Anda di halaman 1dari 3

Pancasila Di Jamanku

Oleh: Mia Fitri Aurilia (114160047)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi,Negara Indonesia tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara.Sebagai dasar negara tentulah
pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang. Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya globalisasi batasan
batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk
dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi
bangsa indonesia,jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak
globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah
wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak
dapat memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak
moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia. Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan
peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global
yang terus meningkat diera globalisasi.
Dalam perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya Pancasila telah berperan amat besar
dan bahkan menentukan. Dampak utama Pancasila sebagai Dasar Negara RI adalah bahwa
hingga sekarang Republik Indonesia masih tetap berdiri meskipun selama 55 tahun harus
mengalami ancaman, tantangan dan gangguan yang bukan main banyaknya dan derajat
bahayanya. Pancasila telah menjadi pusat berkumpul bagi berbagai pendapat yang
berkembang di antara para pengikut sehingga terjaga persatuan untuk menjamin keberhasilan
perjuangan. Pancasila juga memberikan pedoman yang jelas untuk menetapkan arah
perjuangan pada setiap saat, terutama apabila harus dihadapi ancaman yang gawat yang
datang dari luar. Pancasila juga telah menimbulkan motivasi yang kuat sehingga para
pengikut Republik terus menjalankan perjuangan sekalipun menghadapi tantangan dan
kesukaran yang bukan main beratnya. Dengan begitu Pancasila menjadi Identitas bangsa
Indonesia.
Usaha untuk menjadikan Pancasila kenyataan hidup bukannya tanpa tantangan atau
gangguan. Dan itu datang dari dalam tubuh bangsa kita sendiri maupun dari luar. Seperti
sudah dikatakan ada pihak-pihak yang mempunyai pandangan lain atau bahkan mempunyai
kepentingan yang berbeda. Dulu selalu dikatakan bahwa Pancasila menghadapi tantangan
dari mereka yang ingin mendirikan satu negara Islam di Indonesia. Akan tetapi anggapan
demikian sudah tidak benar. Sekarang kebanyakan pemimpin organisasi Islam menyatakan
bahwa Pancasila yang harus menjadi Dasar Negara RI dan mereka setia kepadanya. Mereka
tiba pada kesadaran itu melalui berbagai jalan dan bukan karena pemaksaan seperti yang
dialami dalam masa Orde Baru.
Yang lebih berat bagi perjuangan Pancasila adalah masuknya globalisasi dalam
kehidupan masyarakat yang tidak mungkin dapat dihindari. Pengaruh-pengaruh yang
menyertai globalisasi Sekarang mulai terlihat di berbagai bidang kehidupan. Mulai anak-
anak hingga orang dewasa sudah akrab dengan globalisasi. Pengaruh-pengaruh yang masuk
melalui globalisasi sedikit demi sedikit mulai menggeser tata nilai yang ada di masyarakat.
Pergeseran nilai ini jika tidak diimbangi dengan pengendalian diri akan mengubah karakter
dan kepribadian bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai tugas yang Sangat
berat dalam membentengi masyarakat dari pengaruh negatif globalisasi.
Memasuki abad XXI dunia termasuk Indonesia dihadapkan pada gerakan yang disebut
globalisasi. Perlu kita cermati bahwa esensi globalisasi adalah keterbukaan dan kebebasan;
yang merupakan pencerminan hak asasi individu. Setidaknya ada tiga bidang kehidupan yang
mempunyai pengaruh besar sebagai akibat adanya globalisasi, yaitu bidang ekonomi, politik,
dan teknologi informasi.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak
politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di
Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, unilever dari Belanda, British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap
menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Kita seharusnya kembali menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
tersebut. karena pancasilalah yang merupakan pondasi bangsa indonesia untuk menghadapi
bebagai masalah khususnya di era global seperti saat ini, yang membuat rentan sekali nilai-
nilai pancasila tersebut memudar dikarenakan perubahan zaman oleh adanya globalisasi.
Seharusnya Pancasila sanggup menjawab berbagai tantangan di era globalisasi, karena dari
implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai pandangan hidup maka bangsa yang besar ini
haruslah mempunyai sense of belonging dan sense of pride atas Pancasila. Setidaknya ada
dua alasan yang menyebabkan suatu ideologi tetap eksis. Pertama adalah jumlah penganut
atau pengikut. Semakin banyak pengikut dari suatu ideologi, maka ideologi tersebut akan
semakin kuat. Pancasila merupakan ideologi yang diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia.
Secara konseptual, Pancasila adalah ideologi yang kokoh. Pancasila tidak akan musnah
sepanjang masih ada pengikut yang memperjuangkannya. Kedua adalah seberapa besar
pengikut tersebut mempercayai dan menjadikan ideologi sebagai bagian dari kehidupannya.
Semakin kuat kepercayaan seseorang, maka semakin kuat posisi ideologi tersebut. Posisi
pancasila di era globalisasi sangat rawan terhadap gangguan. Secara formal, Pancasila tetap
diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi mereka. Namun di tataran aplikatif,
prilaku masyarakat banyak yang mengalami pergeseran nilai. Secara tidak langsung
pergeseran nilai tersebut membuat masyarakat perlahan-lahan melupakan Pancasila. Salah
satu alasan pancasila masih tetap eksis adalah karena pancasila digali dari nilai-nilai yang ada
di masyarakat seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Ada atau
tidak adanya Pancasila, nilai-nilai tersebut memang sudah ada di masyarakat sehingga tetap
berlaku di masyarakat.
Jika masyarakat melaksanakan nilai dan norma yang berkembang, secara otomatis
masyarakat juga mengamalkan Pancasila. Sebagai contoh ketika umat islam beribadah. Dasar
mereka melakukan ibadah adalah ketaatan terhadap ajaran agama, bukan karena Pancasila.
Namun melaksanakan ibadah secara tidak langsung mengamalkan sila pertama Pancasila.
Demikian pula dengan sila-sila yang lain, masyarakat pada dasarnya tidak mengamalkan
pancasila secara langsung. Mereka hanya mengikuti tata nilai dan hukum adat masing-
masing. Tetapi karena nilai-nilai itu terangkum dalam Pancasila, maka secara tidak langsung
masyarakat juga menjalankan pancasila.
Dengan demikian eksis dan tidaknya Pancasila di era global sangat tergantung dari
nilai-nilai masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut tetap tumbuh dan berkembang, maka Pancasila
juga akan terus eksis. Sebaliknya jika nilai tersebut mengalami pergeseran, besar
kemungkinan Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu menggeser
nilai-nilai di masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru, maka besar
kemungkinan Eksistensi pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar, pandangan hidup, dan ideologi sekaligus sebagai benteng
diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai yang masuk sebagai dampak dari globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai