Anda di halaman 1dari 20

Job Deskripsi Pelaksana Lapangan

1. Job Deskripsi Tenaga Pengawas


 Melakukan pengawasan terhadap cleaner gedung, halaman dan reseptionis
 Keliling rutin lokasi
 Mengatur pembagian kerja / pengaturan lokasi dilapangan
 Melakukan checklist dan pemeriksaan on spot
 Menangani complain dilapangan
 Mengatur General Cleaning
 Membantu kelancaran operasional di lapangan
2. Job Deskripsi Cleaner Ruangan
 Melaksanakan seluruh intruksi yang diberikan atasan,
 Menjaga, merawat dan bertanggung jawab terhadap lokasi yang diberikan,
 Melaporkan jika terjadi kerusakan ke atasan,
 Menjaga dan merwat seluruh peralatan kantor
SOP PELAKSANAAN PEKERJAAN
F.1 SOP PROSES TOILET CLEANING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan toilet
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan toilet
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner runag bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Pasang rambu sedang bekerja
4,2 Proses pembersihan toilet dimulai dari atasa, ceiling, dan ventilasi disemprot dengan cairan
pembersih dan di lap dengan kain yang kering dan bersih hingga kering
4.3 Menyapu lantai dari pojok ke pojok di mulai dari tepi sehingga tidak ada tempat yang
terlewatkan
4.4 Melakukan pembersihan dinding / wall tile dengan cara :
 Dinding dibasahi dengan air
 Tabor pembersih spons kemudian gosok semua dinding
 Dinding disiram dengan air sambil digosok hingga semua obat pembersih hilang terbawa
air
 Lap dengan kain serta hingga bersih
4 .5 Membersihkan wasteful dengan cara :
 Basahi wastafel dengan air
 Tabor obat pembersih pada wastafel atau dengan botol spray, setelah itu gosok dengan
spons
 Bilas dengan air sambil digosok untuk menghilangkan sisa obat pembersih
 Lap dengan kain serat hingga bersih dan kering
4.6 Membersihkan urinoir dengan cara :
 Urinoir dibilas dengan air
 Kamper diambil dari urinoir dan juga tutup urinoir
 Urinoir disemprot dengan cairan pembersih dan digosok dengan spons, jika kotoran
melakat kuat bisa diberikan cairan porstex
 Bilas dengan iar bersih, jika belum bersih ulangi sekali lagi hingga betul – betul bersih
 Setelah bersih, pasang kembali penutup urinoir, taruh kembali kamper yang berfungsi
sebagai pewangi dan desinfektan
 Bersihkan kran air dan bidet dengan lap
4.7 Membersihkan jamban / Toilet Bowl, dengan cara :
 Siram toilet bowl dengan toilet shower untuk menghilangkan kotoran
 Semprot / taburi dengan cairan pembersih secara merata
 Sikat bagian dalam toilet bowl dengan sikat wc dan bagian luar gosok dengan spons
 Flushing jamban dan semprot bagian luarnya
 Keringkan dengan lap serat
4.8 Membersihkan tempat toilet paper, tisu dan Handsoap
 Lap dengan setengah basah
 Keringkan dengan lap kering
4.9 Membersihkan lantai dan floor drain dengan cara :
 Guyur air secara merata
 Semprot atau taburkan obat pembersih
 Sikat dengan sikat gagang
 Semprot dengan air hingga bersih
 Floor drain dibuka tutupnya dan disikat tangan, siram dengan air, bila perlu dengan air
panas utntuk membunuh kuman dan bau tidak sedap
 Tutup kembali floor drain, keringkan sisa air dengan karet lantai
 Lantai di lap dengan pel kering, bila perlu gunakan vacuum wet & dry
4.10 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.2 SOP PROSES DUSTING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan Dusting
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Dusting furniture dengan cara :
 Pindahkan barang – barang dari meja
 Lap meja dengan lap setengah basah sambil disemprot dengan semprotan pembersih
 Bersihkan mulai dari atas kemudian turun ke bawah / kaki-kaki
 Letakkan kembali barang – barang
 Lap semua kursi
4.2 Dusting pintu dan jendela dengan cara :
 Semprot pintu, kusen, dan kusen jendela dengan cairan pembersih
 Kemudian lap dengan lap setengah basah
 Untuk area yang tinggi gunakan kemoceng
4.3 Lap dan desinfektan telepon dengan cara :
 Angkat telepon jika tidak ada nada laporkan
 Semprotkan cairan desinfektan ke lap kemudian sapukan ke telepon bagian mulut dan
telinga
4.4 Dusting secara general
 Lap semua tempat dari debu dan cap jari
 Untuk tempat tinggi gunakan kemoceng
4.5 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.3 SOP PROSES SWEEPING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan Sweeping
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan dan halaman
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Sweeping lantai dengan cara:
 Sapu lantai mulai dari sudut baru ke tepi
 Jika ada sampah yang besar, ambil dan bersihkan dahulu
 Sapu lantai dengan lembut agar debu tidak terbang kemana – mana
 Untuk debu yang banyak sebaiknya gunakan vacuum cleaner
 Ambul kumpulan debu dengan serokan sampah
4.2 Sweeping halaman jendela dengan cara :
 Sapu halaman degan sapu lidi
 Kumpulkan sampah yang terkumpul dengan serokan sampah dan buang ke tempat
sampah
 Untuk lumpur atau kotoran yang melekat korek dan bila perlu disiram air dan bersihkan
air dengan wiper lantai
4.3 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.4 SOP PROSES MOPPING (PEL)
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan Mopping
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Mopping ada 2 jenis : mopping kering dan mopping basah
4.2 Mopping dilakukan setelah pekerjaan sweep atau sapu selesai
4.3 Mopping kering dilakukan :
 Setelah selesai penyapuan
 Dilakukan untuk mengambil debu – debu yang halus
 Mopping kering dilakukan setiap saat jika ada kotoran yang tidak bisa disapu
4.4 Mopping basah dengan cara :
 Pasang rambu –rambu lantai basah / licin
 Siapkan campuran air dengan pembersih lantai
 Masukkan pel basah campuran dan peras dengan secukupnya
 Pel seluruh lantai mulai dari ujung ke tepi hingga bersih
 Cuci pel tersebut dengan air bersih kemudian ulangi sekali lagi hingga benar – benar
bersih
 Angkat rambu – rambu jika lantai sudah kering
4.5 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.5 SOP PROSES DRY BUFFING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan Dry buffing

2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan

3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya

4. PROSEDUR
4.1 Untuk mengkilatkan lantai maka dilakukan buffing dengan cara :
 Permukaan lantai disapu dulu
 Poles atau buffing permukaan lantai dengan pad putih tanpa diberi obat sampai lantai
mengkilat
4.2 Lakukan buffing ulang setiap permukaan lantai sudah pudar atau tidak mengkilat
4.3 Dry buffing dilakukan 1-5x/minggu tergantung keadaan
4.4 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.6 SOP PROSES DRY VACUUMING CARPET
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan Mooping
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan yang berkarpet
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Sapu area karpet jika ada kotoran yang tebal
4.2 Lakukan vaccum karpet dari pojok ke tepi hingga semua area vaccum
4.3 Untuk kotoran yang tidak bisa terhisap, gunakan sikat karpet untuk melepaskan kotoran
4.4 Kemudian lakukan vaccum, jika masih kotor gunakan cairan pembersih (Multi Cleaning),
disikat kemudian lakukan vaccum kering hingga bersih dan kering
4.5 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (3K)
F.7 SOP PROSES BRUSHING FLOOR
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan brushing floor
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk membersihkan lantai dari noda dan kotoran dilakukan penyikatan lantai
4.2 Siapkan 2 pel basah dan kering
4.3 Sapu area lantai yang akan di brushing atau disikat
4.4 Pasang rambu area basah atau licin
4.5 Basahi semprot dahulu lantai yang akan dibrushing dengan cairan pembersih lantai marmer
(sabun cair ph normal))
4.6 Cuci lantai dengan menggunakan floor polisher warna hijau, mulai dari titik terjauh dengan
tumpang tindih secara berkesinambungan.
4.7 Tarik air bekas cucian dengan karet lantai
4.8 Bilas dengan air bersih dengan menggunakan pel basah yang bersih
4.9 Cuci pel basah dengan air basah kemudian pel lantai hingga merata dan biarkan lantai
kering
4.10 Pel ulang lantai dengan pel kering hingga merata
4.11 Biarkan lantai pada posisi bersih dan kering
4.12 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.8 SOP PROSES WASHING FLOOR
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan washing floor
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk membersihkan lantai dari noda dan kotoran dilakukan pencucian lantai
4.2 Siapkan 2 pel basah dan kering dan ember
4.3 Sapu area lantai yang akan di cuci
4.4 Pasang rambu area basah atau licin
4.5 Basahi semprot dahulu lantai yang akan dicuci dengan cairan pembersih lantai marmer
(sabun cair ph normal), biarkan hingga sesaat
4.6 Cuci lantai dengan menggunakan floor polisher warna merah atau soft pad, mulai dari titik
terjauh dengan cara tumpang tindih secara berkesinambungan
4.7 Tarik air bekas cucian dengan karet lantai
4.8 Bilas dengan air bersih dengan menggunakan pel basah yang bersih
4.9 Cuci pel basah dengan air basah kemudian pel lantai hingga merata dan biarkan lantai
kering
4.10 Pel ulang lantai dengan pel kering hingga merata
4.11 Biarkan lantai pada posisi bersih dan kering
4.12 Prosedur iini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.9 SOP PROSES MARBLE STRIPPING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses marble stripping
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Proses marble stripping adalah proses pengupasan permukaan marmer sebelum
dikristalisasi
4.2 Proses dilakukan jika lantai memilikibanyak baret dan kusam
4.3 Siapkan mesin polisher, vacuum cleaner wet & dry, pad hitam dan merah, chemical floor
cleaner dan air
4.4 Basahi lantai dengan air
4.5 Jalan kan mesin polisher, gunakan pad warna hitam, poles secara perlahan secara bolak
balik
4.6 untuk memudahkan poles 1 area dulu(1m) baru kearea lainnya agar tidak ada area yang
tertinggal
4.7 Lakukan terus menerus hingga semua lantai dipoles
4.8 Kemudian keringkan dengan vacuum wet & dry
4.9 Basahi lantai dengan floor cleaner dan air secukupnya
4.10 Gunakan pada pad warna merah, ulangi cara diatas
4.11 Sedot air yang tersisa hingga kering
4.12 Pel lantai hingga air tak tersisa air
4.13 Proses dilanjutkan dengan kristalisasi
4.14 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.10 SOP PROSES KRISTALISASI
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan utnuk pelaksanaan pekerjaan proses kristalisasi
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semuar ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Proses kristalisasi adalah lanjutan dari proses marble stripping
4.2 Proses ini dilakukan agar lantai marmer mempunyai kilap yang sempurna
4.3 Siapkan mesin polisher, lap lantai kering, steewool pad dan pad putih
4.4 Pasang rambu – rambu lantai basah / licin
4.5 Gunakan spray bottle dengan marble powder, jangan terlalu basah agar proses kristalisasi
tidak perpanjang sia – sia
4.6 Gunakan mesin polisher dengan steewool pad
4.7 Poles hingga mencapai kilap yang diinginkan, ulangi kembali hingga mencapai hasil yang
sempurna
4.8 Setelah selesai lap lantai dengan lap kering atau polisher dengan pad putih agar lantai
terlihat licin dan mengkilap
4.9 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.11 SOP PROSES GLASS CLEANING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan proses glass cleaning
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Siapkan glas cleaner, lap serat dan wiper kaca
4.2 Semprotkan glass cleaner secara merata pada kaca
4.3 Tarik bagian yang basah dengan wiper kaca
4.4 Ulangi jika masih ada noda dan kotoran
4,5 Lap dengan lap serat untuk bagian yang masih basah
4.6 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.12 SOP PROSES PEMBERSIHAN SALURAN AIR
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan saluran air
2. RUANG LINGKUP
2.1 Halaman dan toilet / wastafel
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruangan bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruangan bertanggung jawab melapr kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Pembersihan saluran air halaman :
 Gunakan cangkul atau sampah untuk mengangkut sampah pada saluran air
 Kumpulkan sampah dan buang ketempat sampah
 Siram atau lakukan flushing bila perlu
4.2 Pembersih saluran ai dalam :
 Buka tutup saluran pembuangan dan buang kotoran yang ada, siram kemudian tutup
kembali
 Buka tempat penampungan sumbat pada wastafel, bersihkan dari kotoran kemudian tutup
kembali
 Jika tidak ada tempat penampungan sumbat dengan menggunakan kawat kecil untuk
menangkap rambut atau kotoran
 Siram atau flushing dengan air panas
 Jika sumbat, laporkan kepada yang berwewenang
4.3 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.13 SOP PROSES PEMBERSIHAN PLAFON
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan plafon
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Siapkan sapu plafon, sapu lantai, lap serat dan tangga
4.2 Bersihkan plafon dengan menggunakan sapu plafon
4.3 Jika masih kurang tinggi gunakan tangga
4.4 Sapu sawang yang jatuh kelantai
4.5 Gunakan lap serat setengah basah jika sawang jatuh pada furniture atau peralatan kantor
4.6 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.14 SOP PROSES PEMBERSIHAN PINTU – PINTU
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan pintu
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk pembersihan pintu kaca sama seperti SOP pembersih kaca
4.2 Gunakan tangga untuk mencapai area yang tinggi
4.3 Bersihkan pegangan pintu yang terbuat dari logam mengacu pada SOP pembersih pegangan
besi
4.4 Untuk pembersihan pintu ruangan atau kayu :
 Semprot pintu dengan cairan pembersih
 Kemudian lap dengan lap setengah basah termasuk kusen –kusen pintu
 Setelah itu lap kembali dengan lap kering
4.5 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.15 SOP PROSES PEMBERSIHAN PEGANGAN BESI TANGGA
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan pegangan besi
tangga
2. RUANG LINGKUP
2.1 Tangga
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjannya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Siapkan kemoceng, lap serat, kuas / sikat plastic, majun
4.2 Bersihkan pegangan besi dengan kemoceng
4.3 Basahi lap dan lap semua bagian pegangan besi secara merata
4.4 Gunakan sikat plastic lembut untuk noda yang menempel
4.5 Jika pegangan buram gunakan wax, dan gosok dengan majun kering hingga mengkilat
4.6 Untuk bahan – bahan yang terbuat dari tembaga tidak usah digunakan cairan kimia, cukup
gunakan sikat plastic dan lap basah
4.7 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.16 SOP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua area
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Semua pelaksana kerja
4. PROSEDUR
4.1 Untuk pekerjaan basah :
 Pastikan sign lantai baash atau licin dipasang
 Periksa sambungan listrik tidak ada yang terkelupas
 Hati – hati bekerja untuk area yang licin
 Pastikan tangan kering jika akan menyambung listrik
4.2 Untuk pekerjaan area yang tinggi gunakan tangga
4.3 Pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia
 Gunakan sarung tangan dan masker
 Letakkan larutan kimia pada tempatnya
4.4 Pekerjaan pemotongan rumput
 Gunakan sarung tangan
 Pastikan sepatu boot dipakai
 Pastikan mesin potong rumput masih memiliki guardnya
 Gunakan mata plastic dibandingkan dengan mata besi untuk keamanan
4.5 Untuk penyimpanan bahan kima dan pembersih :
 Bahan – bahan dikelompokkan menurut jenisnya
 Ditutup rapat dalam kemasannya
 Diberi label sesuai dengan isinya
 Disimpen pada tempatnya
 Perhatikan petunjuk tertentu pada penyimpanannya
F.17 SOP KEPEGAWAIAN
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk kepegawaian PT. PATAKA SRIWIJAYA
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua karyawan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Semua pelaksanaan kerja
4. PROSEDUR
4.1 Pengawas bertanggung jawab untuk pengaturan pekerja dilapangan
4.2 Jika ada permasalahan / kerusakan pekerja harus melapor ke pengawas lapangan
4.3 Pengawas lapangan akan menyelesaikan masalah dan melapor ke pemberi kerja (yang
berkepentingan) untuk penyelesaiannya
4.4 Pengawas akan melaporkan permasalahannya ke direktur
4.5 Jika pekerja berhalangan hadir, pekerja harus memberitahukan ke pengawas sebelumnya
untuk dicarikan penggantinya jika ada
4.6 Pekerja harus masuk kerja tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan
4.7 Pekerja mematuhi permintaan tambahan jika ada tugas insidensial
4.8 Wajib mengisi absen masuk dan pulang
4.9 Semua pekerja harus mematuhi tata tertip perusahaan
4.10 Setiap pekerja wajib mematuhi peraturan K3 yang ditetapkan dilokasi kerja
STANDAR TENAGA KERJA DAN TATA TERTIB PERUSAHAAN
1. Standar tenaga kerja untuk cleaning service
 Rapi : Baik untuk diri maupun lokasi kerja
 Rajin : melakukan pekerjaan secara kontinu dan terus menerus
 Rawat : merawat peralatan dan bekerja dengan teliti
 Resik : bersih secara rasa, raba dan pandang
 Ringkas : kerja yang efektif dan efisien
 Ikhlas dalam melakukan pekerjaan
 Jujur dalam segi keuangan dan absensi
 Displin dalam waktu kerja
 Tanggung jawab dalam bekerja dan hasil pekerjaan
2. Tata tertib perusahaan
a. Masuk kerja tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan
b. Wajib mengisi absensi
c. Wajib stanby dilokasi kerja
d. Jika berhalangan hadir harus menginformasikan ke pengawas sebelumnya
e. Jika masuk lambat atau pulang awal harus mendapat ijin dari pengawas
f. Wajib menerima dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan
g. Tikda masuk tanpa pengetahuan dianggap alpa dan akan dikenakan pemotongan
gaji
h. Jika melanggar ketentuan diatas maka akan diberikan sanksi yaitu :
 Teguran lisan
 Teguran tertulis jika melakukan kesalahan yang sama dalam 1 bulan
 Surat peringatan (SP1) jika melakukan kesalahan yang sama 3X dalam 1
bulan
 Surat peringatan (SP2) jika melakukan kesalahan yang sama 4X dalam 1
bulan
 Surat peringatan (SP3) jika melakukan kesalahan yang sama 5X dalam 1
bulan
 Pemutusan hubungan kerja (PHK)

Anda mungkin juga menyukai