2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk mengkilatkan lantai maka dilakukan buffing dengan cara :
Permukaan lantai disapu dulu
Poles atau buffing permukaan lantai dengan pad putih tanpa diberi obat sampai lantai
mengkilat
4.2 Lakukan buffing ulang setiap permukaan lantai sudah pudar atau tidak mengkilat
4.3 Dry buffing dilakukan 1-5x/minggu tergantung keadaan
4.4 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.6 SOP PROSES DRY VACUUMING CARPET
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan Mooping
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan yang berkarpet
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Sapu area karpet jika ada kotoran yang tebal
4.2 Lakukan vaccum karpet dari pojok ke tepi hingga semua area vaccum
4.3 Untuk kotoran yang tidak bisa terhisap, gunakan sikat karpet untuk melepaskan kotoran
4.4 Kemudian lakukan vaccum, jika masih kotor gunakan cairan pembersih (Multi Cleaning),
disikat kemudian lakukan vaccum kering hingga bersih dan kering
4.5 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (3K)
F.7 SOP PROSES BRUSHING FLOOR
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan brushing floor
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk membersihkan lantai dari noda dan kotoran dilakukan penyikatan lantai
4.2 Siapkan 2 pel basah dan kering
4.3 Sapu area lantai yang akan di brushing atau disikat
4.4 Pasang rambu area basah atau licin
4.5 Basahi semprot dahulu lantai yang akan dibrushing dengan cairan pembersih lantai marmer
(sabun cair ph normal))
4.6 Cuci lantai dengan menggunakan floor polisher warna hijau, mulai dari titik terjauh dengan
tumpang tindih secara berkesinambungan.
4.7 Tarik air bekas cucian dengan karet lantai
4.8 Bilas dengan air bersih dengan menggunakan pel basah yang bersih
4.9 Cuci pel basah dengan air basah kemudian pel lantai hingga merata dan biarkan lantai
kering
4.10 Pel ulang lantai dengan pel kering hingga merata
4.11 Biarkan lantai pada posisi bersih dan kering
4.12 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.8 SOP PROSES WASHING FLOOR
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan washing floor
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk membersihkan lantai dari noda dan kotoran dilakukan pencucian lantai
4.2 Siapkan 2 pel basah dan kering dan ember
4.3 Sapu area lantai yang akan di cuci
4.4 Pasang rambu area basah atau licin
4.5 Basahi semprot dahulu lantai yang akan dicuci dengan cairan pembersih lantai marmer
(sabun cair ph normal), biarkan hingga sesaat
4.6 Cuci lantai dengan menggunakan floor polisher warna merah atau soft pad, mulai dari titik
terjauh dengan cara tumpang tindih secara berkesinambungan
4.7 Tarik air bekas cucian dengan karet lantai
4.8 Bilas dengan air bersih dengan menggunakan pel basah yang bersih
4.9 Cuci pel basah dengan air basah kemudian pel lantai hingga merata dan biarkan lantai
kering
4.10 Pel ulang lantai dengan pel kering hingga merata
4.11 Biarkan lantai pada posisi bersih dan kering
4.12 Prosedur iini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.9 SOP PROSES MARBLE STRIPPING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses marble stripping
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Proses marble stripping adalah proses pengupasan permukaan marmer sebelum
dikristalisasi
4.2 Proses dilakukan jika lantai memilikibanyak baret dan kusam
4.3 Siapkan mesin polisher, vacuum cleaner wet & dry, pad hitam dan merah, chemical floor
cleaner dan air
4.4 Basahi lantai dengan air
4.5 Jalan kan mesin polisher, gunakan pad warna hitam, poles secara perlahan secara bolak
balik
4.6 untuk memudahkan poles 1 area dulu(1m) baru kearea lainnya agar tidak ada area yang
tertinggal
4.7 Lakukan terus menerus hingga semua lantai dipoles
4.8 Kemudian keringkan dengan vacuum wet & dry
4.9 Basahi lantai dengan floor cleaner dan air secukupnya
4.10 Gunakan pada pad warna merah, ulangi cara diatas
4.11 Sedot air yang tersisa hingga kering
4.12 Pel lantai hingga air tak tersisa air
4.13 Proses dilanjutkan dengan kristalisasi
4.14 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.10 SOP PROSES KRISTALISASI
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan utnuk pelaksanaan pekerjaan proses kristalisasi
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semuar ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Proses kristalisasi adalah lanjutan dari proses marble stripping
4.2 Proses ini dilakukan agar lantai marmer mempunyai kilap yang sempurna
4.3 Siapkan mesin polisher, lap lantai kering, steewool pad dan pad putih
4.4 Pasang rambu – rambu lantai basah / licin
4.5 Gunakan spray bottle dengan marble powder, jangan terlalu basah agar proses kristalisasi
tidak perpanjang sia – sia
4.6 Gunakan mesin polisher dengan steewool pad
4.7 Poles hingga mencapai kilap yang diinginkan, ulangi kembali hingga mencapai hasil yang
sempurna
4.8 Setelah selesai lap lantai dengan lap kering atau polisher dengan pad putih agar lantai
terlihat licin dan mengkilap
4.9 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.11 SOP PROSES GLASS CLEANING
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan proses glass cleaning
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Siapkan glas cleaner, lap serat dan wiper kaca
4.2 Semprotkan glass cleaner secara merata pada kaca
4.3 Tarik bagian yang basah dengan wiper kaca
4.4 Ulangi jika masih ada noda dan kotoran
4,5 Lap dengan lap serat untuk bagian yang masih basah
4.6 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.12 SOP PROSES PEMBERSIHAN SALURAN AIR
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan saluran air
2. RUANG LINGKUP
2.1 Halaman dan toilet / wastafel
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruangan bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruangan bertanggung jawab melapr kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Pembersihan saluran air halaman :
Gunakan cangkul atau sampah untuk mengangkut sampah pada saluran air
Kumpulkan sampah dan buang ketempat sampah
Siram atau lakukan flushing bila perlu
4.2 Pembersih saluran ai dalam :
Buka tutup saluran pembuangan dan buang kotoran yang ada, siram kemudian tutup
kembali
Buka tempat penampungan sumbat pada wastafel, bersihkan dari kotoran kemudian tutup
kembali
Jika tidak ada tempat penampungan sumbat dengan menggunakan kawat kecil untuk
menangkap rambut atau kotoran
Siram atau flushing dengan air panas
Jika sumbat, laporkan kepada yang berwewenang
4.3 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.13 SOP PROSES PEMBERSIHAN PLAFON
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan plafon
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Siapkan sapu plafon, sapu lantai, lap serat dan tangga
4.2 Bersihkan plafon dengan menggunakan sapu plafon
4.3 Jika masih kurang tinggi gunakan tangga
4.4 Sapu sawang yang jatuh kelantai
4.5 Gunakan lap serat setengah basah jika sawang jatuh pada furniture atau peralatan kantor
4.6 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.14 SOP PROSES PEMBERSIHAN PINTU – PINTU
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan pintu
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua ruangan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjanya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Untuk pembersihan pintu kaca sama seperti SOP pembersih kaca
4.2 Gunakan tangga untuk mencapai area yang tinggi
4.3 Bersihkan pegangan pintu yang terbuat dari logam mengacu pada SOP pembersih pegangan
besi
4.4 Untuk pembersihan pintu ruangan atau kayu :
Semprot pintu dengan cairan pembersih
Kemudian lap dengan lap setengah basah termasuk kusen –kusen pintu
Setelah itu lap kembali dengan lap kering
4.5 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.15 SOP PROSES PEMBERSIHAN PEGANGAN BESI TANGGA
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan proses pembersihan pegangan besi
tangga
2. RUANG LINGKUP
2.1 Tangga
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Cleaner ruang bertanggung jawab terhadap lokasi kerjannya
3.2 Cleaner ruang bertanggung jawab melapor kepada atasannya
4. PROSEDUR
4.1 Siapkan kemoceng, lap serat, kuas / sikat plastic, majun
4.2 Bersihkan pegangan besi dengan kemoceng
4.3 Basahi lap dan lap semua bagian pegangan besi secara merata
4.4 Gunakan sikat plastic lembut untuk noda yang menempel
4.5 Jika pegangan buram gunakan wax, dan gosok dengan majun kering hingga mengkilat
4.6 Untuk bahan – bahan yang terbuat dari tembaga tidak usah digunakan cairan kimia, cukup
gunakan sikat plastic dan lap basah
4.7 Prosedur ini juga mengacu pada PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
F.16 SOP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua area
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Semua pelaksana kerja
4. PROSEDUR
4.1 Untuk pekerjaan basah :
Pastikan sign lantai baash atau licin dipasang
Periksa sambungan listrik tidak ada yang terkelupas
Hati – hati bekerja untuk area yang licin
Pastikan tangan kering jika akan menyambung listrik
4.2 Untuk pekerjaan area yang tinggi gunakan tangga
4.3 Pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia
Gunakan sarung tangan dan masker
Letakkan larutan kimia pada tempatnya
4.4 Pekerjaan pemotongan rumput
Gunakan sarung tangan
Pastikan sepatu boot dipakai
Pastikan mesin potong rumput masih memiliki guardnya
Gunakan mata plastic dibandingkan dengan mata besi untuk keamanan
4.5 Untuk penyimpanan bahan kima dan pembersih :
Bahan – bahan dikelompokkan menurut jenisnya
Ditutup rapat dalam kemasannya
Diberi label sesuai dengan isinya
Disimpen pada tempatnya
Perhatikan petunjuk tertentu pada penyimpanannya
F.17 SOP KEPEGAWAIAN
1. TUJUAN
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk kepegawaian PT. PATAKA SRIWIJAYA
2. RUANG LINGKUP
2.1 Semua karyawan
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Semua pelaksanaan kerja
4. PROSEDUR
4.1 Pengawas bertanggung jawab untuk pengaturan pekerja dilapangan
4.2 Jika ada permasalahan / kerusakan pekerja harus melapor ke pengawas lapangan
4.3 Pengawas lapangan akan menyelesaikan masalah dan melapor ke pemberi kerja (yang
berkepentingan) untuk penyelesaiannya
4.4 Pengawas akan melaporkan permasalahannya ke direktur
4.5 Jika pekerja berhalangan hadir, pekerja harus memberitahukan ke pengawas sebelumnya
untuk dicarikan penggantinya jika ada
4.6 Pekerja harus masuk kerja tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan
4.7 Pekerja mematuhi permintaan tambahan jika ada tugas insidensial
4.8 Wajib mengisi absen masuk dan pulang
4.9 Semua pekerja harus mematuhi tata tertip perusahaan
4.10 Setiap pekerja wajib mematuhi peraturan K3 yang ditetapkan dilokasi kerja
STANDAR TENAGA KERJA DAN TATA TERTIB PERUSAHAAN
1. Standar tenaga kerja untuk cleaning service
Rapi : Baik untuk diri maupun lokasi kerja
Rajin : melakukan pekerjaan secara kontinu dan terus menerus
Rawat : merawat peralatan dan bekerja dengan teliti
Resik : bersih secara rasa, raba dan pandang
Ringkas : kerja yang efektif dan efisien
Ikhlas dalam melakukan pekerjaan
Jujur dalam segi keuangan dan absensi
Displin dalam waktu kerja
Tanggung jawab dalam bekerja dan hasil pekerjaan
2. Tata tertib perusahaan
a. Masuk kerja tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan
b. Wajib mengisi absensi
c. Wajib stanby dilokasi kerja
d. Jika berhalangan hadir harus menginformasikan ke pengawas sebelumnya
e. Jika masuk lambat atau pulang awal harus mendapat ijin dari pengawas
f. Wajib menerima dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan
g. Tikda masuk tanpa pengetahuan dianggap alpa dan akan dikenakan pemotongan
gaji
h. Jika melanggar ketentuan diatas maka akan diberikan sanksi yaitu :
Teguran lisan
Teguran tertulis jika melakukan kesalahan yang sama dalam 1 bulan
Surat peringatan (SP1) jika melakukan kesalahan yang sama 3X dalam 1
bulan
Surat peringatan (SP2) jika melakukan kesalahan yang sama 4X dalam 1
bulan
Surat peringatan (SP3) jika melakukan kesalahan yang sama 5X dalam 1
bulan
Pemutusan hubungan kerja (PHK)