berturut-turut dengan selang
waktu satu hari. Cara ini diisebut juga sterilisasi diskontinu atau
sterilisasi bertahap. Dandang dapat digunakan sebagai pengganti
autoklaf.
4.1.2 Sterilisasi Tanpa Panas
a. Filtrasi. Digunakan untuk bahan atau larutan yang sensitif
terhadap panas dan akan rusak atau terurai pada suhu tinggi,
contoh: antibiotik, asam amino, vitamin, dan lain-lain. Larutan
yang akan disterilkan dilewatkan pada filter yang pori-porinya
sangat kecil sehingga bakteri tidak bisa lewat. Filter membran
adalah salah satu membran yang sering digunakan yang terbuat
dari selulosa atau plastik dengan ukuran pori cukup kecil
(biasanya 0,45𝜇m). Sebelum sterilisasi, filter membran dan
peralatannya disterilkan terlebih dahulu.
b. Sterilisasi Kimia adalah metoda yang biasa digunakan untuk
sterilisasi objek padat yang peka terhadap panas. Pada metode
ini, mikroorganisme dibunuh menggunakan bahan kimia yang
toksik. Oleh karena itu, perlu dibedakan antara desinfektan atau
antiseptik yang biasa digunakan untuk mengontrol
mikroorganisme, tapi tidak mensterilkan.
c. Sterilisasi dengan radiasi. Sterilisasi dengan cara ini khusus
digunakan untuk bahan-bahan yang peka terhadap panas. Hal ini
disebabkan kenaikan suhu yang terjadi akibat irradiasi hanya
4C.
B. Cara-Cara Sterilisasi
Bahan dan alat yang digunakan :
1. Alat gelas : cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, dan pipet
2. Kertas dan kapas
Cara kerja :
1. Buat penutup dari kapas dan tutupkan pada tabung reaksi
(penutup kapas yang baik adalah yang keras, padat, tidak
mudah menyebar dan panjangnya cukup).
2. Buat penutup kapas untuk erlenmeyer, penutup kapas
sebesar ini sebaiknya dibungkus dengan kain kasa. Tutupkan
penutup kapas ini pada erlenmeyer
3. Cawan petri dipanaskan dengan kertas yang telah disediakan
4. Kapas pada pangkal pipet (tempat penghisap) dimasukkan
dan selanjutnya pipet dibungkus dengan kertas
5. Alat-alat gelas tersebut disterilkan dengan oven atau autoklaf

4.1.3 Sterilisasi dengan Autoklaf


1. Autoklaf diisi dengan air sampai dekat wadahnya (dasar yang
berlubang-lubang tempat meletakkan bahan yang disterilkan)
2. Air dipanaskan
3. Bahan-bahan yang akan disterilkan dimasukkan
4. Tutup autoklaf dan kencangkan ulir penuttupnya
5. Waktu sterilisasi diatur (15menit)
6. Tekan tombol untuk menghidupkan
7. Jika uap air sudah mulai keluar, tutup kran pengeluaran uap air.
Tekanan uap dalam autoklaf akan naik sampai 2 atm dan temperatur
akan mencapai 121C
8. Jika waktu sterilisasi sudah dicapai, tekanan dalam autoklaf akan turun
perlahan dan tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol atau
ditunggu agak sampai dingin
9. Buka autoklaf hati-hati dan keluarkan bahan-bahan yang telah
disterilkan.

4.1.4 Sterilisasi dengan Oven


1. Alat-alat gelas dan disterilisasi dengan oven. Tutuplah
erlenmeyer dan tabung reaksi dengan kapas. Pipet
dikelompokkan menurut volumenya dan dimasukkan dalam
wadah yang tersedia atau dibungkus dengan aluminium foil.
Cawan petri dibungkus dengan kertas.
2. Masukkan kedalam oven
3. Tutup oven dengan baik
4. Atur tombol pengatur waktu dan temperatur sesuai dengan
tujuan sterilisasi (160-180C) selama 2 jam
5. Setelah sterilisasi, tunggu sampai temperatur dalam oven
mendekati temperatur ruang, kemudian bukalah oven dengan
hati-hati.
6. Keluarkan alat-alat yang sudah steril dan dipisahkan
tempatnya dengan alat-alat lain yang belum steril.
BAB V
PENNUTUP
4.1 Kesimpulan
Alat-alat yang didalam laboratorium memiliki cara penggunaan dan fungsi
yang berbeda, maka dari itu diperlukan praktikum ini. Alat-alat yang digunakan
untuk sterilisasi yaitu autoclafe, oven, laminer of flow. Alat-alat yang
digunakan untuk menghitung koloni yaitu colony counter. Alat-alat yang
digunakan untuk inkubasi yaitu inkubator dan shaking inkubator. Alat-alat yang
digunkan untuk menghomogenkan larutan adalah vortex dan hotplate.
Mikroskop digunkan untuk melihat mikroorganisme.

4.2 Saran
Saran dalam praktikum ini yaitu praktikan sebaiknya mengetahuai fungsi
dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar terhidar
dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum sehinnga
praktikum dapat berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai